2.2 Landasan Teori
2.2.1 Pengertian Kriptografi
Cryptography adalah “crypto” yaitu rahasia dan graphy adalah tulisan, berarti Kriptografi adalah suatu tulisan yang
bersifat rahasia agar rahasia tersebut tetap aman dan tidak mudah dibaca. Sedangkan cryptanalysis adalah seni dan ilmu
untuk memecahkan ciphertext tanpa bantuan kunci. Cryptology adalah ilmu yang mempelajari Kriptografi dan
cryptanalysis.Munir,2005
[1]
Kriptografi
[2]
adalah ilmu dan seni untuk menjaga pesan agar tetap aman. Cryptograpgy is the art and science
of keeping messages secure. Sedang orang yang melakukan kriptografi sering dinamakan cryptographers. Suatu proses
yang dilakukan untuk mengamankan sebuah pesan biasa menjadi pesan tersmbunyi adalah enkripsi. Algoritma untuk
menjadikan cryptographic algorithm pesan tersebut disebut dengan cipher. Sedang proses yang dilakukan untuk
mengubah pesan tersembunyi menjadi pesan biasa adalah disebut dekripsi.
2.2.2 Kosep Dasar Embidding
Dasar dari embidding pesan rahasia dalam gambar digital adalah dengan menyatukan pesan tersebut dalam
suatu bit rendah least significant bit pada data pixel yang menyusun suatu file gambar 24 bit BMP. Pesan rahasisa
yang disisipkan dalam gambar di sini dilakukan dengan teknik 4-Least Significant Bit Encoding yaitu dengan cara
menyisipkannya pada bit rendah atau bit yang paling kanan LSB pada data pixel yang menyusun file tersebut. Pada
berkas bitmap 24 bit, setiap pixel titik pada gambar tersebut terdiri dari susunan tiga warna merah, hijau dan biru RGB
yang masing-masing disusun oleh bilangan 8 bit byte dari 0 sampai 255 atau dengan format biner 00000000 sampai
11111111.Irianto,2004
[3]
Dengan demikian, pada setiap pixel berkas bitmap 24 bit kita dapat menyisipkan 3 bit data. Sehingga tidak
menimbulkan kecurigaan pada pihak lawan, steganografi telah ada sejak sebelum masehi dan kini seiring dengan
kemajuan teknologi jaringan serta perkembangan dari teknologi digital, steganografi banyak dimanfaatkan untuk
mengirim pesan melalui jaringan Internet tanpa diketahui orang lain dengan menggunakan media digital berupa file
gambar. Proses embedding pesan rahasia dalam sistem steganografi
pada dasarnya
dilakukan dengan
mengidentifikasi media covernya yaitu redundant bit yang mana dapat dimodifikasi tanpa merusak integritas dari
medium itu sendiri.
Proses embedding akan menghasilkan suatu medium stego dengan penggantian bit-bit redundant dengan data dari
pesan rahasia tersebut. Teknik steganografi dapat digunakan untuk menyembunyikan data dalam digital dengan sedikit
atau tanpa terasa adanya perubahan yang tampak pada gambar tersebut dan dapat dieksploitasi untuk mengeksport
pesan rahasia. Berkaitan dengan bahasan tersebut penulis tertarik untuk membuat aplikasi steganografi, yang bertujuan
untuk dapat menyembunyikan pesan sehingga terjaga kerahasiaannya.
Dalam penulisan laporan ini sistem yang akan dibuat yaitu mengintegrasikan antara metode 4 Least Significant Bit
Encoding dengan Visual Cryotography. Yang membedakan adalah dalam sistem ini akan ditambahkan metode Visual
Cryptography yang merupakan salah satu perluasan dari secret sharing yang diimplementasikan untuk suatu citra.
Seperti halnya teknik kriptografi yang lain, visual kriptografi memiliki
persyaratan confidentiality,
data integrity,
authentication dan non-repudiation. Di mana sebuah data gambar atau citra dienkripsi dengan suatu cara menjadi
sejumlah gambar sehingga data hanya dapat didekripsi dengan penggabungan sejumlah gambar tersebut dengan
tujuan menambah tingkat keamanan pada suatu pesan.
2.2.3 Metode 4-Least Significant Bit Encoding