Faktor Penyebab Perempuan Menjadi Pekerja Seks Komersial

13 Sementara Ruth 2004, menyebutkan jenis-jenis prostitusi di antaranya: a. Gadis panggilan: Pelacur jenis ini bekerja sendiri dan membikin janji dengan kliennya. Biasanya, gadis panggilan berfungsi untuk mengentertainment relasi bisnis di hotel dan apartemen. b. Pekerja seks jalanan: Pelacur ini berisiko tinggi. Mereka menjajakan diri di jalanan, seputar parkiran mobil, dan kadangkala di restoran dan bar. c. Pekerja di rumah bordil: Pekerja seks model ini berkembang ketika era Koboi di Amerika. Mereka berada di hotel dan bar dengan menggunakan nomor sesuai ketersediaan. d. Pelayan panti pijat: Ini adalah layanan seks yang dilakukan secara sembunyi- sembunyi karena menggunakan pola panggilan. Mereka memulai dengan memijat bagian leher dan punggung. Setelahnya, baru melakukan pelayanan seks. e. Gadis bar: Pekerja seks ini biasanya memberi pelayanan striptease atau tarian telanjang. Disini, mereka menari di sebuah tempat yang telah disediakan untuk menarik perhatian dan mendapat bayaran dari tarian tersebut. f. Sex trafficking : Ini adalah bentuk variasi dari di dunia prostitusi. Namun pada dasarnya, sex trafficking adalah bencana untuk tenaga kerja, dan mereka yang berkecimpung di dalamnya bisa disebut sebagai budak atau korban.

3. Faktor Penyebab Perempuan Menjadi Pekerja Seks Komersial

Perempuan menjadi PSK menurut Mamahit 1999 dipengaruhi tiga faktor yaitu interaksi sosial perempuan bersangkutan dengan PSK yang lebih dulu bekerja, proses kognitif khususnya presepsi terhadap hal-hal yang berkaitan dengan PSK, dan keinginan untuk mencapai kebutuhan ekonomi, sosial, status, penghargan, dll yang optimal melalui jalan pelacuran. Sementara Koentjoro 2004 juga menggarisbawahi tingginya aspirasi material sebagai faktor pendorong perilaku melacurkan diri.Faktor ekonomi menjadi kesimpulan paling banyak disepakati. Beberapa hal yang menyebabkan perempuan menjadi PSK menurut Koentjoro adalah: 1. Orang setempat yang menjadi model pelacur yang sukses. 14 2. Sikap permisif dari lingkungannya. 3. Adanya peran instigator penghasut. 4. Peran sosialisasi. 5. Ketidakefektifan pendidikan dalam meningkatkan status sosial ekonomi. Penyebab tingginya pelacuran karena pekerjaaan yang tidak memerlukan pengalaman dan gelar kependidikan, tidak membutuhkan batasan usia serta training kerja, adanya peluang untuk perempuan miskin, perempuan single, dan perempuan „penuh warna.‟ Mereka memberi pelayanan berupa penetrasi oral, anal, dan vagina dengan penis, jari, serta benda lain. Tidak menutup kemungkinan juga memberi pelayanan dengan botol, dildo, dan binatang.Terkadang pekerja seks disiksa dengan rokok, sabuk, atau pohon.Selain itu, menjadi objek fotography juga.Tempat kerjanya adalah apartemen, hotel, panti pijat, mobil, gang sempit, jalanan, tempat eksekutif, bar, toilet umum, tempat parkir, dan kamp militer. Banyak anak-anak dan remaja yang terjerumus menjadi pekerja seks komersial meski mereka menyadari bahwa pekerjaan ini berbahaya. Dalam studi yang dilakukan El-Bassei dan kawan-kawan Dalam Ruth, 2004 terhadap 350 wanita di New York, ditemukan bahwa mereka melakukan hubungan seks demi uang, narkoba, dan penampilan. Objek studi ini adalah wanita miskin berusia 18 hingga 19 tahun yang tinggal di daerah bermasalah. Sementara Albarda 2004 mengungkapkan faktor adanya PSK adalah: 1. Kemiskinan: Penyebab utama adalah kemiskinan struktural, yang miskin semakin miskin dan yang kaya bertambah kaya. Kebutuhan yang semakin banyak dan peluang kerja yang semakin sempit membuat wanita rela menjalani pekerjaan yang haram. 2. Kekerasan seksual: Diantaranya karena perkosaan oleh orangtua dan orang dekat lainnya. 3. Penipuan: Penipuan dan pemaksaan berkedok agen penyalur tenaga kerja 4. Pornografi : Ketertarikan pada seks secara vulgar 5. Gaya hidup modern: Perempuan yang ingin tampil dengan keindahan tubuh dan barang mewah namun terpojok kondisi keuangan. Mereka pun mengambil jalan pintas. 15 6. Broken home: Kehidupan keluarga yang tidak harmonis dapat memaksa remaja melakukan hal yang kurang baik di luar rumah dan dimanfaatkan orang tidak bertanggung jawab dengan mengajaknya bekerja sebagai PSK. 7. Kenangan masa kecil yang buruk: Pelecehan yang terjadi saat kecil dapan memicu seseorang menjadi PSK. C. METODE

1. Data dan Sumber Data