1
BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN
1.1 Profil Keluarga Dampingan
Pendampingan Keluarga merupakan salah satu program pokok KKN PPM Periode XIII Tahun 2016. Fokus dari program ini teretak pada peranan mahasiswa
dalam memotivasi keluarga yang kurang sejahtera secara ekonomi, untuk nantinya dapat menemukan jalan alternatif dalam memecahkan masalah-masalah yang
terkait dengan kemampuan ekonomi. Dalam KKN PPM Periode XIII ini, penulis berkesempatan untuk mendampingi salah satu keluarga Rumah Tangga Miskin
RTM berdasarkan rekomendasi dan data dari Kepala Desa Peringsari. Tabel 1. Profil Keluarga Dampingan
No Nama
Status Umur Pendidikan Pekerjaan
Keterangan 1
I Dewe Gede Gunayasa
Kawin 25
SD Buruh
Suami
2 Kadek Tini
Kawin 27
SD Pengerajin
Istri 3
I Desak Ayu Sri Wardani
Belum kawin
7 SD
Pelajar Anak
4 I Desak Ayu
Sriantini Belum
kawin 5
Belum sekolah
- Anak
Bapak I Dewa Gede Gunayasa dan Ibu Kadek Tini adalah sepasang suami istri yang termasuk kedalam golongan keluarga kurang mampu di Desa Peringsari.
Beliau memiliki dua orang putri. Anak beliau adalah I Desak Ayu Sri Wardani yang berusia 7 tahun, I Desak Ayu Sriantini 5 tahun.
Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari Bapak I Dewa Gede Gunayasa bekerja sebagai buruh pengangkut kayu, sedangkan Ibu Kadek Tini bekerja sebagai
pengerajin anyaman bambu.
2
1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan
Keluarga bapak I Dewa Gede Gunayasa merupakan salah satu keluarga yang tergolong ke dalam keluarga kurang mampu dilihat dari data yang ada di
kantor Desa Peringsari. Selain dari data yang diberikan oleh kantor Desa Peringsari, penulis secara langsung juga melihat keadaan keluarga Bapak Gunayasa yang
memang tergolong keluarga kurang mampu. Pendapatan keluarga dan pengeluaran keluarga dampingan adalah sebagai berikut.
1.2.1 Pendapatan Keluarga
Sebagai buruh serabutan Bapak I Dewa Gede Gunayasa yang berperan sebagai kepala keluarga memperoleh penghasilan Rp. 30.000,- per hari atau Rp.
900.000,- perbulan. Pekerjaan yang dimiliki Beliau tidak menentu, Beliau akan bekerja jika ada panggilan kerja dan tidak bekerja jika tidak ada panggilan bekerja.
Dengan penghasilannya yang dapat dikatakan minim Beliau berusaha untuk menghidupi keluarganya.
Kadek Tini selaku istri dari Bapak I Dewa Gede Gunayasa berusaha keras untuk membantu perekonomian keluarganya dengan cara bekerja sebagai pengrajin
anyaman bambu sok. Untuk satu anyaman bambu yang beliau buat dihargai sebesar Rp. 2.500,- dimana dalam sehari beliau hanya mampu menyelesaikan dua
hingga tiga anyaman bambu sok. Namun beliau baru bisa menikmati hasil jeri payahnya tersebut ketika pengepul anyaman bambu mendatangi rumahnya,
biasanya pengepul datang sekali dalam seminggu. Uang yang beliau peroleh tersebut hanya digunakan untuk membeli beras dan keperluan lainnya.
Begitu pula ketika ada keperluan yang bersifat insidental, seperti biaya berobat saat sakit maupun saat ada keperluan untuk upacara keagamaan dan
undangan, Bapak I Dewa Gede Gunayasa harus meminjam uang terlebih daluhu di tetangga sekitar. Hal ini menyebabkan Bapak I Dewa Gede Gunayasa merasa
kesulitan untuk menyisihkan sebagian pendapatannya untuk ditabung karena uang yang ia dapatkan bersama istrinya hanya untuk memenuhi keperluan sehari-hari
saja.
1.2.2 Pengeluaran Keluarga
Sebagai tolak ukur kesejahteraan sebuah keluarga, umumnya digunakan perbandingan antara pemasukan dan pengeluaran keluarga tersebut. Berikut hasil
3
wawancara dengan Bapak I Wayan Wanti mengenai biaya – biaya yang diperlukan
untuk memenuhi kebutuhan hidup.
a Kebutuhan Sehari-hari
Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari Bapak I Dewe Gede Gunayasa menghabiskan Rp. 900.000, -per bulan. Dengan asumsi pengeluaran dalam satu hari
berkisar antara Rp.20.000,- sampai dengan Rp. 30.000,- per harinya. Namun pengeluaran tersebut belum termasuk biaya listrik, air dan pengeluaran insidental
lainya.
b Pendidikan
Dengan pendapatan yang dapat dikatakan minim Bapak I Dewe Gede Gunayasa berusaha keras unutk tetap menyekolahkan anaknya. Beliau memiliki seorang putri
yang duduk di bangku kelas satu SDN 5 Peringsari. Untuk myekolahkan puterinya tersebut, beliau memerlukan biaya yang tidak sediki. Biaya-biaya yang beliau
keluarkan seperti, alat tulis, baju dan uang saku. Untuk uang saku beliau memberikan uang kepada putrinya sebesar Rp. 3.000,- per hari atau Rp. 90.000,-
per bulanya.
c Kesehatan
Untuk urusan kesahatan, Bapak I Dewe Gede Gunayasa sudah terdaftar sebagai penerima BPJS Badan Penyelenggara Jaminan Sosial. Hanya saja Bapak I Dewa
Gede Gunayasa pernah mengalami kecelakaan disaat bekerja, yang mengakibatkan tulang tanganya patah. Walaupun sudah mendapat perawatan, namun terkadang
beliau masing mengeluhkan rasa sakit pada tanganya tersebut. Karena keterbatasan biaya beliau tidak mampu untuk memeriksakan kembali kesehatan bliau.
d Sosial dan Kerohanian
Sebagai seorang Hindu, Bapak I Dewa Gede Gunayasa tentunya memiliki pengeluaran dibidang sosial dan kerohanian. Beliau membayar iuran desa
cingkreman sebesar Rp. 5.000,- per bulan. Namun beliau tidak menganggarkan jumlah dana hanya saja ketika Piodalan maupun undangan Mnusia Yadnya,
memerlukan sejumlah dana untuk iuran maupun untuk membelikan kelengkap seperti kopi, gula dan kain. Kisara pengeluaran dibidang ini berkisaran antara Rp.
60.000,- hingga Rp. 100.000,-
4
BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH
2.1 Permasalahan Keluarga
Identifikasi permasalahan yang dihadapi keluarga Bapak I Dewa Gede Gunayasa dilakukan melaui observasi dan pendekatan secara kekeluargaan.
Pendekatan tersebut dilakukan dengan cara bertamu ke rumah Bapak I Dewa Gede Gunayasa sambil melakukan komunikasi biasa sambil mengamati keadaan
lingkungan di sekitar rumah beliau. Komunikasi yang dilakukam menggunakan bahasa yang tidak kaku dan mudah dimengerti oleh keluarga Bapak Gunayasa.
Topik yang dibicarakan mengenai aktivitas yang dilakukan sehari-hari oleh Bapak Gunayasa. Penulis melakukan kunjungan sebanyak 16 kali pertemuan dengan
keluarga Bapak I Dewa Gede Gunayasa selama KKN berlangsung. Selama melakukan kunjungan penulis menemukan beberapa masalah yang dihadapi oleh
keluarga Bapak Gunayasa. Masalah terebut antara lain:
2.1.1 Masalah Perekonomian
Keluarga bapak I Dewa Gede Gunayasa merupakan salah satu keluarga yang tergolong ke dalam keluarga kurang mampu dilihat dari data yang ada di
kantor Desa Peringsari. Selain dari data yang diberikan oleh kantor Desa Peringsari, penulis secara langsung juga melihat keadaan keluarga Bapak Gunayasa yang
memang tergolong keluarga kurang mampu. Apabila dilakukan perbandingan antara pemasukan dan pengeluaran sehari-hari, maka keadaan yang dihadapkan
Bapak I Dewa Gede Gunayasa dapat dikatakan kurang mencukupi, mengingat pendapat yang tidak menentu dan sangat minim. Belum lagi dengan adanya
pengeluaran yang tidak terduga maupun iuran wajib dari banjar yang harus dibayar, terkadang Bapak I Dewa Gede Gunayasa harus meminjam uang untuk memenuhi
kebutuhanya keluarganya. Hal ini disebabkan Bapak I Dewa Gede Gunayasa tidak dapat meyisihkan pendapatnya untuk ditabung.
2.1.2 Masalah Kesehatan
Tingkat kesehatan keluarga Bapak Gunayasa sudah cukup baik, namun kadang-kadang mereka hanya terkena penyakit, seperti diare, batuk, pilek dan
demam. Disaat salah satu keluarga terkena penyakit tersebut, mereka hanya
5
diberikan obat tradisional dan tidak dibawa ke dokter atau puskesmas. Selain penyakit tersebut, Bapak Gunayasa juga memiliki keluhan pada matanya. Beliau
pernah memeriksakan matanya ke rumah sakit dan ternyata mata beliau minus. Namun, Bapak Gunayasa tidak mampu membeli kacamata dikarenakan oleh
terbatasnya dana yang dimiliki dan beliau hanya bisa membeli obat tetes mata.
2.1.3 Masalah Penataan Bangunan
Penataan bangunan di tempat tinggal Bapak I Dewa Gede Gunayasa tidak cukup baik karena lahan yang di ditempat oleh beliau hanya seluas satu are dan
ditempati oleh tiga KK, antara lain kakak beliau I Dewa Gede Ngurah dan orang tua beliau I Dewa Putu Rai. Perabotan diletakkan di tempat yang tidak seharusnya
dikarenakan tempat tinggal Bapak Gunayasa yang begitu sempit. Selain itu dapur beliau masih menggunkan kayu bakar, dan pentilasi di dapur tersebut sangat
minim. Keadaan dapur sangat tidak baik untuk kesehatan karena banyaknya endapan asap hasil pembakaran kayu pada saat memasak. Hal tersebut dapat
mengakibatkan gangguan pernapasan.
2.2 Masalah Prioritas
Berdasarkan identifikasi permasalahan yang diketemukan, adapun permasalahan mendasar yang memungkinkan untuk dijadikan sebagai prioritas
adalah masalah ekonomi, dimana tidak semua kebutuhan hidup terutama kebutuhan untuk kesehatan bisa terpenuhi. Hal tersebut dapat mengakibatkan semakin
rendahnya tingkat kesehatan keluarga Bapak Gunayasa dan berimbas pada menurunnya taraf hidup keluarga beliau.
6
BAB III USULAN PEMECAHAN MASALAH
3.1 Program
Adapun altenatif pemecahan terhadap masalah-masalah yang dihadapi oleh keluarga Bapak I Dewa Gede Gunayasa adalah sebagai berikut.
3.1.1 Memberikan ide untuk mencoba membuka usaha ternak dalam uapaya
menambah penghasilan keluarga
Diskusi dilakukan bersama keluarga Bapak I Dewa Gede Gunayasa untuk membicarakan permasalahan utama yang dialami. Permasalahan tersebut berkaitan
dengan pekerjaan beliau yang tidak menentu. Jika tidak ada panggilan kerja maka Bapak Gunayasa hanya diam dirumah tanpa mengerjakan suatu pekerjaan untuk
mendapatkan penghasilan tambahan. Beliau seharusnya bisa memanfaatkan waktu tersebut untuk mencari penghasilan tambahan, misalnya dengan berternak ayam.
Melihat dari sedikitnya orang yang mempunyai usaha ternak ayam di Desa Peringsari, maka hal tersebut merupakan peluang yang besar untuk memulai usaha
tersebut. Mengenai permodalan, Bapak Gunayasa dapat membentuk suatu kelompok tani dan bergabung membangun usaha ternak ayam. Hal tersebut dapat
meminimkan biaya permodalan.
3.1.2 Memberikan edukasi mengenai perilaku hidup sehat dan bersih
Pendamping memberikan edukasi mengenai pentingnya perilaku hidup sehat dengan memberikan sosialisasi pengggunaan jamban, cara mencuci tangan yang
baik dan benar dengan menggunakan sabun terutama sebelum dan sesudah makan, setelah bersih-bersih, dan setelah buang air besar. Edukasi ini dapat membantu
keluarga Bapak Gunayasa untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat agar terhindar dari berbagai penyakit terutama diare.
3.2 Jadwal Kegiatan
Kegiatan KK dampingan dilakukan dalam bentuk kunjungan ke rumah Bapak I Dewa Gede Gunayasa. Dalam waktu sebulan, dilakukan kunjungan sebanyak 16
kali. Adapun kegiatan yang dilakukan selama kunjungan tersebut adalah sebagai berikut.
7
Tabel 2. Agenda Kegiatan Program Keluarga Dampingan No
Tanggal Kegiatan
1 28 Juli 2016
Mencari informasi mengenai KK dampingan di balai banjar Taman Darma
2 30 Juli 2016
Memperkenalkan diri dengan KK dampingan dan menjelaskan tujuan Program Pendampingan
3 31 Agustus 2016
Meninjau profil keluarga dan observasi keadaan rumah
4 5 Agustus 2016
Melakukan pendekatan dengan KK Dampingan
5 6 Agustus 2016
Eksplorasi keadaan keluarga dampingan dari berbagai aspek
6 7 Agustus 2016
Identifikasi masalah keluarga di bidang ekonomi 7
12 Agustus 2016 Diskusi mengenai masalah ekonomi yang dihadapi
8 13 Agustus 2016
Identifikasi lebih jauh masalah lain yang dihadapi keluarga Bapak Gunayasa
9 19 Agustus 2016
Menyampaikan pentingnya pola hidup bersih dan sehat di keluarga Bapak Gunayasa
10 21 Agustus 2016 Identifikasi masalah di bidang penataan bangunan
11 22 Agustus 2016
Diskusi masalah penataan bangunan yang baik dan sehat
12 23 Agustus 2016
Berbincang-bincang dengan istri Bapak I Dewa Gede Gunayasa mengenai kondisi lingkungan di
sekitar rumah
13 24 Agustus 2016
Berbincang-bincang dan membantu dalam kegiatan sehari-hari keluarga Bapak I Dewa Gede Gunayasa
14 25 Agustus 2016
Diskusi mengenai penataan bangunan yang lebih baik daripada yang telah ada sekarang
15 26 Agustus 2016
Review tentang segala hal yang telah didiskusikan selama ini terkait permasalah yang dihadapi
16 27 Agustus 2016
Perpisahan dengan KK dampingan serta pemberian kenang-kenangan
8
BAB IV PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA PENDAMPINGAN
KELUARGA
4.1 Waktu