Kajian Pustaka ART Endang Haryani Kajian manajemen proyek Full text

46 Jurnal Teknologi Informasi-Aiti, Vol. 6. No. 1, Februari 2009: 1-100 Pengadaan teknologi informasi ini harus melewati beberapa tahap agar sistem informasi dapat mencapai tujuan yang diharapkan. Tahapan-tahapan secara umum yaitu tahap perencanaan, tahap analisis, tahap desain, tahap implementasi hingga tahap penggunaan. Tahapan-tahapan ini bertujuan agar suatu proyek teknologi informasi bisa diterapkan dan dijalankan dengan lancar. Selain itu, tahapan-tahapan tersebut juga berfungsi sebagai pengontrol proyek. Berbagai penyimpangan yang akan terjadi pun bisa dicegah sedini mungkin sehingga resiko kegagalan dalam pengadaan teknologi informasi dapat dihindari. Dengan demikian, keberhasilan implementasi sistem informasi dapat mengindikasikan keberhasilan sistem informasi itu sendiri. Implementasi proyek sebuah sistem perlu diselesaikan dengan manajemen yang baik supaya tujuan dari sistem itu dapat tercapai. Yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah 1 bagaimana manajemen proyek dari implementasi proyek SAP-Order to Cash di PT. XYZ Semarang berdasarkan area utama manajemen proyek, 2 apakah implementasi proyek ini berhasil atau tidak.

2. Kajian Pustaka

Menurut Schwalbe [1], Project management is the application of knowledge, skills, tools, and techniques to project activities in order to meet project requirements. Definisi tersebut menunjukkan bahwa sebuah proyek dikerjakan dalam suatu cakupan knowledge area area manajemen proyek tertentu dalam sebuah proses manajemen. Hubungan antara area manajemen proyek dan prosesnya digambarkan pada Tabel 1, dimana area dari integrasi proyek Project Integration hingga pengadaan proyek Project Procurement akan diselesaikan dalam proses manajemen dari inisiasi Initiating hingga penutupan Closing. Area Manajemen Proyek Knowledge Area Area utama dari manajemen proyek yaitu ruang lingkup proyek Project Scope, waktu proyek Project Time, biaya proyek Project Cost, dan kualitas proyek Project Quality, sedangkan area pendukung manajemen proyek yaitu sumber daya manusia proyek Project Human Resource, komunikasi proyek Project Communication, resiko proyek Project Risk, dan pengadaan proyek Project Procurement. Area utama pertama adalah manajemen untuk ruang lingkup proyek Project Scope management dimana area ini meliputi proses yang membatasi dan mengontrol apakah yang termasuk dan tidak termasuk dalam proyek [1]. Hal-hal kunci yang terkait adalah Project charter, Deliverable, dan Work Breakdown Structure WBS. Area utama kedua adalah manajemen untuk waktu proyek Project Time Management. Area ini meliputi proses yang menjamin dan mengawasi waktu mulai dan selesai proyek [1]. Hal-hal kunci yang terkait adalah metode yang digunakan untuk menggambarkan aktivitas proyek yaitu Activity-on-arrow AOA atau Arrow Diagram Method ADM dan Precedence Diagramming Method PDM; tipe 47 T ab e l 1 H ub un ga n A n ta ra A re a M a n a je m en P ro y ek da n P ro se sn y a [2] Kajian Manajemen Proyek Haryani 48 Jurnal Teknologi Informasi-Aiti, Vol. 6. No. 1, Februari 2009: 1-100 hubungan dari aktivitas proyek yang meliputi Finish-to-start, Start-to-start, Finish- to-start dan Start-to-finish; serta jenis format yang digunakan untuk menggambarkan jadwal proyek antara lain Project network diagrams, Bar charts yang biasa disebut Gantt dan Milestone. Area utama ketiga adalah manajemen untuk biaya proyek Project cost management. Area ini meliputi proses pengawasan terhadap pelaksanaan proyek dalam menyelesaikan proyek sesuai biaya yang disetujui [1]. Hal-hal kunci yang terkait adalah : Cost variance CV, Schedule variance SV, Cost performance index CPI, dan Schedule performance index SPI. Sedangkan area utama keempat atau terakhir adalah manajemen untuk kualitas proyek Project quality management. Area ini meliputi proses untuk menjamin apakah proyek bisa memenuhi kebutuhan atau sesuai dengan yang diinginkan [1]. Kualitas dari proyek dikatakan baik apabila tujuan proyek sesuai dengan harapan dan kepuasan pengguna akhir. Kegagalan dalam penyampaian jasa bisa disebabkan oleh beberapa kesenjangan yaitu i Kesenjangan antara harapan pengguna dan persepsi manajemen yaitu manajemen tidak selalu memahami secara tepat apa yang diinginkan pengguna, ii Kesenjangan antara persepsi manajemen dan spesifikasi mutu jasa yaitu manajemen mungkin memahami secara tepat keinginan pengguna tetapi tidak menetapkan satu kumpulan standar kinerja tertentu, iii Kesenjangan antara spesifikasi mutu jasa dan penyampaian jasa yaitu para petugas mungkin kurang terlatih, tidak mampu atau tidak mau memenuhi standar, iv Kesenjangan antara penyampaian jasa dan komunikasi eksternal yaitu harapan pengguna dipengaruhi oleh pernyataan yang dibuat para petugas perusahaan dan iklan perusahaan, v Kesenjangan antara jasa yang dialami dan jasa yang diharapkan yaitu kesenjangan itu terjadi bila pengguna memiliki persepsi yang keliru tentang mutu jasa tersebut [3]. Hal-hal penentu mutu jasa adalah 1 Daya tanggap yaitu kemauan untuk membantu pengguna dan memberikan jasa dengan cepat; 2 Kehandalan yaitu kemampuan untuk melaksanakan jasa yang dijanjikan secara terpercaya dan akurat; 3 Kepastian yaitu pengetahuan dan kesopanan karyawan serta kemampuan mereka untuk menimbulkan kepercayaan dan keyakinan; 4 Empati yaitu kesediaan untuk peduli, memberi perhatian pribadi kepada pengguna; dan 5 Berwujud yaitu penampilan fasilitas fisik, peralatan, petugas, dan materi komunikasi [3]. Dalam beberapa penelitian, survei kepuasan pengguna dianggap efektif karena dapat melibatkan banyak pengguna, dapat dilakukan secara berkala, dan relatif lebih mudah dilakukan. Salah satu cara dalam survei kepuasan pelanggan adalah Importance- Performance Analysis, dimana responden diminta untuk meranking berbagai atribut dari penawaran berdasarkan derajat kepentingan dan kinerja dalam atribut tersebut. Dalam hal ini atribut yang dimaksud adalah atribut untuk sistem informasi. System Application and Product System Application and Product SAP merupakan suatu software yang dikembangkan untuk membantu suatu organisasiperusahaan dalam menjalankan kegiatan bisnis dan operasionalnya secara efisien dan efektif. SAP merupakan software Enterprise Resources Planning ERP yang dikembangkan oleh 49 perusahaan Jerman SAP AG [4]. SAP terdiri dari sejumlah modul aplikasi yang mempunyai kemampuan mendukung semua transaksi yang perlu dilakukan suatu perusahaan dan tiap aplikasi bekerja secara berkaitan satu dengan yang lainnya. Semua modul aplikasi di SAP dapat bekerja secara terintegrasiterhubung yang satu dengan lainnya. Produk SAP terdiri dari tiga jenis yang dikelompokkan berdasarkan segment market, SAP R3 atau saat ini dikenal dengan nama MySAP ditujukan untuk pangsa pasar enterprise, kemudian level kedua dikenal dengan SAP All In One ditujukan untuk medium sampai dengan enterprise market, dan SAP Business One SBO ditujukan untuk small sampai dengan medium market.

3. Metode Penelitian