Pengaruh rasio utang dan perputaran persediaan terhadap return on assets (ROA) : (studi kasus pada perusahaan tekstil yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP DATA PRIBADI

  Nama : Restu Megasari NIM : 21109057 Jurusan : Akuntansi Fakultas : Ekonomi Jenis Kelamin : Perempuan Tempat, Tanggal Lahir : Bandung, 4 November 1990 Agama : Islam Alamat : Perumahan Bumi Cipacing Permai, Jl.Kartika XIII, Blok Y.4, Kec. Jatinangor, Kab.Sumedang.

  Email : tue_moriez@ymail.com Telp. : 08562073655/ 022-70123672

  DATA PENDIDIKAN Pendidikan Formal

  1. Tahun 1996-1997 : TK Bhayangkari 01, Bandung

  2. Tahun 1997-2003 : SD Negeri Arcamanik 01, Bandung

  3. Tahun 2003-2006 : SMP Negeri 49, Bandung

  4. Tahun 2006-2009 : SMA Negeri 10, Bandung

  5. Tahun 2009-2013 : Universitas Komputer Indonesia Bandung

  Pendidikan Non Formal No. Tahun Kegiatan

  1 2010 Peserta Seminar Umum Akuntansi, dengan tema: “Pentingnya Sertifikasi Staff Accounting

  ”, Bersertifikat 2 2011 Peserta Pelatihan Keprotokoleran Tim Protokoler UNIKOM, Bersertifikat 3 2011 Peserta Training & Study Islam for Muslim Generation, Bersertifikat 4 2011 Finalis Lomba “Accounting Games Competition 5”, Bersertifikat 5 2011 Peserta seminar dalam acara Seminar Nasional Akuntansi, dengan tema: “Konvergensi IFRS dan Dampaknya pada Pelaporan Keuangan”, Bersertifikat 6 2012 Peserta Pelatihan Pajak Terapan (Brevet A &B Terpadu), Bersertifikat 7 2012 Peserta Workshop Nasional Akuntansi, dengan tema: “Dampak Penerapan IFRS dan ETAP terhadap Pendidikan Akuntansi dan Dunia Usaha di Indonesia”, Bersertifikat 8 2012 Peserta Kunjungan Studi Ilmiah Program Studi Akuntansi UNIKOM, Mata Kuliah Akuntansi Keuangan Lanjutan II ke Bursa Efek Indonesia dan Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia, Bersertifikat 9 2012 Peserta Seminar Islamic Civilization Forum, dengan tema: “Peran Strategis Intelektual Muslim dalam mengembalikan Kegemilangan Sains dan Teknologi Peradaban Islam”, Bersertifikat 10 2013 Peserta Extra Large Workshop dalam rangka “Pemecahan Rekor

  Muri dengan Peserta Terbanyak dan Waktu Terlama Merakit dan Instalasi PC”, Bersertifikat 11 2013 Peserta Pelatihan Membuat Toko Online dalam rangka :

  Pemecahan Rekor Muri dengan Peserta Terbanyak, Bersertifikat 12 2013 Peserta Workshop Statistik Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi, Bersertifikat

  

PENGARUH RASIO UTANG DAN PERPUTARAN

PERSEDIAAN TERHADAP

RETURN ON ASSETS (ROA)

  

(Studi Kasus pada Perusahaan Tekstil yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia)

The Influence Of Debt Ratio And Inventory Turn Over Toward

Return On Assets (ROA)

  

(Case Study on Textile Company listed on Bursa Efek Indonesia)

SKRIPSI

  

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Sidang

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Akuntansi

  Oleh:

  

RESTU MEGASARI

NIM. 21109057

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

  

KATA PENGANTAR

Assalamu’ alaikum Wr. Wb.

  Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Ilahi Robbi, yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini tepat pada waktunya. Maksud dan tujuan penulis menyusun penulisan skripsi ini yaitu untuk memenuhi syarat dalam menyelesaikan program Strata Satu (S1) jurusan akuntansi pada Fakultas Ekonomi Universtas Komputer Indonesia (UNIKOM) dengan judul

  “Pengaruh Rasio Utang Dan Perpuataran Persediaan Terhadap Return On Assets (ROA)” (Studi Kasus pada Perusahaan Tekstil yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia) .

  Penulis sangat menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, baik dalam metode penulisan, penyajian maupun pembahasan materi, sehingga kiranya masih banyak yang perlu diperbaiki. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun sehingga dapat memperbaiki kekurangan dikemudian hari.

  Dalam proses penyusunan skripsi ini, Penulis banyak mendapatkan bantuan, dukungan dari banyak pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terima kasih dengan penuh rasa hormat kepada yang terhormat Ibu Dr. Surtikanti, S.E., M.Si., Ak. selaku Dosen pembimbing dan Ketua Program Studi Akuntansi UNIKOM yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya untuk

  Selain itu, penulis juga ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada yang terhormat:

  1. Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, M.Sc. selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) Bandung.

  2. Prof. Dr. Hj. Ernie Tisnawati Sule, S.E., M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) Bandung.

  3. Lilis Puspitawati, S.E., M.Si., Ak. selaku Dosen Wali 4Ak2 Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) Bandung.

  Selain itu penulis ingin mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada pAyah dan Ibu tercinta yang telah memberikan cinta, kasih, doa, perhatian dan materi selama ini kepada penulis dan telah memberikan dukungan untukku. Untuk saudara-saudaraku, sahabat-sahabatku, teman-teman seperjuangan 4Ak2, teman- teman protokoler, Pihak Sekretariat Program Studi Akuntansi di Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) terimakasih atas doa dan semangat buat penulis.

  Dan untuk semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu terima kasih atas semua bantuan dan motivasinya.

  Semoga tugas ini bermanfaat bagi semua pihak dan semoga seluruh amal baik yang telah diberikan kepada penulis mendapatkan Ridho dari Allah SWT, Amin.

  Bandung, Juli 2013 Penulis

  DAFTAR ISI Halaman LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ABSTRACT ………………………………………………………….. i ABSTRAK ………………………………………………………….. ii

KATA PENGANTAR …………………………………………... iii

DAFTAR ISI

  …………………………………………………………... v DAFTAR GAMBAR …………………………………………………... ix DAFTAR TABEL …………………………………………………... x DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………... xii

  BAB I PENDAHULUAN

  1.1 Latar Belakang Penelitian ........................................................ 1

  1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah ............................................ 11

  1.2.1 Identifikasi Masalah ........................................................ 11

  1.2.2 Rumusan Masalah ........................................................ 12

  1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ............................................ 12

  1.3.1 Maksud Penelitian ........................................................ 12

  1.3.2 Tujuan Penelitian ........................................................ 12

  1.4 Kegunaan Penelitian ........................................................ 13

  1.4.1 Kegunaan Praktis ........................................................ 13

  1.4.2 Kegunaan Akademis ........................................................ 13

  1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................ 15

  1.5.1 Lokasi Penelitian ........................................................ 15

  

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN

HIPOTESIS

  2.1 Kajian Pustaka .................................................................... 17

  2.1.1 Laporan Keuangan ........................................................ 17

  2.1.1.1 Definisi Laporan Keuangan ................................... 17

  2.1.1.2 Tujuan Laporan Keuangan ................................ 18

  2.1.1.3 Karakteristik Kualitatif Dalam Laporan Keuangan ..........................................

  19 2.1.1.4 Komponen Laporan Keuangan ...................

  21 2.1.1.5 Pengguna Laporan Keuangan ..............................

  23 2.1.2 Rasio Utang ...................................................................

  26 2.1.2.1 Definisi Utang ....................................................

  26

  2.1.2.2 Faktor yang Mempengaruhi Utang .................... 27

  2.1.2.3 Prinsip Analisis Kredit (Utang) .................... 28 2.1.2.4 Definisi Rasio Utang ..........................................

  30 2.1.2.5 Jenis-Jenis Rasio Utang ...............................

  31 2.1.2.6 Definisi Debt Ratio ..........................................

  34 2.1.2.7 Unsur Pembentuk Rasio Utang ...................

  35 2.1.3 Perputaran Persediaan .....................................................

  39 2.1.3.1 Definisi Persediaan ..........................................

  39

  2.1.3.2 Sistem Pencacatan Persediaan .................... 40

  2.1.3.3 Metode Penilaian Persediaan ................................ 42 2.1.3.4 Faktor yang Mempengaruhi Persediaan .......

  44 2.1.3.5 Definisi Perputaran Persediaan ...................

  45 2.1.3.6 Rumus Perputaran Persediaan...............................

  46 2.1.3.7 Unsur Pembentuk Perputaran Persediaan .......

  47

  2.1.4 Return On Assets (ROA) ……………………………. 50

  2.1.4.1 Definisi Return On Assets (ROA) ……………. 50

  2.2 Kerangka Pemikiran .......................................................

  56 2.2.1 Keterkaitan Rasio Utang Dengan ROA ...................

  59 2.2.2 Keterkaitan Perputaran Persediaan Dengan ROA .......

  61 2.3 Hipotesis ..........................................................................

  63 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian ...................................................................

  64 3.2 Metode Penelitian ...................................................................

  64 3.2.1 Desain Penelitian .......................................................

  66 3.2.2 Operasionalisasi Variabel ...........................................

  68 3.2.3 Sumber Dan Teknik Penentuan Data ...............................

  71 3.2.3.1 Sumber Data .......................................................

  71 3.2.3.2 Teknik Penentuan Data ...............................

  71 3.2.4 Teknik Pengumpulan Data ...........................................

  75 3.2.5 Metoda Analisis Dan Pengujian Hipotesis ...................

  75 3.2.5.1 Metoda Analisis ...........................................

  75 3.2.5.2 Pengujian Hipotesis ...........................................

  84 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian .................................................................

  89 4.1.1 Gambaran Umum Unit Observasi ...............................

  89 4.1.1.1 Sejarah Perusahaan Tekstil ...............................

  90 4.1.1.2Aktivitas Perusahaan Tekstil ...............................

  93 4.1.2 Analisis Deskriptif .....................................................

  97

  4.1.2.1 Analisis Rasio Utang Perusahaan Tekstil

  ………………………………. 97

  4.1.2.2 Analisis Perputaran Persediaan Perusahaan Tekstil

  ……………………………. 103

  4.1.2.3 Analisis ROA Perusahaan Tekstil ………………. 108

  4.1.3.2 Pengaruh Perputaran Persediaan terhadap

  Return On Asssets (ROA) .............................. 126

  4.1.3.3 Pengaruh Rasio Utang dan Perputaran Persediaan terhadap ROA .................................................... 130

  4.2 Pembahasan ……………………………………………. 135

  4.2.1 Pengaruh Rasio Utang terhadap ROA .................. 135

  4.2.2 Pengaruh Perputaran Persediaan terhadap ROA …………………………………… 138

  4.2.3Pengaruh Rasio Utang dan Perputaran Persediaan terhadap ROA ……………………………….…………… 142

  BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

  5.1 Kesimpulan …………………………………………………… 146

  5.2 Saran …………………………………………………… 147

  DAFTAR PUSTAKA.......................................................................... 151 LAMPIRAN ...................................................................................... 156

  

DAFTAR PUSTAKA

Abbasali Pouraghaja, Esmail Abedi Rekabdarkolaei, Moein Shafie. (2013).

  Investigation the Effects of Working Capital Management and Capital Structure on Profitability and Return on Assets (Case Study: A Selection from the Automotive Companies in Iran). Journal of Basic and Applied Scientific Research. ISSN 2090-4304, 2013.

  Ade Sudrajat. (2011). Pertumbuhan Laba Emiten Tekstil Belum Optimal. il 2011.

  th Agus Ristono.(2009). Manajemen Persediaan (1 ed). Yogyakarta: Graham Ilmu.

  Agus Sartono. (2008). Manajemen Keuangan Teori, Dan Aplikasi. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta. Agus Tjahajana. (2012). Implementasi ACFTA Bikin Produksi Perusahaan

  Menurun. Diakses pada tanggal 14 April, 2013 dari World Wide Web: Agus Widarjono. (2010). Analisis Statistika Multivariat Terapan. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

  Al-Gifari. (2000). Analisis Regresi. Yogyakarta: BPFE. Amin Widjaya Tunggal. (2012). Dasar-Dasar Analisa Laporan Keuangan.

  Jakarta: Harvarindo. Andi Supangat. (2007). Statistika Untuk Ekonomi dan Bisnis. Bandung: Pustaka. Arfan Ikhsan dan Teddy Prianthara. (2009). Akuntansi Untuk Manajer.

  Yogyakarta: Graha Ilmu.

  th

  Atkinson, Kaplan, Matsumura, Young. (2012). Akuntansi Manajemen Jilid II (5 ed). Jakarta: PT. Indeks.

  th Bambang Riyanto. (2008). Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan (4 ed).

  Yogyakarta: BPFE Yogyakarta. Brealey, Myers, Marcus. (2008). Dasar-Dasar Manajemen Keuangan

  Perusahaan Jilid II (5 th ed). Jakarta: Erlangga.

  Yogyakarta: Graha Ilmu. Hong Yuh Ching, Ayrton Novazzi, Fabio Gerab. (2011). Relationship Between

  th ed).Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

  Husein Umar. (2005). Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Husnan dan Pudjiastuti. (2012). Dasar-Dasar Manajemen Keuangan (6

  

  Prinsip Manajemen Keuangan, Buku 1 (12 th ed). Jakarta: Salemba Empat.

  Horne dan Wachowicz. (2009). Fundamental of Financial Management: Prinsip-

  Working Capital Management And Profitability In Brazilian Listed Companies. Journal Of Global Business And Economics, 3 (1).

  Hery Harjono Muljo. (2007). Penuntun Belajar Akuntansi Keuangan Menengah.

  Brigham dan Houston. (2010). Dasar-Dasar Manajemen Keuangan Buku 1 (11

  th ed). Jakarta: Erlangga.

  Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Gujarati, Damodar. (2003). Ekonometrika Dasar (6

  th ed).

  McGraw Hill Higher Education. Draper, N dan H. Smith. (1992). Analisis Regresi Terapan, Terjemahan (2

  Burhan Bungin. (2009). Metodologi Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Prenada Media Group. Cooper, Donald dan Schindler, Pamela. (2002). Business Research Method.

  th ed). Jakarta: Salemba Empat.

  Ikatan Akuntansi Indonesia. (2009). Standar Akuntansi Keuangan Per 1 Juli 2009. Jakarta: Salemba Empat.

  John Ananiadis, Nikos C. Varsakelis. (2008). Capital Structure, Short Run Policy,

  And Performance Of Listed Manufacturing Firms In Greece. The Journal of Applied Business Research, 24 (3).

  Juliarti Pudji. 2011. Tiga Emiten Garmen Memiliki Likuiditas Rendah. mber 2011.

  Jumingan. (2008). Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Bumi Aksara. Kartikahadi, dkk. (2012). Akuntansi Keuangan Berdasarkan SAK berbasis IFRS Buku 1. Jakarta: Salemba Empat.

  Kasmir. (2007). Manajemen Perbankan (3

  th

  ed). Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Kasmir. (2012). Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Khalifa Mohamed Khalifa, Zurina Shafii. (2013). Factors Affecting The Financial

  Performance Of Non-Oil Industrial Companies Listed On Libyan Stock Market (LSM). Journal of Business And Economic Research 04 - 05 March 2013. ISBN: 978-967-5705-10-6.

  Kieso, Weygandt, Warfield. (2008). Akuntansi Intermediate Jilid 1 (12

  th ed).

  Jakarta: Erlangga. Lukman Syamsuddin. (2011). Manajemen Keuangan Perusahaan. Jakarta: PT.

  Raja Grafindo Persada. Munawir. (2007). Analisa Laporan Keuangan (4

  th ed). Yogyakarta: Liberty.

  Nazir. (2009). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia. Ni Nyoman Menuh. (2008). Pengaruh Efektivitas Dan Efisiensi Penggunaan Modal Kerja Terhadap Rentabilitas Ekonomis. Forum Manajemen, 6 (1).

  Nur Indriantoro. (2002). Metodelogi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan Manajemen. Cetakan 2. Yogyakarta: BPFE. Nyoman Marpa. (2008). Kita Berhemat Tapi Tetap Produktif. Diakses pada tanggal

  28 Februari, 2013 dari World Wide Web: Prawironegoro dan Purwanti. (2008). Akuntansi Manajemen (2

  th

  ed). Jakarta: Mitra Wacana Media. Prodjo Sunarjanto. (2013). Ketika Industri Melakukan Konsolidasi, Jasa Rent Car

  akan Tumbuh. Diakses pada tanggal 14 April, 2013 dari World Wide Web:

   Robert M. Torok. (2002). Operational Profitability. London: John Wiley and Sons. Sajid Gul, M. Bilal Khan, Shafiq Ur Rehman, M. Tauseef Khan, Madiha Khan,

  Wajid Khan. (2013). Working Capital Management and Performance of

  SME Sector. European Journal of Business and Management, 5 (1). ISSN 2222-2839.

  Samryn. (2012). Akuntansi Manajemen_Informasi Biaya Untuk Mengendalikan Aktivitas Operasi Dan Investasi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Sayeda Tahmina Quayyum. (2011). Effects of Working Capital Management and

  Liquidity: Evidence from the Cement Industry of Bangladesh. Journal of Business and Technology (Dhaka), 6 (1).

  Singgih Santoso. (2002). Mengolah Data Statistik Secara Professional, Jakarta: Elex Media Komputindo. Soemarso. (2009). Akuntansi Suatu Pengantar (5

  th ed). Jakarta: Salemba Empat.

  Sofyan Syafri Harahap. (2008). Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Subramanyam dan Wild, John J. (2011). Analisis Laporan Keuangan Buku 2 (10

  th ed). Jakarta: Salemba Empat.

  Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta,

  Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung:

  Umi Narimawati, Dewi Anggadini, Lina Ismawati. (2010). Penulisan Karya

  Ilmiah: Panduan Penulisan Skripsi Dan Tugas Akhir. Jakarta: Penerbit Genesis.

  Weygandt, Kieso, Kimmel. (2009). Accounting Principle (Pengantar Akuntansi)

  th Buku 1 (7 ed). Jakarta: Erlangga.

  Wiiliams, Haka, Bettner, Carcello. (2008). Financial And Managerial Accounting

  th The Basis For Bussines Decision (14 ed). Mc Graw-Hill, Irwin.

  Wild, John J., Subramanyam, Hasley. (2008). Analisis Laporan Keuangan Buku 1

  th (8 ed). Jakarta: Salemba Empat.

  Zulian Yamit. (2003). Manajemen Persediaan. Yogyakarta: Ekonisia.

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

  Laporan keuangan sebagai sarana pengomunikasian informasi keuangan utama kepada pihak-pihak di luar perusahaan dan laporan ini menampilkan sejarah perusahaan yang dikuantifikasikan dalam nilai moneter. Menghadapi

  

ketidakpastian yang dirasakan investor atas angka-angka yang dihasilkan di dalam

laporan keuangan dan meningkatnya kebutuhan akan sumber dana bagi

perusahaan, maka diperlukannya suatu informasi keuangan berupa laporan

keuangan yang relevan dan dapat dipercaya untuk menciptakan pasar yang efisien

  (Kieso, Weygandt, Warfield, 2008: 2).

  Setelah laporan keuangan disusun berdasarkan data yang relevan, serta

dilakukan dengan prosedur akuntansi dan penilaian yang benar maka akan terlihat

kondisi keuangan perusahaan yang sesungguhnya. Selain itu, agar laporan

keuangan menjadi lebih mudah dipahami dan dimengerti oleh berbagai pihak,

maka perlu dilakukan suatu analisis laporan keuangan (Kasmir, 2012: 66).

  Analisis laporan keuangan melibatkan perbandingan kinerja perusahaan dengan perusahaan lain. Jika ingin memaksimalkan nilai suatu perusahaan, manajemen harus memanfaatkan kekuatan yang ada dan memperbaiki kelemahan pada perusahaan tersebut (Brigham dan Houston, 2010: 133). Analisis yang disebut analisis rasio. Untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan dengan menggunakan rasio-rasio keuangan, dapat dilakukan dengan beberapa rasio keuangan, diantanya adalah rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio aktivitas, rasio pertumbuhan dan rasio profitabilitas (Kasmir, 2012:106).

  Rasio profitabilitas (profitability ratio) yang menunjukan profitabilitas dalam kaitannya dengan investasi adalah rasio pengembalian atas total aset (return on assets-ROA), rasio ini akan menunjukkan efektivitas operasional keseluruhan perusahaan (Horne dan Wachowicz, 2009: 222). Rasio pengembalian atas total aset (ROA) menjadi rasio untuk menilai kinerja suatu perusahaan dalam menggunakan aset untuk menghasilkan laba (Robert M. Torok, 2002: 66).

  Sekitar tahun 1919, Du Pont Company mulai menggunakan pendekatan khusus untuk analisis rasio agar dapat mengevaluasi efektifitas perusahaan tersebut. Salah satu variasi dari pendekatan Du Pont memiliki relevansi khusus untuk memahami pengembalian atas investasi (return on assets), dimana terdapatnya margin laba bersih yang tidak memperhitungkan penggunaan aktiva, sementara rasio perputaran total aktiva yang tidak memperhitungkan profitabilitas dalam penjualan, maka rasio pengembalian atas investasi (ROA) digunakan untuk mengatasi kelemahan tersebut (Horne dan Wachowicz, 2009: 225).

  Saat ini, beberapa industri di Indonesia seperti tekstil, manufaktur, batu

bara, dan lain-lain kurang kondusif untuk melakukan investasi. Industri-industri

tersebut sedang berada dalam ancaman kondisi yang terpuruk seperti terjadi

  

pengeluaran atas pembelian mesin pabrik atau mobil-mobil baru (aset tetap).

Penekanan atas pengeluaran tersebut, akan mengakibatkan industri-industri

tersebut tidak meu berinvestasi dengan asetnya. Dengan adanya permasalahan ini,

akan menyebabkan industri kehilangan profit dari investasi karena industri tidak

lagi menjadikan investasi sebagai bagian yang utama lagi bagi mereka. Padahal

investasi atas aset sangat dibutuhkan untuk menaikkan pendapatan (Prodjo

Sunarjanto, 2013)

  Perusahaan harus melakukan pengelolaan atas aset, salah satunya yaitu

dengan cara mempertahankan tingkat persediaan yang memadai untuk memenuhi

permintaan pelanggan dan kegiatan operasinya. Akan tetapi, pada saat yang sama,

jumlah persediaan yang terlalu berlebihan dapat meningkatkan beban asuransi,

pajak properti, biaya penyimpanan, dan beban terkait lainnya. Pada akhirnya,

kelebihan persediaan juga meningkatkan risiko kerugian karena harga persediaan

terus menurun atau menjadi usang. Dan ukuran yang berguna untuk mengevaluasi

manajemen persediaan adalah perputaran persediaan (James M. Reeve, et.all.,

2010: 327).

  Impelementasi ASEAN-China FTA (ACFTA), dinilai menyebabkan sejumlah perusahaan mengalami penurunan produksi, penjualan, keuntungan, serta meningkatkan impor bahan baku dari Cina. Faktor utama yang dianggap sebagai penyebab kekalahan daya saing terhadap produk asal Cina adalah mahalnya bahan baku, kurangnya pasokan komponen, ketidakstabilan dan masih produk akan menurun sehingga menurunnya penjualan ditandai dengan menumpuknya barang di gudang (Agus Tjahajana, 2012).

  Dengan terjadinya penurunan penjualan dan menumpuknya persediaan, itu

akan membuat perusahaan menjadi rugi dan persediaan berputar lambat. Apabila

tingkat perputaran persediaan tinggi, ini menunjukkan perusahaan bekerja secara

efisien dan likuid persediaan semakin baik. Apabila rendah, berarti perusahaan

bekerja secara tidak efisien atau tidak produktif dan banyak barang sediaan yang

menumpuk, hal ini mengakibatkan investasi dalam tingkat pengembalian (return

on assets) rendah (Kasmir, 2012: 180). Perputaran persediaan yang ideal adalah

  sekitar 10 sampai dengan 15 kali putaran dalam satu periode terutama untuk perusahaan manufaktur (Prawironegoro dan Purwanti, 2008: 40).

  Untuk menjalankan operasinya, setiap perusahaan memiliki berbagai kebutuhan, terutama yang berkaitan dengan dana agar perusahaan dapat berjalan sebagaimana mestinya. Dalam praktiknya untuk menutupi kekurangan akan kebutuhan dana, perusahaan memiliki beberapa pilihan sumber dana yang dapat digunakan, salah satunya melalui pinjaman bank atau lembaga lainnya. Walaupun terkadang dana berasal dari modal pinjaman memiliki berbagai kekurangan, seperti adanya persyaratan yang relatif sulit ketika perusahaan melunasi kewajibannya yang disertai dengan pembayaran beban bunga, biaya administrasi, biaya provisi, dan komisi. Maka dari itu, perlu diketahuinya suatu rasio yang mengukur penggunaan dana pinjaman perusahaan yang dikenal dengan nama yang harus dipertimbangkan dan dibatasi agar tidak membebani perusahaan, baik jangka pendek maupun jangka panjang (Kasmir, 2012: 151).

  Masalah yang kini dihadapi perusahaan di Indonesia menyangkut masalah makro ekonomi sehingga sulit bagi mereka untuk menyelesaikannya sendiri.

  Dimana akibat terjadinya krisis keuangan yang berkepanjangan menyebabkan depresiasi yang mencapai sekitar 400%, berarti tambahan beban bagi perusahaan yang mempunyai utang dalam valuta asing, bahkan depresiasi ini membuat banyak perusahaan mempunyai utang yang lebih besar dibandingkan dengan asetnya. Menghadapi kondisi seperti itu, perusahaan perlu meninjau ulang semua proses produksi dan melakukan konsolidasi untuk melihat poin mana yang bisa dipertahankan, mana yang perlu dipangkas dan mana yang tidak bisa diperbaiki, maka dari itu, perusahaan dapat mengambil langkah-langkah seperti menjaga likuiditas, memperkuat struktur keuangan, meningkatkan produktifitas aset, dan meningkatkan efisiensi biaya (Nyoman Marpa, 2008).

  Sebuah perusahaan yang gagal membayar utangnya secara teratur dapat

mengalami kesulitan dalam memperoleh kredit, kekurangan kredit yang tersedia

dapat menyebabkan penurunan dalam profitabilitas perusahaan (James M. Reeve,

et.all., 2010: 322). Maka dari itu kenaikan dan penurunan rasio utang tentu

mempengaruhi kenaikan dan penurunan rasio perofitabilitas ROA melalui laba

yang diperoleh, Hong Yuh Ching , dkk. (2011), menemukan bukti bahwa rasio

  utang adalah satu-satunya variable yang berpengaruh terhadap ROA, manajer

  Beberapa industri tekstil tengah mengalami kondisi tingkat profitabilitas yang berfluktuasi yang diakibatkan tingkat penggunaan utang yang cukup tinggi sehingga menjadi penyebab perbankan tidak menjadikan industri tekstil sebagai target pemberian pinjaman, juga karena tekstil yang dinilai sebagai industri yang telah memasuki fase matang menuju penurunan. Kemudian perputaran persediaan yang lambat serta periode penagihan piutang yang lama, sehingga mengakibatkan kondisi likuiditas yang semakin ketat, sementara faktor persaingan industri yang ketat termasuk dengan produk impor serta daya tawar perusahaan yang rendah mendorong lebih rendahnya profitabilitas perusahaan (Juliarti Pudji, 2011).

  Kinerja perusahaan-perusahaan tekstil yang terdapat di lantai bursa belum menunjukkan pertumbuhan laba yang berarti. Asosiasi Pertekstilan Indonesia, memprediksi konsumsi tekstil dan produk tekstil (TPT) pada tahun 2011 menurun sekitar 20% dibanding 2010 dari Rp 6 triliun menjadi Rp 4,8 triliun, penurunan itu dipicu lonjakan harga bahan baku berupa kapas pada dua bulan awal 2011 yang menyebabkan peningkatan harga tekstil, sehingga memangkas permintaan di pasar domestik. Salah satunya adalah PT Argo Pantes Tbk yang mengalami rugi usaha pada tahun 2010 senilai Rp 24 miliar dibandingkan dengan rugi usaha tahun 2009 yang mencapai Rp 127 miliar. Kinerja laba usaha yang lemah ini mendorong perusahaan masih harus mencatatkan rugi bersih pada 2010 dan kinerja pendapatan Argo Pantes harus turun 12% (Ade Sudrajat, 2011).

  Salah satu perusahaan yang tengah mengalami kinerja perusahaan yang

  

Assets (ROA) PT Argo Pantes Tbk (ARGO) dari tahun 2009 sampai dengan tahun

  2011 dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 1.1 Rasio Utang, Perputaran Persediaan dan Return On Assets (ROA)

  

PT Argo Pantes Tbk (ARGO)

Tahun 2009-2011

Perputaran Rasio Utang ROA Tahun Persediaan (%) (%) (kali) - -5,2 - - 2009 97,5 7,2 -8,8 2010 85,2 5,7 -7,5 2011 92,9 4,5 Sumber data diolah.

  Berdasarkan Table 1.1, PT Argo Pantes Tbk mengalami lemahnya kinerja perusahaan yang ditandai dengan angka ROA yang negatif dari tahun 2009 hingga tahun 2011. Kondisi yang fenomenal terjadi pada tahun 2010 dimana membukukan angka ROA hingga -8,8%. Angka ROA yang negatif menandakan bahwa perusahaan kurang bahkan tidak efektif di dalam mengelola aktiva (assets) yang dimilikinya untuk menghasilkan sebuah laba. Berarti menunjukkan ketidakmampuan manajemen dalam menghasilkan return on assets (Kasmir 2012: 203).

  Dari fenomena tersebut, dapat diasumsikan oleh penulis bahwa ROA yang negatif diakibatkan oleh penggunaan utang yang tinggi melampaui lebih dari 50% dari total pendanaan. Utang yang melampaui lebih dari setengah total pendanaan, bunga yang tinggi dapat menyebabkan laba bersih menjadi relatif rendah. Ini berarti, rasio utang yang semakin meningkat, maka akan semakin menurunkan laba bersih dan ROA (Brigham dan Houston, 2010: 143-149). Oleh karena itu, agar aman, porsi utang terhadap aktiva haruslah lebih kecil (Sofyan Syafri Harahap, 2008: 304).

  Pada tahun 2010, ROA mengalami penurunan hingga membuat angka negatif menjadi lebih besar tetapi rasio utang disini mengalami penurunan, berarti perusahaan sudah mulai mengurangi utang untuk membiayai aset dalam melakukan kegiatan operasionalnya, walaupun beban bunga menurun, tetapi perusahaan belum mengoptimalkan penggunaan aset perusahaan yang tersedia, sehingga kemampuan perusahaan dalam mendayagunakan asetnya belum maksimal untuk menghasilkan laba. Kemudian, pada tahun 2011 dimana ROA masih membukukan angka negatif tetapi terjadi peningkatan menjadi sebesar - 7,5% disertai dengan rasio utang yang meningkat menjadi 92,9%. Asumsi menurut analisa data, dengan tingkat rasio utang yang lebih rendah seharusnya dapat meningkatkan ROA, begitu juga dengan meningkatnya rasio utang yang dapat menjadikan angka ROA menjadi lebih rendah. Maka hal tersebut berbanding terbalik dengan teori yang menyebutkan bahwa utang dapat menjadi penyebab rendahnya ROA (Brigham dan Houston, 2010: 149). Perusahaan yang ideal adalah yang memiliki debt ratio sekitar 40 sampai 50% (Prawironegoro dan Purwanti, 2008: 36). yaitu sebanyak 4,5 kali putaran. Perputaran persediaan yang lambat atau rendah menunnjukkan bahwa perusahaan terlalu banyak menyimpan persediaan sehingga dirasa tidak efisien didalam mengelola persediaannya (Brigham dan Houston, 2010: 137).

  Perputaran persediaan rendah yang tercermin dari penjualan mengakibatkan ROA menjadi semakin rendah, tinggi atau rendahnya jumlah perputaran persediaan erat kaitannya dengan naik atau turunnya penjualan. Dalam kaitannya dengan perputaran piutang, yang memberitahu kita mengenai seberapa banyak persediaan berputar menjadi piutang melalui penjualan selama tahun terkait (Horne dan Wachowicz, 2009: 217).

  Ini berarti bahwa tingkat penjualan yang tercermin dalam perputaran persediaan dapat mempengaruhi tingkat pengembalian (ROA), karena perputaran persediaan akan langsung mempengaruhi laba yang diperoleh, ditambah lagi dengan perputaran yang begitu rendah, perusahaan mungkin memiliki barang- barang usang yang nilainya lebih rendah daripada nilai tercatat. Sehingga perusahaan mengalami rugi atas penurunan nilai persediaan dan menurunkan harga jual sehingga menjadi penyebab kerugian dan menghasilkan ROA yang negatif (Brigham dan Houston, 2010: 137-143).

  Tetapi peningkatan ROA pada tahun 2011 bersamaan dengan menurunnya perputaran persediaan, asumsi menurut analisa data, kondisi tersebut menandakan bahwa ketika tingkat perputaran persediaan lemah dan ROA meningkat berarti lambat laun akan berdampak pada pengurangan permintaan konsumen yang kemudian menyebabkan barang tidak laku terjual karena terdapat produk pesaing yang menawarkan harga dan kualitas yang lebih baik, sehingga ROA yang dihasilkan melalui laba dapat menjadi lebih rendah pada periode selanjutnya (Wild, Subramanyam, Hasley, 2008: 276).

  ROA (Return On Assets) mengukur kinerja perusahaan di dalam menggunakan aset untuk menghasilkan laba, dengan memanfaatkan aset yang dimiliki oleh perusahaan melalui peningkatan pengelolaan persediaan (inventory

  

turn over) seharusnya dapat meningkatkan tingkat pengembalian atas aset (ROA)

  melalui peningkatan laba, terlebih lagi apabila aset-aset yang dimiliki oleh perusahaan yang sebagian besar didanai dari pinjaman utang (Robert M. Torok, 2002: 66).

  Apabila total pinjaman semakin membengkak, beban bunga semakin tinggi, terlebih lagi dengan minimumnya pemanfaatan aset perusahaan sehingga perusahaan mengalami kerugian yang dapat menjadikan angka ROA negatif, itu akan membuat perusahaan kesulitan dalam membayar utangnya, sehingga dapat mengakibatkan kreditor menjadi enggan meminjamkan lebih banyak uang kepada perusahaan, hal ini dapat mengakibatkan terhambatnya aktivitas operasi perusahaan (Brigham dan Houston, 2010: 143).

  Dengan demikian, berdasarkan latar belakang dan fenomena di atas, maka penulis tertarik untuk mengetahui seberapa besar

  “Pengaruh Rasio Utang Dan

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah

1.2.1 Identifikasi Masalah

  Berdasarkan latar belakang dan fenomena yang terjadi pada salah satu perusahaan tekstil yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yaitu PT Argo Pantes Tbk, maka identifikasi masalah adalah sebagai berikut:

  1) Angka ROA yang negatif dari tahun 2009 hingga 2011 disebabkan karena PT Argo Pantes Tbk masih mengalami tingkat rasio utang yang tinggi melebihi dari 50% dari total pendanaan, sehingga menambah tingginya proporsi beban bunga, dalam kondisi ini perusahaan akan sulit untuk meminjam tambahan dana tanpa harus menghimpun ekuitas terlebih dahulu, disisi lain ROA mengalami penurunan sejalan dengan rasio utang yang mengalami penurunan pada tahun 2010, diindikasikan berarti perusahaan sudah mulai mengurangi utang untuk membiayai aset dan menurunnya beban bunga, tetapi perusahaan belum dapat mengoptimalkan penggunaan aset perusahaan yang tersedia, sehingga kemampuan perusahaan dalam mendayagunakan asetnya belum maksimal untuk menghasilkan laba.

  2) Perputaran persediaan yang lambat dari tahun 2009 hingga 2011 menunjukkan perusahaan terlalu banyak menyimpan persediaan dan dirasa tidak efisien dalam mengelola persediaan yang tercermin melalui rendahnya penjualan sehingga berdampak pada penurunan ROA pada tahun 2010 bahkan membukukan angka ROA yang negatif hingga tahun 2011, disisi lain produk untuk menaikan penjualan dan laba, hal tersebut akan berdampak terhadap penurunan permintaan konsumen pada periode selanjutnya.

1.2.2 Rumusan Masalah

  Sesuai dengan identifikasi masalah yang dikemukakan diatas, maka penulis mencoba merumuskan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

  1) Seberapa besar pengaruh rasio utang terhadap return on assets (ROA) pada perusahaan tekstil yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

  2) Seberapa besar perputaran persediaan terhadap return on assets (ROA) pada perusahaan tekstil yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

  3) Seberapa besar pengaruh rasio utang dan perputaran persediaan terhadap

  return on assets (ROA) pada perusahaan tekstil yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

  1.3.1 Maksud Penelitian

  Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh rasio utang dan perputaran persediaan terhadap return on assets (ROA) pada perusahaan tekstil yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

  1.3.2 Tujuan Penelitian

  Adapun tujuan penelitian adalah sebagai berikut:

  2) Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh perputaran persediaan terhadap

  return on assets (ROA) pada perusahaan tekstil yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

  3) Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh rasio utang dan perputaran persediaan terhadap return on assets (ROA) pada perusahaan tekstil yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

1.4 Kegunaan Penelitian

  1.4.1 Kegunaan Praktis

  Untuk memecahkan masalah sebagaiamana yang ada pada fenomena dan sebagai tambahan informasi bermanfaat mengenai pengaruh Rasio Utang dan Perputaran Persediaan terhadap Return on Assets (ROA) pada Perusahaan Tekstil yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

  1.4.2 Kegunaan Akademis

  1) Bagi Peneliti Peneliti mengharapkan hasil penelitian dapat bermanfaat dan selain itu untuk menambah pengetahuan, dan juga memperoleh gambaran langsung bagaimana pengaruh Rasio Utang dan Perputaran Persediaan terhadap Return on Assets (ROA) pada Perusahaan Tekstil yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

  2) Bagi Peneliti Lain Dapat dijadikan sebagai bahan tambahan pertimbangan dan pemikiran dalam penelitian lebih lanjut di bidang yang sama, yaitu Rasio Utang, Perputaran Persediaan, dan Return on Assets (ROA). 3) Bagi Universitas Komputer Indonesia

  Dapat mengaplikasikan ilmu pengetahuan di bidang Keuangan khususnya mata kuliah Akuntansi Manajemen. Sehingga dapat memberikan tambahan pengetahuan bagi mahasiswa dan dapat menjadi bahan referensi, khususnya untuk mengkaji topik-topik yang berkaitan dengan masalah-masalah yang dibahas. 4) Bagi Pengembangan Ilmu

  Hasil penelitian sebagai pembuktian empiris dari konsep-konsep yang telah dikaji yaitu hasil-hasil penelitian sebelumnya dan teori-teori yang telah ada mengenai pengaruh Rasio Utang dan Perputaran Persediaan terhadap Return on Assets (ROA) menjadikan ilmu Akuntansi berkembang. 5) Bagi Instansi

  Bagi Instansi yaitu Perusahaan Tekstil yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai pengaruh Rasio Utang dan Perputaran Persediaan terhadap

  Return on Assets (ROA).

1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian

  1.5.1 Lokasi Penelitian

  Lokasi penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia Jl. Jendral Sudirman Kav 52-53, Jakarta 12190. Dengan memperoleh data sekunder melalui Pusat Informasi Pasar Modal (PIPM) Bandung yang berlokasi di Jl. Veteran No.

  10, Bandung.

  1.5.2 Waktu Penelitian

  Penelitian dilakukan terhitung dari bulan Febuari 2013 sampai dengan Juli 2013. Berikut deskripsi mengenai jadwal penelitian:

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

2.1 Kajian Pustaka

2.1.1 Laporan Keuangan

2.1.1.1 Definisi Laporan Keuangan

  Definisi Laporan Keuangan menurut Kasmir (2012: 7) adalah sebagai berikut: “Laporan Keuangan adalah laporan yang menunjukkan kondisi keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam suatu periode tertentu”.

  Definisi Laporan Keuangan menurut Sofyan Syafri Harahap (2008: 105) adalah sebagai berikut: “Laporan Keuangan adalah media yang paling penting untuk menilai kinerja suatu perusahaan dan kondisi ekonomi, hasil operasi perusahaan dalam satu periode, aliran dana (kas) perusahaan dal am periode tertentu”. Definisi Laporan Keuangan menurut Munawir (2007: 56), adalah sebagai berikut: “Laporan keuangan adalah alat yang sangat penting untuk memperoleh informasi sehubungan dengan posisi keuangan dan hasil-hasil yang telah dicapai oleh perusahaan yang bersangkutan ”. Dari beberapa pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa laporan perusahaan dan merupakan sarana informasi yang ditujukan untuk pihak luar perusahaan.

2.1.1.2 Tujuan Laporan Keuangan

Dokumen yang terkait

Pengaruh perputaran kas dan perputaran persediaan terhadap rentabilitas perusahaan tekstil dan garmen yang terdaftar di bursa efek indonesia (bei)

7 125 98

Pengaruh profitablitas dan rasio leverage terhadap return saham pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 15 1

Pengaruh rasio hutang dan perputaran modal kerja terhadap profitabilitas pada perusahaan kosmetik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 7 1

Pengaruh dana pihak ketiga dan tingkat suku bunga terhadap kredit yang diberikan : (studi kasus pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia)

8 49 75

Pengaruh stuktur modal dan likuiditas terhadap profitabilitas (studi kasus pada perusahaan manufaktur sektor industri logam dan barang dari logam yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia)

1 16 108

Pengaruh rasio profitabilitas (ROA) dan rasio solvabilitas (DER) terhadap harga saham pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 9 1

Pengaruh tingkat suku bunga dan rasio harga laba terhadap return saham : (studi kasus pada perusahaan sektor pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia)

0 8 1

Pengaruh rasio utang dan perputaran persediaan terhadap return on assets (ROA) : (studi kasus pada perusahaan tekstil yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia)

3 28 132

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengaruh perputaran kas dan perputaran persediaan terhadap rentabilitas perusahaan tekstil dan garmen yang terdaftar di bursa efek indonesia (bei)

0 0 8

Pengaruh perputaran kas dan perputaran persediaan terhadap rentabilitas perusahaan tekstil dan garmen yang terdaftar di bursa efek indonesia (bei)

1 5 12