Uji Batas-Batas Atterberg ASTM D-4318-00

41 Ahmad Zaki Fuad,2014 Pengaruh Penambahan Lateks pada Inti Bendungan Terhadap Besarnya Debit Rembesan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

d. Perhitungan

Menentukan berat jenis tanah berdasarkan formula :

3. Uji Batas-Batas Atterberg ASTM D-4318-00

Percobaan ini mencakup penentuan batas-batas atterberg yang meliputi batas susut, batas plastis, dan batas cair.

a. Maksud dan Tujuan

Maksud dari uji batas-batas atterberg adalah untuk menentukan angka- angka konsistensi atterberg, yaitu : 1 Batas SusutShringkage Limit Ws 2 Batas PlastisPlastic Limit Wp 3 Batas CairLiquid Limit W L Tujuan uji ini adalah untuk klasifikasi tanah butir halus.

b. Bahan dan Alat

Bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah : 1 Tanah lempung 2 Aquades batas cair 3 Air raksa batas susut Peralatan yang digunakan dalam percobaan ini yaitu : 1 Batas Susut a Ring Silinder b Timbangan dengan ketelitian 0,01 gram c Oven dan Desikator 42 Ahmad Zaki Fuad,2014 Pengaruh Penambahan Lateks pada Inti Bendungan Terhadap Besarnya Debit Rembesan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu d Kontainer kaca e Pelat kaca yang dilengkapi 3 buah jarum dan cawan kaca f Pisau pemotong 2 Batas Plastis a Pelat kaca b Timbangan dengan ketelitian 0,01 gram c Kontainer d Mangkok porselin e Stikmatjangka sorong f Oven dan Desikator 3 Batas Cair a Pelat kaca dan pisau dempul b Timbangan dengan ketelitian 0,01 gram c Kontainer sebanyak 5 buah d Alat cassagrande dengan pisau pemotongnya e Cawan porselin f Oven dan desikator g Spatula

c. Prosedur Uji

1 Batas Susut a Tanah yang dipergunakan dapat tanah yang terganggu. b Ring silinder diisi dengan contoh tanah, ratakan kedua permukaannya, tinggi dan diameter ring terlebih dahulu diukur. c Contoh tanah yang dimasukan dalam oven pada temperature 105-110 C selama 24 jam. d Setelah dioven lalu dimasukan kedalam desikator selama kurang lebih 1 jam. 43 Ahmad Zaki Fuad,2014 Pengaruh Penambahan Lateks pada Inti Bendungan Terhadap Besarnya Debit Rembesan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu e Kontainer kaca diisi dengan air raksa, permukaannya dalam kontainer diratakan dengan pelat kaca, hal ini disebabkan karena permukaan air raksa cembung. f Timbang pelat kaca dan kontainer kacanya. g Letakan kontainer kaca di atas cawan kaca, lalu contoh tanah ditekan perlahan-lahan kedalam air raksa Hg dalam kontainer diratakan dengan pelat kaca. h Timbang berat cawan kaca + Hg yang tumpah. 2 Batas Plastis a Masukan contoh tanah dalam mangkok, diremas-remas sampai lembut, ditambahkan aquades sedikit dan diaduk sampai homogen. b Letakan contoh tanah adukan itu diatas pelat kaca dan digulung-gulung dengan telapak 3 mm. akan dijumpai 3 keadaan yaitu : 1 Gulungan terlalu basah sehingga dengan diameter 18 inch tanah belum retak 2 Gulungan terlalu kering sehingga sewaktu diameter belum mencapai 18 inch, gulungan tanah sudah mulai retak. 3 Gulungan dengan kadar air tepat, yaitu gulungan mulai retak sewaktu mencapai diameter 18 inch. c Timbang kontainer sebanyak 3 buah. d Gulungan tanah tersebut dimasukan kedalam container, tiap container berisi 5 buah gulungan, dengan berat masing-masing minimum ± 5 gram. Ketiga kontainer yang berisi gulungan tanah tersebut dimasukan dalam oven ± 24 jam pada suhu 105-110 C. e Setelah dioven lalu dimasukan kedalam desikator selama kurang lebih 1 jam, lalu ditimbang. f Harga rata-rata kadar air dari percobaan diatas adalah batas plastisnya. 3 Batas Cair 44 Ahmad Zaki Fuad,2014 Pengaruh Penambahan Lateks pada Inti Bendungan Terhadap Besarnya Debit Rembesan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu a Contoh tanah diambil secukupnya, ditaruh dalam cawan porselin dan ditumbuk dengan penumbuk karet, diberi aquades dan diaduk sampai homogen. b Pindahkan tanah tersebut keatas plat kaca dan di aduk sampai homogen dengan pisau dempul, bagian yang kasar dibuang. c Ambil sebagian dari contoh tanah, dan dimasukan dalam alat cassagrande dipotong dengan grooving tool dengan posisi tegak lurus, sehingga didapat jalur tengah. d Alat cassagrande diputar dengan kecepatan konstan 2 putarandetik. Mangkok akan terangkat dan jatuh dengan ketinggian 10 mm sudah distel. e Percobaan dihentikan jika bagian yang terpotong seudah merapat, dan dicatat banyaknya ketukan, biasanya harus berkisar antara 10-100 ketukan. f Tanah pada bagian yang merapat diambil dan dimasukan dalam oven, ditempatkan dalam kontainer yang telah ditimbang beratnya. Sebelum dimasukkan dalam oven tanah + kontainer ditimbang. g Setelah dioven selama 24 jam pada temperatur 105-110 C, baru dimasukkan kedalam desikator selama ± 1 jam untuk mencegah penyerapan uap air dari udara. h Percobaan diatas dilakukan 5 kali. i Segera dilakukan penimbangan sesudah keluar dari desikator. j Setelah kadar air didapat, dibuat grafik hubungan antara kadar air dengan jumlah ketukan dalam kertas skala semi-log. Grafik ini secara teoritis merupakan garis lurus. k Kadar air dimana jumlah ketukan 25 kali disebut batas cair. Batas cair ini diulangi dengan tanah yang telah dimasukan kedalam oven, tanah tersebut ditambahkan aquades secukupnya, prosedur selanjutnya sama dengan diatas, dan batas cair yang didapatkan disebut “W L oven ” 45 Ahmad Zaki Fuad,2014 Pengaruh Penambahan Lateks pada Inti Bendungan Terhadap Besarnya Debit Rembesan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

d. Perhitungan

Indeks plastisitas I p I p = W L -W P Indeks Alir I f Indeks kekakuan It Indeks kecairan I 1 Indeks konsistensi I c

4. Uji Hidrometer ASTM D-442-6398