Teori Infrastruktur Landasan Teori

sehingga mampu menstimulasi kehidupan ekonomi baik ke dalam maupun ke luar wilayah belakangnya. Secara geografis pusat pertumbuhan adalah suatu lokasi yang memiliki fasilitas dan kemudahan sehingga menjadi pusat daya tarik pole of attraction, yang menyebabkan berbagai macam usaha tertarik untuk berlokasi di daerah tersebut dan penduduk datang memanfaatkan fasilitas yang ada di kota tersebut, walaupun kemungkinannya tidak ada interaksi antara usaha-usaha tersebut. Menurut Tarigan 2005 tidak semua kota dikategorikan sebagai pusat pertumbuhan, karena pusat pertumbuhan memiliki empat ciri, yaitu adanya hubungan internal antara berbagai macam kegiatan yang memiliki nilai ekonomi, adanya multiplier effect unsur pengganda, adanya konsentrasi geografis, dan bersifat mendorong pertumbuhan wilayah belakangnya.

2.2.5 Teori Infrastruktur

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 2005, infrastruktur dapat diartikan sebagai sarana dan prasarana umum. Sarana secara umum diketahui sebagai fasilitas publik seperti rumah sakit, jalan, jembatan, telepon, sanitasi dan lainnya. Infrastruktur merujuk pada sistem fisik yang menyediakan transportasi, pengairan, drainase, bangunan-bangunan gedung dan fasilitas publik lainnya yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia dalam lingkup sosial dan ekonomi Grigg, 2000. Associated General Contractor of America AGCA, mendefinisikan infrastruktur adalah semua aset berumur panjang yang dimiliki oleh Pemerintah setempat, Pemerintah Daerah maupun Pusat dan utilitas yang dimiliki oleh para pengusaha. Menurut Chapin 1995, guna lahan harus memiliki akses terhadap jaringan umum dan struktur umum serta pelayanan umum. Struktur umum di sini disebut dengan infrastruktur, fasilitas umum atau terkadang disebut sebagai fasilitas pelayanan umum. Secara umum istilah infrastruktur biasanya berhubungan dengan air bersih, fasilitas air limbah, jalan raya, dan transportasi umum, sementara fasilitas umum berhubungan dengan sekolah, taman, dan fasilitas lain yang sering dikunjungi masyarakat. Terkadang fasilitas umum dapat digunakan secara bergantian dengan infrastruktur untuk menunjukan segala sesuatu yang terkandung dalam bangunan umum baik secara fisik maupun sistem pelayanannya. Penggunakan istilah fasilitas umum communal facility guna mempersatukan keduanya, infrastruktur dan struktur dan tempat di mana pelayanan masyarakat dilakukan. Dari pernyataan-pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa Infrastruktur merupakan fasilitas-fasilitas publik yang diadakan oleh pemerintah maupun swasta merujuk pada sistem fisik seperti jaringan jalan, air bersih, drainase, telekomunikasi, listrik, limbah, bangunan-bangunan gedung dan fasilitas publik yang lain yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia dalam lingkup sosial dan ekonomi. Elemen dasar lingkungan perumahan menurut Dirjen Cipta Karya, secara garis besar dapat dikelompokkan dalam infrastruktur fisik, antara lain: A. Jaringan jalan Jalan merupakan prasarana transportasi darat yang meliputi bagian jalan termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu lintas, yang berada pada permukaan tanah, di atas permukaan tanah, di bawah permukaan tanah atau air serta di atas permukaan air Adji Adisasmita, 2012:79. Dalam suatu kota, pola jaringan jalan biasanya terbentuk melalui proses yang sangat panjang dan merupakan bagian atau kelanjutan dari pola yang ada sebelumnya Rinaldi Mirsa, 2011:54. B. Sistem drainase Sistem drainase dapat didefinisikan sebagai serangkaian bangunan air yang berfungsi untuk mengurangi danatau membuang kelebihan air dari suatu kawasan atau lahan, sehingga lahan dapat difungsikan secara optimal. Bangunan sistem drainase terdiri dari saluran penerima interseptor drain, saluran pengumpul colector drain, saluran pembawa conveyor drain, saluran induk main drain dan badan air penerima receiving waters Grigg, 2000. Air hujan yang jatuh di suatu kawasan perlu dialirkan atau dibuang, dengan membuat saluran yang dapat menampung air hujan yang mengalir di permukaan tanah tersebut. Sistem saluran di atas selanjutnya dialirkan ke sistem yang lebih besar. Sistem yang paling kecil juga dihubungkan dengan saluran rumah tangga dan dan sistem saluran bangunan infrastruktur lainnya, sehingga apabila cukup banyak limbah cair yang berada dalam saluran tersebut perlu diolah treatment. Seluruh proses tersebut di atas yang disebut dengan sistem drainase Kodoatie, 2003. C. Jaringan air bersih Jaringan air bersih di permukiman merupakan suatu prasarana yang sangat penting untuk menunjang keberlangsungan suatu permukiman tersebut untuk berkembang. Pesatnya pembangunan serta tingginya laju pertumbuhan penduduk menyebabkan meningkatnya kebutuhan permukiman dengan prasarana yang mendukungnya. Sejalan dengan meningkatnya permukiman, maka kebutuhan untuk air bersih pun meningkat, baik dalam kualitas maupun kuantitas Kodoatie, 2002. D. Pengelolaan sampah Sampah adalah sesuatu yang sudah tidak dapat digunakan lagi, tidak terpakai, tidak disenangi dan sesuatu yang sudah dibuang yang berasal dari aktifitas manusia dan tidak terjadi dengan sendirinya American Public Health Association, 1976. Sampah adalah limbah yang bersifat padat yang berasal dari zat organik dan anorganik yang dianggap tidak berguna lagi dan harus dikelola agar tidak menganggu lingkungan Tri Nalarsih, 2007. Pengelolaan sampah atau limbah padat pada dasarnya dibagi menjadi dua sistem, yaitu sistem on-site dan off-site Istiawan, 1996. Sistem on-site yaitu pengelolaan sampah yang dilakukan oleh masing-masing sumber dan umumnya pada lokasi masing-masing sumber, baik dengan cara dibakar, ditimbun, dan didaur-ulang. Sistem off-site yaitu pengelolaan sampah yang dilakukan oleh sumber pada lokasi tertentu dan mempunyai jarak yang cukup jauh. E. Pengelolaan air limbah Kriteria air limbah domestik yang berasal dari pusat permukiman dan non permukiman antara lain: a Air mandi, air cucian, air dapur merupakan air limbah grey water b Air jambanwater closet WC merupakan air limbah black water . Kriteria pengumpulan dan pengaliran air limbah dibedakan menjadi: 1 sistem sanitasi terpusat off site system di mana air limbah yang dikumpulkan dari sambungan rumah adalah dari air mandi, cuci, dapur dan jamban. Pengumpulan air limbah domestik dari sambungan rumah dialirkan ke pipa pengumpul dengan kecepatan aliran minimum 0,6 mdet dan maksimum 3 mdet. Air limbah dari pipa pengumpul dialirkan ke instalasi pengolahan air limbah IPAL; 2 sistem sanitasi setempat on site system dimana pengumpulan air limbah Black Water melalui kakus ke bangunan tangki septik dan cubluk. Pengaliran air limbah grey water langsung ke saluran drainase kota, atau diresapkan ke tanah. Pengumpulanpenyedotan lumpur tinja dengan truk tinja untuk dibawa ke Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja IPLT.

2.2.6 Teori Permukiman