Pengaturan mengenai Pajak Penghasilan final Pengaturan mengenai perlakuan terhadap Surat Ketetapan Pajak Ketentuan mengenai unused tax credit

v Hak Cipta © 2010 Ikatan akuntan IndonesIa Pajak Penghasilan PErMINTAAN TANggAPAN Penerbitan ED PSAK 46 revisi 2010: Pajak Penghasilan bertujuan untuk meminta tanggapan atas semua pengaturan dan paragraf dalam ED PSAK 46 tersebut. Untuk memberikan panduan dalam memberikan tanggapan, berikut ini hal yang diharapkan masukannya:

1. Pengaturan mengenai Pajak Penghasilan final

Dalam ED PSAK 46 revisi 2010: Pajak Penghasilan dalam paragraf 98 sampai 102 mengatur mengenai perlakuan Pajak Penghasilan Final yang sebelumnya sudah ada pada PSAK 46 1997: Akuntansi Pajak Penghasilan namun tidak diatur dalam IAS 12. Pajak penghasilan inal ditentukan dari norma perhitungan oleh peraturan perpajakan sehingga dasar pengenaan pajaknya tidak akan menimbulkan perbedaan temporer, melainkan perbedaan permanen. Pajak penghasilan inal juga tidak akan diperhitungkan dalam perhitungan laba kena pajak. Apakah ketentuan mengenai Pajak Penghasilan Final masih diperlukan pengaturannya dalam ED PSAK 46 revisi 2010?

2. Pengaturan mengenai perlakuan terhadap Surat Ketetapan Pajak

Adanya dampak pengakuan dalam laporan posisi keuangan atau laporan laba rugi atas konsekuensi dari Surat Ketetapan Pajak mungkin relatif signiikan dan penyelesaiannya juga tidak dapat ditentukan. Dalam ED PSAK 46 revisi 2010: Pajak Penghasilan dalam paragraf 103 mengatur mengenai perlakuan sehubungan dengan Surat Ketetapan pajak yang diterima oleh entitas, yang sebelumnya sudah ada pada PSAK 46 1997: Akuntansi Pajak Penghasilan namun tidak diatur dalam IAS 12. Apakah ketentuan mengenai perlakuan sehubungan dengan Surat Ketetapan Pajak masih diperlukan pengaturannya dalam ED PSAK 46 revisi 2010? vi Hak Cipta © 2010 Ikatan akuntan IndonesIa Pajak Penghasilan

3. Ketentuan mengenai unused tax credit

Dalam ketentuan perpajakan saat ini tidak memperbolehkan adanya akumulasi terhadap kredit pajak untuk diperhitungkan ke periode berikutnya. Namun dalam akuntansi dimungkinkan untuk mengakui aset pajak tangguhan yang timbul dari akumulasi kredit pajak yang belum dimanfaatkan. Apakah anda setuju dengan ketentuan yang terbuka dalam ED PSAK 46 revisi 2010 untuk pengakuan aset pajak tangguhan dari akumulasi kredit pajak yang belum dimanfaatkan walaupun hal tersebut pada saat ini tidak diijinkan oleh peraturan pajak di Indonesia?

4. Contoh-contoh dalam ED PSAK 46 revisi 2010