Tinjauan Atas Pelaksanaan Pengolahan SPT Tahunan Pph Orang pribadi Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Cicadas

  BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Sejarah Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Cicadas

  Kantor Pelayanan Pajak Bandung Cicadas didirikan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 443/KMK.01/2001 tanggal

  23 Juli 2001, tentang organisasi dan Tata Kerja Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak, Kantor Pelayanan Pajak, Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan, Kantor Pemeriksaan dan Penyidikan Pajak, serta Kantor Penyuluhan dan Pengamatan Potensi Perpajakan. KMK tersebut memutuskan bahwa KPP Bandung Cibeunying yang semua wilayahnya meliputi wilayah Cibeunying dan wilayah Ujungberung dipecah menjadi dua KPP, yaitu KPP Bandung Cibeunying sebagai KPP lama meliputi wilayah Cibeunying, dan KPP Bandung Cicadas sebagai KPP baru meliputi wilayah Ujungberung ditambah wilayah kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung.

  Kemudian berdasarkan KEP-122/PJ/2007 tentang Penerapan Organisasi, Tata Kerja, dan saat mulai beroperasinya Kantor Pelayanan Pajak Pratama dan Kantor Pelayanan, Penyuluhan, dan Konsultasi Perpajakan di Lingkungan Kantor Wilayah Direktorat Pajak Banten, Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jawa Barat I dan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jawa Barat II sejak tanggal 28 Agustus 2007, Kantor Pelayanan Pajak Bandung Cicadas mulai menerapkan sistem administrasi modern dan berganti nama menjadi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Cicadas.

  Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan No 55/PMK.01/2007 wilayah kerja Kantor Pelayanan Pajak Bandung Cicadas meliputi 6 (enam) kecamatan, yaitu : Kecamatan Cicadas, Kecamatan Arcamanik, Kecamatan Cibiru, Kecamatan Ujungberung, Kecamatan Rancasari, Kecamatan Margacinta

  Seiring dengan perkembangan ekonomi dan penduduk dan geografis di Kota Bandung. Kecamatan yang merupakan wilayah kerja KPP Pratama Bandung Cicadas mengalami pemekaran dan pemecahan. Hingga di Tahun 2011 ini, wilayah kerja KPP Pratama Bandung Cicadas meliputi sepuluh kecamatan yakni : Kecamatan Mandalajati, Ujung Berung, Cibiru, Panyileukan, Cinambo, Arcamanik, Antapani, Buah Batu, Rancasari, dan Gede Bage.

Gambar 2.1 Peta Wilayah Kerja KPP Pratama Bandung Cicadas

  Sumber : Seksi PDI KPP Pratama Bandung Cicadas

  Kedudukan KPP Bandung Cicadas adalah sebagai unsur pelaksana Direktorat Jenderal Pajak di bidang pelayanan pajak. Keberadaan KPP Bandung Cicadas berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jawa Barat I. Secara organisatoris, KPP Bandung Cicadas dipimpin oleh seorang Kepala Kantor yang dibantu oleh Kepala Seksi, Account Representatif (AR), Fungsional Pemeriksa, Fungsional Penilai PBB dan para Staf Pelaksana.

  Adapun Visi dan Misi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Cicadas adalah:

  a) Visi

  Visi Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Bandung Cicadas seperti juga Kantor Pelayanan Pajak manapun yang ada di Indonesia adalah menjadi model pelayanan masyarakat yang menyelenggarakan sistem dan manajemen perpajakan kelas dunia yang dipercaya dan dibanggakan masyarakat.

  b) Misi 1.

  Politik Mendukung Demokrasi Bangsa 2. Kelembagaan

  Senantiasa memperbaharui diri, selaras dengan aspirasi masyarakat dan teknokrasi perpajakan serta administrasi perpajakan mutakhir.

3. Fiskal

  Menghimpun penerimaan dalam negeri dari sektor pajak yang menunjang kemandirian pembiayaan pemerintah berdasarkan undang-undang perpajakan dengan tingkat efektivitas dan efisiensi yang tinggi.

4. Ekonomi

  Mendukung kebijakan pemerintah dalam mengatasi permasalahan ekonomi bangsa dengan kebijakan yang minimising distortion (peminimalisiran penyimpangan). Struktur Organisasi KPP Pratama Bandung Cicadas

2.2 Struktur organisasi merupakan salah satu hal yang penting untuk mengetahui

  dan memberikan batasan wewenang setiap bagian dalam menjalankan tugas dan fungsinya sebagai bagian dari suatu organisasi. Sehingga masing-masing bagian memiliki wewenang dan tanggung jawab yang sesuai dengan ruang lingkup pekerjaan yang dijalankan agar tujuan dan sasaran dapat tercapai melalui efisiensi dan efektivitas kerja.

  Sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan No. 254/KMK.01/2004 dan No. 132/KMK.01/2006, struktur orgasisasi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Cicadas terdiri dari : 1)

  Kepala Kantor Pelayanan Pajak Pratama, 2)

  Sub Bagian Umum; 3)

  Seksi Ekstensifikasi; 4)

  Seksi Pengolah Data dan Informasi;

  5) Seksi Pelayanan;

  6) Seksi Pengawasan dan Konsultasi I, II, III, IV;

  7) Seksi Pemeriksaan;

  8) Seksi Penagihan; dan

  9) Kelompok Jabatan Fungsional

  Dengan struktur organisasi tersebut diharapkan akan meningkatkan kepatuhan pajak, kepercayaan terhadap administrasi perpajakan, dan meningkatkan produktivitas pegawai pajak.

2.3 Uraian Tugas KPP Pratama Bandung Cicadas

  Tugas, wewenang dan tanggung jawab merupakan fungsi dari setiap bagian di dalam Kantor Pelayanan Pajak Bandung Ciacadas yang dapat membedakan antara satu bagian dengan bagian yang lain. Berikut adalah tugas, wewenang dan tanggung jawab setiap bagian:

1. Kepala Kantor

  Memiliki tugas, wewenang, dan tanggung jawab sebagai berikut: a.

  Melakukan penyuluhan (pembinaan terhadap karyawan yang ada di dalam wewenang kekuasaannya); b.

  Melakukan peningkatan pelayanan; c. Melakukan pengawasan (pemeriksaan dan penagihan), termasuk mengawasi jalannya kegiatan operasional perpajakan, yaitu:

  Pajak Penghasilan (PPh);

  • Pajak Pertambahan Nilai (PPN); Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM);

  • Pajak Bumi dan Bangunan (PBB);
  • Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Banguanan (BPHTB);
  • Pajak Tidak Langsung Lainnya.
  • d.

  Menerima laporan kerja dari setiap seksi dan membuat kegiatan operasional Kantor Pelayanan Pajak Wilayah Jawa Barat.

  2. Sub Bagian Umum Memiliki tugas, wewenang, dan tanggung jawab sebagai berikut: a.

  Melakukan urusan kepegawaian; b. Melakukan urusan keuangan; c. Melakukan urusan tata usaha; dan d. Melakukan urusan rumah tangga (kantor).

  3. Seksi Ekstensifikasi Memiliki tugas, wewenang, dan tanggung jawab sebagai berikut: a.

  Melaksanakan dan menatausahakan pengamatan potensi perpajakan; b. Melaksanakan pendataan objek dan subjek pajak; c. Melaksanakan penilaian objek pajak; dan d. Melaksanakan kegiatan ekstensifikasi perpajakan.

  4. Seksi Pengolahan Data dan Informasi Memiliki tugas, wewenang, dan tanggung jawab sebagai berikut: a.

  Mengumpulkan dan mengolah data; b. Menyajikan informasi perpajakan; c. Merekam dokumen perpajakan; d. Melaksanakan urusan tata usaha penerimaan perpajakan; e. Melaksanakan pengalokasian dan penatausahaan bagi hasil PBB dan

  BPHTB; f. Melaksanakan dukungan teknis komputer; g.

  Melakukan pemantapan e-SPT dan e-filling; dan h. Menyimpan laporan kerja.

  5. Seksi Pelayanan Memiliki tugas, wewenang, dan tanggung jawab sebagai berikut: a.

  Memberikan pelayanan kepada wajib pajak dengan melakukan penetapan dan penerbitan produk hukum perpajakan; b.

  Melaksanakan pengadministrasian dokumen dan berkas perpajakan; c. Menerima dan mengolah surat pemberitahuan dan surat lainnya; d. Melakukan penyuluhan perpajakan; e. Melaksanakan peregistrasian wajib pajak; dan f. Kerjasama perpajakan.

  6. Seksi Pengawasan dan Konsultasi I, II, III, IV Memiliki tugas, wewenang, dan tanggung jawab sebagai berikut: a.

  Melakukan pengawasan kepatuhan perpajakan wajib pajak, melalui pemanfaatan dan Sistem Administrasi Perpajakan Terpadu (SAPT) atau Sistem Informasi Direktorat Jendral Pajak (SIDJP); b. Melaksanakan pembimbingan atau himbauan kepada wajib pajak; c. Melaksanakan konsultasi teknis perpajakan kepada wajib pajak; d. Merekonsiliasi data wajib pajak dalam rangka intensifikasi; e. Memonitor penyelesaian pemeriksaan pajak dan prosedur keberatan; f. Melakukan evaluasi hasil banding berdasarkan ketentuan yang berlaku; g.

  Membantu wajib pajak dalam memperoleh penegasan dan konfirmasi masalah perpajakan; h.

  Melakukan pemutakhiran data wajib pajak dan membuat company profile; i. Menginformasikan ketentuan perpajakan terbaru kepada wajib pajak; j. Menganalisis kinerja wajib pajak; dan k.

  Menyelesaikan permohonan surat keterangan yang diperlukan wajib pajak.

7. Seksi Pemeriksaan

  Memiliki tugas, wewenang, dan tanggung jawab sebagai berikut: a.

  Menyusun rencana pemeriksaan; b. Melaksanakan pengawasan aturan pelaksanaan pemeriksaan; c. Melaksanakan penerbitan dan penyaluran SP3 (Surat Perintah Pelaksanaan

  Pemeriksaan Pajak); dan d. Administrasi perpajakan lainnya.

  8. Seksi Penagihan Memiliki tugas, wewenang, dan tanggung jawab sebagai berikut: a.

  Melaksanakan dan menatausahakan penagihan aktif b. Melaksanakan penagihan piutang pajak; c. Penundaan angsuran tunggakan pajak; d. Usulan penghapusan piutang pajak; dan e. Mempersiapkan teguran dan melakukan penagihan dengan surat paksa.

  9. Kelompok Jabatan Fungsional, Terdiri dari : a.

  Pejabat Fungsional Pemeriksa Memiliki tugas, wewenang, dan tanggung jawab untuk melakukan kegiatan sesuai dengan jabatan masing-masing berdasarkan peraturan perundang- undangan yang berlaku dan berkoordinasi dengan seksi pemeriksaan.

  b.

  Pejabat Fungsional Penilai Memiliki tugas, wewenang, dan tanggung jawab untuk melakukan kegiatan sesuai dengan jabatan masing-masing berdasarkan peraturan perundang- undangan yang berlaku dan berkoordinasi dengan seksi ekstensifikasi.

2.4 Aspek Kegiatan KPP Pratama Bandung Cicadas

  Tujuan umum dari Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Cicadas adalah memberikan pelayanan publik dengan baik kepada wajib pajak dengan memenuhi semua kebutuhan wajib pajak dalam melakukan kewajiban perpajakannya. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan prosedur dan tata kerja organisasi pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Cicadas, juga apek-aspek kegiatan yang tidak dapat dilupakan adalah:

  1. Pelayanan terhadap wajib pajak dalam melaksanakan kewajiban perpajakan melalui prosedur yang mudah dan sistematis.

  2. Melakukan operasional perpajakan di bidang pengolahan data informasi, tata usaha perpajakan, pelayanan, penagihan, pengawasan, dan konsultasi, serta pemeriksaan kepada wajib pajak.

  3. Kegiatan pengawasan dan verifikasi atas pajak penghasilan maupun pajak pertambahan nilai dan penerapan sanksi administrasi perpajakan dengan mencari, mengumpulkan mengolah data, maupun keterangan lain dalam rangka pengawasan pemenuhan kewajiban perpajakan.

  4. Melakukan kegiatan penatausahaan dan lampirannya termasuk kebenaran penuisan dan perhitungan yang bersifat formal, pemantauan dan penyusunan laporan pembayaran masa PPh, PPN, PBB, BPHTB dan PTLL.

  5. Mengadakan kegiatan penyuluhan pajak kepada masyarakat dalam rangka 6. meningkatkan kesadaran dan kepatuhan wajib pajak dalam melaksanakan dan memenuhi kewajiban perpajakannya.

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

  Dari hasil pembahasan pelaksanaan kerja praktek tersebut dan setelah penulis mempelajari masalah tentang pelaksanaan pengolahan SPT tahunan pajak penghasilan orang pribadi, maka penulis mencoba menyimpulkan beberapa hasil dari kerja praktek yang dilakukan di KPP Pratama Bandung Cicadas, yaitu:

  1. Dalam pelaksanaan pengolahan SPT tahunan pajak penghasilan orang pribadi pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Cicadas dinilai sudah sesuai dengan peraturan-peraturan dan Standard Operating Procedures yang telah ditetapkan. Namun dalam proses perekaman SPT yaitu dalam program aplikasi pengolahan SPT sering terjadi error dikarenakan sistem databasenya belum beroperasi secara optimal. Selain itu, kewajiban petugas pajak yang meningkat dalam pengolahan SPT mengakibatkan sering terjadi kesalahan dalam meng-input data Wajib Pajak.

2. Kendala yang terjadi dalam pelaksanaan pengolahan SPT Tahunan Pajak

  Penghasilan Orang Pribadi pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Cicadas terletak pada Wajib Pajak dan sumber daya manusianya. Dimana masih masih terdapat Wajib Pajak yang tidak jujur dalam melaporkan jumlah pajak dalam SPT pajaknya. Selain itu terdapat pula wajib pajak dalam mengisi SPT tidak lengkap. Upaya yang dilakukan oleh Kantor Pelayanan Pajak Pratama

  Bandung Cicadas dalam mengatasi kendala diatas adalah melakukan pemeriksaan dan pendataan ulang secara maksimal dalam penerimaan SPT pajak sesuai dengan ketentuan yang berlaku, Memberikan penyuluhan dan sosialisasi kepada masyarakat selaku wajib pajak agar lebih mengetahui, memahami dan mengerti mengenai perpajakan. Menambah sumber daya manusia. Namun upaya yang dilakukan KPP Pratama Bandung Cicadas dirasakan belum optimal. Sehingga pelaksanaan pengolahan SPT pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Cicadas tidak berjalan dengan baik dan penerimaan pajak pun belum optimal.

4.2 Saran

  Berdasarkan kesimpulan diatas, maka penulis dapat mengemukakan beberapa hal yang diharapkan dapat dijadikan bahan pertimbangan dan perbaikan dalam pelaksanaan pengolahan SPT tahunan pajak penghasilan orang pribadi untuk meningkatkan penerimaan SPT tahunan pajak penghasilan orang pribadi.

  Adapun saran-saran yang dimaksud adalah sebagai berikut: 1.

  Perlu dilakukanya suatu perbaikan terhadap program aplikasi pengolahan SPT tahunan agar dalam proses pengolahan data tersebut tidak terjadi error. Selain itu, seharusnya petugas pajak harus lebih teliti dalam menginput data wajib pajak agar tidak terjadi kesalahan yang sama.

  2. Menambah sumber daya manusia tetapi untuk jangka pendek sebaiknya diadakan penambah waktu jam kerja untuk melakukan pengolahan terhadap penerimaan

  SPT yang meningkat dengan adanya fasilitas drop box, seperti adanya lembur atau jam kerja tambahan di hari kerja dan di hari libur.

  

TINJAUAN ATAS PELAKSANAAN PENGOLAHAN SPT TAHUNAN PPH

ORANG PRIBADI PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA

BANDUNG CICADAS

LAPORAN KERJA PRAKTEK

Diajukan sebagai salah satu syarat

Mata Kuliah Kerja Praktek Studi S-I

  

Program Studi Akuntansi

Disusun oleh:

LINA RAHMAWATI

  

21108089

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

DAFTAR PUSTAKA

  Direktorat Jenderal Pajak, Peraturan Direktorat Jenderal Pajak Nomor 1 Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan Direktorat Jenderal Pajak Nomor 19 Tahun 2009 tentang Tata Cara Penerimaan dan Pengolahan Surat Pemberitahuan Tahunan

  Direktorat Jenderal Pajak, Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007 tentang Perubahan Ketiga atas Undang-Undang Nomor 6 tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan tata Cara Perpajakan

  Rimsky K. Judisseno. (2004). Perpajakan. Edisi Revisi, Jakarta : Gramedia Pustaka Utama. Siti Kurnia Rahayu & Ely Suhayati. (2010). Perpajakan Teori dan Teknis Perhitungan. Graha Ilmu : Yogyakarta. Siti Kurnia Rahayu. (2010). Perpajakan Indonesia. Graha Ilmu : Yogyakarta. Siti Resmi. (2007). Perpajakan dan Teori Kasus. Edisi 3. Salemba Empat: Jakarta. Tony Marsyahrul. (2006). Pengantar Perpajakan. Grasindo : Jakarta. Waluyo. (2007). Perpajakan Indonesia. Salemba Empat : Jakarta.

KATA PENGANTAR

  Puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan kerja praktek ini yang berjudul

  “Tinjauan Atas

Pelaksanaan Pengolahan SPT Tahunan Pajak Penghasilan Orang Pribadi Pada

Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Cicadas

  ”.

  Alasan disusunnya laporan kerja praktek ini adalah untuk melengkapi salah satu syarat mata kuliah pada program studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia. Meskipun penulis telah berusaha sebaik mungkin, penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh mendekati sempurna dan tidak terlepas dari adanya kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan hasil laporan kerja praktek ini akan penulis terima dengan sukacita.

  Dengan selesainya laporan ini, merupakan kebanggaan dan syukur tersendiri bagi penulis. Pembuatan laporan ini melibatkan beberapa pihak yang turut membantu dan mendukung dalam proses penulisan laporan kerja praktek. Untuk itu, dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan beribu

  • – ribu terima kasih yang sebesar
  • – besarnya kepada : 1.

  Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.

2. Prof. Dr. Hj. Umi Narimawati, Dra., SE., M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

  3. Sri Dewi Anggadini, SE., M.Si., selaku Ketua Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi di Universitas Komputer Indonesia.

  4. Surtikanti, SE., M.Si., selaku dosen pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu guna membimbing, mengarahkan, dan memberikan petunjuk yang sangat berharga dalam menyusun laporan ini.

  5. Haryono, selaku Kepala Kantor di Instansi yang memberikan kesempatan pada saya untuk melakukan kerja praktek di Instansi nya.

  6. Sunardi Gitosumarto, selaku Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi I (Waskon I) dan pembimbing yang telah membantu dan mengarahkan selama kerja praktek.

  7. Ibu Sri, Pak Heru, Pak Normanthias, Pak Fajar, Pak Oges, Pak Tomy selaku AR bagian Seksi Pengawasan dan Konsultasi I dan seluruh karyawan karyawati di Instansi.

  8. Kedua Orang Tua saya yang telah memberikan dukungan, dorongan dan do’a yang diberikan kepada saya.

  9. Kakak-kakak dan seluruh saudara saya yang telah memberikan dorongan dan semangat selama penyusunan laporan kerja praktek.

  10. Eriska W, Indar Y, Nopa R, Septi A, Euis M, dan teman – teman di 4 AK 2 yang tidak mungkin disebutkan satu persatu, terima kasih atas support dan bantuannya selama proses penyusunan Laporan Kerja Praktek ini.

  11. Untuk semua dosen Fakultas Ekonomi yang telah banyak membantu selama saya kuliah di Universitas Komputer Indonesia.

  Akhir kata penulis berharap laporan ini dapat bermanfaat bagi saya pada khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. Untuk itu penulis mengharapkan koreksi, kritik dan saran dari semua pihak dan kalangan untuk kebaikan dan penyempurnaan dimasa yang akan datang.

  Bandung, Desember 2011 Penulis

  Lina Rahmawati 21108089

Dokumen yang terkait

Pelaksanaan Pengawasan Penerimaan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan Pajak Penghasilan (PPh) Orang Pribadi di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Binjai

1 59 110

Pelaksanaan Pembayaran dan Pelaporan Pajak Penghasilan (PPh) Orang Pribadi pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan

0 64 63

Pelaksanaan Pengawasan Penyampaian Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan Pajak Penghasilan (PPh) Orang Pribadi Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah

1 56 66

Tinjauan Atas Prosedur Perekaman SPT PPh (Pajak Penghasilan) Pasal 21 Atas Wajib Pajak Orang Pribadi Pada Kantor Pelayanan Pratama Bandung Tegallega

5 102 68

Tinjauan Atas Prosedur pelaksanaan Pemeriksaan Lapangan Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Cicadas

0 11 56

Tinjauan Atas Prosedur Dan Pengolahan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan Pajak Penghasilan Pada Tempat Pelayanan Terpadu Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Cicadas

0 3 1

Tinjauan Atas Pelaksanaan Pengolahan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan Pajak Penghasilan Orang Pribadi Dengan Fasilitas Drop Box Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Karees

0 6 125

Tinjauan Atas Prosedur Pengembalian Kelebihan Pembayaran Pajak Penghasilan (PPh) Pada Kantor pelayanan Pajak Pratama Bandung Cicadas

0 9 30

Prosedur Pengolahan SPT PPH (Surat Pemberitahuan Pajak Penghasilan) Tahunan Orang Pribadi Pada KPP Pratama Bandung Karees

0 7 90

Prosedur Penerimaan Dan Pengolahan Surat Pemberitahuan (Spt) Tahunan Pph Orang Pribadi Di Kantor Pelayanan Pajak (Kpp) Pratama Klaten.

0 0 14