Tinjauan Atas Prosedur Pengembalian Kelebihan Pembayaran Pajak Penghasilan (PPh) Pada Kantor pelayanan Pajak Pratama Bandung Cicadas

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Kerja Praktek

Pajak menjadi sektor yang memberikan penerimaan terbesar bagi negara serta merupakan salah satu sumber dana utama dalam melakukan pembangunan termasuk di negara Indonesia (Gita:2007). Menurut pendapat (R. Santoso Brotohadiharjo) Pajak adalah : “iuran kepada negara (yang dapat dipaksakan), yang terutang oleh yang wajib membayarnya menurut peraturan-peraturan dengan tidak mendapat prestasi kembali, yang langsung dapat ditunjuk, dan yang gunanya untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran umum berhubungan dengan tugas negara untuk menyelenggarakan pemerintahan.” Suatu hal yang tidak dapat dihindari bahwa setiap perusahaan dalam menjalankan kegiatan usahanya tidak dapat terlepas dari pemenuhan kewajiban perpajakan (R. Santoso Brotohadiharjo:2008).

Sejak diadakannya reformasi perpajakan tahun 1983, sebagaimana telah diubah dengan undang-undang Nomor 9 Tahun 1994 dan undang-undang Nomor 16 Tahun 2000 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, sistem pemungutan pajak di Indonesia berubah dari official assessment system menjadi self assessment system. Dalam Self assessment system merupakan suatu pemungutan pajak yang memberi wewenang kepada Wajib Pajak untuk menentukan besarnya pajak terutang. Salah satunya instansi yang memberikan pelayanan pemungutan pajak adalah Kantor Pelayanan Pajak (KPP) yang berada di bawah naungan Departemen keuangan. Keberadaan kantor Pajak akan


(2)

dirasakan kebutuhannya oleh wajib pajak dalam hal pelaporan Surat Setoran Pajak (SSP) serta penyelesaian masalah perpajakan seperti pendaftaran Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) atau Nomor Pengukuhan Kena Pajak (NPPKP) dan masalah penagihan. Peranan pembukuan atau akuntansi sangat penting karena informasi keuangan yang dihasilkan dari proses pembukuan, diperlukan untuk keperluan menghitung pajak terutang dan verifikasi, serta pemeriksaan dan investasi terhadap kebenaran penghitungan jumlah pajak terutang (Hussein Kartasasnita:2009).

Peraturan yang memuat mengenai Pajak Penghasilan diatur dalam Undang-undang No.10 Tahun 1994 sebagaimana telah diubah menjadi Undang-Undang-undang No.17 Tahun 2000 yang disebutkan bahwa, Pajak Penghasilan (PPh) dikenakan kepada Subjek Pajak atas penghasilan yang diterima atau diperolehnya selama (1) tahun pajak. Dan terdiri atas 9 bab dan 35 pasal, yakni terdiri dari beberapa pasal sehubungan dengan kewajiban perpajakan ini seperti pasal 21, 22, 23, 24,25 dan 26. (Sri Astuti:2011)

Oleh karena Pajak Penghasilan dikenakan kepada subjek pajak yang memperoleh penghasilan, maka Pajak Penghasilan di sebut juga “Pajak Subjektif”. Dan karena Pajak Penghasilan dibebankan langsung kepada Subjek Pajak yang menerima penghasilan dan bebannya tidak dapat dilimpahkan kepada pihak lain, maka Pajak Penghasilan disebut “Pajak Langsung”. Di dalam perpajakan yang sering terjadi adalah Masalah Restitusi, yaitu permasalahan atas permohonan pengembalian kelebihan pembayaran pajak. Atas permohonan Wajib Pajak, namun apabila ternyata wajib pajak mempunyai utang pajak langsung,


(3)

diperhitungkan untuk melunasi terlebih dahulu utang pajak tersebut (Widi Agustian:2011).

Masalah Pengembalian kelebihan pembayaran pajak dilakukan dengan disertai pelaporan Surat Setor Pajak (SSP). Wajib pajak orang pribadi maupun badan wajib melaporkan bukti SSP tersebut dan pelaporan Surat Pemberitahuan (SPT) tahunan/masa kepada KPP, yang selanjutnya oleh petugas KPP direkam dan diarsipkan. (Gita:2007).

Dalam Prosedur Pengembalian Kelebihan Pembayaran Pajak membutuhkan waktu yang cukup lama, karena memerlukan pengawasan serta pemeriksaan untuk pelaksanaan penghitungan, pembayaran dan pelaporan. Dengan adanya pengawasan untuk pelaksanaan, perhitungan, pembayaran dan pelaporan tersebut wajib pajak akan mengetahui apakah pajak terutang sudah sesuai dengan perhitungan. Pada saat pelaporan SSP dan SPT tahunan/masa diberi lembar pengawasan oleh petugas KPP dalam hal ini terjadi di KPP Pratama Bandung Cicadas. Selain itu proses pengembalian kelebihan pembayaran pajak dapat meminimalisir terjadinya Wajib Pajak yang tidak Patuh. (Wahyu Sumanjaya:2011).

Direktorat jendral pajak sedang mengungkap beberapa dugaan penggelapan pajak. Sampai akhir november 2007, tercatat tercatat 46 wajib pajak yang masuk daftar penyidikan aparat pajak, dengan taksiran kerugian mencapai Rp 1,586 triliun. Di luar 46 kasus tersebut, sejak tahun 2005 lalu sampai bulan november 2007 ini setidaknya DJP telah menyidik 15 kasus penyelewengan pajak yaitu


(4)

terdiri dari 7 kasus yang ada dikejaksaan agung dengan total kerugian Rp 323,1 miliar dan jumlah tersangkanya 10 orang sumber (Anwar Nasution:2008).

Dari latar belakang yang telah di uraikan penulis tertarik untuk mengetahui “Prosedur Pengembalian Kelebihan Pembayaran Pajak Penghasilan (PPh) Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Cicadas”.

1.2Maksud dan Tujuan Kerja Praktek

Maksud dan Tujuan dari kerja praktek pada kantor pelayanan pajak pratama Bandung-cicadas ini diantaranya adalah:

1. Untuk mengetahui Syarat dari Pengembalian Kelebihan Pembayaran Pajak Penghasilan (PPh) pada Wajib Pajak di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Cicadas;

2. Mengetahui Teknis Dari Pelaksanaan Prosedur Pengembalian Kelebihan Pembayaran Pajak Penghasilan (PPh) pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Cicadas.

1.3Kegunaan Kerja Praktek 1. Bagi Penulis

Dapat digunakan sebagai suatu bahan perbandingan antara teori yang didapat penulis dibangku kuliah dengan kenyataan yang ada di lapangan;

2. Bagi Instansi

Sebagai masukan dan bahan pertimbangan yang mungkin bermanfaat dalam membantu dalam memecahkan masalah yang berkaitan dengan prosedur


(5)

pengembalian kelebihan pembayaran pajak penghasilan di kantor pelayanan pajak pratama cicadas;

3. Bagi Akademik

Hasil dari kerja praktek ini diharapkan dapat meningkatkan motivasi guna memiliki pengetahuan yang lebih luas dan dapat dijadikan bahan referensi bagi mahasiswa yang kelak akan membutuhkannya;

4. Bagi Pihak Lain

Dapat memberikan masukan sebagai bahan informasi mengenai prosedur Pengembalian kelebihan pembayaran pajak penghasilan di kantor pelayanan pajak pratama cicadas. Selain itu hasil laporan kerja praktek ini diharapkan dapat memberikan sumbangan-sumbangan pemikiran terutama bagi yang akan mengadakan kerja praktek tentang prosedur pengembalian kelebihan pembayaran pajak penghasilan di kantor pelayanan pajak pratama cicadas.

1.4Metode Kerja Praktek

Dalam melaksanakan Kerja Praktek pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Cicadas, penulis menggunakan metode Block Release, yaitu pelaksanaan Kerja Praktek yang dilakukan dalam satu periode penuh yaitu dari hari Senin sampai dengan Jumat mulai tanggal 4 Juli 2011 sampai dengan 5 Agustus 2011.

Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan oleh penulis adalah: 1. Penelitian Lapangan (Field Research)


(6)

Penulis melakukan pengamatan secara langsung dan mempelajari kegiatan-kegiatan mengenai masalah-masalah yang akan penulis bahas yaitu prosedur pengembalian kelebihan pembayaran pajak penghasilan di kantor pelayanan pajak pratama cicadas;

b) Wawancara (Interview)

Penulis melakukan tanya jawab dengan pimpinan atau petugas yang bertanggungjawab atas instansi tersebut.

2. Kepustakaan (Library Research)

Penulis melakukan studi pustaka dengan banyak membaca, mempelajari, membandingkan data yang ada kaitannya dengan masalah yang akan dijabarkan.

1.5Lokasi dan Waktu Kerja Praktek

Lokasi kerja praktek adalah Departemen Keuangan Negara Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Cicadas yang beralamat di Jln. Soekarn-Hatta no.781 Bandung.

Adapun waktu pelaksanaan jam kerja praktek setiap hari Senin sampai dengan hari Jumat dimulai pada pukul 08.00 – 16.00 WIB dengan waktu istirahat pada pukul 12.00 – 13.00 WIB, pada hari Sabtu – Minggu libur karyawan. Pelaksanaan jam kerja praktek ini, penulis laksanakan sesuai dengan waktu kantor dan waktu kuliah sehingga jam masuk disesuaikan terhitung tanggal 04 Juli sampai 05 Agustus 2011. Adapun perincian waktu pelaksanaan kerja praktek terdapat pada Tabel 1.1


(7)

Tabel 1.1 Waktu Pelaksanaan Kerja Praktek

Tahap Prosedur Bulan

Jun Jul Ags Okt Nov Des

I Tahap Persiapan :

1) Mengambil izin kerja praktek

2) surat Mencari tempat kerja praktek

3) Menentukan tempat kerja praktek II Tahap Pelaksanaan : 1. Mengajukan surat permohonan kerja praktek

2. Meminta surat pengantar dari KANWIL ke KPP

3. Kerja praktek di KPP

4. Penyusunan laporan kerja praktek

III Tahap Pelaporan : 1. Menyiapkan

laporan kerja praktek

2. Bimbingan kerja praktek

3. Penyempurnaan laporan kerja praktek

4. Penggandaan laporan kerja praktek


(8)

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan

Awal mula berdirinya Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Cicadas adalah berawal dari terbitnya Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 443/KMK.01/2001 tanggal 23 Juli 2001, tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak, Kantor Pelayanan Pajak, Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan, Kantor Pemeriksaan dan Penyidikan Pajak, serta Kantor Penyuluhan dan Pengamatan Potensi Perpajakan. Saat itu masih bernama KPP Bandung Cicadas karena belum ada konsep Pratama, Madya dan Wajib Pajak Besar (LTO). KPP Bandung Cicadas adalah pecahan dari KPP Bandung Cibeunying. Wilayah Kerja KPP Bandung Cicadas meliputi wilayah Timur Bandung, yakni Ujungberung dan Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung.

Sejak tahun 2007 konsep administrasi pajak modern ditetapkan sehingga menggabungkan antara Kantor Pelayanan Pajak (KPP), Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan (KPPBB), dan Kantor Pemeriksaan Pajak (KARIKPA) menjadi satu konsep yakni Kantor Pelayanan Pajak Pratama, Madya, dan Wajib Pajak Besar.

Akibat dari penggabungan itu, maka KPP Bandung Cicadas berubah nama menjadi KPP Pratama Bandung Cicadas. Tahun 2007 wilayah kerja KPP Pratama Bandung Cicadas meliputi enam kecamatan, yaitu Kecamatan Cicadas,


(9)

Kecamatan Arcamani Rancasari, Kecamatan

Seiring dengan p Bandung. Kecamatan Cicadas mengalami wilayah kerja KPP Pr Kecamatan Mandala Arcamanik, Antapani

Gamba Sumbe

anik, Kecamatan Cibiru, Kecamatan Ujungberu tan Margacinta.

perkembangan ekonomi dan penduduk dan g tan yang merupakan wilayah kerja KPP Pr i pemekaran dan pemecahan. Hingga di T Pratama Bandung Cicadas meliputi sepuluh ke alajati, Ujung Berung, Cibiru, Panyileuk ni, Buah Batu, Rancasari, dan Gede Bage.

bar II.1 Peta Wilayah Kerja KPP Pratama Band ber : Seksi PDI KPP Pratama Bandung Cicadas

erung, Kecamatan

geografis di Kota Pratama Bandung Tahun 2011 ini, kecamatan yakni : eukan, Cinambo,

andung Cicadas as


(10)

2.2 Struktur Organisasi Perusahaan

Suatu organisasi akan memberikan kinerja yang maksimal apabila ditunjang oleh anggota organisasi yang berkualitas. Begitu halnya dengan instansi pemerintahan, semakin bagus Sumber Daya Manusia (SDM) di suatu instansi maka kemungkinan hasil adalah tingginya kinerja yang dicapai. Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Cicadas sebagai instansi publik yang melayani masyarakat pembayar pajak sudah sejatinya memiliki pegawai yang memiliki sumber daya manusia yang mumpuni agar bisa memberikan pelayanan yang maksimal sehingga bisa memenuhi tugas utama sebagai penopang keuangan negara.

Secara hierarki vertikal, KPP Pratama Bandung Cicadas berada dalam unit eselon III. Induk organisasi adalah Kementerian Keuangan, Eselon I adalah Direktorat Jenderal Pajak, Eselon II adalah Kantor Wilayah DJP Jawa Barat I, dan unit Eselon III adalah KPP Pratama Bandung Cicadas. Unit Eselon IV di KPP Pratama Bandung Cicadas adalah 9 Seksi dan 1 Sub Bagian Umum. Seksi yang ada di lingkungan KPP Pratama adalah Seksi Pemeriksaan, Seksi Penagihan, Seksi Ekstentifikasi, Seksi Pengolahan Data dan Informasi (PDI), Seksi Pelayanan, dan 4 (empat) Seksi Pengawasan dan Konsultasi. Selain itu ada juga kelompok jabatan fungsional. Untuk lebih jelas lihat di Gambar II.2


(11)

Gamb

Tabel 2.1 Jumlah P

No. Jabat

1 Eselon III 2 Eselon IV 3 Fungsional 4 Account Repr 5 Pelaksana

Jumlah Sumber : Sub Bagia

Berdasarkan data Bandung Cicadas ada Representative mend

mbar 2.2 Struktur Organisasi KPP Pratama Ban

Pegawai Menurut Jabatan di KPP Pratama Ba

atan Jumlah Keterang

1 Kepala Kantor 10 Kepala Seksi/Sub Ba 13 Pemeriksa = 12 dan P presentative 19 4 Seksi Waskon

38 Pelaksana 81

gian Umum KPP Pratama Bandung Cicadas

ta di Tabel 2.1, terlihat kalau jabatan pegawai adalah Pelaksana dengan jumlah pegawai terb nduduki posisi kedua terbanyak dengan juml

andung Cicadas.

andung Cicadas ngan

Bagian Umum n Penilai PBB= 1

ai di KPP Pratama rbanyak. Account mlah 19 pegawai.


(12)

Diikuti Fungsional dengan jumlah 13 orang dengan komposisi terbanyak adalah Fungsional Pemeriksa Pajak sebanyak 12 orang.

Melihat komposisi tersebut, maka jumlah pegawai sebanyak 81 orang harus melayani sekitar 568.909 jiwa yang ada di 10 kecamatan. Tentunya tidak semua penduduk di wilayah ini sudah mempunyai NPWP akan tetapi jika diihat secara kasar, jumlah pegawai sebanyak 81 orang belum layak.

Tabel 2.2 Jumlah Pegawai Menurut Tingkat Pendidikan Di Kpp Pratama Bandung Cicadas (30 Juni 2011)

No Tingkat Pendidikan Jumlah Persentasi

1 Sma/Lebih Rendah 19 23%

2 Diploma I/III 19 23%

3 Sarjana (Strata 1) 37 46%

4 Magister/Strata 2 6 7%

Total 81 100%

Sumber : Sub Bagian Umum Kpp Pratama Bandung Cicadas

Tabel 2.2 menunjukan tingkat pendidikan pegawai dengan komposisi terbanyak adalah Sarjana Strata I atau S-1. Diikuti oleh SMA/Lebih rendah dan Diploma. Melihat angka tersebut, masih ada sekitar 23% pegawai KPP Pratama Bandung Cicadas yang memiliki tingkat pendidikan masih SMA atau bahkan lebih rendah. Walaupun tidak selamanya tingkat pendidikan berpengaruh terhadap kinerja pegawai, akan tetapi di era globalisasi pendidikan adalah hal yang paling utama. Diharapkan peluang beasiswa bagi pegawai yang belum sarjana akan lebih terbuka sehingga kualitas SDM di KPP Pratama Bandung Cicadas akan semakin berkualitas.


(13)

2.3Uraian Tugas perusahaan

Kantor Pelayanan Pajak Pratama Cicadas Bandung memiliki uraian tugas perusahaan diantaranya:

1. Kepala KPP Pratama

Orang yang mengepalai KPP Pratama dan bertanggung jawab atas kegiatan pada KPP Pratama;

2. Subbagian Umum

Subbagian Umum mempunyai tugas melakukan urusan kepegawaian, keuangan, tata usaha, dan rumah tangga;

3. Seksi Pengolahan Data dan Informasi

Seksi Pengolahan Data dan Informasi mempunyai tugas melakukan pengumpulan, pencarian, dan pengolahan data, penyajian informasi perpajakan, perekaman dokumen perpajakan, urusan tata usaha penerimaan perpajakan, pengalokasian Pajak Bumi dan Bangunan dan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan, pelayanan dukungan teknis komputer, pemantauan aplikasi e-SPT dan e-Filing, pelaksanaan i-SISMIOP dan SIG, serta penyiapan laporan kinerja;

4. Seksi Pelayanan

Seksi Pelayanan mempunyai tugas melakukan penetapan dan penerbitan produk hukum perpajakan, pengadministrasian dokumen dan berkas perpajakan, penerimaan dan pengolahan Surat Pemberitahuan, serta penerimaan surat lainnya, penyuluhan perpajakan, pelaksanaan registrasi wajib pajak, serta melakukan kerjasama perpajakan;


(14)

5. Seksi Penagihan

Seksi Penagihan mempunyai tugas melakukan urusan penatausahaan piutang pajak, penundaan dan angsuran tunggakan pajak, penagihan aktif, usulan penghapusan piutang pajak, serta penyimpanan dokumen-dokumen penagihan;

6. Seksi Pemeriksaan

Seksi Pemeriksaan mempunyai tugas melakukan penyusunan rencana pemeriksaan, pengawasan pelaksanaan aturan pemeriksaan, penerbitan dan penyaluran Surat Perintah Pemeriksaan Pajak serta administrasi pemeriksaan perpajakan lainnya;

7. Seksi Ekstensifikasi Perpajakan

Seksi Ekstensifikasi Perpajakan mempunyai tugas melakukan pengamatan potensi perpajakan, pendataan objek dan subjek pajak, penilaian objek pajak dalam rangka ekstensifikasi;

8. Seksi Pengawasan dan Konsultasi I, II, III, IV

Seksi Pengawasan dan Konsultasi I, Seksi Pengawasan dan Konsultasi II, Seksi Pengawasan dan Konsultasi III, serta Seksi Pengawasan dan Konsultasi IV, masing-masing mempunyai tugas melakukan pengawasan kepatuhan kewajiban perpajakan Wajib Pajak, bimbingan/himbauan kepada Wajib Pajak dan konsultasi teknis perpajakan, penyusunan profil Wajib Pajak, analisis kinerja Wajib Pajak, melakukan rekonsiliasi data Wajib Pajak dalam rangka melakukan intensifikasi, dan melakukan evaluasi hasil banding;


(15)

9. Kelompok Jabatan Fungsional

Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

a) Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah jabatan fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang keahliannya;

b) Setiap kelompok tersebut dikoordinasikan oleh pejabat fungsional senior yang ditunjuk oleh Kepala Kantor Wilayah, atau Kepala KPP yang bersangkutan;

c) Jumlah Jabatan Fungsional tersebut ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja;

d) Jenis dan jenjang jabatan fungsional diatur sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

2.4Kegiatan Perusahaan

KPP Pratama Bandung Cicadas merupakan salah satu dari 5 KPP Pratama yang ada di Kota Bandung. Dengan wilayah kerja yang meliputi 10 Kecamatan dan 41 Kelurahan serta jumlah penduduk mencapai 586.909 jiwa maka tidak heran jika target penerimaan pajak KPP Pratama Bandung Cicadas sebanding dengan KPP Pratama lain yang wilayah kerjanya satu kota/kabupaten. Target penerimaan pajak di tahun 2009 ditetapkan sebesar Rp 354,333 milyar di tahun


(16)

2010 naik menjadi Rp 459,509 milyar. Hingga di tahun 2011 target penerimaan pajak KPP Pratama Bandung Cicadas adalah sebesar Rp 597,362 milyar.

Untuk Realisasi penerimaan pajak, di tahun 2009 KPP Pratama Bandung Cicadas berhasil mencetak angka Rp 540,226 milyar jauh dari jumlah yang ditargetkan sebesar Rp 354,33 milyar. Tahun 2010 realisasi penerimaan mencapai Rp 509,852 milyar. Terakhir hingga Juni 2011, KPP Pratama Bandung Cicadas telah membukukan penerimaan sebesar Rp 209,671 milyar atau masih di bawah rencana semester I tahun 2011 sebesar Rp 217,610 milyar. Untuk lebih jelas, lihat di Tabel 2.3.

Tabel 2.3 Target dan Realisasi Penerimaan Pajak di KPP Pratama Bandung Cicadas

Tahun Realisasi (Juta Rupiah)

Rencana (Juta Rupiah)

Pencapaian (Persen)

2009 540.226,1 354.333,7 152 %

2010 509.852,2 459.509,4 111 %

2011 209.671,8 597.362,2 35 %

2011 (Rencana s/d Juni 2011)

209.671,8 217,610 96 %

Sumber : Seksi Pengawasan dan Konsultasi II

Penerimaan pajak yang dicatat oleh KPP Pratama Bandung Cicadas berasal dari banyak lapisan Wajib Pajak. Selain lapisan yang bermacam-macam, sektor usaha yang beragam menjadi penyumbang penerimaan pajak di KPP Pratama Bandung Cicadas. Dilihat dari aspek geografis, KPP Bandung Cicadas berada di perbatasan antara Kota Bandung dengan Kabupaten Bandung menuju Kabupaten Sumedang. Aspek antrhopologhist menempatkan Kota Bandung sebagai Kota Urbanisasi yang menawarkan peluang usaha bagi berbagai macam suku atau etnis yang membuat sektor usaha di wilayah ini menjadi beragam.


(17)

Pengembangan kawasan berikat Gede Bage menjadi wilayah industri membuat pabrik-pabrik bermunculan yang tentunya membuat wilayah KPP Pratama Bandung Cicadas berpotensi untuk mendapatkan penerimaan dari sektor industri manufaktur, tekstil, dan pabrikasi lainnya. Adanya mall di wilayah Buah Batu dan Antapani menjadikan sektor perdagangan dan jasa sebagai sektor potensial untuk digali potensi pajaknya.

Dekatnya lokasi jalan tol membuat pintu wisatawan domestik yang berkunjung ke Kota Bandung khususnya wilayah Bandung Timur menjadi potensi tersendiri bagi sektor usaha perhotelan dan kuliner. Maraknya Factory Outlet yang tidak hanya ada di pusat kota membuat wilayah KPP Pratama Bandung Cicadas menjadi penuh akan potensi.

Tabel 2.4 Sektor-Sektor Penyumbang Penerimaan Pajak Terbesar Bagi KPP Pratama Bandung Cicadas di S/d Juni 2011

KLU Uraian Sektor Kelompok Lapangan Usaha Penerimaan

51000

Perdagangan Besar Dalam Negeri, Kecuali Perdagangan Mobil Dan Sepeda Motor Selain Ekspor Dan Impor

61.132.156.028

45000 Konstruksi 6.487.361.873

74000 Jasa Perusahaan Lainnya 6.230.519.865

95000 Jasa Perorangan 5.731.691.100

70000 Real Estat 4.904.826.547

Sumber : Seksi PDI KPP Pratama Bandung Cicadas.

Melihat Tabel 2.4 bisa disimpulkan kalau sektor perdagangan menjadi sektor yang dominan. Kawasan Bandung Timur bersiap menjadi Kawasan Bisnis Terpadu. Perdagangan Besar Dalam Negeri akan memberikan potensi untuk digali.


(18)

Sektor yang dominan berikutnya adalah Jasa Konstruksi. Sebagai ibu kota Provinsi Jawa Barat, Kota Bandung menjadi magnet tersendiri bagi masyarakat yang ingin berinvestasi ataupun menetap di Kota Bandung. Apalagi, pengembangan perumahan-perumahan baru mulai menawarkan banyak keuntungan dan keunggulan bagi sektor real esatate. Tidak heran jika real estate menduduki posisi lima besar penyumbang penerimaan pajak bagi KPP Pratama Bandung Cicadas.

Penerimaan Pajak di KPP Pratama Bandung Cicadas tidak terlepas dari kinerja keuangan pelaku usaha di sektor terkait. Mengandalkan dari perdagangan besar yang sebagian besar pelaku usaha menjual barang dan jasa kena pajak, KPP Bandung Cicadas menggantungkan penerimaan pajak terhadap Pajak Pertambahan Nilai. Untuk lebih rinci lihat Tabel 2.5.

Tabel 2.5 Penerimaan Per Jenis Pajak KPP Pratama Bandung Cicadas

Jenis Pajak 2011 2010 2009

Pajak Penghasilan 78.714.942.472 147.302.110.251 108.767.526.234 Pajak Pertambahan

Nilai 120.434.421.227 273.619.079.650 181.408.532.357

PPn BM 1.947.228.044 4.206.256.525 780.409.248

PBB dan BPHTB 8.523.204.571 84.692.847.426 249.268.302.328

Pajak Lainnya 52.098.638 31.960.303 1.341.933

Total 209.671.894.952 509.852.254.155 540.226.112.100 Sumber : Seksi Pengawasan dan Konsultasi II

Pajak Pertambahan Nilai menjadi penyumbang terbesar dengan Rp 120 milyar s/d Juni tahun 2011, Rp 273 milyar di tahun 2010, dan di tahun 2009 Rp 181 milyar. Disusul di urutan kedua adalah Pajak Penghasilan yang cukup mengejutkan penerimaannya kalah oleh PBB dan BPHTB di tahun 2009.


(19)

Menurut keterangan yang ada, Tahun 2009 penerimaan PBB dan BPHTB cukup besar karena adanya sumbangan PBB Pertambangan yang jumlahnya mencapai ratusan milyar rupiah. Selain itu, di tahun 2009 BPHTB belum beralih ke Pemerintah Daerah pemungutannya sehingga menyumbang penerimaan yang cukup besar.

Dalam melaksanakan tugasnya kegiatan KPP Pratama Bandung-Cicadas menyelenggarakan fungsi:

a. Pengumpulan, pencarian dan pengolahan data, pengamatan potensi perpajakan, penyajian informasi perpajakan, pendataan objek dan subjek pajak, serta penilaian objek Pajak Bumi dan Bangunan;

b. Penetapan dan penerbitan produk hukum perpajakan;

c. Pengadministrasian dokumen dan berkas perpajakan, penerimaan dan pengolahan Surat Pemberitahuan, serta penerimaan surat lainnya;

d. Penyuluhan perpajakan;

e. Pelaksanaan registrasi wajib pajak; f. Pelaksanaan ekstensifikasi;

g. Penatausahaan piutang pajak dan pelaksanaan penagihan pajak; h. Pelaksanaan pemeriksaan pajak;

i. Pengawasan kepatuhan kewajiban perpajakan wajib pajak; j. Pelaksanaan konsultasi perpajakan;

k. Pelaksanaan intensifikasi;


(20)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan kajian-kajian dan pembahasan atau data-data yang dilakukan dan dikumpulkan oleh penulis selama kuliah kerja praktek, maka sebagai akhir dari penulisan laporan kuliah kerja praktek ini penulis dapat menyimpulkan bahwa:

1. Pada Pengembalian Kelebihan Pembayaran Pajak, wajib pajak berhak untuk mengajukan Pengembalian Kelebihan Pembayaran Pajak baik secara restitusi atau diperhitungkan dengan utang pajak. Untuk restitusi ada 2 baik itu pengembalian pendahuluan dan pengembalian restitusi. Untuk pengembalian pendahuluan ada 2 syarat yaitu wajib pajak memenuhi kriteria tertentu dan wajib pajak memenuhi persyaratan tertentu, jangka waktu pengembalian pada pengembalian pendahuluan adalah 3 bulan sejak diterima SPT lebih bayar dari Wajib Pajak. Untuk pengemblian dengan restitusi diadakan pemeriksaan terlebih dahulu setelah itu diberikan pengembalian dengan jangka waktu 12 bulan sejak diterima SPT Lebih bayar;

2. Tehnis pelaksanaan Pengembalian Kelebihan Pembayaran Pajak Pajak

Penghasilan pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung dilakukan oleh pegawai pajak yang terdiri dari Seksi Pelayanan, Seksi Pemeriksaan, Seksi Pengawasan dan Konsultasi, Wajib Pajak. Wajib pajak mendapat Pengembalian atas Kelebihan Pembayaran Pajak apabila telah keluar Surat


(21)

Ketetapan Pajak Lebih Bayar yang kemudian akan muncul Surat Perintah Membayar Kelebihan Pajak. Apabila setelah diperiksa terbit Surat Ketetapan Kurang bayar maka wajib pajak dikenakan sanksi administrasi dengan dinaikkan 2%.

4.2 Saran

Berdasarkan data yang telah diperoleh penulis dari pelaksanaan kuliah kerja praktek ini, penulis dapat memberikan saran-saran yang bersifat membangun dengan harapan dapat menjadi masuykan yang berguna bagi semua pihak sebagai akhir dari penulisan laporan kuloah kerja praktek ini adalah sebagai berikut: 1. Dengan pengembalian Kelebihan Pembayaran Pajak secara restitusi maka

wajib pajak dapat menghindari kenaikkan sanksi administrasi sebesar 100% dari yang seharusnya dibayar;

2. Dengan adanya Pengembalian Kelebihan Pembayaran Pajak maka

administrasi pajak di KPP Pratama Bnadung Cicadas dapat mendorong efektifitas fungsional pemeriksa.


(22)

TINJAUAN ATAS PROSEDUR PENGEMBALIAN

KELEBIHAN PEMBAYARAN PAJAK PENGHASILAN (PPh)

PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA BANDUNG

CICADAS

Laporan Kerja Praktek

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mata Kuliah Kerja Praktek Jenjang S1

Program Studi Akuntansi

Ira Dwi Septianti 21108174

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(23)

DAFTAR PUSTAKA

Adriani, P.J.A. (2005). Pengantar Ilmu Hukum Pajak. Jakarta: PT.Gramedia

Agustian, Widi. (2011). Subjek Pajak. Di akses pada 25 November 2011, dari World Wide Web: google.com

Astuti, Sri. (2011). Peraturan PPh. Di akses pada 25 November 2011, dari World Wide Web: google.com

Brotohadiharjo, R. Santoso. (2008). Perpajakan. Jakarta: Granit

Gita. (2007). Masalah Dalam Pengembalian Kelebihan Pembayaran Pajak. Di akses pada 25 November 2011, dari World Wide Web: google.com

Kartasasnita, Hussein. (2009). Sistem Pemungutan Di Indonesia. Di akses pada 25 November 2011, dari World Wide Web: google.com

Mardiasmo. (2009). Perpajakan. Yogyakarta: Salemba Empat

Mulyadi. (2008). Sistem Akuntansi. Jakarta: Erlangga

Naustion, Anwar. (2008). Dugaan Penggelapan Pajak. Di akses pada 25 November 2011, dari World Wide Web: kautsartax.wordpress.com

Rahayu, Siti Kurnia., Suhayat, Ely. (2010). Perpajakan Indonesia. Yogyakarta: Graha Ilmu

Rahayu, Siti Kurnia., Suhayat, Ely. (2010). Perpajakan. Yogyakarta: Graha Ilmu

Republik Indonesia, Pasal 1 butir 10 UU KUP tentang Surat Pemberitahuan

Republik Indonesia, UU no 36 tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan


(24)

Sommerfeld, Ray M., Anderson, Hershel M., brock, R.Horace. (2006). Perpajakan Yogyakarta: Graha Ilmu

Suandy, Erly (2008). Perencanaan Pajak. Jakarta: Grasindo

Sumanjaya, Wahyu. (2011). Aktivitas Perpajakan. Bandung: KPP Cicadas


(25)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI

Nama : Ira Dwi Septianti

Tempat, Tanggal Lahir : Bandung, 09 September 1990

Jenis Kelamin : Perempuan

NIM : 21108174

Jurusan : Akuntansi

Konsentrasi : Pajak

Agama : Islam

Alamat : Jl. Suka Asih Raya Atas No 270 Bandung

PENDIDIKAN

Pendidikan Formal :

1995-1996 : TK Pertiwi Cipeundeuy

1996-2002 : SDN I Cipeundeuy


(26)

2005-2008 : SMAN I Cikalong Wetan

2008-Sekarang : Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM)

DATA ORANG TUA

Ayah : Beni Binyamin (Alm)

Pekerjaan : -

Ibu : Yati Maryati

Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil

Alamat : Jl. Babakan Imbangan No 26 Cianjur

Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya.

Bandung, Desember 2011


(27)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat, karunia, dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan

Kerja Praktek yang berjudul “Tinjauan Atas Prosedur Pengembalian

Kelebihan Pembayaran Pajak Penghasilan (PPh) Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Cicadas”.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih jauh dari sempurna. Hal ini tidak terlepas dari kekurangan dan pengalaman penulis, oleh karena itu penulis mohon maaf apabila dalam penyusunan laporan ini masih

banyak kekurangan dan kesalahan. Namun penulis berusaha untuk

menanggulanginya, kritik dan saran sangat membangun penulis harapkan agar laporan ini lebih baik lagi.

Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak/Ibu :

1. Ir. Dr. Eddy Soeryanto Soegoto, selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.

2. Prof. Dr. Hj. Umi Narimawati, Dra., SE., M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

3. Sri Dewi Anggadini, SE., M.Si., selaku Ketua Program Studi Akuntansi dan sekaligus pembimbing yang penuh keikhlasan berkenan memberikan bimbingan, membina dan mengarahkan penulis sehingga laporan ini dapat diselesaikan.


(28)

4. Lilis Puspitawati, SE., M.Si., selaku Sekretaris Program Studi Akuntansi. 5. Ony Widilestariningtyas, SE., M.Si. selaku Dosen Wali Akuntansi 4

6. Bapak Haryono selaku Kepala Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung

cicadas yang telah memberikan kesempatan bagi penulis untuk melaksanakan Kerja Praktek.

7. Bapak Devrizal, SE selaku Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi II yang telah memberikan pengarahan, bimbingan serta perhatian selama penulis melakukan Kerja Praktek.

8. Bapak Wahyu Sumanjaya, Bapak Paryanta, Ibu Yuli Anti, Ibu Yunita Aulia selaku Account Representative yang telah memberikan pengarahan, bimbingan serta perhatian selama penulis melakukan Kerja Praktek.

9. Seluruh staff dan karyawan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bnadung Cicadas yang turut membantu terlaksananya Kerja Praktek.

10.Kedua orang tua saya yang sudah membesarkanku juga selalu memberikan

do’a, kasih sayang, dan dukungan dalam menempuh pendidikan untuk bekal di masa depan.

11.Sahabat-sahabat Program Studi Akuntansi: Anna Marianna, Marlina Nova

Sihombing, Rani Rahmati, Amrita Widi Yuniarti, Meida Maryana, serta teman-teman kelas Akuntansi 4 terima kasih atas persahabatan, dukungan dan bantuannya.

12.Sahabat-sahabat dekat saya N.Finda Sundari, Ricky Rinaldi, serta Agie Alis sebagai teman dekat yang selalu memberikan dukungan dan bantuannya.


(29)

13.Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu atas bantuan dan dukungan yang tulus.

Akhir kata semoga amal baik yang telah diberikan kepada penulis mendapat imbalanya yang setimpal dari Allah SWT dan penulis berharap semoga laporan ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan pihak-pihak lain yang berkepentingan pada umumnya.


(30)

(1)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI

Nama : Ira Dwi Septianti

Tempat, Tanggal Lahir : Bandung, 09 September 1990

Jenis Kelamin : Perempuan

NIM : 21108174

Jurusan : Akuntansi

Konsentrasi : Pajak

Agama : Islam

Alamat : Jl. Suka Asih Raya Atas No 270 Bandung

PENDIDIKAN

Pendidikan Formal :

1995-1996 : TK Pertiwi Cipeundeuy

1996-2002 : SDN I Cipeundeuy


(2)

2005-2008 : SMAN I Cikalong Wetan

2008-Sekarang : Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM)

DATA ORANG TUA

Ayah : Beni Binyamin (Alm)

Pekerjaan : -

Ibu : Yati Maryati

Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil

Alamat : Jl. Babakan Imbangan No 26 Cianjur

Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya.

Bandung, Desember 2011


(3)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat, karunia, dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan

Kerja Praktek yang berjudul “Tinjauan Atas Prosedur Pengembalian

Kelebihan Pembayaran Pajak Penghasilan (PPh) Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Cicadas”.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih jauh dari sempurna. Hal ini tidak terlepas dari kekurangan dan pengalaman penulis, oleh karena itu penulis mohon maaf apabila dalam penyusunan laporan ini masih

banyak kekurangan dan kesalahan. Namun penulis berusaha untuk

menanggulanginya, kritik dan saran sangat membangun penulis harapkan agar laporan ini lebih baik lagi.

Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak/Ibu :

1. Ir. Dr. Eddy Soeryanto Soegoto, selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.

2. Prof. Dr. Hj. Umi Narimawati, Dra., SE., M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

3. Sri Dewi Anggadini, SE., M.Si., selaku Ketua Program Studi Akuntansi dan sekaligus pembimbing yang penuh keikhlasan berkenan memberikan bimbingan, membina dan mengarahkan penulis sehingga laporan ini dapat diselesaikan.


(4)

4. Lilis Puspitawati, SE., M.Si., selaku Sekretaris Program Studi Akuntansi. 5. Ony Widilestariningtyas, SE., M.Si. selaku Dosen Wali Akuntansi 4

6. Bapak Haryono selaku Kepala Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung

cicadas yang telah memberikan kesempatan bagi penulis untuk melaksanakan Kerja Praktek.

7. Bapak Devrizal, SE selaku Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi II yang telah memberikan pengarahan, bimbingan serta perhatian selama penulis melakukan Kerja Praktek.

8. Bapak Wahyu Sumanjaya, Bapak Paryanta, Ibu Yuli Anti, Ibu Yunita Aulia selaku Account Representative yang telah memberikan pengarahan, bimbingan serta perhatian selama penulis melakukan Kerja Praktek.

9. Seluruh staff dan karyawan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bnadung Cicadas yang turut membantu terlaksananya Kerja Praktek.

10.Kedua orang tua saya yang sudah membesarkanku juga selalu memberikan

do’a, kasih sayang, dan dukungan dalam menempuh pendidikan untuk bekal di masa depan.

11.Sahabat-sahabat Program Studi Akuntansi: Anna Marianna, Marlina Nova

Sihombing, Rani Rahmati, Amrita Widi Yuniarti, Meida Maryana, serta teman-teman kelas Akuntansi 4 terima kasih atas persahabatan, dukungan dan bantuannya.

12.Sahabat-sahabat dekat saya N.Finda Sundari, Ricky Rinaldi, serta Agie Alis sebagai teman dekat yang selalu memberikan dukungan dan bantuannya.


(5)

13.Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu atas bantuan dan dukungan yang tulus.

Akhir kata semoga amal baik yang telah diberikan kepada penulis mendapat imbalanya yang setimpal dari Allah SWT dan penulis berharap semoga laporan ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan pihak-pihak lain yang berkepentingan pada umumnya.


(6)