Peranan Pelaksanaan Outbound Dan Motivasi Dalam Meningkatkan Produktivitas Kerja Karyawan Pada PT. Global Mentari Bandung

(1)

(2)

1. Latar Belakang

Produktivitas memiliki arti sebagai segala sesuatu yang dihasilkan melalui kegiatan

perorangan atau organisasi yang dimaksudkan untuk meningkatkan kesejahteraan

bagi pengusaha atau tenaga kerja.

Produktivitas juga dapat berarti sebagai hubungan antara kualitas yang dihasilkan

dengan jumlah kerja yang dilakukan untuk mencapai hasil tersebut

.

Hubungan kualitas dengan jumlah kerja yang dilakukan tersebut sangat perlu

diwaspadai karena f enomena tersebut sangat potensial meskipun perilaku kerja

karyawan seringkali memperlihatkan seakan-akan tidak ada masalah.

Produktivitas kerja karyawan penting untuk diperhatikan oleh setiap organisasi

karena manusia merupakan f aktor utama dalam proses kerja yang pada akhirnya

akan menjadikan pekerjaan itu ef ektif atau tidak.


(3)

Berdasarkan wawancara yang dilakukan dengan Ibu Nuning W S, selaku Direktur PT.

G lobal Mentari Bandung pada bulan Maret 2012 diperoleh data bahwa :

Jadwal pelaksanaan pelatihan belum memiliki standar ketentuan tentang rutinitas

pelaksanaan pelatihan dari segi waktu

Kecenderungan karyawan

merasa belum terpenuhi dalam segi kebutuhan f isik

secara optimal, yang disebabkan oleh konsentrasi pihak manajemen sedang tertuju

pada

pengembangan

usaha

dengan membangun dan menambah

f asilitas

perusahaan

Penurunan produktivitas kerja juga terlihat dalam pencapaian target pekerjaan

dimana sebagian besar karyawan masih belum berhasil mencapai target pekerjaan

yang diberikan perusahaan

Tingkat

turn over

pada beberapa departemen cukup tinggi yang menunjukan

bahwa departemen-departemen tersebut memiliki tingkat beban pekerjaan yang

tinggi sehingga hasil pekerjaan tidak sebanding dengan target yang ditetapkan

Keterlambatan karyawan ketika hadir di kantor masih sering terjadi. Karyawan

dikatakan terlambat jika mereka datang melebihi batas toleransi perusahaan yaitu

15 menit setelah jam masuk kerja. Hal tersebut menunjukan bahwa tingkat disiplin

kerja karyawan rendah, sehingga dapat menggambarkan

tingkat produktivitas


(4)

Bulan

Jumlah Hari

Kerja

Jumlah

Keterlambatan

Prosentase

Keterlambatan

Januari 2011

25

9

0.92

Februari 2011

22

13

1,52

Maret 2011

26

11

1,08

April 2011

25

8

0,82

Mei 2011

25

14

1,44

Juni 2011

24

9

0,96

Juli 2011

26

15

1,48

Agustus 2011

24

8

0,85

September 2011

26

9

0,89

Oktober 2011

26

16

1,58

November 2011

26

12

1,18

Desember 2011

27

11

1,04

Januari 2012

25

14

1,44

Februari 2012

24

18

1,92

Maret 2012

26

16

1,58

Berikut disajikan data mengenai jumlah keterlambatan karyawan PT. Global

Mentari Bandung dari bulan Januari 2011 sampai dengan bulan Maret 2012 :


(5)

Berdasarkan tabel jumlah keterlambatan karyawan tersebut,

selanjutnya dikaitkan

dengan hasil wawancara sebelumnya dengan direktur perusahaan yang beersangkutan,

serta melihat f enomena yang sedang terjadi pada PT. G lobal Mentari Bandung, diduga

:

Fenomena yang ada merupakan permasalahan produktivitas kerja yang ditunjang

oleh f aktor motivasi yang di dalamnya mencakup mengenai

teamwork

dan motivasi

Mengingat pentingnya perusahaan untuk mengetahui peranan pelaksanaan

O utbound

dan Motivasi dalam meningkatkan produktivitas kerja karyawan PT. G lobal Mentari

Bandung, maka penulis bermaksud untuk mengadakan penelitian yang berjudul :

“Peranan Pelaksanaan

O utbound

dan Motivasi dalam meningkatkan

Produktivitas Kerja Karyaw an pada

PT. Global Mentari Bandung.”


(6)

Berdasarkan latar

belakang

masalah , maka

beberapa

masalah yang

dapat

diidentif ikasi sebagai berikut :

Terjadi penurunan produktivitas kerja yang ditunjukkan dengan adanya sebagian

karyawan yang masih datang terlambat dan belum berhasil mencapai target

pekerjaan

Konsentrasi pihak manajemen sedang tertuju pada pengembangan usaha dengan

membangun dan menambah f asilitas perusahaan yang mengakibatkan berkurangnya

dan adanya penundaan waktu pelatihan karyawan sehingga sebagian merasa kurang

puas akan apa yang mereka peroleh dari pekerjaannya, baik bersif at

f inancial

maupun

non f inancial

dan menunjukkan penurunan produktivitas kerja.

Karyawan kurang puas dengan karakteristik pekerjaan yang ditetapkan sehingga

berkurangnya tingkat kepuasan yang mengakibatkan menurunnya tingkat produksi

(kinerja) karyawan.


(7)

1.

Bagaimana pelaksanaan O utbound pada PT. G lobal Mentari Bandung

2.

Bagaimana motivasi kerja karyawan pada PT. G lobal Mentari Bandung

3.

Bagaimana

produktivitas kerja

karyawan pada

PT. G lobal Mentari

Bandung

4.

Seberapa besar peranan pelaksanaan outbound dan motivasi dalam

meningkatkan produktivitas kerja karyawan pada PT. G lobal Mentari

Bandung, baik secara simultan maupun secara parsial

4. Maksud Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengumpulkan data serta

informasi terkait dengan peranan pelaksanaan outbound dan

motivasi dalam meningkatkan produktivitas kerja karyawan di PT.

G lobal Mentari Bandung.


(8)

1.

Untuk mengetahui pelaksanaan

outbound

pada PT. G lobal Mentari Bandung

2.

Untuk mengetahui motivasi kerja karyawan pada PT. G lobal Mentari Bandung

3.

Untuk mengetahui produktivitas kerja karyawan pada PT. G lobal Mentari Bandung

4.

Untuk menganalisis peranan pelaksanaan outbound dan motivasi dalam

meningkatkan produktivitas kerja karyawan pada PT. G lobal Mentari Bandung baik

secara simultan maupun secara parsial

6. Kegunaan Penelitian

A. Kegunaan Praktis

Penelitian ini diharapkan berguna bagi :

Perusahaan

Karyawan

B. Kegunaan Akademis

Dalam kegunaan akademis hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi :

Pengembangan Ilmu Manajemen


(9)

1.

Outbound

O utbound

merupakan metode pelatihan untuk pengembangan diri (

personal

development)

dan tim

(team development)

dalam proses mencari pengalaman

melalui kegiatan di alam terbuka. Dalam pelatihan tersebut para peserta diajak

untuk mengembangkan kemampuan

emotional and spiritual quotient

(ESQ ) serta

intellegent quotient

(IQ ) mereka

.

Tujuan utama kegiatan pelaksanaan

O utbond

adalah melatih para peserta untuk

mampu menyesuaikan diri dengan perubahan yang ada dengan membentuk

sikap prof essionalisme yang didasarkan pada perubahan dan perkembangan

karakter, komitmen, serta kinerja yang yang baik.

Manf aat dari kegiatan

outbound

antara lain :

Manf aat Psikologis

Manf aat Sosiologis

Manf aat Edukasionalis

Manf aat Phisikal


(10)

Menurut salah satu ahli yaitu Robbins (2005:92) dalam bukunya menjelaskan

bahwa motivasi adalah kesediaan melakukan usaha tingkat tinggi guna

mencapai sasaran organisasi, yang dikondisikan oleh kemampuan usaha

tersebut memuaskan kebutuhan sejumlah individu

Teori-teori motivasi yang digunakan adalah sebagai berikut :

Teori hirarki kebutuhan Maslow

Teori X dan Y Mc G regor

Teori motivasi Herzberg

Faktor-Faktor Motivasi

1.

Sebagai Motivator :

Keberhasilan pelaksanaan

(Achievement)

Pengakuan

(Recognition)

Pekerjaan itu sendiri

(The work itself )

Tanggung jawab yang dipercayakan

(Responsibility)


(11)

Berdasarkan pendapat beberapa ahli, maka dapat disimpulkan bahwa produktivitas

kerja adalah suatu kemampuan untuk melakukan kegiatan yang menghasilkan suatu

produk atau hasil kerja sesuai dengan mutu yang ditetapkan dalam waktu yang lebih

singkat dari seorang tenaga kerja

Lebih lanjut, Produktivitas adalah sikap mental dari pekerja untuk senantiasa

berkarya lebih dari apa yang telah dan sedang diusahakan dalam rangka

mempercepat pencapaian tujuan dari suatu usaha.

Faktor-Faktor yang mempengaruhi Produktivitas :

Kemampuan dan ketangkasan karyawan

Managerial skill atau kemampuan pimpinan perusahaan.

Lingkungan kerja yang baik.

Lingkungan masyarakat yang baik.

Upah kerja.

Motivasi pekerja untuk meraih prestasi kerja.

Disiplin kerja karyawan.


(12)

A.

Hubungan Antara

O utbound

dengan Produktivitas

Kegiatan

O utbond

adalah melatih para peserta untuk mampu menyesuaikan diri

dengan perubahan yang ada dengan membentuk sikap

prof essionalisme yang

didasarkan pada perubahan dan perkembangan karakter, komitmen, serta kinerja

yang yang baik. Perubahan yang diperoleh setelah pelatihan berupa peningkatan

prof esionalisme yang dapat memanf aatkan sumber-sumber manusia dalam kerjasama,

dana, dan alam dapat meningkatkan produktivitas kerja

B. Hubungan Antara Motivasi dengan Produktivitas Kerja

Produktivitas tinggi dapat dicapai jika para karyawan mempunyai motivasi dalam

melaksanakan tugas dan kewajibannya. Motivasi dapat menimbulkan kemampuan

bekerja

serta

bekerja

sama, yang

secara

tidak langsung

akan meningkatkan

produktivitas kerja. Berdasarkan teori tersebut di atas dapat diasumsikan bahwa

motivasi kerja tinggi akan meningkatkan produktivitas kerja, sebaliknya dengan motivasi

kerja yang rendah akan menurunkan produktivitas kerja karyawan dalam perusahaan.


(13)

1.

Pelaksanaan

O utbond

pada PT. G lobal Mentari Bandung

sudah baik

2.

Motivasi kerja pada PT. G lobal Mentari Bandung sudah kuat

3.

Produktivitas kerja karyawan pada PT. G lobal Mentari

Bandung sudah tinggi

4.

Pelaksanaan

O utbound

dan Motivasi Kerja

berperanan

dalam meningkatkan produktivitas kerja karyawan di PT.

G lobal Mentari Bandung baik secara simultan maupun

parsial


(14)

A.

O bjek Penelitian

O bjek dalam penelitian ini adalah peranan pelaksanaan

outbound

(

independen

variable

/ variabel bebas) motivasi dan produktivitas kerja karyawan (

dependent

variable

/ variabel terikat). Penelitian ini dilakukan di PT G lobal Mentari di jalan

Raden Patah no 146 Bandung.

B. Metode Penelitian

1.

Sumber Data

Sumber data mengenai pengaruh peranan pelaksanaan

outbound

dan motivasi

dalam meningkatkan produktivitas kerja karyawan di PT G lobal Mentari Bandung

yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah data primer

Menggunakan data sekunder karena peneliti mengumpulkan beberapa informasi

dari data yang telah diolah oleh pihak lain, yaitu informasi mengenai

masalah-masalah di PT. G lobal Mentari Bandung.


(15)

b. Analisis Verif ikatif (Kuantitatif )

Uji Validitas dan Reliabilitas

Dalam penelitian ini, digunakan uji validitas dengan menggunakan

Korelasi Pearson, analisis ini digunakan untuk mengukur kecermatan atau

ketepatan suatu instrumen yang akan digunakan dalam suatu penelitian.

Sementara uji reliabilitas yang digunakan adalah metode Cronbach” s

Alpha, digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur yang digunakan

dapat diandalkan dan tetap konsisten jika pengukuran tersebut diulang.

Analisis Korelasi

Dalam penelitian ini, analisis korelasi yang digunakan adalah Korelasi

Pearson , analisis ini digunakan untuk mengetahui keeratan hubungan

antara

variabel

independen

(outbound

dan

motivasi)

dalam

meningkatkan variabel dependen (produktivitas) dan mengetahui arah

hubungan yang terjadi


(16)

Analisis Determinasi

Analisis ini

digunakan untuk mengetahui

seberapa

besar

persentase variasi variabel independen (outbound dan motivasi)

yang digunakan dalam model mampu menjelaskan variasi

variabel dependen (produktivitas).

Jika R kuadrat sama

dengan nol, maka tidak ada sedikit pun persentase sumbangan

pengaruh yang

diberikan variabel

independen terhadap

variabel dependen, sebaliknya jika R kuadrat sama dengan 1,

maka persentase sumbangan yang diberikan adalah sempurna

atau sama dengan 100%


(17)

Pengujian Hipotesis

a.

Uji F

Digunakan

untuk

mengetahui

apakah

variabel

independen

(outbound

dan motivasi) secara

bersama-sama

berpengaruh

secara signif ikan terhadap variabel dependen (produktivitas)

b. Uji t

Digunakan

untuk

mengetahui

apakah

variabel

independen

(outbound dan motivasi) secara parsial berpengaruh signif ikan

terhadap variabel dependen (produktivitas)


(18)

1.

Karaketristik Responden

Jenis Kelamin

No

Jenis Kelamin

Frekuensi

(F)

Persentase

(% )

1

Laki-laki

27

69,23%

2

Perempuan

12

30,77%


(19)

Usia

No

Usia

Frekuensi

(F)

Persentase

(% )

1

≤ 25 Tahun

4

10,26%

2

26 - 30 Tahun

12

30,77%

3

31-35 Tahun

17

43,59%

4

≥ 35 Tahun

6

15,38%


(20)

Pendidikan

No

Usia

Frekuensi

(F)

Persentase

(% )

1

SLTA

10

25,64%

2

Diploma

10

25,64%

3

Sarjana

19

48,72%


(21)

Masa Kerja

No

Usia

Frekuensi

(F)

Persentase

(% )

1

2 Tahun

10

25,64%

2

2 - 5 Tahun

10

25,64%

3

> 5 Tahun

19

48,72%


(22)

A.

Pelaksanaan O utbound

Mengacu pada latar belakang penelitian, bahwa pelaksanaan kegiatan

outbound

pada PT. G lobal Mentari Bandung masih sangat kurang intensitasnya, dikarenakan

oleh perusahaan ini memiliki permasalahan dalam pelaksanaan pelatihan kepada

karyawan, di mana intensitas pelatihan lebih banyak dilakukan di ruangan kantor

setelah jam kerja selesai.

B. Motivasi

Berdasarkan hasil wawancara dengan Ny. Nuning W S, selaku Direktur

PT. G lobal

Mentari, diungkapkan bahwa motivasi karyawan dalam bekerja masih perlu dilakukan

peningkatan,

khususnya

peningkatan

terhadap

pelatihan-pelatihan

yang

dapat

membangkitkan motivasi dalam bekerja.

C. Produktivitas

Produktivitas karyawan pada PT. G lobal Mentari Bandung diperkirakan masih rendah.

f enomena tersebut disebabkan :

Pengembangan usaha yang dilakukan perusahaan selama ini belum diikuti secara

optimal dengan peningkatan kemampuan karyawan dalam bentuk pelatihan dan

kesejahteraan karyawannya

Sebagian besar karyawan masih belum berhasil mencapai target pekerjaan yang

diberikan perusahaan


(23)

A.

Analisis Korelasi

Correlations

produktivitas outbound

motivasi

Pearson Correlation

produktivitas

1,000

,731

,709

O utbound

,731

1,000

,833

Motivasi

,709

,833

1,000

Sig. (1-tailed)

produktivitas

.

,000

,000

O utbound

,000 .

,000

Motivasi

,000

,000 .

N

produktivitas

39

39

39

O utbound

39

39

39

Motivasi

39

39

39


(24)

1.

Keeratan

hubungan

antara

pelaksanaan

outbound

(X1)

dengan produktivitas kerja karyawan (Y) adalah sebesar

0,731, artinya hubungan antara kedua variabel memiliki

derajat hubungan yang kuat dan arahnya positif

. Ini berarti,

perusahaan dapat

mempertahankan f aktor

pelaksanaan

kegiatan

outbound

atau

bahkan

ditingkatkan

bila

memungkinkan, karena berdasarkan hasil analisis korelasi ini,

ternyata kecerdasan emosional ini telah mampu mempengaruhi

peningkatan produktivitas kerja karyawan. Hal ini didukung

oleh hasil penelitian Nurul Hidayah (2008)

2.

Keeratan hubungan antara motivasi (X2) dengan produktivitas

kerja karyawan (Y) adalah sebesar 0,709 yang berarti

hubungan antara kedua variabel memiliki

derajat hubungan

yang kuat dan arahnya positif

. Hal ini didukung oleh hasil


(25)

Model Summary

b

Model

R

R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

dimension0

1

,753

a

,567

,543

2,68962

a. Predictors: (Constant), motivasi, outbound

b. Dependent Variable: produktivitas


(26)

diperoleh angka

R-Square

sebesar 0,567 atau 56,7%. Hal ini

menunjukkan bahwa persentase sumbangan pengaruh variabel

independen dalam hal ini pelaksanaan outbound dan motivasi

terhadap variabel dependen dalam hal ini produktivitas kerja

karyawan sebesar 56,7%. Atau variasi variabel independen

yang digunakan dalam model (outbound dan motivasi) mampu

menjelaskan

sebesar

56,7%

variasi

variabel

dependen

(produktivitas). Sedangkan sisanya sebesar 43,3% dipengaruhi

atau dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam

penelitian ini.


(27)

Coefficients

a

Model

Unstandardized

Coef f icients

Standardized

Coef f icients

t

Sig.

B

Error

Std.

Beta

1

(Constant)

11,618 2,310

5,028

,000

outbound

,219

,095

,458 2,308

,027

motivasi

,159

,096

,327 1,647

,108


(28)

Formulasi regresi berganda yang diperoleh adalah sebagai berikut :

Y = 11,618 + 0,219X

1

+ 0,159X

2

Formulasi regresi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

Koef isien regresi variabel

outbound

(X1) sebesar 0,219,artinya jika variabel

independen lain nilainya

tetap

dan pelaksanaan kegiatan

outbound

mengalami peningkatan sebesar 1%, maka produktivitas kerja karyawan (Y)

akan mengalami peningkatan sebesar 0,219. Koef isien bernilai positif

antara

outbound

dengan produktivitas, semakin meningkat pelaksanaan

kegiatan

outbound

, maka semakin meningkat pula produktivitas kerja

karyawan

Koef isien regresi variabel motivasi (X2) sebesar 0,159, artinya jika variabel

independen lain nilainya tetap dan motivasi mengalami peningkatan 1%,

maka produktivitas kerja karyawan (Y) akan mengalami peningkatan

sebesar 0,159. Koef isien bernilai positif artinya terjadi hubungan positif

antara motivasi dengan produktivitas, semakin meningkat motivasi, maka

semakin meningkat pula produktivitas

Konstanta sebesar 11,618, artinya jika pelaksanaan

outbound

(X1) dan

motivasi (X2) nilainya adalah 0, maka produktivitas kerja karyawan (Y)

nilainya adalah 11,681


(29)

1.

Uji F

ANOVA

b

Model

Sum of

Squares

Df

Mean

Square

F

Sig.

1

Regression

340,650

2

170,325 23,545

,000

a

Residual

260,427

36

7,234

Total

601,077

38

a. Predictors: (Constant), motivasi, outbound

b. Dependent Variable: produktivitas


(30)

Ho : Tidak terdapat pengaruh secara positif dan signif ikan

antara pelaksanaan

outbound

dan motivasi secara

bersama-sama dalam meningkatkan produktivitas kerja karyawan

Ha : Terdapat pengaruh secara positif dan signif ikan antara

pelaksanaan

outbound

dan motivasi secara bersama-sama

dalam meningkatkan produktivitas kerja karyawan

O leh karena F hitung > F tabel (23,545 > 3,259), maka Ho

ditolak, artinya terdapat pengaruh secara positif dan signif ikan

antara pelaksanaan

outbound

dan motivasi secara

bersama-sama dalam meningkatkan produktivitas. Jadi, dari hasil analisis

uji F ini, dapat disimpulkan bahwa

outbound

dan motivasi secara

bersama-sama berpengaruh positif

dan signifikan terhadap


(31)

Coefficients

a

Model

Unstandardized

Coef f icients

Standardized

Coef f icients

t

Sig.

B

Std.

Error

Beta

1

(Constant)

11,618

2,310

5,028

,000

O utbound

,219

,095

,458

2,308

,027

Motivasi

,159

,096

,327

1,647

,108


(32)

1.

O utbound

Ho

: Secara parsial tidak terdapat pengaruh secara positif dan signif ikan antara

pelaksanaan

outbound

dengan produktivitas

Ha

:

Secara parsial terdapat pengaruh secara positif dan signif ikan antara

pelaksanaan

outbound

dengan produktivitas

oleh karena –t hitung < -t tabel (-2,308 < -2,026)\ , maka Ho ditolak, artinya secara

pasrial terdapat pengaruh secara positif dan signif ikan antara pelaksanaan

outbound

dengan produktivitas. Jadi, berdasarkan hasil analisis uji t ini, dapat disimpulkan bahwa

secara parsial, pelaksanaan

outbound

berpengaruh positif dan signif ikan terhadap

produktivitas kerja karyawan pada PT. G lobal Mentari Bandung.

2. Motivasi

Ho : Secara parsial tidak terdapat pengaruh secara signif ikan, tetapi berpengaruh

positif antara motivasi dengan produktivitas

Ha : Secara parsial terdapat pengaruh secara positif dan signif ikan antara motivasi

dengan produktivitas

O leh karena nilai t hitung < t tabel (1,647 < 2,026), maka Ho diterima, artinya secara

parsial tidak terdapat pengaruh secara signif ikan, tetapi berpengaruh positif antara

motivasi dengan produktivitas. Jadi berdasarkan hasil analisis uji t ini, dapat disimpulkan

bahwa secara parsial, motivasi tidak berpengaruh signif ikan tetapi berpengaruh positif

dalam meningkatkan produktivitas kerja karyawan pada PT. G lobal Mentari Bandung.


(33)

Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis terhadap data yang diperoleh, maka penulis

dapat mengambil kesimpulan sesuai dengan identif ikasi masalah yang

diteliti bahwa :

Peranan Pelaksanaan

O utbound

pada PT. G lobal Mentari Bandung termasuk

dalam kategori baik, dimana pengembangan kemampuan

emotional and

spiritual quotion

serta

Intellegent quotient

sudah sesuai dengan standar

perusahaan.

Motivasi pada PT. G lobal Mentari Bandung termasuk dalam kategori kuat,

dimana kebutuhan pada karyawan sudah terpenuhi sesuai dengan harapan

karyawan.

Produktivitas pada PT. G lobal Mentari Bandung termasuk dalam kategori

cukup tinggi. Hal ini dikarenakan dalam pencapaian target, karyawan

belum mampu memenuhi target perusahaan secara maksimal.

Berdasarkan hasil analisis secara simultan, maka dapat disimpulkan bahwa

variabel

outbound

dan motivasi berperan kuat dalam meningkatkan

produktivitas kerja karyawan pada PT. G lobal Mentari Bandung, dengan

kata lain jika dipadukan, variabel

outbound

dan motivasi berperan positif

dalam peningkatan produktivitas kerja karyawan pada PT. G lobal Mentari

Bandung.


(34)

Diantara variabel independen, pelaksanaan

outbound

memberikan

peranan yang lebih besar dan termasuk kategori kuat dalam

meningkatkan produktivitas kerja karyawan pada PT. G lobal Mentari

Bandung. Hal ini dipengaruhi oleh rancangan pekerjaan, konteks,

komposisi dan proses kerjasama. Sedangkan motivasi termasuk dalam

kategori kurang kuat, hal ini dikarenakan oleh :

Kriteria pengambilan sampel dengan tanpa memperhatikan

kesetaraan atau klasif ikasi responden yang digunakan dalam

penelitian, baik dari segi pendidikan, jabatan, mau pun indikator lain

yang dapat dijadikan sebagai ukuran pengambilan sampel dalam

penelitian ini sehingga hasil yang diperoleh kurang ef ektif untuk

mengukur pengaruh variabel motivasi dalam meningkatkan

produktivitas.

Hasil analisis deskriptif yang menjelaskan bahwa item-item

pertanyaan/ kuesioner untuk variabel motivasi ternyata lebih banyak

mengindikasikan mengenai ekspektasi motivasi karyawan dalam hal

ini mayoritas responden yang digunakan adalah pegawai lulusan

SMA dan diploma, sehingga skor total untuk masing-masing item

pertanyaan variabel motivasi memiliki range yang kurang signif ikan,

dikarenakan perbedaan cara pandang karyawan lulusan strata satu

(S1) dengan karyawan lulusan SMA dan


(35)

diploma terhadap item-item pertanyaan yang diajukan untuk mengukur

sejauh mana peran motivasi dalam meningkatkan produktivitas kerja

karyawan.

5.2 Saran

Sebaiknya dilakukan peningkatan terhadap kualitas maupun kuantitas

pelaksanaan kegiatan

outbound

guna meningkatkan produktivitas kerja

karyawan pada PT. G lobal Mentari Bandung.

Sebaiknya dilakukan peningkatan terhadap motivasi karyawan melalui

pelatihan-pelatihan khusus yang dapat membangkitkan keinginan dan

kesungguhan hati karyawan dalam bekerja guna meningkatkan

produktivitas kerja karyawan pada PT. G lobal Mentari Bandung.

Perlu adanya evaluasi sebagai tindak lanjut terhadap rendahnya

produktivitas kerja karyawan PT. G lobal Mentari agar kelak dapat dicapai

peningkatan produktivitas perusahaan yang secara berkesinambungan.

Perlu adanya evaluasi lebih lanjut dari pimpinan perusahaan untuk terus

memperkuat motivasi karyawan dalam hal tingkat konsentrasi kerja, tingkat

keamanan untuk melaksanakan aktivitas perusahaan dalam peningkatan

produktivitas kerja karyawan pada PT. G lobal Mentari Bandung.


(36)

SEKIAN

DAN


(37)

(38)

PERANAN PELAKSANAAN

OUTBOUND

DAN MOTIVASI

DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA

KARYAWAN PADA

PT. GLOBAL MENTARI BANDUNG

The Role of Outbound and Motivation to Increase Employee

Productivity Work

at PT. Global Mentari Bandung

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Dalam Memperoleh Gelar Sarjana S1

Pada Program Studi Manajemen

Oleh :

Muhammad Munawir Anwar 21208793

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(39)

(40)

v

ABSTRAK

MUHAMMAD MUNAWIR ANWAR, “Peranan Pelaksanaan

Outbound

dan

Motivasi Dalam Meningkatkan Produktivitas Kerja Karyawan pada PT. Global

Mentari Bandung”, di bawah bimbingan : Prof. Dr. Hj. Umi Narimawati, Dra.,

SE., M.Si

Sebuah perusahaan yang ingin berkembang, harus mampu memanfaatkan

semua sumber daya yang dimilikinya secara optimal. Optimalisasi tersebut menuntut

perusahaan untuk senantiasa melakukan inovasi guna mengantisipasi, mengadaptasi,

serta mencari alternativ solusi terhadap persaingan yang ada, baik dalam hal kualitas

produk, pelayanan, maupun sumber daya manusia. Dikaitkan dengan fenomena saat

ini adalah permasalahan justru terletak pada internal perusahaan itu sendiri,

khususnya pada produkivitas kerja yang ditunjang oleh faktor motivasi yang di

dalamnya mencakup mengenai

team work

dan motivasi. Mengingat pentingnya

perusahaan untuk mengetahui peranan pelaksanaan

outbound

dan motivasi dalam

meningkatkan produktivitas kerja karyawan PT. Global Menari Bandung, maka

penulis bermaksud untuk mengadakan penelitian yang bertujuan menganalisis

peranan pelaksanaan

outbound

dan motivasi dalam meningkatkan produktivitas kerja

karyawan pada PT. Global Mentari.

Metode penelitian yang digunakan adalah analisis deskriptif yang

menganalisis gambaran data tentang jumlah atau akumulasi data berdasarkan

indikator-indikator pertanyaan untuk setiap instrumen/ variabel yang digunakan,

dalam hal ini pelaksanaan

outbound

dan motivasi sebagai variabel/ instrument bebas/

independen, serta produktivitas kerja karyawan sebagai variabel/ instrument terikat/

dependen. Selanjutnya, melalui analisis korelasi, dianalisis seberapa jauh keeratan

peranan antara pelaksanaan

outbound

dan motivasi dalam meningkatkan

produktivitas kerja karyawan. Kemudian, untuk menganalisis seberapa jauh peranan

pelaksanaan

outbound

dan motivasi dalam meningkatkan produktivitas kerja

karyawan, digunakan analisis regresi linier berganda.

Hasil analisis menunjukkan bahwa secara simultan pelaksanaan

outbound

dan

motivasi memiliki peranan yang kuat dalam meningkatkan produktivitas kerja

karyawan pada PT. Global Mentari. Hasil analisis menunjukkan bahwa secara parsial

pelaksanaan

outbound

berperan positif dan baik dalam meningkatkan produktivitas,

sebaliknya motivasi berperan cukup kuat dalam meningkatkan produktivitas kerja

karyawan PT. Global Mentari.


(41)

iv

ABSTRACT

MUHAMMAD MUNAWIR ANWAR, "The Role of Outbound and Motivation

to Increase Employee Productivity Work at PT. Global Mentari Bandung",

under guidance : Prof. Dr. Hj. Umi Narimawati, Dra., SE., M.Si

A company that wants to grow, must be able to utilize all its resources

optimally. The optimization requires the company to constantly innovate in order to

anticipate, adapt, and searching alternatives solutions to the existing competition,

both in terms of product quality, service, and human resources. Associated with the

current phenomenon is the internal problem lies precisely in the company itself,

especially at work produkivitas supported by motivational factors within which

covers about team work and motivation. Given the importance of companies to find

out the role of the implementation of the outbound and motivation in improving

employee productivity PT. Global Mentari Bandung, the authors intend to conduct

research aimed at analyzing the role of the implementation of outbound and

motivation in improving work productivity of employees at PT. Global Mentari

Bandung.

The method used is descriptive analysis that analyzes the image data on the

number or the accumulation of data based on the indicators for each instrument

questions/ variables used, in this case the implementation of the outbound and

motivation as a variable/ instrument freely/ independently, as well as employee

productivity as a variable/ instrument attached/ dependent. Furthermore, through

correlation analysis, analyzed the extent of closeness between the implementation of

the outbound and the role of motivation in enhancing employee productivity. Then, to

analyze how far the implementation of the outbound and motivational role in

improving employee productivity, used multiple linear regression analysis.

The analysis showed that simultaneous implementation of the outbound and

motivation have a strong role in increasing the productivity of employees in PT.

Global Mentari. The analysis showed that the partial implementation of outbound

positive and significant role in improving productivity, motivation otherwise positive

but less significant role in improving employee productivity PT. Global Mentari.

Key Words: Role of Outbound, Employee Motivation and Productivity


(42)

vi

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikumwarahmatullahiwabarakaatuh

Alhamdulillah segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah

SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi tepat pada waktunya dengan judul “Peranan Pelaksanaan

Outbound dan Motivasi Dalam Meningkatkan Produktivitas Kerja

Karyawan Pada PT. Global Mentari Bandung”.

Penulisan skripsi ini diajukaan sebagai salah satu syarat guna memperoleh

gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen pada Universitas Komputer

Indonesia Bandung.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna,

baik dari segi isi maupun segi penyajianya. Hal ini disebabkan kemampuan dan

pengetahuan penulis yang masih terbatas. Walaupun demikian penulis telah

berusaha semaksimal mungkin untuk menyajikan skripsi dengan sebaik-baiknya.

Karenanya kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan oleh penulis agar

menjadi masukan dalam pengetahuan.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah

membantu dalam penyelesaian skripsi terutama kepada Prof. Dr. Hj. Umi

Narimawati, Dra., SE., M.Si., selaku dosen pembimbing yang telah memberikan


(43)

vii

Penulis juga mengucapakan terimakasih kepada :

1. Bapak Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, selaku Rektor Universitas

Komputer Indonesia.

2. Prof. Dr. Hj. Umi Narimawati, Dra., SE., M.Si, selaku Dekan Fakultas

Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

3. Ibu Linna Ismawati, SE., M.Si., selaku Ketua Program Studi Manajemen

Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

4. Ibu Isniar Budiarti, SE., M.Si., selaku Dosen Wali Program Studi

Manajemen kelas MN-4 Karyawan angkatan 2008 sekaligus sebagai

Dosen Penguji yang telah memberikan perhatian dan masukan kepada

penulis.

5. Ibu Lita Wulantika, SE., M.Si sebagai Dosen Penguji yang telah

memberikan perhatian dan masukan kepada penulis.

6. Ibu Windi Novianti, SE., MM selaku Koordinator sidang yang telah

memberikan dukungan dan perhatiannya kepada penulis.

7. Teh Hana dan Teh Maya selaku sekretariat Program Studi Manajemen

yang telah banyak membantu dalam hal akademik.

8. Seluruh Staff dan dosen Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi

Universitas Komputer Indonesia.

9. Ibu Nuning W. S, selaku pembimbing dalam pelaksanaan penelitian di PT

Global Mentari Bandung.

10.Ibu Sita Rosalina selaku Accounting pada PT. Global Mentari Bandung,


(44)

viii

11.Seluruh Staff & Karyawan PT. Global Mentari Bandung.

12.Ibu dan Ayah tercinta atas doa, dukungan dan motivasi.

13.Seluruh teman-teman di MN4 Karyawan dan tim LC yang telah membantu

dalam penulisan ini.

14.Teman-teman seperjuangan proses bimbingan yang sangat solid dalam hal

kebersamaan dan persaudaraan.

Doa dan harapan penulis, bagi mereka yang telah membantu dalam

menyelesaikan penulisan skripsi semoga mendapatkan imbalan yang setimpal dari

Allah SWT dan harapan penulis agar skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi

pembaca sekalian, khususnya bagi penulis. Amin ya Rabbal Alamin.

Wassalam...

Bandung, Agustus 2012


(45)

ix

DAFTAR ISI

Hal.

HALAMAN JUDUL ………..……….…

LEMBAR PENGESAHAN….……… i

PERNYATAAN KEASLIAN…..………..…. ii

MOTTO……….… iii

ABSTRACT ………..….…. iv

ABSTRAK ……….……….……….………… v

KATA PENGANTAR ……… vi

DAFTAR ISI ………...… ix

DAFTAR GAMBAR ...… …. xiv

DAFTAR TABEL ……….………. xv

DAFTAR LAMPIRAN ……….………. xix

BAB I PENDAHULUAN ... …. 1

1.1 Latar Belakang Penelitian……….. 1

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah…..…………. 6

1.2.1 Identifikasi Masalah………. 6

1.2.2 Rumusan Masalah……… 7

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian……….. 7

1.3.1 Maksud Penelitian……….…… 7

1.3.2 Tujuan Penelitian ………. 7

1.4 Kegunaan Penelitian……….. 8


(46)

x

1.4.2 Kegunaan Akademis………. 8

1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian………. 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN

DAN HIPOTESIS ………..……….. 11

2.1 Kajian Pustaka……… 11

2.1.1 Outbound……….……….. 11 2.1.1.1 Pengertian Outbound……… 11 2.1.1.2 Tujuan Outbound…..……… 11 2.1.1.3 Manfaat Outbound... … 13 2.1.1.4 Tahapan Outbound……… 15 2.1.2 Motivasi Kerja………... 17

2.1.2.1 Pengertian Motivasi………. 17

2.1.2.2 Teori-Teori Motivasi……… 17

2.1.2.3 Faktor-Faktor Motivasi………. 19

2.1.3 Produktivitas Kerja………..…. 20

2.1.3.1 Pengertian Produktivitas Kerja……… 20

2.1.3.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

Produktivitas Kerja ……….…… 21

2.1.3.3 Pengukuran Produktivitas Kerja ...… … 22

2.1.4 Penelitian Sebelumnya………...… 24

2.2 Kerangka Pemikiran………...… 27

2.2.1 Hubungan Antara Outbound dengan


(47)

xi

2.2.2 Hubungan Antara Motivasi dengan

Produktivitas Kerja………. 30

2.2.3 Hubungan Antara Motivasi dan Outbound

dengan Produktivitas Kerja………..….……. 31

2.2.4 Bagan Kerangka Pemikiran………..……….. 32

2.3 Hipotesis………...………. 35

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN……..……. 36

3.1 Objek Penelitian……… 36

3.2 Metode Penelitian………. 36

3.2.1 Desain Penelitian………. 37

3.2.2 Operasionalisasi Variabel……… 38

3.2.3 Sumber dan Teknik Penentuan Data…….… 42

3.2.3.1 Sumber Data………..… 42

3.2.3.2 Teknik Penentuan Data………..….. 42

3.2.4 Teknik Pengumpulan Data…………..…….. 44

3.2.4.1 Uji Validitas……….. 44

3.2.4.2 Uji Reliabilitas……….. 46

3.2.4.3 Uji MSI……….. 53

3.2.5 Rancangan Analisis dan Uji Hipotesis…… …… 55

3.2.5.1 Rancangan Analisis……….. 55

3.2.5.1.1 Analisis Deskriptif atau Kualitatif.… 55

3.2.5.1.2 Analisis Verifikatif (Kuantitatif)… ….. 56


(48)

xii

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN……… 64 4.1 Gambaran Umum Perusahaan………. 64

4.1.1 Sejarah Perusahaan………. 64

4.1.2 Struktur Organisasi Perusahaan……… 65

4.1.3 Job Description………..……… 67 4.1.4 Aktivitas Perusahaan……….. …. 70

4.2 Karakteristik Responden………..…… 70

4.2.1 Karakteristik Responden Berdasarkan

Jenis Kelamin……… 71

4.2.2 Karakteristik Responden Berdasarkan

Usia……… 71

4.2.3 Karakteristik Responden Berdasarkan

Pendidikan………. 72

4.2.4 Karakteristik Responden Berdasarkan

Masa Kerja………. 73

4.3 Analisis Deskriptif ………. 73

4.3.1 Deskriptif Pelaksanaan Outbound………. …. 74 4.3.2 Deskriptif Motivasi……… 84

4.3.3 Deskriptif Produktivitas………. … 94

4.4 Analisis Verifikatif……… 101

1. Analisis Korelasi……… 101


(49)

xiii

3. Analisis Regresi Linier Berganda………. 105

4.4.1 Peranan Outbound dan Motivasi dalam Meningkatkan Produktivitas

secara simultan ………..……… 107

4.4.2 Peranan Outbound dalam Meningkatkan

Produktivitas secara Parsial ………....…….. 109

4.4.3 Peranan Motivasi dalam Meningkatkan

Produktivitas secara Parsial ………....…….. 112

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN………..…….…. 114

5.1 Kesimpulan ……….. 114

5.2 Saran ………. 116

DAFTAR PUSTAKA

KUESIONER


(50)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian

Era globalisasi yang terjadi dewasa ini menimbulkan dampak mendasar

terhadap dunia usaha. Persaingan bisnis antarperusahaan semakin ketat baik di

pasar domestik maupun internasional pada era globalisasi di abad ke-21 ini.

Industri jasa yang terdiri dari berbagai macam industri seperti industri

telekomunikasi, transportasi, perbankan, dan perhotelan berkembang dengan

cepat. Sebuah perusahaan yang ingin berkembang harus mampu memanfaatkan

semua sumber daya yang dimilikinya secara optimal. Optimalisasi tersebut

menuntut perusahaan untuk senantiasa melakukan inovasi guna mengantisipasi,

mengadaptasi, serta mencari alternatif solusi terhadap persaingan yang ada, baik

dalam hal kualitas produk, pelayanan, maupun sumber daya manusia.

Sumber daya manusia bersifat subtansial dalam menentukan profitabilitas

sebuah perusahaan jasa. Untuk memenuhi kepuasan pelanggan pada industri jasa,

produktivitas sumber daya manusia sangat penting. Produktivitas kerja karyawan

pada perusahaan jasa dimulai dari kebutuhan pelanggan dan berakhir pada

persepsi pelanggan. Hal ini dapat diimplementasikan interaksi antara karyawan

dan pelanggan yang mencakup ketepatan waktu, kecepatan memberikan

tanggapan terhadap keperluan-keperluan pelanggan, penampilan karyawan,


(51)

2

keluhan, berkaitan dengan bantuan yang diberikan dalam menyelesaikan

masalah-masalah yang diajukan pelanggan.

Karyawan menghendaki karakteristik pekerjaan sesuai dengan harapannya,

yaitu pekerjaan yang menyediakan kesempatan bagi terpenuhinya kebutuhan

untuk mengembangkan diri, pengakuan akan tugas bagi diri sendiri maupun rekan

kerja, dan umpan balik yang diterima dari pengerjaan tugas. Pada kenyataanya

tidak semua bidang pekerjaan sesuai dengan orientasi pemenuhan kebutuhan

mereka. Hal ini disebabkan setiap bidang pekerjaan secara tipikal mempunyai

karakteristik pekerjaan yang akan dipersepsikan berbeda-beda oleh karyawan.

Pekerjaan yang dirasakan menyenangkan, bernilai dan memberikan arti pada

pegawai dapat meningkatkan kepuasan kerja pegawai yang bersangkutan karena

pekerjaan yang dilakukan dapat memberikan pengalaman hidup, penghasilan,

serta penghargaan kepada orang yang melaksanakannya.

Perusahaan berkewajiban untuk memperhatikan seluruh karyawannya

sebagai individu yang memerlukan kepuasan pribadi dalam menyesuaikan

pekerjaannya. Perhatian tersebut terutama berkaitan dengan kontribusi dari

karyawan sangat penting terhadap perusahaan. Lebih lanjut, kepuasan kerja

mempunyai peranan penting terhadap prestasi kerja karyawan, ketika seorang

karyawan merasakan kepuasan dalam bekerja maka seorang karyawan akan

berupaya semaksimal mungkin dengan segenap kemampuan yang dimiliki untuk

menyelesaikan tugasnya, yang akhirnya akan menghasilkan kinerja dan


(52)

3

PT. Global Mentari Bandung berdiri sejak 1 September 2004 dengan

jumlah karyawan sebanyak 39 orang. Dengan pengalaman yang telah dimiliki

selama ini, perusahaan sangat menyadari pentingnya peningkatan kemampuan

karyawan dalam meningkatkan produktivitas kerja karyawan sesuai dengan yang

diharapkan. Selama ini PT. Global Mentari (Mentari Tours & Travel) Bandung memiliki permasalahan dalam pelaksanaan pelatihan kepada karyawan, di mana

pelatihan lebih banyak dilakukan di ruangan kantor setelah jam kerja selesai. Hal

ini terlihat dari sebagian besar karyawan tidak memiliki integritas dalam

kerjasama tim dalam satu departemen maupun antar departemen dan adanya

perasaan jenuh selama jam kerja.

Sementara itu, PT. Global Mentari Bandung berusaha untuk

mengembangkan usahanya dengan cara memperbesar jaringan rekanan dan

kapasitas cakupan layanan melalui pembangunan kantor-kantor cabang baru serta

fasilitas lainnya. Pengembangan usaha yang dilakukan perusahaan selama ini

belum diikuti secara optimal dengan peningkatan kemampuan karyawan dalam

bentuk pelatihan dan kesejahteraan karyawannya. Konsentrasi perusahaan selama

ini masih tertuju pada pengembangan perusahaan, sehingga alokasi dana dan

waktu lebih banyak ditujukan untuk pengembangan di sektor fisik dan bangunan.

Hal ini diperkirakan merupakan penyebab utama rendahnya produktivitas

karyawan dalam bekerja.

Produktivitas memiliki arti sebagai segala sesuatu yang dihasilkan melalui

kegiatan perorangan atau organisasi yang dimaksudkan untuk meningkatkan


(53)

4

berarti pula sebagai hubungan antara kualitas yang dihasilkan dengan jumlah kerja

yang dilakukan untuk mencapai hasil tersebut. Permasalahan tersebut sangat perlu

diwaspadai karena fenomena tersebut sangat potensial meskipun perilaku kerja

karyawan seringkali memperlihatkan seakan-akan tidak ada masalah.

Produktivitas kerja karyawan penting untuk diperhatikan oleh setiap organisasi

karena manusia merupakan faktor utama dalam proses kerja yang pada akhirnya

akan menjadikan pekerjaan itu efektif atau tidak.

Berdasarkan wawancara yang dilakukan dengan Ibu Nuning WS, selaku

Direktur PT. Global Mentari Bandung pada bulan Maret 2012 diperoleh data

bahwa jadwal pelaksanaan pelatihan belum memiliki standar ketentuan tentang

rutinitas pelaksanaan pelatihan dari segi waktu. Kecenderungan karyawan merasa

belum terpenuhi dalam segi kebutuhan fisik secara optimal, hal ini disebabkan

konsentrasi pihak manajemen sedang tertuju pada pengembangan usaha dengan

membangun dan menambah fasilitas perusahaan. Penurunan produktivitas kerja

juga terlihat dalam pencapaian target pekerjaan dimana sebagian besar karyawan

masih belum berhasil mencapai target pekerjaan yang diberikan perusahaan.

Selain itu tingkat turn over pada beberapa departemen cukup tinggi yang menunjukan bahwa departemen-departemen tersebut memiliki tingkat beban

pekerjaan yang tinggi sehingga hasil pekerjaan tidak sebanding dengan target

yang ditetapkan. Keterlambatan karyawan ketika hadir di kantor masih sering

terjadi. Karyawan dikatakan terlambat jika mereka datang melebihi batas toleransi

perusahaan yaitu 15 menit setelah jam masuk kerja. Hal tersebut menunjukan


(54)

5

tingkat produktivitas kerja yang rendah. Berikut ini disajikan data mengenai

jumlah keterlambatan karyawan PT. Global Mentari dari bulan Januari 2011

sampai dengan bulan Maret 2012.

Tabel 1.1

Jumlah Keterlambatan Karyawan PT. Global Mentari

Bulan Jumlah Hari Kerja

Jumlah Keterlambatan

Prosentase Keterlambatan Januari 2011 25 9 0.92 Februari 2011 22 13 1,52 Maret 2011 26 11 1,08 April 2011 25 8 0,82 Mei 2011 25 14 1,44 Juni 2011 24 9 0,96 Juli 2011 26 15 1,48 Agustus 2011 24 8 0,85 September 2011 26 9 0,89 Oktober 2011 26 16 1,58 November 2011 26 12 1,18 Desember 2011 27 11 1,04 Januari 2012 25 14 1,44 Februari 2012 24 18 1,92 Maret 2012 26 16 1,58 (Sumber : PT. Global Mentari Bandung)

Meninjau pada paparan di atas, mengkaitkannya dengan hasil wawancara,

serta melihat fenomena yang sedang terjadi pada PT. Global Mentari Bandung,

diduga fenomena yang ada merupakan permasalahan produktivitas kerja yang

ditunjang oleh faktor motivasi yang di dalamnya mencakup mengenai teamwork


(55)

6

pelaksanaan Outbound dan Motivasi dalam meningkatkan produktivitas kerja karyawan PT. Global Mentari Bandung, maka penulis bermaksud untuk

mengadakan penelitian yang berjudul “Peranan Pelaksanaan Outbound dan

Motivasi dalam Meningkatkan Produktivitas Kerja Karyawan pada PT.

Global Mentari Bandung.”

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah

1.2.1 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis dapat menyimpulkan

beberapa indentifikasi masalah yang sedang dihadapi oleh PT. Global Mentari

Bandung diantaranya telah terjadi penurunan produktivitas kerja dimana seperti

yang diketahui bahwa sebagian karyawan masih datang terlambat dan belum

berhasil mencapai target pekerjaan. Konsentrasi pihak manajemen sedang tertuju

pada pengembangan usaha dengan membangun dan menambah fasilitas

perusahaan yang menjadikan terjadinya berkurangnya dan penundaan waktu

pelatihan karyawan sehingga sebagian merasa kurang puas akan apa yang mereka

peroleh dari pekerjaannya, baik bersifat financial maupun non financial dan menunjukkan penurunan produktivitas kerja.

Karakteristik pekerjaan dimana terdapat indikator bahwa karyawan kurang

puas dengan karakteristik pekerjaan dilihat dari model karakteristik pekerjaan.

Karakteristik pekerjaan yang mencakup keanekaragaman keterampilan, identitas tugas, signifikansi tugas, otonomi, dan umpan balik, berpengaruh terhadap kepuasan seseorang terhadap pekerjaannya. Fenomena yang terjadi adalah


(56)

7

berkurangnya tingkat kepuasan yang menyebabkan menurunnya tingkat produksi

karyawan. Hal tersebut dapat dilihat pada kondisi sebenarnya serta hasil dari

wawancara yang dilakukan.

1.2.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana pelaksanaan Outbound pada PT. Global Mentari Bandung 2. Bagaimana motivasi kerja karyawan pada PT. Global Mentari Bandung

3. Bagaimana produktivitas kerja karyawan pada PT. Global Mentari Bandung

4. Sejauh mana peranan pelaksanaan outbound dan motivasi dalam meningkatkan produktivitas kerja karyawan pada PT. Global Mentari

Bandung, baik secara simultan maupun secara parsial

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

1.3.1 Maksud Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengumpulkan data serta

informasi terkait dengan peranan pelaksanaan outbound dan motivasi dalam meningkatkan produktivitas kerja karyawan di PT. Global Mentari Bandung.

1.3.2 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui pelaksanaan outbound pada PT. Global Mentari Bandung 2. Untuk mengetahui motivasi kerja karyawan pada PT. Global Mentari

Bandung

3. Untuk mengetahui produktivitas kerja karyawan pada PT. Global Mentari


(57)

8

4. Untuk mengetahui sejauh mana peranan pelaksanaan outbound dan motivasi dalam meningkatkan produktivitas kerja karyawan pada PT. Global Mentari

Bandung baik secara simultan maupun secara parsial

1.4 Kegunaan Penelitian

1.4.1 Kegunaan Praktis

Penelitian ini diharapkan berguna bagi :

1. Perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu sumber informasi

bagi PT. Global Mentari dalam upaya meningkatkan produktivitas kerja

karyawan melalui peranan pelaksanaan outbound dan motivasi. 2. Karyawan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi mengenai pentingnya

upaya mempertinggi motivasi yang akan memberikan dampak yang baik

dalam peningkatan produktivitas kerja mereka.

1.4.2 Kegunaan Akademis

Dalam kegunaan akademis hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna

bagi :

1. Pengembangan Ilmu Manajemen

Memberikan pengetahuan tentang ilmu pengetahuan manajemen spesialisasi

Manajemen Sumber Daya Manusia mengenai keterkaitan antara pentingnya


(58)

9

2. Peneliti lainnya

Memberikan informasi kepada peneliti lain yang berkeinginan untuk

mengkaji atau meneliti bidang yang sama

1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian

Dalam pelaksanaan penelitian ini, penulis melakukan sejumlah kegiatan

penelitian di PT. Global Mentari yang terletak di Jl. Raden Patah No. 39 Bandung

40132. Telp. (022) 2533629 Fax: +6222-2502529.

E-Mail: [email protected]

Website : www.mentaritour.com/index.cfm?fuseaction=home.welcome

Waktu pelaksanaan kegiatan dilaksanakan dari bulan Maret 2012 sampai

dengan bulan Agustus 2012. Berikut adalah gambaran rencana kerja kegiatan

penelitian pelaksanaan Outbound dan Motivasi dalam meningkatkan produktivitas kerja karyawan PT. Global Mentari Bandung :


(59)

10

Tabel 1.2

Rencana Kerja Kegiatan Penelitian

NO BULAN MAR’12 APR’12 MEI’12 JUN’12 JUL’12 AGS’12

MINGGU KE 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1

Penentuan Masalah -Observasi lokasi -Studi Pustaka -Pengajuan Judul

2

Pengurusan Administrasi Surat Menyurat

-Pengajuan Surat Prodi

Pengajuan Surat Ke Perusahaan

-Persetujuan Penelitian Dari Perusahaan

3

Bimbingan UP -Bab I

-Bab II -Bab III

4 Seminar UP

5

Dokumentasi -Pengumpulan Data

-Analisis / menyiapkan draft skripsi


(60)

11

BAB II

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

2.1 Kajian Pustaka

Dalam bab II ini di uraikan mengenai Outbound, Motivasi, Produktivitas Kerja Karyawan, Tinjauan Penelitian Terdahulu, Kerangka Pemikiran dan

Hipotesis.

2.1.1 Outbond

2.1.1.1 Pengertian Outbound

Menurut Departemen Dalam Negeri dan Otonomi Daerah (1991) seperti

yang dikutip oleh Paulus Sukresno (2009: 67), “Outbound adalah suatu metode pembelajaran yang dirancang untuk pengembangan diri dan kelompok melalui

pembentukan keterbukaan, toleransi, kebersamaan, kepekaan terhadap rasa

kebutuhan dan harapan kelompok/ orang lain dengan memanfaatkan alam sebagai

media atau sarana belajar.”

Lebih lanjut, Outbound merupakan metode pelatihan untuk pengembangan diri (personal development) dan tim (team development) dalam proses mencari pengalaman melalui kegiatan di alam terbuka. Dalam pelatihan tersebut para

peserta diajak untuk mengembangkan kemampuan emotional and spiritual quotient (ESQ)serta intellegent quotient (IQ) mereka.

2.1.1.2 Tujuan Outbound

Kegiatan Outbound memberikan masukan positif terhadap perkembangan kedewasaan seseorang. Kegiatan ini dimulai dari pembentukan kelompok,


(61)

12

keputusan dan keberanian untuk mengambil risiko. Setiap kelompok akan

menghadapi tantangan dan memikul tanggung jawab bersama pada setiap tahapan

yang dilalui. Tujuan utama kegiatan pelaksanaan Outbond adalah melatih para peserta untuk mampu menyesuaikan diri dengan perubahan yang ada dengan

membentuk sikap professionalisme yang didasarkan pada perubahan dan

perkembangan karakter, komitmen, serta kinerja yang yang baik.

Sikap dan perilaku profesionalisme yang diharapkan tercipta, meliputi :

1. Terbentuknya suatu komitmen yang utuh dari setiap peserta melalui 4C, yaitu :

a. Peningkatan kompetensi (competency),

b. Pembentukan konsepsi (conception) pemikiran yang komprehensif,

c. Terjadinya hubungan (connection) yang semakin erat diantara para bawahan dan atasan, serta

d. Munculnya keyakinan akan kepercayaan diri (confidence) akan kemampuan masing-masing yang akan berpengaruh dalam membangun

rasa memiliki dan bukan sekedar menjadi karyawan. Perubahan ini akan

terlihat dari tumbuhnya rasa tanggung-jawab dalam melakukan tugas di

unit kerja masing-masing.

2. Pola perilaku yang berkarakter dalam melakukan tugas-tugas kehidupan,

berdisiplin, bertanggung jawab, berorientasi ke masa depan, mengutamakan

tugas pengabdian, memiliki sikap, etika dan etos kerja yang tinggi.

3. Meningkatkan semangat kerja dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab

masing-masing, serta meningkatkan keberanian peserta dalam mengambil


(62)

13

4. Team building yang solid yang didasarkan pada saling pengertian, kerja sama,

koordinasi, menghargai perbedaan, sikap mengutamakan tugas daripada

5. Kepentingan pribadi. Dan meyakini bahwa keberhasilan merupakan buah dari

kerjasama dan kebersamaan.

6. Peningkatan kematangan Emotional Question (EQ) melalui program Olah Rasa yang menjadi porsi perhatian outbound bahkan perhatiannya kepada pengembangan Spiritual Quotion (SQ) akan sangat membantu peserta dalam meningkatkan kematangan kemampuan menghadapi berbagai tantangan dan

hambatan dalam setiap penyelesaian tugas-tugas yang dihadapi.

2.1.1.3 Manfaat Outbound

Kegiatan Outbound sejumlah manfaat yang sangat berguna bagi perkembangan pribadi dalam kehidupan masing-masing peserta, maupun sebagai

anggota dari sebuah tim kerja. Adapun manfaat dari kegiatan pelatihan Outbound,

adalah :

1. Manfaat psikologis, yaitu

a. Menumbuhkan rasa percaya diri

b. Meningkatkan pemahaman tentang konsep diri

c. Meningkatkan harga diri

d. Meningkatkan kemampuan beradaptasi dengan lingkungan baru

e. Meningkatkan keberanian untuk menguji kemampuan diri

f. Memberikan sensasi positif saat mencoba hal baru

2. Manfaat sosiologis


(63)

14

b. Mengembangkan kemampuan komunikasi

c. Mengembangkan rasa memiliki

d. Mengembangkan kemapuan untuk memberi umpan balik positif

e. Mengembangkan kemampuan untuk membangun persahabatan

f. Mengembangkan kemampuan untuk mengendalikan diri

3. Manfaat edukasional

a. Mengembangkan pengetahuan tentang pendidikan outdoor

b. Meningkatkan pengetahuan tentang konservasi alam

c. Meningkatkan kesadaran pentingnya daya dukung lingkungan dalam

kehidupan

d. Meningkatkan tanggungjawab dalam melestarikan lingkungan

e. Mengembangkan kemampuan dalam menyelesaikan masalah

f. Mengembangkan penguasaan akademis

g. Meningkatkan kesadaran dan klarifikasi nilai kehidupan

4. Manfaat phisikal

a. Meningkatkan kesegaran jasmani

b. Mengembangkan ketrampilan organ tubuh

c. Mengembangkan kekuatan tubuh

d. Melatih kemampuan koordinasi gerak tubuh

e. Memberikan porsi latihan tambahan

f. Mengembangkan keseimbangan tubuh


(64)

15

a. Meningkatkan keinginan selalu berbuat sebaik mungkin pada diri sendiri

maupun orang lain

b. Meningkatakan sikap berani, tangguh dan pantang menyerah dalam

menghadapi setiap masalah yang ada

c. Selalu mempunyai kesadaran bahwa apapun kesuksesan yang didapatnya

selalu karena atas keterlibatan dan kemurahan Tuhan

2.1.1.4 Tahapan Outbound

Dalam suatu kegiatan outbound training, ada beberapa tahapan yang biasa dilakukan. Agar pelatihan outbound training berjalan sesuai dengan tujuan yang diinginkan, proses pembelajaran dalam Otbound memerlukan tahapan berikut ini : a. Tahapan pembentukan pengalaman

Peserta dilibatkan dalam suatu kegiatan atau permainan bersama orang lain.

Kegiatan atau permainan outbound adalah salah satu bentuk pemberian pengalaman secara langsung kepada peserta pelatihan. Pengalaman langsung

dalam outbound akan dijadikan tempat untuk terciptanya pengalaman intelektual, pengalaman emosional dan pengalaman bersifat fisikal. Dengan

adanya pengalaman tersebut setiap peserta siap untuk memasuki tahapan

kegiatan berikutnya yang disebut dengan tahapan pencarian makna.

b. Tahapan perenungan pengalaman

Kegiatan perenungan bertujuan untuk memproses pengalaman yang diperoleh

dari kegiatan outbound yang dilakukan. Peserta melakukan perenungan tentang pengalaman pribadi yang dirasakan saat kegiatan berlangsung. Apa


(65)

16

untuk merangsang para peserta untuk menyampaikan pengalaman pribadi

masing-masing setelah terlibat di dalam kegiatan outbound tahap pertama. Dalam kegiatan perenungan outbound, peserta biasanya menceritakan pengalaman pribadinya masing-masing dalam berbagai tingkatan belajar.

c. Tahapan pembentukan konsep

Peserta mencari makna dari pengalaman intelektual, pengalaman emosional

dan pengalaman fisikal yang diperolehdari keterlibatan dalam kegiatan

outbound. Pengalaman apakah yang ditangkap dalam suatu permainan

outbound, dan apa arti permainan outbound tersebut bagi kehidupan pribadi maupun dalam hubungan dengan orang lain. Tahapan ini dilakukan dengan

menanyakan pada peserta apa hubungan antara kegiatan yang dilakukan

dengan perilaku manajemen yang sesungguhnya.

d. Pengujian konsep

Peserta merenungkan dan mendiskusikan sejauh mana konsep yang telah

terbentuk di dalam tahapan tiga dapat diterapkan dalam kehidupan sehari hari,

baik dalam kehidupan berkeluarga, bermasyarakat, maupun kehidupan dalam

pekerjaan di kantor. Fasilitator membantu para peserta pelatihan outbound

dengan cara mengajukan beberapa pertanyaan yang menggiring peserta untuk

melihat relevansi dari pengalaman selama pelatihan dengan kegiatan di dunia

kerja sesungguhnya.

2.1.2 Motivasi Kerja


(66)

17

Untuk lebih memahami tentang apa yang dimaksud dengan motivasi,

berikut beberapa pengertian motivasi menurut beberapa ahli;

1. Motivasi adalah kesediaan melakukan usaha tingkat tinggi guna mencapai

sasaran organisasi, yang dikondisikan oleh kemampuan usaha tersebut

memuaskan kebutuhan sejumlah individu (Robbins 2005:92);

2. Motivasi adalah keinginan untuk melakukan sesuatu dengan lebih baik atau

lebih efisien daripada yang telah dilakukan sebelumnya (David McClelland

2005:93);

3. Motivasi berasal dari bahasa latin movere yang berarti bergerak atau move

yang berarti kekuatan dalam diri organisme yang mendorong untuk berbuat

(drifing force) (Wagito 2002)

2.1.2.2 Teori-Teori Motivasi

1. Teori Hirarki Kebutuhan Maslow

Abraham Maslow berpendapat bahwa pada diri tiap orang terdapat

hirarki dari lima kebutuhan:

1. Kebutuhan fisik: makanan, minuman,tempat tinngal, kepuasan seksual,

dan kebutuhan fisik lain.

2. Kebutuhan keamanan: keamanan dan perlindungan dari gangguan fisik dan

emosi, dan juga kepastian bahwa kebutuhan fisik akan terus terpenuhi.

3. Kebutuhan sosial: kasih sayang, menjadi bagian dari kelompoknya,


(1)

Tabel 3.6

Hasil Analisis Korelasi Pearson untuk Instrumen-Instrumen Pelaksanaan Outbound

Item1 Item2 Item3 Item4 Item5 Item6 Item7 Item8 Item9 Item10 Item11 Item12 Total Item1 Pearson Correlation 1 ,651** ,460** ,386* ,289 ,574** ,383* ,174 ,278 ,308 ,388* ,434** ,629** Sig. (2-tailed) ,000 ,003 ,015 ,074 ,000 ,016 ,288 ,086 ,056 ,015 ,006 ,000

N 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39

Item2 Pearson Correlation ,651** 1 ,525** ,439** ,482** ,757** ,476** ,355* ,419** ,440** ,481** ,741** ,796** Sig. (2-tailed) ,000 ,001 ,005 ,002 ,000 ,002 ,026 ,008 ,005 ,002 ,000 ,000

N 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39

Item3 Pearson Correlation ,460** ,525**

1 ,548** ,503** ,458** ,873** ,568** ,563** ,515** ,349* ,425** ,804** Sig. (2-tailed) ,003 ,001 ,000 ,001 ,003 ,000 ,000 ,000 ,001 ,029 ,007 ,000

N 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39

Item4 Pearson Correlation ,386* ,439** ,548** 1 ,435** ,346* ,474** ,844** ,955** ,393* ,243 ,384* ,748** Sig. (2-tailed) ,015 ,005 ,000 ,006 ,031 ,002 ,000 ,000 ,013 ,137 ,016 ,000

N 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39

Item5 Pearson Correlation ,289 ,482** ,503**

,435**

1 ,337* ,508**

,416** ,394*

,917**

,270 ,462** ,707** Sig. (2-tailed) ,074 ,002 ,001 ,006 ,036 ,001 ,008 ,013 ,000 ,096 ,003 ,000

N 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39

Item6 Pearson Correlation ,574** ,757**

,458** ,346*

,337*

1 ,485**

,197 ,272 ,353* ,789**

,496** ,718** Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,003 ,031 ,036 ,002 ,230 ,094 ,027 ,000 ,001 ,000

N 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39

Item7 Pearson Correlation ,383* ,476**

,873** ,474**

,508** ,485**

1 ,494** ,487**

,372* ,388*

,435** ,758** Sig. (2-tailed) ,016 ,002 ,000 ,002 ,001 ,002 ,001 ,002 ,020 ,015 ,006 ,000

N 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39

Item8 Pearson Correlation ,174 ,355* ,568** ,844** ,416** ,197 ,494** 1 ,915** ,351* ,208 ,421** ,691** Sig. (2-tailed) ,288 ,026 ,000 ,000 ,008 ,230 ,001 ,000 ,029 ,205 ,008 ,000

N 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39

Item9 Pearson Correlation ,278 ,419** ,563**

,955** ,394*

,272 ,487** ,915**

1 ,324*

,167 ,400* ,716** Sig. (2-tailed) ,086 ,008 ,000 ,000 ,013 ,094 ,002 ,000 ,044 ,311 ,012 ,000

N 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39

Item10 Pearson Correlation ,308 ,440** ,515** ,393* ,917** ,353* ,372* ,351* ,324* 1 ,290 ,394* ,665** Sig. (2-tailed) ,056 ,005 ,001 ,013 ,000 ,027 ,020 ,029 ,044 ,073 ,013 ,000

N 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39

Item11 Pearson Correlation ,388* ,481**

,349*

,243 ,270 ,789** ,388*

,208 ,167 ,290 1 ,327* ,580** Sig. (2-tailed) ,015 ,002 ,029 ,137 ,096 ,000 ,015 ,205 ,311 ,073 ,042 ,000

N 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39

Item12 Pearson Correlation ,434** ,741** ,425** ,384* ,462** ,496** ,435** ,421** ,400* ,394* ,327*

1 ,695** Sig. (2-tailed) ,006 ,000 ,007 ,016 ,003 ,001 ,006 ,008 ,012 ,013 ,042 ,000

N 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39

Total Pearson Correlation ,629** ,796** ,804** ,748** ,707** ,718** ,758** ,691** ,716** ,665** ,580** ,695** 1 Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Reliability Statistics

Instrumen Pelaksanaan

Outbound

Cronbach's Alpha

N of

Items


(2)

korelasi antara skor item dengan skor total untuk instrumen pelaksanaan

outbound

. Nilai ini kemudian dibandingkan dengan nilai r tabel, r tabel diperoleh

pada signifikansi 0,05 dengan uji 2 sisi dan jumlah data (n) = 39, maka diperoleh r

tabel sebesar 0,316. Berdasarkan hasil analisis, diperoleh nilai korelasi untuk item

1 – 12 lebih dari 0,316, sehingga dapat disimpulkan bahwa instrumen pelaksanaan

outbound

tersebut valid.

Berdasarkan hasil analisis uji reliabilitas di atas, diperoleh nilai Alpha

sebesar 0,910, sedangkan nilai r kritis (uji 2 sisi) pada signifikansi 0,05 dengan

jumlah data (n)

of cases

= 39 sebesar 0,316. Oleh karena nilainya lebih besar dari

0,316, maka dapat disimpulkan bahwa butir-butir instrumen pelaksanaan

outbound

tergolong reliabel.

Hasil Uji Validitas dan Realibilitas

Tabel 3.7

Hasil Uji Validitas dan Realibilitas

Instrumen-Instrumen Motivasi

Uraian

Koefisien

Korelasi

Keterangan

Relibilitas

Keterangan

Motivasi 1

0,638

Valid

0,922

Reliabel

Motivasi 2

0,845

Valid

Motivasi 3

0,573

Valid

Motivasi 4

0,861

Valid

Motivasi 5

0,726

Valid

Motivasi 6

0,576

Valid

Motivasi 7

0,871

Valid

Motivasi 8

0,820

Valid

Motivasi 9

0,864

Valid

Motivasi 10

0,681

Valid

Motivasi 11

0,806

Valid


(3)

Hasil Analisis Korelasi Pearson untuk Instrumen-Instrumen Motivasi

Item1 Item2 Item3 Item4 Item5 Item6 Item7 Item8 Item9 Item10 Item11 Item12 Total Item1 Pearson Correlation 1 ,637**

,397* ,432**

,350*

,265 ,476** ,634**

,365* ,323*

,515**

,245 ,638** Sig. (2-tailed) ,000 ,012 ,006 ,029 ,103 ,002 ,000 ,022 ,045 ,001 ,133 ,000

N 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39

Item2 Pearson Correlation ,637**

1 ,423** ,773**

,510**

,266 ,765** ,835** ,741** ,433** ,794** ,348* ,845** Sig. (2-tailed) ,000 ,007 ,000 ,001 ,102 ,000 ,000 ,000 ,006 ,000 ,030 ,000

N 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39

Item3 Pearson Correlation ,397* ,423**

1 ,396*

,259 ,299 ,396* ,372*

,549**

,319* ,562**

,215 ,573** Sig. (2-tailed) ,012 ,007 ,012 ,111 ,065 ,013 ,020 ,000 ,048 ,000 ,189 ,000

N 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39

Item4 Pearson Correlation ,432** ,773** ,396* 1 ,568** ,360* ,880** ,825** ,903** ,422** ,714** ,399* ,861** Sig. (2-tailed) ,006 ,000 ,012 ,000 ,024 ,000 ,000 ,000 ,007 ,000 ,012 ,000

N 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39

Item5 Pearson Correlation ,350* ,510**

,259 ,568**

1 ,402* ,518** ,494** ,544** ,825** ,474** ,362* ,726** Sig. (2-tailed) ,029 ,001 ,111 ,000 ,011 ,001 ,001 ,000 ,000 ,002 ,024 ,000

N 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39

Item6 Pearson Correlation ,265 ,266 ,299 ,360* ,402* 1 ,388* ,203 ,355* ,422** ,295 ,796** ,576** Sig. (2-tailed) ,103 ,102 ,065 ,024 ,011 ,015 ,215 ,027 ,008 ,068 ,000 ,000

N 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39

Item7 Pearson Correlation ,476** ,765**

,396* ,880**

,518** ,388*

1 ,816** ,853**

,509** ,682**

,448** ,871** Sig. (2-tailed) ,002 ,000 ,013 ,000 ,001 ,015 ,000 ,000 ,001 ,000 ,004 ,000

N 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39

Item8 Pearson Correlation ,634** ,835**

,372* ,825**

,494**

,203 ,816**

1 ,729**

,409** ,740**

,252 ,820** Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,020 ,000 ,001 ,215 ,000 ,000 ,010 ,000 ,121 ,000

N 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39

Item9 Pearson Correlation ,365* ,741** ,549** ,903** ,544** ,355* ,853** ,729**

1 ,487** ,807**

,382* ,864** Sig. (2-tailed) ,022 ,000 ,000 ,000 ,000 ,027 ,000 ,000 ,002 ,000 ,016 ,000

N 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39

Item10 Pearson Correlation ,323* ,433** ,319* ,422** ,825** ,422** ,509** ,409** ,487**

1 ,330* ,396*

,681** Sig. (2-tailed) ,045 ,006 ,048 ,007 ,000 ,008 ,001 ,010 ,002 ,040 ,013 ,000

N 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39

Item11 Pearson Correlation ,515** ,794**

,562** ,714**

,474**

,295 ,682** ,740**

,807**

,330*

1 ,318* ,806** Sig. (2-tailed) ,001 ,000 ,000 ,000 ,002 ,068 ,000 ,000 ,000 ,040 ,048 ,000

N 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39

Item12 Pearson Correlation ,245 ,348*

,215 ,399* ,362*

,796** ,448**

,252 ,382* ,396*

,318*

1 ,590** Sig. (2-tailed) ,133 ,030 ,189 ,012 ,024 ,000 ,004 ,121 ,016 ,013 ,048 ,000

N 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39

Total Pearson Correlation ,638** ,845** ,573** ,861** ,726** ,576** ,871** ,820** ,864** ,681** ,806** ,590** 1 Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Reliability Statistics

Instrumen Motivasi

Cronbach's

Alpha

N of

Items


(4)

korelasi antara skor item dengan skor total untuk instrumen motivasi. Nilai ini

kemudian dibandingkan dengan nilai r tabel, r tabel diperoleh pada signifikansi

0,05 dengan uji 2 sisi dan jumlah data (n) = 39, maka diperoleh r tabel sebesar

0,316. Berdasarkan hasil analisis, diperoleh nilai korelasi untuk item 1 – 12 lebih

dari 0,316, sehingga dapat disimpulkan bahwa instrumen motivasi tersebut valid.

Berdasarkan hasil analisis uji reliabilitas di atas, diperoleh nilai Alpha

sebesar 0,922, sedangkan nilai r kritis (uji 2 sisi) pada signifikansi 0,05 dengan

jumlah data (n)

of cases

= 39 sebesar 0,316. Oleh karena nilainya lebih besar dari

0,316, maka dapat disimpulkan bahwa butir-butir instrumen motivasi tergolong

reliabel.

Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas

Tabel 3.9

Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen-Instrumen Produktivitas

Uraian

Koefisien

Korelasi

Keterangan

Relibilitas

Keterangan

Produktivitas 1

0,539

Valid

0,739

Reliabel

Produktivitas 2

0,522

Valid

Produktivitas 3

0,731

Valid

Produktivitas 4

0,529

Valid

Produktivitas 5

0,577

Valid

Produktivitas 6

0,737

Valid

Produktivitas 7

0,614

Valid

Produktivitas 8

0,542

Valid


(5)

Hasil Analisis Korelasi Pearson untuk Instrumen-Instrumen Produktivitas

Item1 Item2 Item3 Item4 Item5 Item6 Item7 Item8 Total Item1 Pearson Correlation 1 ,112 ,281 ,412**

,177 ,267 ,237 ,178 ,539** Sig. (2-tailed) ,496 ,083 ,009 ,282 ,100 ,146 ,278 ,000

N 39 39 39 39 39 39 39 39 39

Item2 Pearson Correlation ,112 1 ,415**

-,056 ,213 ,368*

,188 ,217 ,522** Sig. (2-tailed) ,496 ,009 ,733 ,193 ,021 ,252 ,185 ,001

N 39 39 39 39 39 39 39 39 39

Item3 Pearson Correlation ,281 ,415**

1 ,302 ,391* ,482**

,466**

,199 ,731** Sig. (2-tailed) ,083 ,009 ,062 ,014 ,002 ,003 ,224 ,000

N 39 39 39 39 39 39 39 39 39

Item4 Pearson Correlation ,412** -,056 ,302 1 ,306 ,541** ,080 ,062 ,529** Sig. (2-tailed) ,009 ,733 ,062 ,058 ,000 ,627 ,707 ,001

N 39 39 39 39 39 39 39 39 39

Item5 Pearson Correlation ,177 ,213 ,391*

,306 1 ,472**

,169 ,114 ,577** Sig. (2-tailed) ,282 ,193 ,014 ,058 ,002 ,305 ,488 ,000

N 39 39 39 39 39 39 39 39 39

Item6 Pearson Correlation ,267 ,368* ,482** ,541** ,472** 1 ,218 ,249 ,737** Sig. (2-tailed) ,100 ,021 ,002 ,000 ,002 ,182 ,127 ,000

N 39 39 39 39 39 39 39 39 39

Item7 Pearson Correlation ,237 ,188 ,466**

,080 ,169 ,218 1 ,446**

,614** Sig. (2-tailed) ,146 ,252 ,003 ,627 ,305 ,182 ,004 ,000

N 39 39 39 39 39 39 39 39 39

Item8 Pearson Correlation ,178 ,217 ,199 ,062 ,114 ,249 ,446**

1 ,542** Sig. (2-tailed) ,278 ,185 ,224 ,707 ,488 ,127 ,004 ,000

N 39 39 39 39 39 39 39 39 39

Total Pearson Correlation ,539**

,522** ,731**

,529** ,577**

,737** ,614**

,542**

1 Sig. (2-tailed) ,000 ,001 ,000 ,001 ,000 ,000 ,000 ,000

N 39 39 39 39 39 39 39 39 39

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Reliability Statistics

Instrumen Produktivitas

Cronbach's

Alpha

N of

Items

,739

8

Dari hasil analisis uji validitas pada tabel 3.10 di atas, diperoleh nilai

korelasi antara skor item dengan skor total untuk instrumen produktivitas. Nilai

ini kemudian dibandingkan dengan nilai r tabel, r tabel diperoleh pada signifikansi

0,05 dengan uji 2 sisi dan jumlah data (n) = 39, maka diperoleh r tabel sebesar

0,316. Berdasarkan hasil analisis, diperoleh nilai korelasi untuk item 1 – 8 lebih


(6)

valid.

Berdasarkan hasil analisis uji reliabilitas di atas, diperoleh nilai Alpha

sebesar 0,739, sedangkan nilai r kritis (uji 2 sisi) pada signifikansi 0,05 dengan

jumlah data (n)

of cases

= 12 sebesar 0,316. Oleh karena nilainya lebih besar dari

0,316, maka dapat disimpulkan bahwa butir-butir instrumen produktivitas

tergolong reliabel.

3.2.4.3 Uji MSI

Untuk memenuhi syarat data yang digunakan terhadap data yang diperoleh

dari kuisioner dengan skala pengukuran ordinal terlebih dahulu ditransformasikan

menjadi skala pengukuran interval menggunakan

Method of Successive Interval

(MSI).

Adapun untuk melakukan transformasi data melalui Method of Successive

Interval (MSI) dengan langkah kerja sebagai berikut (Harun Al-Rasyid ; 2003) :

1. Ambil data ordinal hasil kuesioner. Untuk setiap butir pernyataan tentukan

berapa orang yang mendapat skor 1,2,3,4,5 yang disebut frekuensi.

2. Setiap frekuensi dibagi banyak responden dan hasilnya disebut proporsi (P).

Setiap pertanyaan, dihitung proporsi jawaban untuk setiap kategori jawaban

dan hitung proporsi komulatifnya.

3. Menjumlahkan proporsi secara berurutan untuk setiap responden sehingga

diperoleh proporsi kumulatif (pk).

Pk1 = 0 + P1

Pk2 = P1 + Pk1

Pk3 = Pk1 + Pk2