12
2. Jenis Pelacuran
Menurut Albarda 2004, Jenis pelacuran adalah :
a. Pergundikan, pemeliharaan istri tidak resmi: Pasangan ini hidup sebagai suami
istri, namun tidak terikat perkawinan yang sah. b.
Tante girang: Wanita yang sudah kawin namun sering melakukan perbuatan erotik dengan pria lain secara iseng untuk bersenang-senang demi pengalaman
seks, atau secara intersensional untuk mendapatkan penghasilan. c.
Gadis panggilan: Wanita yang menyediakan diri untuk dipanggil dan dipekerjakan sebagai pelacur melalui saluran tertentu. Pada umumnya berasal
dari kalangan ibu-ibu, pelayan toko, pegawai atau buruh, siswi sekolah, dan mahasiswi.
d. Gadis bar: Gadis yang bekerja di bar dan sekaligus bersedia memberikan
pelayanan seks kepada pengunjung. e.
Gadis
juvenile delinquent
: Gadis muda jahat yang didorong oleh emosi yang tidak matang dan keterbelakangan intelek serta pasif. Mudah menjadi pecandu
minuman keras atau narkoba sehingga mudah tergiur melakukan perbuatan immoral seksual atau pelacuran.
f. Gadis binal: Gadis sekolah atau putus sekolah, akademi atau fakultas yang
berpendirian menyebarluaskan kebebasan seks secara ekstrim untuk mendapatkan kepuasan seksual.
g.
Taxi girls
: Wanita panggilan yang ditawarkan dan dibawa ke tempat pelesiran dengan taksi atau becak.
h. Penggali emas: Wanita cantik, ratu kecantikan, pramugari, penyanyi, artis
yang sulit diajak bermain seks namun dengan kelihaiannya dapat menggali emas dan kekayaan dari kekasihnya.
i.
Hostess
pramuria: Wanita yang menyemarakkan kehidupan malam dan
night club
, dan merupakan bentuk pelacuran halus.
Hostess
harus melayani makan, minum, dan memuaskan naluri seks sehingga pelanggan dapat menikmati
keriaan suasana tempat hiburan. j.
Promikuitas: Hubungan seks secara bebas dengan sembarang pria, juga dilakukan dengan banyak laki-laki.
13 Sementara Ruth 2004, menyebutkan jenis-jenis prostitusi di antaranya:
a. Gadis panggilan: Pelacur jenis ini bekerja sendiri dan membikin janji dengan
kliennya. Biasanya, gadis panggilan berfungsi untuk mengentertainment relasi bisnis di hotel dan apartemen.
b. Pekerja seks jalanan: Pelacur ini berisiko tinggi. Mereka menjajakan diri di
jalanan, seputar parkiran mobil, dan kadangkala di restoran dan bar. c.
Pekerja di rumah bordil: Pekerja seks model ini berkembang ketika era Koboi di Amerika. Mereka berada di hotel dan bar dengan menggunakan nomor
sesuai ketersediaan. d.
Pelayan panti pijat: Ini adalah layanan seks yang dilakukan secara sembunyi- sembunyi karena menggunakan pola panggilan. Mereka memulai dengan
memijat bagian leher dan punggung. Setelahnya, baru melakukan pelayanan
seks.
e. Gadis bar: Pekerja seks ini biasanya memberi pelayanan
striptease
atau tarian telanjang. Disini, mereka menari di sebuah tempat yang telah disediakan untuk
menarik perhatian dan mendapat bayaran dari tarian tersebut.
f.
Sex trafficking
: Ini adalah bentuk variasi dari di dunia prostitusi. Namun pada dasarnya,
sex trafficking
adalah bencana untuk tenaga kerja, dan mereka yang
berkecimpung di dalamnya bisa disebut sebagai budak atau korban.
3. Faktor Penyebab Perempuan Menjadi Pekerja Seks Komersial