29
b. Layanan Responsif
1
Konseling Individual
Layanan konseling
individu dimaksudkan
untuk memungkinkan siswa mendapatkan layanan langsung secara tatap
muka dengan praktikan dalam rangka pembahasan dan pengentasan masalahnya. Tujuan layanan konseling perorangan adalah
a Membantu siswa dalam mengatasi atau memecahkan masalah
pribadinya dengan menggunakan potensinya sendiri seoptimal mungkin sehingga dapat mencapai tujuan pendidikan sesuai
dengan bakat dan kapasitasnya. b
Agar klien siswa dapat memecahkan problemnya dengan segera, sehingga tidak berlarut-larut.
Tugas mahasiswa adalah menentukan klien yang perlu mendapatkan konseling secara perorangan atau atas permintaan
pembimbing sekolah, dengan melalui langkah-langkah sebagai berikut: mengumpulkan data tentang klien, mendiagnosa,
memberikan prognosa, melaksanakan konseling perorangan, mengevaluasi dan menindaklanjuti. Pada dasarnya tidak ada batas
jumlah maksimal konseli yang harus ditangani mahasiswa, tetapi yang harus dilaporkan secara lengkap minimal satu dalam laporan
PPL. Berikut uraian kegiatan konseling individual : a
Hari, Tanggal : Jumat, 28 Agustus 2015 Nama Konseli : D
Kelas : XI AP2
Paparan Kasus : Ia bercerita bahwa dia tidak bisa mengatur waktunya
selama dia mengikuti ekstrakulikuler. Ia mengikuti cukup banyak ekstrakulikuler dari hari senin sampai hari sabtu.
Ektrakulikuler yang ia ikuti adalah pembina hawai, basket, voly, ESQ English Speaking Qlub, vokal dan qiroah.
ektrakulikuler di mulai setelah pulang sekolah sampai jam 15.00 sampai rumah pukul 17.15 sehingga ia merasa kelelahan.
Habis mahrib dia kadang merasa ngantuk sehingga malas untuk mengerjakan PR atau belajar. Ia setiap pagi bangun pukul 04.00
kemudian membantu budhenya karena dia di sini tinggal dengan budhenya. Kemudian ketika dia belum belajar atau
mengerjakan PR dia melakukan aktifitasnya di pagi hari
30
mengakibatkan kurang konsentrasi dan terburu-buru. Dia di kelas merasa ngantuk hal tersebut yang mengakibatkan dirinya
tidak nyaman saat mendengarkan guru ketika mengajar.
Rekaman proses konseling individual terlampir
2 Konseling Kelompok
Konseling kelompok memiliki tujuan untuk memberikan bantuan layanan berupa konseling secara berkelompok yang
memungkinkan siswa memperoleh kesempatan bagi pembahasan dan pengentasan masalah yang dialami melalui dinamika kelompok.
Selama praktikan PPL di SMK Muhammadiyah 2 Moyudan, praktikan hanya melakukan konseling kelompok sebanyak satu kali.
Hal ini dikarenakan sulitnya menemukan beberapa konseli dengan permasalahan yang sama atau hampir sama yang mau untuk
melakukan konseling. a
Hari, Tanggal : Sabtu, 5 September 2015 Nama Konseli : XI AK
Masalah :
Awal permasalahan ini adalah ada teman laki-laki yang sering di katain alay oleh teman-teman perempuannya.
Alasannya bahwa I kadang sakit-sakitan misalnya kalau pelajaran sehabis upacara dia di UKS dan untuk pelajaran
tertentu sering ijin ke UKS. I tidak terima dengan perkataan itu mengakibatkan suka marah di kelas. I merasa tidak nyaman
dikelasnya kemudian membela dirinya di luar kelas dengan menceritakan kepada teman lain,adik kelas maupun guru-guru.
I menceritakan hal-hal yang terjadi dikelasnya dan menurut teman-temannya tidak suka kalau hanya membicarakan di
belakang tidak membicarakan langsung dan didiskusikan langsung di kelasnya. Dengan kejadian-kejadian tersebut
teman-temannya beranggapan bahwa I caper, aleman, gampang marah, egois, kurang intropeksi dan kurang akrab dengan
kawan yang lainnya. I terkadang keluar kelas ketika pelajaran berganti tanpa ijin.
31
3 Kunjungan Rumah
Kunjungan rumah atau yang sering di sebut dengan “home visit” merupakan suatu kegiatan pembimbing untuk mengunjungi
rumah konseli peserta didik dalam rangka untuk memperoleh berbagai keterangan-keterangan yang diperlukan dalam pemahaman
lingkungan dan permasalahan siswa, dan untuk pembahasan serta pengentasan permasalahan siswa tersebut.
Selama praktikan PPL di SMK Muhammadiyah 2 Moyudan, praktikan
di ajak untuk melakukan “
Home Visit
” . berikut uraian hasil dari kunjungan rumah :
a Hari, Tanggal
: Rabu, 2 September 2015 Nama Konseli
: WU Gambaran Ringkasan
Masalah :
- Wali kelas, mengatakan bahwa tidak lama ini dia pernah
berbicara kepadanya, dia tidak mempunyai teman dikelas. -
Teman sekelas, mengatakan W mengalami depresi ketika waktu SMP dan pernah masuk rumah sakit jiwa di pakem.
- Ibu, mengatakan sudah lama tidak kontrol dan tidak
mengkonsumsi obat. b
Hari, tanggal : Kamis, 8 September 2015
Nama Konseli : DLS
Gambaran Ringkasan Masalah
: -
Ayah, mengatakan bahwa anaknya ingin pindah dari sekolah karena di sekolah merasa terganggu oleh kakak
kelas. -
Teman satu kelas, mengatakan bahwa dia ingin pindah sekolah
c. Perencanaan Individual