Lingkungan Implementasi Implementasi Basis Data

58

BAB IV IMPLEMENTASI SISTEM

4.1 Lingkungan Implementasi

System infofmasi geografis sector pariwisata kota Surabaya berbasis Web diimplementasikan pada sistem komputer dengan spesifikasi sebagai berikut: Sistem operasi : Microsoft Windows Xp Service Pack 2 Jenis komputer : Notebook Acer Aspire 4530 Prosesor : AMD Turion 64 X2 2.0 GHz RAM : 1Gb Hard Disk : 160 GB

4.2 Implementasi Basis Data

Pada tahap ini akan dibahas mengenai implementasi basis data dari perancangan yang telah dibahas sebelumnya. Pada perancangan aplikasi ini, pembuatan peta digital menggunakan perangkat lunak ArcView 3.3 sebagai tools yang berfungsi sebagai digitasi peta dasar prasarana dan infrastruktur kota Surabaya. Untuk membangun sistem database spatial yang mudah diperbaharui dan digunakan dengan data literal sebagai komponen utamanya, ArcView 3.3 memiliki table-tabel atribut basisdata relasional shapefile yang utuh terdiri dari data spasial dan atribut berikut indeksnya yang tak terpisahkan. ArcView dalam operasi rutinnya secara default membaca, menggunakan dan mengolah data spasial dengan format yang disebut sebagai shapefile. Format yang dikembangkan dan dipublikasikan oleh ESRI ini digunakan untuk menyimpan informasi- informasi atribut dan geometri non-topologi features spasial di dalam sebuah kumpulan data. Geometri feature ini disimpan sebagai shape yang terdiri dari sekimpulan koordinat-koordinat vector [ESRI97]. Shapefile dapat mendukung representasi berbagai features baik titik point, garis line, maupun area polygon. Setiap feature polygon direpresentasikan sebagai loop tertutup. Data atribut disimpan dalam format perangkat lunak Database Management System DBMS Dbase. Setiap record, memiliki relasi one to one terhadap feature data spasial yang bersangkutan. Shapefile ESRI terdiri dari beberapa file-file utama, file indeks, dan sebuah table Dbase. File utama merupakan direct-access, file dengan panjang record yang bervariasi dimana setiap record-nya mendeskripsikan sebuah shape feature dengan sebuah list daftar verteks-verteks-nya. Pada file index setiap record mengandung offset record file utama yang bersesuaian dari awal file utama. Tabel Dbase berisi atribut-atribut feature, satu record per feature. Relasi one to one antara feature geometri dengan atributnya didasarkan pada nomor record-nya. Records atribut, urutannya, harus sama sebagaimana di dalam file utama. Sesuai dengan konversi penamaannya, file utama, file indeks, file table Dbase memiliki nama depan prefix yang sama, tetapi nama-nama belakangnya suffix atau extension berbeda. Nama-nama belakangnya berturut-turut adalah “.SHP” file utama, “.SHX” file indeks, “.DBF” file table atribut. Dalam penelitian ini database otomatis terintegrasi dengan data spasialnya sesuai dengan peta digital kota Surabaya yang dibuat dengan ArcView. Berikut beberapa contoh tabel-tabel yang terintegrasi dengan shapefiles yang dibuat pada perancangan Web Profile Wilayah Geografis Kota Surabaya berbasis GIS: Gambar 4.1. Tabel Attribute Batas Kecamatan Tabel atribut batas-kecamatan tercipta dari setiap penggambaran garis shape files batas kecamatan yang terdiri dari atribut format shape shape, identitas garis id, pelapisan layer, warna color, tipe garis line type, ketebalan thickness, dan ketinggian elevation. Gambar 4.2. Tabel Attribute Jalan Raya Tabel atribut jalan raya tercipta dari setiap penggambaran garis shapefiles batas kecamatan yang terdiri dari atribut yang tidak jauh berbeda dengan atribut batas kecamatan. Setiap garis memiliki struktur tabel yang sama hanya tipe dari setiap kolom tabel yang berbeda sesuai dengan garis shape yang dibuat. Gambar 4.3. Tabel Attribute Nama Jalan Gambar diatas 4.3. telah menunjukkan Tabel atribut nama jalan tercipta terproses dari setiap penamaan shapefiles. Shapefiles sendiri terdapat di setiap letak jalan nama jalan yang terdiri dari atribut format shape shape, identitas garis id, ketebalan thickness, dan nama string jalan text string. Gambar 4.4. Tabel Attribute Nama Kelurahan Tabel atribut nama kelurahan tercipta dari setiap penamaan shapefiles di setiap letak nama kelurahan dengan atribut-atribut yang tidak jauh berbeda dengan tabel nama jalan.

4.3. Implementasi Antarmuka