7
akan didominasi oleh siswa yang sudah terampil. 3 Puncak pertandingan harus merupakan even untuk semua siswa tidak hanya untuk mahasiswa atau team yang
paling baik. 4 Semua siswa tidak hanya yang berbakat mendapat kesempatan yang sama pada semua peran baik sebagai pemain, wasit, pemimpin, dan anggota team.
b Keterlibatan yang sesuai dengan perkembangannya developmentally appropriate involvement. Bentuk olahraga yang digunakan dalam sport education harus sesuai
dengan pengalaman dan kemampuan siswa. Semua olahraga harus diberikan secara bertahap dan dimodifikasi namun menyeluruh pada keenam karakteristik sport
education tersebut di atas. Modifikasi dapat dilakukan dari jumlah anggota team misal 1 lawan 1 hingga pada jumlah yang sesuai dengan kemampuan siswa, dari alat yang
digunakan, demikian juga peraturannya dari mulai bisa mengatakan masuk atau keluar hingga pada peraturan yang sesuai dengan kemampuan siswa untuk dapat
diterapkannya. c Peran yang lebih beragam more diverse roles. Model sport education menuntut siswa
memainkan banyak peran daripada olahraga pada umumnya yang hanya berperan sebagai pemain. Dalam model sport education, selain belajar berperan sebagai pemain,
siswa juga belajar sebagai pelatih, wasit, dan pencatat skor. Pada kasus model tertentu, siswa dapat belajar sebagai manager, instruktur, penyiar, dan penulis berita olahraga.
3. Implementasi Model Sport Education
Menurut Siedentop 1995 seperti model-model pembelajaran lain, model sport education dapat diimplementasikan secara baik atau sebaliknya. Keberhasilan dan
kegagalan model ini bergantung kepada bagaimana para guru, implementasinya. Menurut Siedento et al 2004 terdapat beberapa petunjuk dan saran untuk membantu para guru
memulai implementasi model sport education kemudian membangun keberhasilan pada pelaksanaannya.
Jika para guru mencoba model sport education, maka mulailah dengan kemauan untuk berhasil melaksanakannya. Hal tersebut akan membuat perencanaan menjadi
penting. Perencanaan pada percobaan awal harus memasukkan pertimbangan tentang olahraga yang dipilih, tingkat keterlibatan siswa, materi yang diperlukan untuk
melaksanakannya secara mulus, serta strategi untuk menghasilkan atmosfir festival yang memotivasi siswa.
8
Model sport education memerlukan partisipasi penuh dari para siswa. Sedangkan permasalahannya tetap klasik, yaitu bahwa waktu untuk pembelajaran sangat terbatas,
padahal mahasiswa harus tetap memiliki pengalaman berhasil sebanyak mungkin. Oleh karena itu, cabang olahraga formal yang dilaksanakan dengan format sebenarnya harus
dipertimbangkan akibatnya. Hampir semua cabang olahraga dapat dimodifikasi untuk membuatnya lebih bersifat tepat sesuai perkembangan developmentally appropriate serta
memastikan adanya keterlibatan penuh dari siswa. Partisipasi di sini berarti benar-benar melaksanakan keterampilan dan terlibat dalam permainan strategis sebagai seorang anggota
regu. Sudah bukan rahasia bahwa permainan yang dilakukan secara formal akan menyebabkan siswa yang terlibat dalam permainan tidak benar-benar berpartisipasi.
Meskipun hakikat khusus dari setiap peran berbeda dari situasi ke situasi, berikut adalah tugas yang harus dijalankan oleh setiap peran tersebut:
a Pelatih atau kapten regu bertugas memimpin pemanasan, mengarahkan latihan
keterampilan dan strategi, membantu membuat keputusan tentang susunan pemain, menyerahkan susunan pemain tadi kepada pengajar atau manajer, dan umumnya
memberikan pengarahan untuk regunya sendiri.
b Asisten Pelatih atau kapten membantu kapten dan mengambil alih peranan mereka jika
mereka tidak hadir.
c Wasit bertugas memimpin pertandingan, membuat keputusan tentang peraturan, dan
secara umum menjaga agar pertandingan berlangsung tanpa gangguan.
d Pencatat nilai mencatat skor penampilan ketika hal itu terjadi, menjaga penghitungan
yang masih berubah dari kompetisi yang masih berlangsung, mengumpulkan skor, dan menyerahkan hasil akhir kepada personel yang tepat guru, manajer, atau statistisian.
e Statistisian mencatat data penampilan yang menojol, menggabungkannya ketika sudah
tuntas, menyimpulkan keseluruhan kompetisi, dan menyerahkan data tersebut kepada pihak yang berwenang guru, reporter, atau manajer.
f Reporter mengambil catatan dan statistik yang terkumpul dan mempublikasikannya.
Publikasi ini diterbitkan melalui lembaran mingguan olahraga, koran sekolah, poster, atau newsletter khusus model sport education.
g Manajer sering digunakan untuk membedakan peran kepemimpinan dari pelatih dari
tugas administratif suatu regu. Manajer bertugas menyerahkan formulir yang diperlukan,
9
membantu menetapkan peranan yang tepat sebagai atlet, wasit, pencatat nilai, atau sejenisnya, dan secara umum menetapkan fungsi-fungsi administratif tentang tanggung
jawab regu.
h Trainer bertanggung jawab untuk mengetahui cedera umum yang terkait dengan
olahraga, mendapatkan akses pada tindakan pertolongan pertama, dan untuk melapor kepada pengajar tentang setiap masalah cedera selama latihan atau pertandingan.
Meskipun mereka tidak harus memberikan pertolongan pertama tanpa pengawasan pengajar, mereka dapat membantu pengajar dalam pengadministrasian pertolongan
pertama dalam dalam rehabilitasi berikutnya.
i Penyiar dapat memperkenalkan para pemain dan menjelaskan jalannya permainan yang
sedang berlangsung selama pertandingan. Peran-peran tersebut di atas dapat dengan mudah dipelajari ketika terdapat deskripsi
yang dan kriteria yang jelas terhadap penampilan peran tersebut. Salah satu cara untuk mengatasi masalah ini adalah dengan membuat sebuah booklet yang menjelaskan tugas
dari setiap peran dan menjelaskan secara tepat tugas yang harus diselesaikan serta kapan harus dilaksanakannya. Booklet semacam itu harus diserahkan kepada para siswa dan
dikembalikan secara utuh pada akhir musim pertandingan pengajar membuat aturan tentang pengembalian dalam sistem akuntabilitas yang harus dipenuhi.
4. Program Evaluasi