12
2.2 Kartu Pribadi Siswa
Menurut W.S Winkel Sri Hastuti 2006, kartu pribadi merupakan aplikasi dari penyusunan suatu arsip yang memuat data penting tentang
seseorang. Dalam bahasa inggris kartu itu dikenal dengan nama cumulative record, yaitu suatu seri catatan yang disusun secara kronologis dan semakin
bertambah luas karena penambahan data secara continue. Banyak tenaga professional memiliki catatan seperti itu yang disimpan
dalam map-map arsip, misalnya dokter bagi pasiennya, akuntan bagi langganannya, dan petugas kepolisian bagi pelanggar hukum serta pemilik
SIM. Dalam rangka pelayanan bimbingan di sekolah, comulative record berarti : suatu seri catatan tentang masing-masing siswa yang disusun selama
beberapa tahun dan memuat data yang signifikan bagi keperluan bimbingan. Data itu dimasukkan secara kronologis dan ditambah secara continue selama
siswa terdaftar di sekolah, sehingga akhirnya terdapat komulasi data yang membantu untuk memperoleh gambaran tentang siswa dalam berbagai aspek
kehidupannya. Secara ideal kumpulan catatan ini merupakan suatu arsip perseorangan,
yang diorganisasi dengan baik dan bersfat komprehensif, sehingga akkhirnya dapat menghasilkan suatu deskripsi kualitatif dan kuantitatif tentang
kepribadian siswa dalam berbagai aspeknya. Maka, di samping sebagai alat pengumpul data, juga bermanfaat sebagai alat penyimpan data, sekaligus alat
pengolah data. Arsip perseorangan ini disimpan di sekretariat bimbingan atau di kantor konselor sekolah, namun terbuka bagi tenaga-tenaga kependidikan
13
yang lain. Arsip ini menjadi milik sekolah, bukan menjadi milik siswa atau orang tua siswa.
Disini cumulative record disebut kartu pribadi, karena secara ideal arsip perseorangan dimuat pada suatu kartu berukuran besar supaya dapat mudah
dipegang dan dipelajari. Semua inormasi yang penting dan relevan untuk disimpan, dimuat secara padat pada kartu itu. Adanya kartu pribadi pada
masing-masing siswa sangat berguna bagi petugas bimbingan, terutama konselor, yang memberi pelayanan individual kepada seorang siswa, dan bagi
wali-wali kelas serta bagi guru-guru yang menaruh perhatian pada perkembangan siswa-siswanya selama terdaftar di sekolah. Bahkan dapat
berguna bagi siswa untuk memahami perkembangannya sendiri dan bagi orang tua siswa. Namun, kegunaannya sebagai alat bimbingan tergantung dari
relevansi serta signifikansi data yang dimuat di dalamnya, dan dari kemahiran orang yang menggunakannya. Oleh karena itu koordinator bimbingan harus
membiasakan wali-wali kelas dan guru-guru dengan cara menggunakan serta memanfaatkan kartu pribadi.
Terdapat tiga bentuk dasar dari kumpulan catatan ini, yaitu stopmap folio atau folder yang di dalamnya ditaruh lembar-lembar lepas, kartu yang
berukuran besar, yang ditulisi di depan dan di belakang, kartu folder berukuran besar yang ditulisi dan dapat dilipat, sehingga dapat ditaruh kertas-
kertas lepas di dalamnya. Bentuk yang disarankan disini adalah kartu folder. Kartu pribadi tidak dapat dikombinasikan dengan buku rapor, karena kartu
14
pribadi tidak seharusnya dipegang oleh siswa dan oran tua siswa. W.S Winkel Sri Hastuti 2006.
Buku pribadi adalah buku kecil berukuran kitab tulis, bentuk ini tidak disarankan karena halamannya harus dibolak-balik untuk mendapat gambaran
tentang keseluruhan data. Yang disebut kartu induk adalah kmpulan catatan- catatan yang diperlukan untuk administrasi sekolah dan disimpan di kantor
tata usaha sekolah. Yang disebut kartu wawancara adalah kumpulan catatan yang disusun oleh konselor dalam rangka proses konseling. Data itu bersifat
rahasia pribadi dan disimpan oleh konselor sendiri. W.S Winkel Sri Hastuti 2006.
Data yang dimuat dalam kartu pribadi meliputi bidang-bidang pokok sebagai berikut: identitas siswa, data keluarga, riwayat pendidikan, riwayat
kesehatan, catatan konseling, riwayat mutasi, laporan kegiatan referal, laporan hasil kunjungan rumah, dan laporan hasil konferensi kasus. Data itu
untuk sebagian disalin dari alat-alat pengumpulan data yang telah digunakan, untuk sebagian tercatat pada lembar-lembar lepas. Tidak semua data
dimasukkan pada arsip perseorangan ini, tetapi hanya data yang penting dan relevan untuk disimpan selama jangka waktu yang agak lama. Yang
mengisikan data pada kartu pribadi adalah petugas bimbingan bagi siswa- siswa yang menjadi tanggungjawabnya, atau tenaga administratif bimbingan
dibawah pengawasan koordinator bimbingan, setelah mempelajari contoh- contoh yang dimuat dalam sumber-sumber literature professional dan
digunakan di sekolah-sekolah lain.
15
2.3 Dukungan Sistem