Metode Perancangan Sistem T1 672008144 Full Text

management cluster . Ketika terjadi server overload , maka management cluster harus mampu memindahkan atau membagi beban server ke server lainnya di dalam cluster file server . GlusterFS memiliki desain client server dimana tidak terdapat server metadata . GlusterFS menyimpan data dan metadata ke beberapa devices yang terletak di beberapa server yang saling terhubung. Kumpulan devices itu disebut volume , yang dapat dikonfigurasi untuk menyimpan data secara stripe ke dalam bentuk blocks dan mereplikasinya. Blocks kemudian didistribusikan ke dalam beberapa device di dalam volume [5]. GlusterFS menggunakan algoritma Elastic Hasing Algorithm. Algoritma ini tidak memisahkan antara data dengan metadatanya. Lokasi data diketahui dengan hanya membutuhkan informasi berupa path name dan file name. Tidak dipisahkannya data dan metadatanya dikarenakan lokasi file dapat ditentukan secara independen. Gambar 1 Cara Kerja Gluster Filesystem Distributed[7] Pada gambar 2 merupakan penjelasan cara kerja umum GlusterFS. Brick adalah storage filesystem yang ditempatkan ke dalam volume. Brick kemudian menjadi kesatuan di dalam perangkat server yang memuat volume. Volume adalah perangkat yang merupakan tempat menampung data sebenarnya. Setelah brick dikelompokkan ke dalam volume dengan tipe tertentu misalnya tipe striped, maka stripping data akan terjadi ke dalam beberapa bricks di dalam satu volume.

3. Metode Perancangan Sistem

Perancangan File Server menggunakan pendekatan metode NDLC Network Development Life Cycle . Tahapan yang terdapat di dalamnya yaitu, analysis, design, simulation prototyping, implementation, monitoring, management. Gambar 2 Network Development Life Cycle[6] Gambar 2 menunjukkan diagram NDLC yang akan digunakan pada file server . Tahap pertama yaitu tahap analysis merupakan tahapan untuk menentukan dan menganalisa kebutuhan system File Server dengan GlusterF S. GlusterFS membutuhkan minimal dua server yang berfungsi sebagai Gluster server dan minimal 1 server sebagai GlusterFS client. Gluster server merupakan server yang menampung data berupa file yang disimpan sehingga Gluster server inilah yang merupakan pusat file server pada arsitektur file server menggunakan GlusterFS ini. Analisis lainnya yang dianalisa adalah seberapa besar maximum file size yang diperbolehkan diunggah ke file server. Besaran file maximum yang disimpan pada server inilah yang menjadi patokan untuk menentukan apakah suatu file akan disimpan pada filesystem distributed atau filesystem striped . Analisis yang terakhir adalah analisis untuk menentukan jumlah total download per jam untuk masing-masing file untuk dikatergorikan sebagai file yang memiliki tingkat jumlah unduh tinggi. Jumlah total download per jam akan di reset tiap satu jam dengan pertimbangan kemampuan maksimum transfer rate ethernet cable , sehingga file yang melebihi batas 100 total download per jam akan dipindahkan antar kedua filesystem distributed dan striped . Ukuran file yang dijadikan batas adalah minimal 100 mb dengan mengacu pada transfer rate ethernet, yaitu 100 mbs. Tahap Design yang akan digunakan merupakan topologi antara file server-server yang menyimpan file dengan web serverGlusterFS client. Pada tahapan ini, design yang digunakan menyesuaikan dengan prototype local network. Local network ini hanya mencakup jaringan LAN . Ketiga server hostname dalam cluster GlusterFS harus saling terdaftar di dalam hosts di masing-masing server . Protocol yang digunakan adalah tcp , dan port yang digunakan adalah port 24007 untuk Gluster daemon, 24008 untuk infiniband management, port 34865 – 34867 untuk inline GlusterNFS server dan port 111 untuk portmapper . Gambar 3 Topology Jaringan Web File Server dengan GlusterFS Gambar 3 menjelaskan topology jaringan yang akan dipakai oleh cluster glusterfs . Topology yang digunakan merupakan topology dasar dari glusterfs. Kedua gluster server adalah server 1 dan server 2 . Web server adalah server yang juga berfungsi sebagai server gluster client . Shell script yang akan dibuat terdapat pada web server untuk mengatur distribusi file pada file server . Tahap simulasi akan dijalankan pada virtual server menggunakan aplikasi VirtualBox. File Server dan web server akan diinstall pada Ubuntu Server 12.04. Server yang akan disimulasikan adalah dua file server Gluster dan satu server GlusterFS client. Web server akan diinstall pada server GlusterFS client menggunakan apache2 . Database mysql akan dibuat pada server GlusterFS client untuk menyimpan data file berupa nama file, ukuran file, dan path file . Pada tahap implementation akan diimplementasikan semua tahapan dari tahapan design sampai ke tahapan simulation prototyping . Dimulai dengan instalasi Gluster server pada kedua file server dan instalasi GlusterFS client pada head server. Selain instalasi utama berupa cluster GlusterF S, diperlukan juga instalasi mysql, apache web server, web browser firefox, wonderhaper, dan tcptrack sebagai aplikasi pelengkap web file server menggunakan GlusterFS . Gambar 4 Flowchart Implementasi Shell Script pada File Server Start Shell Script Database File total unduh lebih dari 100 ukuran file 100mb copy file from distribute to stripe Finish ya tidak ya tidak Gambar 4 menjelaskan flowchart implementasi shell script pada file server. total unduh adalah total unduh file pada file server . Ukuran file adalah ukuran file yang disimpan pada file server . Alasan ukuran file ditentukan 100 mb sebagai acuan adalah dikarenakan striping data lebih efektif pada file berukuran besar, yang pada penelitian ini dipakai 100 mb sebagai batas minimal suatu file untuk dapat didistribusikan ke dalam filesystem tipe striped [7]. Tahap monitoring diperlukan untuk memonitor file server apakah telah berjalan sesuai dengan konfigurasi yang ditentukan. Monitoring menggunakan tcptrack dari sisi head server untuk memonitor kondisi Gluster server . Tcptrack memonitor alamat IP Gluster server yang terhubung dengan head server berupa transfer rate dan status jaringan. Dari sisi client, monitoring dilakukan dengan mengamati transfer rate pada download manager browser firefox. Data yang didapat dari hasil monitoring akan dicatat dan dianalisa apakah sesuai hasil yang diingankan atau tidak dan apa yang menyebabkan hasil yang didapat tersebut. Tahapan management adalah tahapan terakhir yang merupakan tahapan penting yang digunakan sebagai kebijakan utama untuk mendistribusikan file ke dalam filesystem distributed atau striped . Management dilakukan secara otomatis dengan menggunakan shell script. Shell script akan mengatur dan mengecek kondisi file menggunakan data dari database mysql dan melakukan tindakan sesuai dengan kondisi yang telah ditentukan pada tahap analysis .

4. Hasil dan Pembahasan