PERAN PAKAN ALAMI Daphnia Sp. YANG DIBERI TAURIN TERHADAP PERTUMBUHAN LARVA IKAN GURAME (Osphronemus gouramy Lac.)

(1)

ABSTRAK

PERAN PAKAN ALAMI Daphnia Sp. YANG DIBERI TAURIN

TERHADAP PERTUMBUHAN LARVA IKAN GURAME

(Osphronemus gouramy Lac.)

Oleh

Fadila Sandi

Ikan gurame merupakan salah satu ikan air tawar bernilai ekonomi tinggi yang sangat disukai dikalangan masyarakat serta memiliki rasa yang enak dan mempunyai kandungan gizi yang baik, namun dalam budidaya masih terkendala dengan pertumbuhannya yang lambat. Salah satu upaya dalam mempercepat laju pertumbuhan ikan gurame yaitu dengan pemberian pakan yang berkualitas, misalnya dengan pemberian kutu air (Daphnia Sp.) yang ditambah dengan taurin. Penambahan taurin melalui pakan alami diharapkan mampu meningkatkan pertumbuhan larva ikan gurame. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pertumbuhan larva ikan gurame ukuran panjang 1cm dan berat 0,12 gram yang diberi pakan Daphnia Sp. dengan penambahan taurin dan tanpa taurin. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Biologi Molekuler dengan menggunakan metode Rancangan kelompok teracak lengkap (RKTL) dengan 2 perlakuan dan 8 pengulangan. Keseluruhan data dianalisis menggunakan uji T-student ( =5%). Hasil penelitian menunjukkan penambahan taurin melalui pakan alami Daphnia Sp. mampu meningkatkan rerata panjang tubuh larva ikan gurame yaitu 0,58 cm dan berat tubuh yaitu 0,53 gram dalam masa pemeliharaan selama 2 bulan. Namun penambahan taurin tidak menunjukkan perbedaan tingkat kelulushidupan pada larva ikan gurame, jika dibandingkan dengan kontrol.


(2)

PERAN PAKAN ALAMI Daphnia Sp. YANG DIBERI TAURIN

TERHADAP PERTUMBUHAN LARVA IKAN GURAME

(Osphronemus gouramy Lac.)

Oleh

Fadila Sandi

Skripsi

Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar SARJANA SAINS

pada Jurusan Biologi

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS LAMPUNG


(3)

(4)

(5)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan pada tanggal 29 juni 1993 di palembang yang merupakan anak bungsu dari pasangan A. Gani dan Dewi Anggraini. Penulis memulai pendidikan formal di SDN 28 Palembang pada tahun 1998 sampai dengan kelas 4 sd lalu pindah sekolah di Lampung yaitu pada saat kelas 5 sd di SDN Desa Pemanggilan dan selesai pada tahun 2004. Penulis melanjutkan pendidikan menengah pertama di SMP

MUTIARA NATAR dan selesai pada tahun 2008, dan kemudian menyelesaikan pendidikan menengah atas di SMA MUTIARA NATAR pada tahun 2011.

Pada tahun 2011 penulis diterima sebagai mahasiswa Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam melalui jalur Seleksi Nasional Masuk

Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN). Selama menjadi mahasiswa, penulis aktif dalam kegiatan organisasi kemahasiswaan yaitu Himpunan Mahasiswa Biologi (HIMBIO) sebagai anggota bidang pengembangan organisasi. Penulis melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di daerah Panjang selatan pada tahun 2014. Pada tahun 2014, penulis juga melakukan kerja praktik di Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Lampung dengan judul “Perilaku Burung Elang Brontok Pada Pusat Penyelamatan Satwa Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Lampung


(6)

Selain aktif dalam organisasi, penulis juga aktif menjadi asisten praktikum pada beberapa mata kuliah seperti Botani Umum dan Pteridologi.

Pada tahun 2014 penulis mengambil judul penelitian “Peran Pakan Alami Daphnia

Sp. Yang Diberi Taurin Terhadap Pertumbuhan Larva Ikan Gurame

(Osphronemus gouramy Lac)” sebagai tugas akhir penelitian di Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UNILA.


(7)

Ku persembahkan Karya Kecilku ini kepada :

ALLAH S.W.T

Kedua Orang Tuaku, yang pengorbanannya tidak akan pernah

bisa tergantikan oleh apapun

Kakak lelakiku dan kakak perempuanku yang slalu memberikan

semangat dan motivasi

Teman satu tim

ku “Rila dan Fenida” dan teman B

iologi 2011

tercinta

Dan


(8)

MOTO

Jangan mudah menyerah dengan keadaan yang sulit karena itu bagian dari cobaan yang diberikan ALLAH dan ALLAH tidak akan menguji hambaNya di

luar batas kemampuannya”

„Banggalah terhadap diri sendiri dan jangan pernah merasa rendah terhadap orang lain karena kekuatan diri lebih baik dibandingkan orang lain”

Jadilah pedang yang tajam dalam kehidupan dan janganlah menjadi bunga yang harum tetapi menyimpan banyak kebusukkan dalam hidup”

“Lebih baik menjadi orang bodoh dari pada menjadi orang pintar yang slalu merendahkan orang lain”

“Berikanlah senyum mu dalam setiap masalah yang kau hadapi karena dengan senyuman masalah akan terasa lebih ringan untuk di jalani”


(9)

SANWACANA

Puji syukur penulis panjatkan kepada ALLAH S.W.T atas limpahan karuniaNya.

Atas ridhoNya penulis dapat menyelesaikan skripsi dan memberikan penulis kesempatan untuk mengucapkan terimakasih kepada pihak yang membantu dalam penelitian dan penulisan skripsi ini, terutama kepada :

1. Ibu Endang L. Widiastuti, Ph.D. sebagai pembimbing I yang telah memberikan dukungan baik moril maupun materil dari awal penelitian hingga akhir

penulisan.

2. Ibu Dra. Sri Murwani, M.Sc sebagai pembimbing II yang telah dengan sabar membimbing, memberi masukan, serta memberikan nasehat guna perbaikan skripsi dari awal hingga akhir.

3. Bapak Dr. G. Nugroho Susanto, M.Sc sebagai penguji, yang selalu memberikan kritik dan saran yang membangun bagi kemajuan penulisan skripsi penulis. 4. Kedua Orang Tua ku, Bapak A. Gani dan Ibu Dewi Anggraini yang tiada henti

mendukung penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini. Kakak lelakiku Fenky Riawan dan kakak perempuanku Putri Miranti yang selalu mengharapkan agar penulis cepat selesai kuliah. Terimakasih atas kehadiran kalian dalam hidup penulis, yang tidak akan pernah bisa tergantikan.


(10)

5. Bapak Dr. Sumardi M.Si sebagai pembimbing Akademik yang telah mendukung penulis untuk melakukan yang terbaik terhadap mata kuliah yang penulis ambil. 6. Seluruh Karyawan Jurusan Biologi yang telah membantu penulis dalam

menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan perkuliahan hingga akhir penulisan skripsi ini, terutama bagi Mbak Nunung terimakasih atas dukungan dan bantuan yang sudah diberikan kepada penulis.

7. Seseorang yang slalu memyemangati penulis dan slalu menemani penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini. Terimakasih Febrina Ramadhani atas hadirmu yang slalu mendengar keluh kesah hati penulis. Dengan ridho ALLAH semoga hubungan ini bisa kita bawa pada tahap lanjut dan hingga akhir nanti. 8. Teman-teman seperjuangan :Umi, Tiara, Rila, Fenida, Ariani, Wida, Wendy,

Anggi, Agung, Robith, Wayan, Isro, Ori, dan terimakasih terutama untuk Dwi Lestari yang menbantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini dan teman-teman Biologi 2011 yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

9. Kakak tingkat dan adik tingkat 2012-2015, semoga cepat menyusul langkah penulis.

Semoga ALLAH menjadikan kita hamba yang Abdillah. Aamiin

Bandar Lampung, 4 November 2015 Penulis,


(11)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH S.W.T yang telah memberikan keberkahan berupa kesehatan dan kesempatan, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “PERAN PAKAN ALAMI DAPHNIA Sp. YANG DIBERI TAURIN TERHADAP PERTUMBUHAN LARVA IKAN GURAME

(Osphronemus gouramy Lac.)”. Skripsi ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar sarjana (S1) dan melatih penulis untuk berfikir saintis, cerdas, dan kreatif dalam menulis karya ilmiah.

Penulis menyadari, dalam karya ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan sarang yang membangun guna perbaikan untuk penulisan berikutnya. Akhir kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi diri penulis sendiri, dan bagi kita semua.

Bandar Lampung, November 2015 Penulis,


(12)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 1. Parameter Kualitas Fisika-Kimia Perairan ... 27 Tabel 2. Panjang Tubuh Larva Ikan Gurame (O. gouramy Lac) Selama 8

Minggu... 35 Tabel 3. Penambahan Panjang Tubuh Larva Ikan Gurame (O. gouramy Lac)

Selama 8 Minggu ... 35 Tabel 4. Berat Tubuh Larva Ikan Gurame (O. gouramy Lac) Selama 8


(13)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Morfologi Ikan Gurame (Osphronemus. gouramy Lac) ... 8

Gambar 2. Siklus Hidup Ikan Gurame (O. gouramy Lac)... 9

Gambar 3. Larva Ikan Gurame (O. gouramy Lac) ... 10

Gambar 4. Morfologi Daphnia Sp ... 13

Gambar 5. Rumus Bangun Taurin ... 15

Gambar 6. Diagram Alir Penelitian... 19

Gambar 7. Pertambahan Panjang Tubuh Larva Ikan Gurame (O. gouramy Lac) ... 22

Gambar 8. Pertambahan Berat Tubuh Larva Ikan Gurame (O. gouramy Lac)... 24

Gambar 9. Tingkat Kelulushidupan Larva Ikan Gurame (O. gouramy Lac) ... 26

Gambar 10. Hewan Uji Larva Ikan Gurame (O. gouramy Lac) ... 37

Gambar 11. Wadah Penelitian ... 37

Gambar 12. Pengukuran pH ... 37

Gambar 13. Pengukuran Panjang Larva Ikan Gurame (O. gouramy Lac) ... 37

Gambar 14. Tempat Kultur Daphnia Sp ... 37

Gambar 15. Taurin ... 37


(14)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN PENGESAHAN ... i

ABSTRAK ... ii

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL... v

DAFTAR GAMBAR... ... vii

I. PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Tujuan Penelitian ... 3

C. Manfaat Penelitian ... 3

D. Kerangka Pikir ... 4

E. Hipotesis ... 5

II. TINJAUAN PUSTAKA ... 6

A. Biologi Ikan Gurame ... 6

B. Klasifikasi Ikan Gurame ... 6

C. Morfologi Ikan Gurame ... 7

D. Siklus Hidup Ikan Gurame ... 9

E. Pakan Ikan ... 11

F. Biologi Kutu Air (Daphnia Sp.). ... 12

f.1 Morfologi Kutu Air (Daphnia Sp.). . ... 12

f.2 Klasifikasi Kutu Air (Daphnia Sp.).. ... 13

f.3 Habitat Kutu Air (Daphnia Sp.). ... 14

f.4 Kandungan Nutrisi Kutu Air (Daphnia Sp.)... 14

G. Taurin. ... 15

III. METODE PENELITIAN ... 16

A. Waktu dan Tempat Penelitian ... 16

B. Alat dan Bahan ... 16


(15)

iv

D. PelaksanaanPenelitian ... 17

1. Persiapan Aquarium ... 17

2. Persiapan Ikan ... 17

3. Aklimasi ... 18

4. Persiapan Taurin ... 18

1. Pengamatan Pertumbuhan Larva ... 19

a. Kelulushidupan ... 19

b. Berat Tubuh Larva Ikan Gurame ... 20

2. Kualitas Air ... 20

3. Analisis Data ... 20

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 21

A. Pertumbuhan Larva Ikan Gurame ... 21

A.1. Penambahan Panjang Tubuh Larva Ikan Gurame ... 21

A.2. Penambahan Berat Tubuh Larva Ikan Gurame ... 24

B. Tingkat Kelulushidupan Larva Ikan Gurame ... 25

C. Kualitas Fisika-Kimia Air ... 27

V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 29

A. Kesimpulan ... 29

B. Saran ... 29

DAFTAR PUSTAKA ... 30

LAMPIRAN ... Lampiran Tabel ... 35


(16)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ikan merupakan salah satu sumber gizi penting untuk proses kelangsungan hidup manusia. Ikan mengandung zat gizi utama berupa protein, lemak, vitamin dan mineral. Protein ikan menyediakan 2/3 dari kebutuhan protein hewani yang dibutuhkan oleh manusia. Kandungan protein ikan relatif tinggi yaitu 15-25% (Junianto, 2003). Salah satu ikan yang memiliki nilai

kandungan gizi cukup baik adalah ikan gurame (Osphronemus gouramy Lac.).

Menurut Anonimous (2006) produksi ikan gurame di Indonesia pada tahun 1998, 1999 dan 2000 adalah 9.004 ton, 9.327 ton dan 13.339 ton. Ikan gurame merupakan ikan yang banyak dibudidayakan karena memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi dan juga mudah dipelihara. Namun ikan gurame memiliki kendala pada pertumbuhannya yang relatif lambat, sehingga perlu upaya dalam memacu pertumbuhannya. Upaya untuk memacu laju

pertumbuhan ikan ini telah banyak dilakukan berbagai pendekatan antara lain melalui pelacakan potensi tumbuh (Rachmawati, 1999), optimalisasi suhu media budidaya (Hermanto, 2000).


(17)

2

Salah satu upaya untuk meningkatkan pertumbuhan ikan gurame yaitu

dengan pemilihan pakan yang bermutu. Banyak pakan alami yang tersedia di alam seperti kutu air (Daphnia sp.), Rotifera, cacing darah (blood worm), dan Infosaria. Dari beberapa pakan tersebut Daphnia sp. mempunyai kandungan gizi yang baik untuk pertumbuhan ikan gurame dari stadia larva sampai dewasa.

Stadia larva merupakan masa yang paling kritis dalam siklus hidup ikan dimana tingkat kematian pada larva sangat tinggi, karena habisnya cadangan makanan dan larva ikan mulai memanfaatkan pakan alami yang salah satunya adalah kutu air (Daphnia sp.). Zooplankton ini merupakan salah satu pakan alami yang baik untuk larva ikan air tawar, karena ukurannya sesuai bukaan mulut larva, mudah dicerna dan mempunyai kandungan protein yang tinggi, kurang lebih 50% bobot kering (Pangkey, 2009).

Umumnya Daphnia sp. dikultur dengan menggunakan kotoran ayam atau sapi. Namun berdasarkan penelitian Kitajima dan Fujita (1983) kultur

Rotifera yang menggunakan ragi roti, menunjukkkan hasil yang sangat baik. Populasi Daphnia sp. yang dihasilkan lebih tinggi jika dikultur dengan menggunakan ragi roti dibandingkan dengan yang dikultur menggunakan kotoran ayam yaitu 5 kali lebih tinggi dan puncak populasi dapat bertahan lebih lama (Sulasingkin, 2002)

Sebagai pakan alami ikan gurame Daphnia sp. perlu ditingkatkan baik kualitas maupun kuantitasnya untuk mendukung pertumbuhan larva ikan.


(18)

3

Peningkatan kualitas Daphnia sp. dapat dilakukan dengan penambahan suatu senyawa dalam pakannya.

Salah satu senyawa yang dianggap mampu mempercepat pertumbuhan larva ikan gurame yaitu taurin Menurut Birdsall (1998) taurin memiliki peranan penting dalam tubuh yaitu untuk perkembangan otak, penglihatan, pemelihara stabilitas membran sel, osmoregulasi, serta untuk pertumbuhan.

Pemberian senyawa taurin yang merupakan golongan asam amino pada pakan alami berupa kutu air diharapkan dapat masuk ke dalam tubuh ikan yang kemudian dapat membantu meningkatkan kelulushidupan dan pertambahan berat ikan. Untuk itu penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh pakan alami Daphnia sp. yang diberi taurin dan tidak diberi taurin terhadap kelulushidupan dan pertambahan berat larva ikan gurame.

B. Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui peran taurin yang diberikan pada Daphnia sp. sebagai pakan alami terhadap pertumbuhan dan kelulushidupan larva ikan gurame (O. goramy Lac.).

C. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi kepada masyarakat mengenai pemanfaatan taurin pada pakan Daphnia sp. dalam meningkatkan pertumbuhan larva ikan gurame (O. goramy Lac.)


(19)

4

D. Kerangka Pikir

Ikan merupakan salah satu hewan yang membutuhkan nutrisi yang lengkap. Keseimbangan nutrisi pada pakan yang diberikan mampu mempengaruhi pertumbuhan ikan dengan cepat. Namun apabila kebutuhan nutrisi tersebut berkurang maka akan menghambat pertumbuhan ikan. Ikan gurame

merupakan ikan yang memiliki pertumbuhan yang lambat, sehingga

diperlukan upaya dalam membantu pertumbuhannya terutama pada stadium larvanya, berupa pakan alami yang cocok dan berkualitas.

Beberapa pakan alami larva ikan gurame diantaranya adalah Daphnia sp, Artemia, Cladochera, Rotifera, Chlorella, Infusoria dan lain-lain. Daphnia sp. merupakan salah satu pakan alami yang baik untuk larva ikan air tawar, karena ukurannya sesuai dengan bukaan mulut larva, mudah dicerna, dan gampang diperoleh. Pakan alami ini mempunyai beberapa kelebihan yaitu mudah dibudidayakan, gerakannya dapat merangsang ikan untuk

memangsanya sehingga dapat berkembang biak dengan cepat, dan

ketersediaannya dapat terjamin, serta biaya pembudidayaannya relatif murah.

Saat ini Daphnia sp. perlu ditingkatkan kualitasnya dengan pemberian taurin pada pakannya. Peran taurin secara fisiologi antara lain adalah untuk

perkembangan otak, penglihatan, pertumbuhan, memelihara stabilitas

membran sel dan osmoregulasi. Dengan demikian, penelitian ini penambahan taurin pada pakan Daphnia sp. diharapkan dapat memacu kelulushidupan dan pertumbuhan larva ikan gurame.


(20)

5

E. Hipotesis

Pemberian pakan larva gurame ukuran 1 cm dengan menggunakan kutu air (Daphnia sp.) pada media kultur Daphnia sp. yang telah didedahkan taurin dapat meningkatkan laju pertumbuhan lebih baik dibandingkan dengan perlakuan yang tidak didedahkan taurin pada larva ikan gurame


(21)

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Biologi Ikan Gurame (Osphronemus gouramy Lac.)

Ikan gurame (Osphronemus gouramy Lac.) adalah salah satu komoditas budidaya air tawar yang tergolong dalam famili ikan Labirin (Anabantidae). Ikan ini tersebar di kawasan tropis mulai dari India sampai Semenanjung Malaya dan Indonesia. Ikan gurame memiliki nilai ekonomi dan harganya di pasar cukup tinggi. Produksi ikan gurame mengalami peningkatan setiap tahunnya, namun belum dapat memenuhi permintaan pasar. Banyak

ditemukan kendala dalam usaha budidaya ikan gurame, salah satu kendalanya adalah pertumbuhannya yang relatif lambat dibandingkan dengan ikan air tawar lainnya. Untuk dapat mencapai ukuran konsumsi dengan berat badan minimal 500 gram dari benih yang berukuran 1 gram memerlukan waktu pemeliharaan lebih dari satu tahun (Sarwono dan Sitanggang, 2007).

B. Klasifikasi Ikan Gurame (O. gouramy Lac.)

Klasifikasi ikan gurame sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI) Nomor 01 – 6485.1 – (2000) yang dikeluarkan oleh Badan Standarisasi Nasional adalah sebagai berikut :

Kerajaan : Animalia Phylum : Chordata


(22)

7

Classis : Actinopterygii

Ordo : Perciformes

Sub Ordo : Belontiidae Familia : Osphronemidae

Genus : Osphronemus

Spesies : Osphronemus gouramy Lac.

C. Morfologi Ikan Gurame (O. gouramy Lac.)

Secara morfologi ikan ini memiliki garis lateral tunggal, lengkap dan

tidak terputus, bersisik stenoid, memiliki gigi pada rahang bawah jumlah sirip punggung duri keras 12-13, duri lunak 11-13, sirip dada 13-14, sirip perut 1,5 dan sirip anal duri keras 9-11, duri lunak 16-22. Jari-jari lemah pertama pada sirip perut merupakan benang panjang yang berfungsi sebagai alat peraba. Tinggi badan ikan dewasa 2,0 – 2,1 cm lebih tinggi dari panjang standar. Pada fase muda, di sisi lateral terdapat garis tegak berwarna hitam berjumlah 8 – 10 buah. Pada daerah pangkal ekor terdapat titik hitam bulat (Badan Standarisasi Nasional, 2000).

Menurut Jangkaru (2004) ikan gurame mempunyai bentuk badan agak

panjang, pipih dan tertutup sisik yang berukuran besar serta terlihat kasar dan kuat. Punggungnya tinggi dan mempunyai sirip perut dengan jari pertama sudah berubah menjadi alat peraba. Ikan gurame jantan yang sudah tua terdapat tonjolan seperti cula. Mulutnya kecil dengan bibir bawah menonjol sedikit dibandingkan bibir atas. Pada jantan bibir bawah relatif tebal. Morfologi Ikan Gurami dapat dilihat pada Gambar 1.


(23)

8

Gambar 1. Ikan Gurame (Sitanggang dan Sarwono, 2007)

Ikan gurame memiliki lima buah sirip, yaitu sirip punggung, sirip dada, sirip perut, sirip dubur dan sirip ekor. Sirip punggung tidak begitu panjang, atau pendek dan berada hampir di bagian belakang tubuh. Sirip dada kecil berada di belakang tutup insang. Sirip perut juga kecil berada di bawah sirip dada. Sirip ekor berada dibelakang tubuh dengan bentuk bulat. Sedangkan sirip dubur panjang, mulai dari belakang sirip perut hingga pangkal bawah sirip ekor.

Menurut Jangkaru (2004), ujung sirip punggung dan sirip dubur dapat mencapai pangkal ekor, ujung pangkal ekor berbentuk busur. Pada dasar sirip dada gurame betina terdapat tanda berupa bundaran hitam. Bagian kepala gurame muda berbentuk lancip dan akan menjadi tumpul bila sudah besar. Pada badan gurame muda terdapat garis tegak atau vertikal berwarna hitam berjumlah 7 – 10 buah dan garis-garis tegak ini akan hilang setelah dewasa (Robert, 1992).


(24)

9

D. Siklus Hidup Ikan Gurame

Siklus hidup ikan gurame dapat dilihat pada Gambar 2. Tidak berbeda dengan kebanyakan ikan air tawar lainnya, siklus ini dimulai dari telur, maka siklus ikan gurame adalah telur, larva, benih, konsumsi, calon induk dan induk.

Gambar 2. Siklus Hidup Ikan Gurame (Andhi, 2010)

Ikan gurame bertelur dalam tempat khusus, yaitu dalam sarang. Proses adaptasi pemijahan ikan gurame sangat lama, tidak setelah beberapa jam, tetapi setelah beberapa hari baru memijah. Setelah memijah, ikan gurame akan merawatnya. Selanjutnya ikan gurame memasuki pasca larva yaitu merupakan masa dari hilangnya kantung kuning telur sampai terbentuk

organ-organ baru atau selesainya taraf penyempurnaan organ-organ yang ada. Pada akhir fase tersebut, secara morfologis larva telah memiliki bentuk tubuh hampir seperti induknya (Gambar 3). Pada tahap pasca larva ini sirip dorsal (punggung) sudah mulai dapat dibedakan, sudah ada garis bentuk sirip ekor dan anak ikan sudah lebih aktif berenang. Anak ikan ini kadang-kadang


(25)

10

memperlihatkan sifat bergerombol walaupun tidak selamanya, setelah masa pasca larva ini berakhir, ikan akan memasuki masa juvenil(Effendi, 2002)

Gambar 3. Larva Ikan Gurame (Suryamina, 2014)

Ikan gurame merupakan ikan yang mempunyai habitat di air tawar dan habitat ikan gurame dapat ditemukan di alam. Habitat ikan gurame di alam yaitu di perairan air tawar yang airnya jernih, tenang, dan tergenang seperti rawa, waduk, danau, sungai yang tenang serta perairan tergenang lainnya. Gurame kurang cocok bila hidup di perairan yang aliran airnya deras. Hal ini karena ikan gurame lebih menyukai bergerak naik turun dari pada berenang horizontal, sehingga tidak mungkin dilakukan budidaya pada sungai berarus deras (Susanto, 1989).

Ikan gurame merupakan ikan yang menempati perairan yang tenang dan tidak mengandung lumpur. Selain itu, ikan gurame juga dapat hidup di perairan yang rendah kadar garamnya seperti di perairan payau. Ikan gurame merupakan ikan pemalas yang hanya bisa hidup di kolam yang tidak terlalu banyak ditumbuhi oleh tumbuhan air (Rahmat, 2005).


(26)

11

Ikan gurame juga dapat berkembang biak dan hidup pada perairan yang tidak terlalu deras seperti sungai, rawa, dan sawah. Pada daerah tropis dengan ketinggian tempat antara 0-800 m dari permukaan laut ikan gurame juga dapat hidup (Sumantadinata, 1981)

Pertumbuhan merupakan faktor penting pada budidaya ikan gurame, karena ikan gurame memiliki pertumbuhan yang lambat yang dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti nutrisi. Pada ikan gurame terdapat hubungan positif antara pertambahan panjang tubuh dan peningkatan berat tubuh ikan. Hal ini ditunjukkan bahwa pada larva ikan gurame penambahan berat tubuh akan diikuti dengan pertambahan panjang tubuh yang merupakan bagian dari proses pertumbuhan (Effendi, 2002).

Menurut Effendi (2002), pada masa pertumbuhan dan perkembangan, berat tubuh pada makhluk hidup cenderung dapat berubah naik turun pada waktu tertentu, sedangkan panjang tubuh tidak dapat menyusut melainkan terus bertambah hingga batas tertentu. Pertumbuhan ikan juga tidak hanya dipengaruhi oleh nutrisi pakan pertumbuhan ikan juga dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah jumlah dan ukuran pakan.

E. Pakan Ikan

Jumlah pakan dan kualitas harus diperhatikan pada saat pemberian pakan pada ikan. Kualitas pakan meliputi sifat-sifat fisik dan sifat-sifat kimia. Sifat fisik pakan antara lain yaitu meliputi bentuk dan ukurannya harus tepat. Sifat


(27)

12

kimia pakan yaitu harus memiliki nilai kandungan zat-zat yang mempengaruhi nutrisi pakan ( Lovell, 1989).

Pakan alami mudah dibudidayakan (kultur), karena dapat berkembang biak dengan cepat serta memiliki daya toleransi yang tingi terhadap lingkungan (Djarijah, 1995). Keunggulan dari pakan alami sebagai pakan benih ikan adalah memiliki nilai kandungan gizi yang cukup tinggi, mudah dicerna, dan gerakan nya mampu menarik perhatian benih ikan salah satunya adalah

Daphnia sp. ( Djarijah, 1995).

F. Biologi Kutu Air ( Daphnia Sp. )

Daphnia sp. merupakan alternatif pakan alami yang merupakan jenis

zooplankton. Pakan alami ini mempunyai beberapa kelebihan karena ukurannya relatif kecil dan sesuai dengan bukaan mulut larva / benih ikan. Selain itu nilai nutisinya tinggi, mudah dibudidayakan, gerakannya dapat merangsang ikan untuk memangsanya (Mujiman, 2000).

f. 1 Klasifikasi Kutu Air ( Daphnia Sp.)

Klasifikasi kutu air ( Daphnia sp.) menurut (Derek et al. 1996) adalah sebagai berikut :

Kingdom : Animalia Phylum : Arthropoda Classis : Branchiopoda

Ordo : Cladocera


(28)

13

Genus : Daphnia Spesies : Daphnia sp.

Pada bagian kepala terdapat sebuah mata majemuk (ocellus) dan lima pasang alat tambahan, yang disebut sebagai antena pertama dan disebut antena kedua yang mempunyai fungsi utama sebagai alat gerak serta tiga pasang yang terakhir adalah bagian-bagian dari mulut (Mokoginta, 2003). Morfologi Daphnia sp. dapat dilihat pada (Gambar 4)

Gambar 4. Morfologi Daphnia sp. (Mokoginta, 2003)

f. 2 Morfologi Kutu Air (Daphnia Sp.)

Daphnia sp adalah krustaceae berukuran kecil yang hidup di perairan tawar,

sering juga disebut sebagai kutu air, disebut demikian karena organisme ini memiliki cara bergerak yang unik di dalam air. Terdapat banyak spesies (kurang lebih 400 spesies) dari Daphniidae dan distribusinya sangat luas.

Daphnia sp sering digunakan sebagai pakan untuk larva ikan. Ukuran untuk

Daphniidae, bergantung pada spesiesnya. Daphnia sp. yang baru menetas Keterangan:

O : Otak F : Faring

SE : Saluran Ekskresi M : Mata

J : Jantung UH : Usus Halus OV : Ovarium RT : Ruang Telur


(29)

14

berukuran dua kali lebih besar. Biasanya Daphnia sp. berukuran 0,1-3 mm (Pangkey, 2009).

f. 3 Habitat Kutu Air (Daphnia Sp.)

Daphnia sp adalah jenis zooplankton yang hidup di air tawar, mendiami

kolam atau danau. Daphnia sp dapat tumbuh optimum pada suhu perairan sekitar 21 °C dan pH antara 6,5 – 8,5. Jenis makanan yang baik untuk pertumbuhan Daphnia sp adalah bakteri, fitoplankton dan detritus.

Kebiasaan makannya dengan cara membuat aliran pada media, yaitu dengan menggerakan alat tambahan yang ada di mulut berupa antenulla, sehingga makanan masuk ke dalam mulutnya (Pennak, 1989).

f. 4 Kandungan Nutrisi Kutu Air (Daphnia Sp.)

Kutu air (Daphnia sp.)memiliki kandungan nutrisi yang bervariasi tergantung pada makanan yang dimakan dan tergantung pada umurnya. Kandungan protein biasanya sekitar 50% dari berat kering. Pada kutu air

(Daphnia sp.)dewasa mengandung lemak yang lebih tinggi dibandingan pada

juvenil yaitu sekitar 20 -27%; serta 4 – 6% pada juvenil. Pada beberapa spesies dijumpai mengandung protein sampai sebanyak 70%. Daphnia sp. juga mengandung sejumlah enzim pencernaan seperti proteinase, peptidase, amilase, lipase, dan selulase (berfungsi sebagai ekso-enzim pada pencernaan larva ikan) ( Pangkey, 2009).


(30)

G. Taurin Peran selule saraf p dalam Taurin asam molek merup dalam protei Rumu pada G Ga rin

n taurin anta ler, detoksifik f pusat. Sela m konjugasi

rin sering dis karboksilat ekul seperti h upakan asam m tubuh berb ein dalam tub

us molekul t a Gambar 5.

ambar 5. R

tara lain yaitu fikasi, stabilis lain itu taurin si asam empe

isebut sebaga at seperti pad i hidrogen, ni m amino esse

rbentuk mole ubuh (Russhe

l taurin yaitu

Rumus ban

itu dalam osm ilisasi membr rin juga telah pedu (Birdsal

gai asam ami ada asam ami nitrogen, karb

sensial pada k lekul bebas d heim, 2000).

tu H2NCH2CH

ngun taurin

smoregulasi, bran, dan neu h diketahui m all, 1998).

ino tetapi ta mino lainnya. arbon, sulfur,

a kondisi tert s dan tidak pe

.

CH2SO3H dan

in (Strange d

, modulasi le euroinhibisi p i memiliki per

taurin tidak m a. Taurin ter r, serta oksig rtentu, namun pernah bergab

an rumus ban

e dan Jackso

level kalsium i pada sistem

eran yang ba

mengandung ersusun atas igen. Taurin

un bila berad abung denga angunnya se son, 1997) 15 um m baik ng in ada di gan seperti


(31)

III. METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai dengan Juli 2015 di Laboratorium Biologi Molekuler Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung.

B. Alat dan Bahan

Adapun alat dan bahan yang digunakan antara lain akuarium, timbangan atau neraca ohaus, timbangan digital digunakan untuk mengukur berat tubuh, meteran digunakan untuk mengukur panjang tubuh, jaring atau serok, kamera, ember dan keranjang plastik digunakan untuk tempat pakan ikan, pH stick, termometer digunakan untuk mengukur suhu, dan aerator digunakan sebagai pensuplai oksigen. Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah larva ikan gurame (Osphronemus gouramy Lac.) sebagai hewan uji, kutu air (Daphnia Sp.) dari hasil kultur , dan senyawa taurin yang digunakan sebagai perlakuan.


(32)

17

C. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan Rancangan Kelompok Teracak Lengkap (RKTL), dengan 2 perlakuan. Masing-masing perlakuan dilakukan 8 kali pengulangan. Perlakuan tersebut adalah :

Perlakuan I : Pakan alami berupa kutu air (Daphnia Sp.) dengan penambahan taurin.

Perlakuan II : Pakan alami berupa kutu air (Daphnia Sp.) tanpa penambahan taurin.

D. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dengan tahap-tahap yang dapat dilihat pada (gambar 6.) tentang diagram alir penelitian.

1. Persiapan Akuarium

Akuarium yang digunakan berukuran 15x15x15 cm yang telah

dibersihkan, kemudian diisi air sebanyak 2 liter. Jumlah akuarium yang digunakan sebanyak 16 buah.

2. Persiapan Ikan

Penelitian ini menggunakan larva ikan gurame (O. gouramy Lac.) yang berukuran 1cm beberapa hari setelah egg yolk habis.


(33)

18

3. Aklimasi

Sebelum dimasukkan ke dalam akuarium yang telah berisi air, larva ikan gurame harus melewati proses aklimasi terlebih dahulu. Larva ikan gurame yang masih berada di dalam plastik dari tempat pembelian dimasukkan kedalam akuarium yang telah tersedia dan dibiarkan terapung selama kurang lebih 15-30 menit, hal ini dimaksudkan agar suhu yang ada pada kantung plastik berisi larva ikan gurame sama dengan suhu yang ada pada akuarium. Setelah larva ikan gurame tenang dan suhu di dalam plastik telah sama dengan akuarium maka plastik berisi benih ikan gurame tersebut dibuka dan ikan dibiarkan keluar dengan sendirinya tanpa harus dipaksa. Kemudian setelah larva melewati proses aklimasi masing-masing akuarium diberi aerator dan pakan. Pemberian pakan dilakukan 2 kali sehari yaitu pada waktu pagi dan sore hari. Akuarium dibersihkan dari feses ikan gurame maupun sisa-sisa pakannya dengan cara disiphon, penyiponan dilakukan 2 hari sekali serta pergantian air sebanyak 80-85% dalam waktu 1 minggu sekali.

4. Persiapan Taurin

Taurin yang digunakan adalah 2g/1 liter air yang dimasukkan ke dalam kultur Daphnia Sp.


(34)

19

Gambar 6. Diagram Alir Penelitian

1. Pengamatan Pertumbuhan Larva

Parameter yang diamati dan dianalisis mengacu pada NRC (1983) dan Heinsbroek (1989) adalah sebagai berikut :

a. Kelulushidupan

Kelulushidupan ditentukan dengan menggunakan rumus : SR = Nt/No X 100%

Keterangan :

Nt = Jumlah ikan yang hidup selama penelitian (ekor) No = Jumlah ikan yang ditebar pada awal penelitian (ekor)

Persiapan Akuarium

Persiapan Larva Ikan Gurame

Aklimasi

Larva Dimasukkan ke dalam Akuarium

Persiapan Taurin

Daphnia sp. Diberi Taurin Daphnia sp. Tanpa

Pengamatan Pertumbuhan Larva


(35)

20

b. Berat Tubuh dan Panjang Tubuh Larva Ikan Gurame

Pola pertumbuhan ikan gurame dapat dilihat dari pengukuran pertambahan berat yang dilakukan di awal dan akhir penelitian.

2. Kualitas Air

Kualitas air yang diukur pada penelitian ini yaitu suhu dan pH sedangkan untuk DO (oksigen terlarut) tidak dilakukan pengukuran karena masing-masing akuarium diberikan aerator sebagai penyuplai oksigen.

3. Analisis Data

Penelitian ini dirancang dengan rancangan kelompok teracak lengkap (RKTL) dengan 2 perlakuan dan 8 kali pengulangan. Data yang diperoleh berupa panjang, dan berat tubuh yang dianalisis menggunakan uji T student pada taraf signifikansi α = 5% pada program SPSS.


(36)

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Penambahan taurin melalui pakan alami Daphnia sp. mampu

meningkatkan rerata panjang tubuh dan berat tubuh larva ikan gurame (Osphronemus gouramy Lac.) dengan rerata panjang tubuh tertinggi 0,58 cm dan berat tubuh 0,53 gram.

2. Penambahan taurin pada Daphnia sp. tidak menunjukkan perbedaan tingkat kelulushidupan pada larva ikan gurame (Ospronemus gouramy lac) jika dibandingkan terhadap kontrol.

B. SARAN

Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui peran penambahan taurin melalui pakan alami lainnya seperti cacing darah, rotifera dan infusoria terhadap pertumbuhan dan kelulushidupan larva ikan gurame (Osphronemus gouramy Lac.).


(37)

DAFTAR PUSTAKA

Andhi. 2010. Siklus Hidup Dan Perkembangan Ikan Gurame.

Http://www.benihikan.net/siklus-hidup-dan-perkembangan-ikan-gurame/. (Diakses pada tanggal 29 september 2015)

Anggraini, M. 2010. Pemberian Senyawa Osmolit Organik Taurin Pada Pakan Alami yang Berbeda Terhadap Pertumbuhan Cobia (Rachycentron canadum) di Balai Pengembangan Budidaya Laut (BBPBL) Lampung.Skripsi. Universitas Lampung. Bandar Lampung Anonimous. 2006. Aspek pemasaran budidaya pendederan dan pembesaran

ikan gurami. Http://www.bi.go.id/ sipuk/Im/ind/ikan

gurami/pemasaran. Html. (Diakses pada tanggal 21 Oktober 2014)

Badan Standarisasi Nasional. 2000. Induk Ikan Gurami (Oshpronemus gouramy,Lacepede) Kelas Induk Pokok (Parent Stock). Jakarta: Badan StandarisasiNasional.

Balcer, M. D., N. L. Korda, and S. I. Dodson. 1984. Zooplankton of the Great Lakes: A Guide to the Identification and Ecology of the Common Crustacean Species. University of Wisconsin Pres. Madison, Wisconsin. Pg. 62-64

Birdsall,T.C. 1998. Theraputic application of

taurin.www.serve.com/altmedrey/fulltext/taurin3-2.html Diakses pada tanggal 21 Oktober 2014

Derek, J.T.,D.N Paul., Hebert., & K.C John. 1996. Phylogenetics and Evolution of the Daphnia Longispinia Group (Crustaceae) Based on 12S rDNA Sequence and Allozyme Variation.

Djarijah, A.S.Pakan Alami Ikan. Penerbit Kanisius, yogyakarta :87hlm Effendi, M. 2002.Biologi Perikanan. Pustaka Nusantara. Jakarta.

Hermanto. 2000. Optimalisasi suhu media pada pemeliharan benih ikan gurami (Osphronemus gouramy Lac.). Tesis. Program Pascasarjana' IPB. Bogor. 63 Hal.


(38)

Jangkaru, Z. 2004.Memacu Pertumbuhan Gurami. Penebar Swadaya Jakarta.

Junianto. 2003. Teknik Penanganan Ikan. Penebar Swadaya. Jakarta. Kitajima, C dan S. Fujita. 1983.Nutritional value of live organism used in

Japan for mass propagation of fish: a review. Aquaculture, 34:115-143. Watanabe (Ed).

Kohno, H. , S. Hara dan Y. Taki. ,1986. Early Development of The Sea Bass (Lates calcarifer) With Emphasis On The Transition of Energy. Bulletin Japanese Society Science Fish 52 (10) : 1719-1725.

Kristianto, J.D. 2005. Pengaruh Lama Perendaman Larva gurami Dalam Larutan tiroksin 0,1 ppm Terhadap Kelangsungan Hidup Dan Pertumbuhan Benihnya.

Lesmana, D. S. dan Dermawan, I. 2006. Budidaya ikan gurame. Penebar Swadaya, Jakarta.

Lovell,T.1989. Nutrition and Feeding Fish.AVI Book. Van Nostrannd Reinold.New York.p.11-91

Malik, I. 2011. Sistem Pertahanan Tubuh Pada Ikan.

http://bontocinakaizen.blogspot.com. Diakses Pada Tanggal 10 Agustus 2015 Pukul 10.45 WIB

Mokoginta. 2003. Budidaya Pakan Alami Air Tawar. Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan-Dikdasmen Depdiknas.

Mujiman, A. 2000.Makanan Ikan. Penebar Swadaya. Jakarta.

Nasution, S. H. 2000.Ikan Hias Air Tawar Rainbow. Penebar Swadaya, Jakarta. 96 hlm.

National Research Council. 1993.Nutrient Requirement of Fish. National Academy of Science Press, USA. Pp 39-53.

National Research Council. 1983.Nutrient requirements of warmwater fishes and shell fishes. National Academy of Science

Press,Washington D.C.

Palinggi dan Usman. 2005. Manajemen Pemberian Pakan. Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau. Maros.


(39)

Pangkey.2009. Daphnia dan Penggunaanya Jurnal Perikanan dan Kelautan.Volume V no 3, Desember 2009.

Pennak, R. W. 1989. Coelenterata. Fresh-water Invertebrates of the United States: Protozoato Mollusca, 3rd edition. John Wiley and Sons, Inc., New York, pp. 110-127.

Pennak, R.W. 1989.Freshwater Invertebrates of the United States. Second Edition. John Willey and Sons Inc., New York. p. 166-169.

Preventionindonesia. 2009. Mencuri Energi Dengan Taurin. http//:www.preventionindonesia.com

Rahmat, A. 2005.Pembenihan dan Pembesaran Ikan Gurame Secara Intensif. Agromedia Pustaka. Jakarta.

Rachmawati. l999. Karateristik fenotipik dan potensi tumbuh ikan gurame Osphronemus goramy Lacepede. Tesis. Program Pascasarjan lnstitut Pertanian Bogor

Robert, T.R. 1992.Systematic Revision of The Souteasth Asian Anabantoid Fish Genus Osphronemus, with Description of Two New Species. Ichthyol Explor, Freshwater, 2(4) : 351 – 360.

Russheimm.2000.Taurin.www.serve.com/baton rouge/taurin_chmr.htm. Diakses pada tanggal 21 oktober 2014

Sarwono, B. dan Sitanggang, M. 2007.Budidaya Gurami. Penebar Swadaya. Jakarta.

Sindermann, C.J. 1990. Principal Diseases of Marine Fish and Shellfish, Vol. 2, 2nd edition. Academic Press, New York.

Sulasingkin, D. 2002. Pengaruh Konsentrasi Ragi yang Berbeda terhadap Pertumbuhan Populasi Daphnia sp. Skripsi. Fakultas Perikanan & Ilmu Kelautan IPB, Bogor. 31 hal.

Sumantadinata, K. 1981.Pengembangbiakan Ikan-Ikan Peliharaan Di Indonesia. Sastra Hudaya. Jakarta.

Susanto, H. 1989.Memacu Pertumbuhan Gurami. Kanisius. Yogyakarta. 78 hal.

Suryamina. 2014. Mengenal Pakan Alami Larva Ikan. Http://

www.bibitikan.net/mengenal-pakan-alami-larva-ikan ( Diakses pada tanggal 29 September 2015)


(40)

Strage, W. dan Jackson, 1997. Penaeid Shrimp Nutrition for the Comercial Feed Industry. In Procceding of the Aquaqulture Feed

Untergasser, D. 1989. Hand Book of Fish. Disease. TFH. Publications. Inc.

Yandest, Z., A. Ridwan, dan M. Ing. 2003. Pengaruh Pemberian Selulosa dalam Pakan Terhadap Kondisi Biologis Benih IkanGurami

(Osphronemus gouramy Lac.). Jurnal Iktiologi Indonesia 3(1):27-33. Yufera, M. , Kolkovsky, Fernandes, dan Darbrworksky. 2002.Free Amino

Acid Leaching From Protein Wallet Microand Capsulate Diet for Fish Larva. Aquaculture. 214. 273-287.


(1)

20

b. Berat Tubuh dan Panjang Tubuh Larva Ikan Gurame

Pola pertumbuhan ikan gurame dapat dilihat dari pengukuran pertambahan berat yang dilakukan di awal dan akhir penelitian.

2. Kualitas Air

Kualitas air yang diukur pada penelitian ini yaitu suhu dan pH sedangkan untuk DO (oksigen terlarut) tidak dilakukan pengukuran karena masing-masing akuarium diberikan aerator sebagai penyuplai oksigen.

3. Analisis Data

Penelitian ini dirancang dengan rancangan kelompok teracak lengkap (RKTL) dengan 2 perlakuan dan 8 kali pengulangan. Data yang diperoleh berupa panjang, dan berat tubuh yang dianalisis menggunakan uji T student pada taraf signifikansi α = 5% pada program SPSS.


(2)

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Penambahan taurin melalui pakan alami Daphnia sp. mampu

meningkatkan rerata panjang tubuh dan berat tubuh larva ikan gurame (Osphronemus gouramy Lac.) dengan rerata panjang tubuh tertinggi 0,58 cm dan berat tubuh 0,53 gram.

2. Penambahan taurin pada Daphnia sp. tidak menunjukkan perbedaan tingkat kelulushidupan pada larva ikan gurame (Ospronemus gouramy lac) jika dibandingkan terhadap kontrol.

B. SARAN

Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui peran penambahan taurin melalui pakan alami lainnya seperti cacing darah, rotifera dan infusoria terhadap pertumbuhan dan kelulushidupan larva ikan gurame (Osphronemus gouramy Lac.).


(3)

DAFTAR PUSTAKA

Andhi. 2010. Siklus Hidup Dan Perkembangan Ikan Gurame.

Http://www.benihikan.net/siklus-hidup-dan-perkembangan-ikan-gurame/. (Diakses pada tanggal 29 september 2015)

Anggraini, M. 2010. Pemberian Senyawa Osmolit Organik Taurin Pada Pakan Alami yang Berbeda Terhadap Pertumbuhan Cobia (Rachycentron canadum) di Balai Pengembangan Budidaya Laut (BBPBL) Lampung.Skripsi. Universitas Lampung. Bandar Lampung Anonimous. 2006. Aspek pemasaran budidaya pendederan dan pembesaran

ikan gurami. Http://www.bi.go.id/ sipuk/Im/ind/ikan

gurami/pemasaran. Html. (Diakses pada tanggal 21 Oktober 2014) Badan Standarisasi Nasional. 2000. Induk Ikan Gurami (Oshpronemus

gouramy,Lacepede) Kelas Induk Pokok (Parent Stock). Jakarta: Badan

StandarisasiNasional.

Balcer, M. D., N. L. Korda, and S. I. Dodson. 1984. Zooplankton of the Great Lakes: A Guide to the Identification and Ecology of the Common Crustacean Species. University of Wisconsin Pres. Madison, Wisconsin. Pg. 62-64

Birdsall,T.C. 1998. Theraputic application of

taurin.www.serve.com/altmedrey/fulltext/taurin3-2.html Diakses pada tanggal 21 Oktober 2014

Derek, J.T.,D.N Paul., Hebert., & K.C John. 1996. Phylogenetics and Evolution of the Daphnia Longispinia Group (Crustaceae) Based on 12S rDNA Sequence and Allozyme Variation.

Djarijah, A.S.Pakan Alami Ikan. Penerbit Kanisius, yogyakarta :87hlm Effendi, M. 2002.Biologi Perikanan. Pustaka Nusantara. Jakarta.

Hermanto. 2000. Optimalisasi suhu media pada pemeliharan benih ikan gurami (Osphronemus gouramy Lac.). Tesis. Program Pascasarjana' IPB. Bogor. 63 Hal.


(4)

Jangkaru, Z. 2004.Memacu Pertumbuhan Gurami. Penebar Swadaya Jakarta.

Junianto. 2003. Teknik Penanganan Ikan. Penebar Swadaya. Jakarta. Kitajima, C dan S. Fujita. 1983.Nutritional value of live organism used in

Japan for mass propagation of fish: a review. Aquaculture, 34:115-143. Watanabe (Ed).

Kohno, H. , S. Hara dan Y. Taki. ,1986. Early Development of The Sea Bass (Lates calcarifer) With Emphasis On The Transition of Energy. Bulletin Japanese Society Science Fish 52 (10) : 1719-1725.

Kristianto, J.D. 2005. Pengaruh Lama Perendaman Larva gurami Dalam Larutan tiroksin 0,1 ppm Terhadap Kelangsungan Hidup Dan Pertumbuhan Benihnya.

Lesmana, D. S. dan Dermawan, I. 2006. Budidaya ikan gurame. Penebar Swadaya, Jakarta.

Lovell,T.1989. Nutrition and Feeding Fish.AVI Book. Van Nostrannd Reinold.New York.p.11-91

Malik, I. 2011. Sistem Pertahanan Tubuh Pada Ikan.

http://bontocinakaizen.blogspot.com. Diakses Pada Tanggal 10 Agustus 2015 Pukul 10.45 WIB

Mokoginta. 2003. Budidaya Pakan Alami Air Tawar. Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan-Dikdasmen Depdiknas.

Mujiman, A. 2000.Makanan Ikan. Penebar Swadaya. Jakarta.

Nasution, S. H. 2000.Ikan Hias Air Tawar Rainbow. Penebar Swadaya, Jakarta. 96 hlm.

National Research Council. 1993.Nutrient Requirement of Fish. National Academy of Science Press, USA. Pp 39-53.

National Research Council. 1983.Nutrient requirements of warmwater fishes and shell fishes. National Academy of Science

Press,Washington D.C.

Palinggi dan Usman. 2005. Manajemen Pemberian Pakan. Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau. Maros.


(5)

Pangkey.2009. Daphnia dan Penggunaanya Jurnal Perikanan dan Kelautan.Volume V no 3, Desember 2009.

Pennak, R. W. 1989. Coelenterata. Fresh-water Invertebrates of the United States: Protozoato Mollusca, 3rd edition. John Wiley and Sons, Inc., New York, pp. 110-127.

Pennak, R.W. 1989.Freshwater Invertebrates of the United States. Second Edition. John Willey and Sons Inc., New York. p. 166-169.

Preventionindonesia. 2009. Mencuri Energi Dengan Taurin. http//:www.preventionindonesia.com

Rahmat, A. 2005.Pembenihan dan Pembesaran Ikan Gurame Secara Intensif. Agromedia Pustaka. Jakarta.

Rachmawati. l999. Karateristik fenotipik dan potensi tumbuh ikan gurame Osphronemus goramy Lacepede. Tesis. Program Pascasarjan lnstitut Pertanian Bogor

Robert, T.R. 1992.Systematic Revision of The Souteasth Asian Anabantoid Fish Genus Osphronemus, with Description of Two New Species. Ichthyol Explor, Freshwater, 2(4) : 351 – 360.

Russheimm.2000.Taurin.www.serve.com/baton rouge/taurin_chmr.htm. Diakses pada tanggal 21 oktober 2014

Sarwono, B. dan Sitanggang, M. 2007.Budidaya Gurami. Penebar Swadaya. Jakarta.

Sindermann, C.J. 1990. Principal Diseases of Marine Fish and Shellfish, Vol. 2, 2nd edition. Academic Press, New York.

Sulasingkin, D. 2002. Pengaruh Konsentrasi Ragi yang Berbeda terhadap Pertumbuhan Populasi Daphnia sp. Skripsi. Fakultas Perikanan & Ilmu Kelautan IPB, Bogor. 31 hal.

Sumantadinata, K. 1981.Pengembangbiakan Ikan-Ikan Peliharaan Di Indonesia. Sastra Hudaya. Jakarta.

Susanto, H. 1989.Memacu Pertumbuhan Gurami. Kanisius. Yogyakarta. 78 hal.

Suryamina. 2014. Mengenal Pakan Alami Larva Ikan. Http://

www.bibitikan.net/mengenal-pakan-alami-larva-ikan ( Diakses pada tanggal 29 September 2015)


(6)

Strage, W. dan Jackson, 1997. Penaeid Shrimp Nutrition for the Comercial Feed Industry. In Procceding of the Aquaqulture Feed

Untergasser, D. 1989. Hand Book of Fish. Disease. TFH. Publications. Inc.

Yandest, Z., A. Ridwan, dan M. Ing. 2003. Pengaruh Pemberian Selulosa dalam Pakan Terhadap Kondisi Biologis Benih IkanGurami

(Osphronemus gouramy Lac.). Jurnal Iktiologi Indonesia 3(1):27-33. Yufera, M. , Kolkovsky, Fernandes, dan Darbrworksky. 2002.Free Amino

Acid Leaching From Protein Wallet Microand Capsulate Diet for Fish Larva. Aquaculture. 214. 273-287.


Dokumen yang terkait

Penambahan Senyawa Osmolit Organik Taurin Pada Pakan Alami Cacing Sutra (Tubifex sp) Terhadap Kelulushidupan dan Pertumbuhan Larva Ikan Gurame (Osphronemus gouramy)

0 5 41

KETAHANAN IKAN GURAME (Osphronemus gouramy Lac ) YANG DIBERI INOSITOL TERHADAP INFEKSI PARASIT IKAN

1 24 55

Penggantian Tepung Ikan oleh Tepung Bungkil Kedelai dalam Pakan Benih Ikan Gurame (Osphronemus gouramy Lac.)

0 8 142

Pengaruh Pemberian Enzim Papain dalam Pakan Buatan terhadap Pemanfaatan Protein dan Pertumbuhan Benih Ikan Gurame (Osphronemus gouramy Lac.)

0 10 81

Pengaruh lama perendaman di dalam larutan hormon triiodotironin terhadap perkembangan, pertumbuhan dan kelangsungan hidup larva ikan gurame (Osphronemus gouramy LAC.)

0 5 6

Pengaruh Daphnia sp Yang Diperkaya Dengan Minyak Ikan, Minyak Jagung dan Campuran Keduanya Terhadap Pertumbuhan dan Sintasan Larva Ikan Gurami ( Osphronemus gouramy Lac)

0 13 80

Pengaruh Lama Perendaman Di Dalam Larutan Hormon Triiodotironin Terhadap Perkembangan, Pertumbuhan Dan Kelangsungan Hidup Larva Ikan Gurame (Osphronemus gouramy LAC.)

0 12 6

Pengaruh Daphnia sp Yang Diperkaya Dengan Minyak Ikan, Minyak Jagung dan Campuran Keduanya Terhadap Pertumbuhan dan Sintasan Larva Ikan Gurami ( Osphronemus gouramy Lac)

0 3 70

Pengaruh Pemberian Pakan Alami Tubifex sp, Chironomus sp, Moina sp, dan Daphnia sp, Terhadap Pertumbuhan Benih Ikan Gurame Padang (Osphronemus gouramy Lac).

0 0 1

Tingkat Kelangsungan Hidup dan Pertumbuhan Benih Ikan Gurame (Osphronemus gouramy) yang diberi Pakan Mengandung Probiotik.

0 0 1