38
BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM
3.1. Identifikasi Masalah
Perancangan Sistem Informasi Geografis Sektor Pariwisata Kota Surabaya Berbasis Web pada penelitian ini dirancang untuk menyediakan informasi tentang
peta geografis sector pariwisata wilayah Kota Surabaya. Informasi yang disajikan dalam web profile ini memuat data spasial dan data non-spasial.
Data non spasial atau modul basis data diatur dalam DBMS. Data non- spasial atau data atribut berupa data huruf dan angka dari objek yang hendak
ditampilkan pada citra gambar atau data spasial. Pemrosesan citra gambar yang digunakan dalam GIS ini menggunakan ArcView GIS 3.3. Data spasial
atau modul citra gambar yang digunakan pada pekerjaan ini merupakan pengembangan dari peta-peta konvensional digital skala 1 : 20.000 Kota Surabaya
yang dapat diperoleh di toko buku. A p l i k a s i w e b p a r i w i s a t a ini diharapkan dapat memberi kemudahan
dalam menampilkan data spasial dan data tabular berupa
informasi tentang peta geografis sector pariwisata kota Surabaya secara online
. Dimana yang dimaksud perancangan GIS berbasis web adalah merancang tampilan peta digital, legenda peta,
dan tool navigasi pada halaman web. Sehingga dapat bekerja sebagai suatu Sistem Informasi Geografis yang dapat diakses melalui internet.
Pada perancangan web pariwisata ini digunakan beberapa tools penunjang perangkat lunak, diantaranya : PHP Mapscript, untuk pemetaan petanya
menggunakan ArcView GIS 3.3 dengan component MapServer berbasis windows MS4W 1.2.2 dan framework Chameleon 2.2.1 kemudian database yang digunakan
adalah MySQL. dan software penunjang lainnya.
3.2. Perancangan Sistem
Setelah menganalisa permasalahan yang telah dijelaskan diatas maka tahapan selanjutnya adalah melakukan perancangan sistem, dimana pada tahap
perancangan sistem ini meliputi Flowchart, System Flow Diagram SFD dan Data Flow Diagram DFD.
3.2.1 Document Flow
Document flow dirancang untuk mengoptimalkan melihat dan mudah dibaca. Bukannya diatur ke salah satu tata letak yang telah ditetapkan, document flow
dinamis menyesuaikan dan bersifat reflow konten berdasarkan variabel run-time seprti ukuran jendela resolusi perangkat dan prefensi pengguna opsional.
Dalam Document Flow ini menggambarkan mengenai proses cara kerja secara fisik dalam bentuk dokumen flowchart yang terjadi pada aplikasi Sistem
Informasi Geografis Sektor Pariwisata Kota Surabaya Berbasis Web ini sehingga dapat dimengerti secara jelas bagaimana alur kerja pada system informasi
geografis sector pariwisata kota Surabaya berbasis Web. Document flow dapat dilihat pada Gambar di bawah ini :
Gambar 3.1. Document Flow Proses Pendataan
Gambar di atas menjelaskan cara kerja dari proses pendataan. Proses pendataan dilakukan secara manual oleh penulis dengan mengacu pada peta
konvensional kota Surabaya. Penulis mengambil data-data geografis non-spasial yang ada dari peta kemudian melakukan proses pendataan geografis, kemudian
pihak administrator melakukan request mengambil dokumen data geografis kota dari peta konvensional kota Surabaya. Kemudian mengolahnya dalam bentuk
database non-spasial.
Gambar 3.2. Document Flow Proses Pemetaan
Pada gambar
document flow proses pemetaan di atas, maka dapat dijelaskan bahwa yang melakukan pemetaan adalah pihak administrator. Pihak
administrator melakukan request mengambil dokumen peta-peta geografis spasial kota dari peta konvensional Kota Surabaya. Kemudian mengolahnya
dalam bentuk pemetaan digital menggunakan ArcView GIS 3.3
DOCUMENT FLOW PROSES MAINTENANCE PETA ADMINISTRATOR
PETA KONVENSIONAL KOTA SURABAYA
START
END Pengambilan
Data Ambil Data
Pariwisata Kota
Ambil Data non-spasial
kota
Data Geografis Kota
spasial Data non-spasial
Proses Pendataan Wilayah Pariwisata
Proses Pendataan data non-spasial
Maintenance Data
Pariwisata Kota
Maintenance Data
non-spasial Data non-spasial
kota Data Geografis
Kota spasial
Peta Geografis Pariwisata Kota
Surabaya
Proses Maintenance Peta Pariwisata Kota
Database Peta Pariwisata Kota
Gambar 3.3. Document Flow Proses Maintenance Peta
Untuk gambar di atas prosesnya tidak jauh beda dengan alur proses pada proses pemetaan. Perbedaannya terletak pada proses yang dilakukan oleh pihak
administrator, pada gambar di atas administrator melakukan maintenance peta, yaitu proses edit peta, merubah peta, menghapus ataupun menambah data pada
peta geografis prasarana dan infrastruktur kota. Data peta diubah atau diganti berdasarkan pada data geografis kota baru yang didapat dari hasil update peta
konvensional setelah ada perubahan.
3.2.2. System Flow Diagram
Sistem Flow Diagram SFD adalah diagram yang memuat bagian atau urut-urutan yang terlibat arus informasi yang mengalir. Sistem Flow Diagram
merupakan bagan dari DFD yang berfungsi memetakan model lingkungan yang direpresentasikan dengan lingkungan tunggal yang mewakili keseluruhan sistem.
Penggambaran dimulai dengan alur input, proses, terminator, aliran data, aliran kontrol, penyimpanan dan proses tunggal yang mempresentasikan keseluruhan
sistem.
Gambar 3.4. System Flow Diagram Sistem Informasi Geografis Sektor Pariwisata Kota Surabaya Berbasis Web
Gambar System Flow Diagram diatas menjelaskan tentang alur jalannya program di dalam sistem. Dalam System Flow Diagram ini terdapat empat
external entity yang menggunakan sistem ini, yaitu : 1.
Admin Admin mula-mula harus memasukkan ID admin terlebih dahulu, setelah
data yang dimasukkan benar maka admin dapat melakukan proses maintenance data geografis kota, meliputi data spasial kota yaitu peta-peta geografis kota.
Kemudian Admin juga melakukan maintenance data wilayah geografis kota, meliputi data non-spasial kota yaitu data-data informasi wilayah geografis kota
dan hasil maintenance data tersebut disimpan di dalam database yang berada di dalam Map Server. Selain melakukan maintenance data, admin juga dapat melihat
dan menghapus data guest book yang diisi oleh user. Data guest book diisi dengan tujuan masukan saran dan kritik terhadap pembuatan Sistem Informasi Geografis
Sektor Pariwisata Kota Surabaya Berbasis Web, apabila ada data yang masih belum ditampilkan di dalam web ini, maka user dapat mengisi sarannya di dalam
guest book dan kemudian akan direspon oleh admin untuk menambah data yang masih belum ada.
2. Map Server
Map Server berfungsi sebagai penyimpanan database : a
Data spasial wilayah geografis kota Surabaya yaitu peta-peta geografis sector pariwisata kota Surabaya.
b Data non-spasial wilayah geografis kota Surabaya yaitu data-data non-
spasial wilayah geografis sector pariwisata kota Surabaya.
Proses input database diatas dilakukan oleh admin. Admin memasukkan data-data baru dan menyimpannya di dalam database yang berada di dalam server
side Map Server. 3.
Web Server Web Server bertanggung jawab terhadap proses permintaan dari
userclient dan mengirimkan tanggapan terhadap respon tersebut. Dalam arsitektur web, sebuah web server juga mengatur komunikasi dengan server side GIS
Komponen. Server side GIS Komponen bertanggung jawab terhadap koneksi kepada database spasial seperti menterjemahkan query kedalam SQL dan
membuat representasi yang diteruskan ke server. Kemudian Web Server memberikan laporan kepada userclient dengan menampilkan peta yang sesuai
request yang telah diminta oleh userclient. 4.
User User dapat melakukan request dan mencari data-data yang sudah tersedia
di dalam Sistem Informasi Geografis Sektor Pariwisata Kota Surabaya Berbasis Web, meliputi :
a Data spasial wilayah geografis sector pariwisata kota Surabaya yaitu peta-
peta wilayah geografis sector pariwisata kota Surabaya yang telah disediakan.
b Data non-spasial wilayah geografis sector pariwisata kota Surabaya yaitu
data-data non-spasial wilayah geografis sector pariwisata kota Surabaya yang telah disediakan.
Selain user dapat melihat dan mencari data-data yang sudah tersedia di
dalam Sistem Informasi Geografis Sektor Pariwisata Kota Surabaya Berbasis Web, user juga dapat mengisi guest book sebagai sarana untuk
pemberian saran, masukan dan kritik yang ditujukan untuk admin dalam pembuatan Sistem Informasi Geografis Sektor Pariwisata Kota Surabaya Berbasis
Web, apabila ada data yang masih belum ditampilkan di dalam web ini, maka user dapat mengisi sarannya di dalam guest book dan kemudian akan direspon oleh
admin untuk menambah data yang masih belum ada.
3.2.3. Data Flow Diagram DFD
Data Flow Diagram DFD merupakan alat perancangan sistem yang berorientasi pada alur data dengan konsep dekomposisi dapat digunakan untuk
penggambaran analisa maupun rancangan sistem yang mudah dikomunikasikan oleh profesional sistem kepada pemakai maupun pembuat program. DFD juga
merupakan suatu model data atau proses yang dibuat untuk menggambarkan darimana asal data dan kemana tujuan data yang keluar dari sistem, dimana data
disimpan, proses apa yang menghasilkan data tersebut interaksi antara data yang tersimpan dan proses yang dikenakan pada data tersebut.
a. Context Diagram
Context diagram menjelaskan gambaran umum mengenai sistem, terdiri
atas entitas luar yang berhubungan dengan sistem serta arah informasi yang berupa masukan dan keluaran antara entitas luar dengan sistem tersebut.
Gambar 3.5. Overview Context Diagram Sistem Informasi Geografis Sektor Pariwisata Kota Surabaya Berbasis Web
Gambar 3.6. Check Model Message dari Context Diagram
Gambar diatas merupakan context diagram dari Web Profile Wilayah Geografis Kota Surabaya, dimana pada gambar diatas terlihat ada dua pengguna
yang dapat menggunakan aplikasi ini, yaitu : 1 Admin
Hak akses yang diberikan kepada admin antara lain : a
Login admin b
Maintenance data wilayah geografis kota, meliputi penambahan, perubahan, penghapusan data non-spasial kota.
c Maintenance data geografis kota, meliputi penambahan, perubahan,
penghapusan data spasial kota yaitu peta digital yang akan ditampilkan. d
Menampilkan hasil dari maintenance data non spasial wilayah geografis kota.
e Menampilkan hasil dari maintenance data spasoial geografis kota.
f Menampilkan laporan data spasial wilayah geografis kota.
g Menampilkan laporan data non-spasial wilayah geografis kota.
h Menerima laporan hasil pengisian guest book oleh user.
2 User Hak akses yang diberikan kepada user adalah adalah :
a Login user.
b Mengisi guest book.
c Menerima laporan data spasial wilayah geografis kota.
d Menerima laporan data non-spasial wilayah geografis kota.
e Menerima laporan dari hasil maintenance data spasial wilayah geografis
kota. f
Menerima laporan dari hasil maintenance data non-spasial wilayah geografis kota.
b. DFD Level 0