LEARNING DISABILITIES
LEARNING DISABILITIES
Sunardi, PLB FIP UPI
TOKOH-TOKOH KALIBER DUNIA YANG
SEMULA TERNYATA LD
(Hornsby, 1984:10-11).
1.
ALBERT EINSTEIN (1879-1955)
Kesulitan membaca
- belum dpt membaca pada usia 9 th.
- Usia 12 th dikenal ahli mtmtk & fisika
- Pernah gagal masuk PT
- Hingga 2 th setelah lulus tdk diterima sbg
dosen, karena kesulitan membaca.
2.
LEONARDO DA VINCI (1452-1519)
Kesulitan membaca & menulis. Contoh
“tulisan kaca” masih ada di museum
London
3.
THOMAS ALVA EDISON (1847-1931)
Kesulitan membaca dan berhitung sepanjang hidupnya. Bisa menulis usia 19 th.
Dikenal sbg Anak bodoh.
4.
WOODROW WILSON (1856-1924)
Pres. USA. – ahli debat pada PD II
Belum mengenal huruf hingga usia 9 th
Belum dpt membaca hingga usia 12 th.
Dikenal sbg anak bodoh.
1
5.
Jenderal George Patton (masa PD II)
Kesulitan membaca. Ingatan verbal luar
biasa hebat, tapi untuk membaca soal
ujian diperlukan bantuan orang lain.
SIAPA LD ?
Istilah asing:
1.
2.
3.
4.
5.
LEARNING PROBLEMS
LEARNING DIFFICULTIES
LEARNING DISORDER
LEARNING DISABILITIES
SPECIFIC LEARNING DISABILITIES
3,4,5 : Kesulitan Belajar ….. (LD)
Pendk: diistilahkan ABB/ABBK
Medis: DMO,Brain Injured, ADD.
USOE (1977)
mengalami gangguan dalam satu atau lebih proses
spikologis dasar yang mencakup pemahaman atau
dlm penggunaan bahasa ujaran atau bahasa
tulisan.
dimanifestasikan dalam
ketidakmampuan yang
nyata dalam mendengarkan, berpikir, berbicara,
membaca, menulis, mengeja, atau berhitung.
Mencakup kondisi-kondisi seperti: gangguan
persepsi, luka otak, disleksia, dan aphasia
perkembangan.
2
sebab utamanya bukan hambatan penglihatan,
pendengaran, motorik, keterbelakangan mental,
gangguan emosi, atau kemiskinan lingkungan,
budaya, atau ekonomi.
Hammil & Myers, 1976
1. Prinsip KESENJANGAN (disparity, discrepancy,
imballance, insufficiencies, gaps) potential ability
dan actual ability.
2. Prinsip GANGGUAN
BELAJAR mencakup:
DASAR
DARI
PROSES
Faktor memory, closure & feedback.
Dimensi pengetahuan dari proses pendengaran, penglihatan, dan
perabaan baik pada tataran simbolik maupun otomatik, atau
Proses dlm keterampilan khusus : baca, tulis, hitung, atau
Fungsi transmisi dari persepsi, integrasi, dan ekspresi verbal /
non verbal.
3. Prinsip BUKAN AKIBAT LANGSUNG hambatan
penglihatan, dsb.
Umum:
GANGGUAN PERSEPSI
GANGGUAN KESEIMBANGAN
GANGGUAN PERHATIAN
GANGGUAN MOTORIK
GANGGUAN BAHASA
GANGGUAN KONSEPTUALISASI
MEMORI, DSB.
PREVALENSI ?
Hallahan : 1- 10%
Kirk
: Paling sedikit 1 – 3 % paling banyak 7 % dari
siswa yang memerlukan pendidikan remedial.
KLASIFIKASI ?
3
1. DEVELOPMENTAL LD :
motorik - persepsi, bahasa- komunikasi, memori,
perilaku sosial.
2. ACADEMIC LD:
baca, tulis, hitung.
BEDA LD & NON LD
aspek
sebab
LD
Proses psikologis
dasar / disfungsi
sistem neurologis /
gangguan minimal
sistem syarat di
otak. Pengeluaran
Non-LD
Bukan, mungkin
hambatan. Penginderaan, psikologismental, emosi, sosial, dsb.
sebab lain
Letak
kesulitan
Keterampilan
prasyarat belajar
(Harus dipelajari scr
serius)
Gejala
1 atau lebih BS.
Bukan, tetapi pada
pengusaan akademik.
(otomatis)
Merata pada BS atau
pada kelompok
keilmuan.
Dlm baca, tulis,
hitung bisa sama.
Masalah psik-sos Masalah psik-sos
sifatnya sekunder. bisa primer.
Umum:
- - hiperaktif, malas.
- - tampak jelas dari
aspek motorik.
4
APA YANG HARUS DILAKUKAN GURU?
1.
IDENTIFIKASI BERDASAR KARAKTERISTIK
(gangguan & manifestasi belajar)
2.
ASSESMEN
(menget. Kondisi awal & komunikasikan pada OT)
3.
MERUMUSKAN BIMBINGAN BERDIFERENSIASI
(sesuai karakaketristik & kebutuhannya)
4.
BERPERAN SBG MEDIATOR, FASILITATOR,
MOTIVATOR, & KOORDINATOR KESELURUHAN PROGRAM
BIMBINGAN
5.
KOORDINASI & KERJASAMA DENGAN TIM AHLI
6.
MELAKUKAN BIMBINGAN DAN KONSELING. INDIVIUAL &
KELOMPOK (fokus: bim-bel,sos, pribadi)
7.
MENJADIKAN KONSELING
PROGRAM BIMBINGAN.
8.
BERPERAN SBG GURU REMEDIAL & KETRAMPILAN HIDUP.
9.
KONSELING & KONSULTASI DENGAN OT.
10.
MERANCANG PROGRAM. PEMBEL. YANG
MENGAKSES KELEBIHAN & KEKURANGANNYA.
11.
PELOPOR DLM MEMANDANG ANAK.
12.
MELAKS. BIMB & PENGAJARAN SESUAI DENGAN GAYA
BELAJAR ANAK.
SBG
INTI
KESELURUHAN
MAMPU
5
Sunardi, PLB FIP UPI
TOKOH-TOKOH KALIBER DUNIA YANG
SEMULA TERNYATA LD
(Hornsby, 1984:10-11).
1.
ALBERT EINSTEIN (1879-1955)
Kesulitan membaca
- belum dpt membaca pada usia 9 th.
- Usia 12 th dikenal ahli mtmtk & fisika
- Pernah gagal masuk PT
- Hingga 2 th setelah lulus tdk diterima sbg
dosen, karena kesulitan membaca.
2.
LEONARDO DA VINCI (1452-1519)
Kesulitan membaca & menulis. Contoh
“tulisan kaca” masih ada di museum
London
3.
THOMAS ALVA EDISON (1847-1931)
Kesulitan membaca dan berhitung sepanjang hidupnya. Bisa menulis usia 19 th.
Dikenal sbg Anak bodoh.
4.
WOODROW WILSON (1856-1924)
Pres. USA. – ahli debat pada PD II
Belum mengenal huruf hingga usia 9 th
Belum dpt membaca hingga usia 12 th.
Dikenal sbg anak bodoh.
1
5.
Jenderal George Patton (masa PD II)
Kesulitan membaca. Ingatan verbal luar
biasa hebat, tapi untuk membaca soal
ujian diperlukan bantuan orang lain.
SIAPA LD ?
Istilah asing:
1.
2.
3.
4.
5.
LEARNING PROBLEMS
LEARNING DIFFICULTIES
LEARNING DISORDER
LEARNING DISABILITIES
SPECIFIC LEARNING DISABILITIES
3,4,5 : Kesulitan Belajar ….. (LD)
Pendk: diistilahkan ABB/ABBK
Medis: DMO,Brain Injured, ADD.
USOE (1977)
mengalami gangguan dalam satu atau lebih proses
spikologis dasar yang mencakup pemahaman atau
dlm penggunaan bahasa ujaran atau bahasa
tulisan.
dimanifestasikan dalam
ketidakmampuan yang
nyata dalam mendengarkan, berpikir, berbicara,
membaca, menulis, mengeja, atau berhitung.
Mencakup kondisi-kondisi seperti: gangguan
persepsi, luka otak, disleksia, dan aphasia
perkembangan.
2
sebab utamanya bukan hambatan penglihatan,
pendengaran, motorik, keterbelakangan mental,
gangguan emosi, atau kemiskinan lingkungan,
budaya, atau ekonomi.
Hammil & Myers, 1976
1. Prinsip KESENJANGAN (disparity, discrepancy,
imballance, insufficiencies, gaps) potential ability
dan actual ability.
2. Prinsip GANGGUAN
BELAJAR mencakup:
DASAR
DARI
PROSES
Faktor memory, closure & feedback.
Dimensi pengetahuan dari proses pendengaran, penglihatan, dan
perabaan baik pada tataran simbolik maupun otomatik, atau
Proses dlm keterampilan khusus : baca, tulis, hitung, atau
Fungsi transmisi dari persepsi, integrasi, dan ekspresi verbal /
non verbal.
3. Prinsip BUKAN AKIBAT LANGSUNG hambatan
penglihatan, dsb.
Umum:
GANGGUAN PERSEPSI
GANGGUAN KESEIMBANGAN
GANGGUAN PERHATIAN
GANGGUAN MOTORIK
GANGGUAN BAHASA
GANGGUAN KONSEPTUALISASI
MEMORI, DSB.
PREVALENSI ?
Hallahan : 1- 10%
Kirk
: Paling sedikit 1 – 3 % paling banyak 7 % dari
siswa yang memerlukan pendidikan remedial.
KLASIFIKASI ?
3
1. DEVELOPMENTAL LD :
motorik - persepsi, bahasa- komunikasi, memori,
perilaku sosial.
2. ACADEMIC LD:
baca, tulis, hitung.
BEDA LD & NON LD
aspek
sebab
LD
Proses psikologis
dasar / disfungsi
sistem neurologis /
gangguan minimal
sistem syarat di
otak. Pengeluaran
Non-LD
Bukan, mungkin
hambatan. Penginderaan, psikologismental, emosi, sosial, dsb.
sebab lain
Letak
kesulitan
Keterampilan
prasyarat belajar
(Harus dipelajari scr
serius)
Gejala
1 atau lebih BS.
Bukan, tetapi pada
pengusaan akademik.
(otomatis)
Merata pada BS atau
pada kelompok
keilmuan.
Dlm baca, tulis,
hitung bisa sama.
Masalah psik-sos Masalah psik-sos
sifatnya sekunder. bisa primer.
Umum:
- - hiperaktif, malas.
- - tampak jelas dari
aspek motorik.
4
APA YANG HARUS DILAKUKAN GURU?
1.
IDENTIFIKASI BERDASAR KARAKTERISTIK
(gangguan & manifestasi belajar)
2.
ASSESMEN
(menget. Kondisi awal & komunikasikan pada OT)
3.
MERUMUSKAN BIMBINGAN BERDIFERENSIASI
(sesuai karakaketristik & kebutuhannya)
4.
BERPERAN SBG MEDIATOR, FASILITATOR,
MOTIVATOR, & KOORDINATOR KESELURUHAN PROGRAM
BIMBINGAN
5.
KOORDINASI & KERJASAMA DENGAN TIM AHLI
6.
MELAKUKAN BIMBINGAN DAN KONSELING. INDIVIUAL &
KELOMPOK (fokus: bim-bel,sos, pribadi)
7.
MENJADIKAN KONSELING
PROGRAM BIMBINGAN.
8.
BERPERAN SBG GURU REMEDIAL & KETRAMPILAN HIDUP.
9.
KONSELING & KONSULTASI DENGAN OT.
10.
MERANCANG PROGRAM. PEMBEL. YANG
MENGAKSES KELEBIHAN & KEKURANGANNYA.
11.
PELOPOR DLM MEMANDANG ANAK.
12.
MELAKS. BIMB & PENGAJARAN SESUAI DENGAN GAYA
BELAJAR ANAK.
SBG
INTI
KESELURUHAN
MAMPU
5