PERBEDAAN PENERAPAN PSAK 18 TAHUN 1994 TENTANG AKUNTANSI DANA PENSIUN DENGAN PSAK 18 REVISI 2010 TENTANG AKUNTANSI DAN PELAPORAN PROGRAM MANFAAT PURNAKARYA

PERBEDAAN PENERAPAN PSAK 18 TAHUN 1994 TENTANG

AKUNTANSI DANA PENSIUN DENGAN PSAK 18 REVISI 2010
TENTANG AKUNTANSI DAN PELAPORAN PROGRAM MANFAAT
PURNAKARYA DAN DAMPAKNYA TERHADAP PELAPORAN
KEUANGAN.

BAB I
ABSTRAK
Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui perbedaan dari
penerapan PSAK 18 Tahun 1994 tentang Akuntansi Dana Pensiun dengan
PSAK Revisi 2010 tentang Akuntansi dan Pelaporan Manfaat Purnakarya.
Dalam penulisan ini terdapat perbedaan antara PSAK 18 tahun 1994
dengan PSAK Revisi 2010, yaitu dari segi ruang lingkup, penyajian laporan
keuangan, nilai kini akturia, dan investasi.
Tulisan ini bersifat deskriptif,yaitu menggambarkan secara rinci
perbedaan antara PSAK 18 tahun 1994 dengan PSAK Revisi 2010. Dan
metode pengumpulan data yang digunakan adalah dengan menggunakan

study literature,mengumpulkan berbagai sumber bahan bacaan untuk
dijadikan refrensi.

Keywords : Perbedaaan, PSAK 18 tahun 1994, PSAK 18 Revisi 2010,
Dana Pensiun

BAB II
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dana

pensiun

diselenggarakan

dalam

upaya

meningkatkan

kesejahteraan pada karyawan, sesuai dengan perekonomian di Indonesia
yang


menitikberatkan

kepada

kesejahteraan

masyarakat,

hal

ini

tercantum dalam Undang-Undang Dasar 1945 (UUD 1945). Sehingga
setiap Perusahaan baik perusahaan milik pemerintah (BUMN) maupun
perusahaan yang bukan milik pemerintah (non BUMN) diberi kesempatan
mendirikan dana pensiun untuk para karyawannya, diharapkan program
dana pensiun ini dapat memberikan motivasi yang tinggi bagi para
karyawan sehingga akan terciptanya simbiosis mutualisme yang baik,
dimana karyawan dapat menerima pendapatan di masa mendatang dan

bagi perusahaan memberikan keuntungan bagi perusahaan karena
produktivitas Sumber Daya Manusia yang baik.
Di Indonesia, pengelolaan dana pensiun biasa dikelola oleh berbagai
lembaga dana pensiun, seperti Taspen dan Dana pensiun Lembaga
Keuangan. Dalam mengelola dana akuntansi ini diperlukan adanya sistem
pencatatannya agar tidak terjadi kecurangan. Untuk itu Ikatan Akuntan
Indonesia menekankan latar belakang penyusunan PSAK 18 karena dana
pensiun mempunyai kekhususan yang berbeda dengan suatu perusahaan.
Kekhususan

standar

akuntansi

keuangan

dana

pensiun


terutama

mengenai isi laporan keuangan, penilaian asset dan penentuan liabilitas
manfaat pensiun.
Semenjak diberlakukannya IFRS (Internasional Financial Reporting

Standard) sebagai Standar Akuntansi Internasional, secara otomatis

Indonesia sebagai bagian dari IFAC (International Federation of Accountan)
juga mengikuti standar Akuntansi Keuangan Internasionat tersebut. Maka
diadakanlah konvergensi yang bertujuan untuk meningkatkan daya
banding laporan keuangan, memberikan informasi yang berkualitas di
pasar

modal

Internasional,

menghilangkan


hambatan

arus

modal

internasional dengan mengurangi perbedaan dalam ketentuan pelaporan
keuangan, mengurangi biaya pelaporan bagi perusahaan yang sudah
multinasional. Konvergensi ini dilakukan secara bertahap dimulai dari
tahun 2006 sampai diharapkan selesai pada tahun 2012. PSAK No. 18
adalah salah satu bentuk dari konvergensi tersebut. PSAK No. 18 Revisi
2010 merupakan revisi dari PSAK No. 18 Tahun 1994 tentang Dana
Pensiun menjadi Akuntansi Pelaporan Program Manfaat Purnakarya. Revisi
ini mengacu pada IAS 26 Accounting and Reporting by Retirement Benefit
Plans.
Dalam penulisan ini akan dibahas apa saja perbedaan PSAK No. 18
Tahun 1994 tentang Akuntansi Dana Pensiun dan PSAK No.18 Revisi 2010
tentang Akuntansi Pelaporan Program Manfaat Purnakarya.
B. RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah dalam penulisan ini adalah :

1. Apakah pengertian dari Dana Pensiun ?
2. Apa saja perbedaan yang terdapat di PSAK No. 18 Tahun 1994
tentang Akuntansi Dana Pensiun dengan PSAK No.18 Revisi
2010

tentang

Akuntansi

Pelaporan

Program

Manfaat

Purnakarya ?
C. TUJUAN
Tujuan dari penulisan ini adalah menunjukkan gambaran perbedaan
dari PSAK No. 18 Tahun 1994 tentang Akuntansi Dana Pensiun dengan
PSAK No.18 Revisi 2010 tentang Akuntansi Pelaporan Program Manfaat

Purnakarya

D. METODE ANALISA

Untuk membuat tulisan ini, maka diperlukan beberapa sumber data
serta informasi – informasi yang akurat. Sesuai dengan permasalahan
yang akan dibahas, untuk memudahkan pembahasan, metode yang
dilakukan

adalah

Study

Literatur

atau

Studi

Pustaka,


Penulis

mengumpulkan sumber – sumber bahan bacaan baik itu melalui artikel,
jurnal maupun skripsi yang berhubungan dengan PSAK No. 18 Tahun 1994
tentang Akuntansi Dana Pensiun dengan PSAK No.18 Revisi 2010 tentang
Akuntansi Pelaporan Program Manfaat Purnakarya.

BAB III
ISI
A. KAJIAN TEORI
1. Konvergensi IFRS ke PSAK
Alasan untuk melakukan konvergensi SAK ke IFRS
adalah

hasil kesepakatan pemerintah Indonesia

sebagai

anggota forum G20 di Washingtoh DC tahun 2008 dan

menghasilkan sesuatu hal yang baik, yaitu dapat memperkuat
transparansi

dan

akuntabilitas,

memperkuat

regulasi,

memperkuat kerjasama internasional, dan pasar keuangan
yang berintegritas.
Dewan Standar

Akuntansu

(DSAK)

Ikatan


Akuntan

Indonesia (IAI) telah menargetkan untuk melkukan proses
konvergensi hingga tahun 2012. Sepanjang tahun 2009, DSAKIAI sudah mengadopsi 10 PSAK terbaru, 5 ISAK dan mencabut
9 PSAK berbasis industri dan mencabut 1 ISAK. Sasaran
konvergensi IFRS tahun 2012 adalah merevisi PSAK secara

material sesuai dengan IFRS versi 1 Januari 2009 yang berlaku
efektif tahun 2011/1012. Konvergensi IFRS dilakukan secara
bertahap, hal ini dilakukan karena menyesuaikan dengan
keadaan budaya dan lingkungan disekitarnya.
Manfaat
dari
Konvergensi
itu
sendiri

adalah


memudahkan pemahaman atas laporan keuangan dengan
menggunakan
meningkatkan

SAK

yang

investasi

dikenal
global

secara

Internasional,

melalui

transparansi,

menurunkan biaya modal dengan embuka peluang fund
raising melalui pasar modal secara global, dan menciptakan
efesiensi penyusunan laporan keuangan.

Tahap Adopsi 20072010

Tahap
Persiapan
Akhir 2011

Tahap Implementasi
2012

Adopsi
Seluruh
IFRS ke PSAK

Penyiapan
Infrastruktur
pendukung

Penerapan SAK yang
sudah mengadopsi
IFRS

Akhir

Gambar 3.1 Road Map konvergensi IFRS 2012

2. Karakteristik IFRS
a) IFRS menekankan pada principle base dibandingkan rule
based yaitu penekanna lebih banyak atas interpretasi
dan penerapan prinsip – prinsip akuntansi dibanding
aturan yang detail.
b) Menekankan pada substansi transaksi dan evaluasi atas
akuntansi mencerminkan realitas ekonomi
c) Menggunakan Fair Value
d) Menggunakan profesional judgement untuk mencapai
kesimpulan akuntansi.
B. PEMBAHASAN
1. Pengertian Dana Pensiun
Berdasarkan PSAK 18 tahun 1994 tentang Akuntansi
Dana Pensiun, Dana pensiun adalah badan hukum yang

mengelola

dan

menjalankan

program

yang

menjanjikan

manfaat pensiun.
Dalam UU no. 11 Tahun 1992 berdasarkan penyedianya,
dana pensiun dibagi menjadi tiga, yaitu :
a) Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK),
b) Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK), dan
c) Dana Pensiun Berdasarkan Keuntungan.
Berdasarkan

jenisnya,

dana

pensiun

dibedakan

menjadi :
a) Program Iuran Pasti
Adalah program manfaat purnakarya yang mana
jumlah

yang

dibayarkan

sebagai

manfaat

purnakrya ditentukan oleh iuran kepada suatu
dana

beserta

dengan

pendapatan

investas.

Program ini diatur dalam perundang- undangan
yang berlaku (PSAK 18 Revisi 2010 Paragraf 08)
b) Program Imbalan Pasti
Adalah program manfaat purnakarya yang mana
dibayarkan sesuai masa kerja atau penghasilan
dari karyawan tersebut.

2. Perbedaan PSAK No. 18 tahun 1994 dengan PSAK
No.18 Revisi 2010
Secara umum perbedaan antara ED PSAK 18 (revisi 2010):
Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya dengan PSAK
18 (1994): Akuntansi Dana Pensiun adalah sebagai berikut:

PERIHAL
Ruang lingkup

ED PSAK 18 (2010)
Program manfaat

purnakarya.
Nilai kini aktuaria atas Penggunaan
manfaat

purnakarya pendekatan tingkat gaji

PSAK 18 (1994)
Entitas Dana Pensiun.
Tidak diatur

terjanji.

kini atau tingkat gaji
proyeksi

dalam

menghitung

nilai

kini

dari pembayaran yang
diharapkan

oleh

program

manfaat

Laporan keuangan −

punakarya
Laporan

Program iuran pasti

program

program

iuran pasti mencakup:

dana pensiun, baik

keuangan Laporan keuangan

a) laporan aset neto program
tersedia untuk manfaat pensiun iuran pasti dan
purnakarya;

program pensiun
manfaat

b)

Program manfaat pasti

penjelasan pasti terdiri dari:

mengenai

a) laporan aset bersih;

kebijakan pendanaan.
Laporan keuangan

b) laporan perubahan

program
manfaat pasti
mencakup, salah satu
dari:
a) Laporan yang
menyajikan:
(i) Aset neto tersedia
untuk
manfaat purnakarya;
(ii) Nilai kini aktuaria
atas
manfaat purnakarya
terjanji;
(iii)Surplus atau defisit;
atau
b) Laporan aset neto

aset
bersih;
c) neraca;
d) perhitungan hasil
usaha;
e) laporan arus kas;
f) catatan atas laporan
keuangan

tersedia
untuk manfaat
purnakarya,
termasuk salah satu
dari:
(i) Catatan yang
mengungkapkan nilai
kini aktuaria atas
manfaat
purnakarya
terjanji;atau
(ii) Referensi nilai kini
aktuaria atas manfaat
purnakarya terjanji
menyertai laporan
Penilaian investasi

aktuaris.
Penilaian investasi

Investasi diukur pada

pada program manfaat nilai
purnakarya

wajar dengan rincian

menggunakan nilai

sebagai

wajar.

berikut:
− Uang tunai, rekening
giro, & deposito Ænilai
nominal.
− Sertifikat deposito,
Surat Berharga BI,
Surat
Berharga Pasar Uang,
surat pengakuan utang
lebih dari 1 tahun
Ænilai
tunai.
− Surat berharga yang

diperjualbelikan Ænilai
pasar.
− Penyertaan saham
Ænilai
appraisal.
− Investasi pada tanah
& bangunan Ænilai
appraisal

Perbedaan ED PSAK 18 (revisi 2010): Akuntansi dan Pelaporan Program
Manfaat Purnakarya dengan IAS 26 Accounting dan Reporting by
Retirement Benefit Plans ED PSAK 18 (revisi 2010): Akuntansi dan
Pelaporan Program Manfaat Purnakarya mengadopsi seluruh pengaturan
dalam IAS 26 Accounting dan Reporting by Retirement Benefit Plans per
Januari 2009, kecuali:
1. IAS 26 paragraf 5 yang menjadi ED PSAK 18 (revisi 2010) paragraf
5 mengenai pembentukkan program manfaat purnakarya yang
diselenggarakan

sebagai

dana

program

terpisah

yang tidak

mempunyai identitas hukum, dimodifikasi menjadi pembentukkan
dana yang terpisah tersebut harus sesuai dengan peraturan
perundangundangan yang berlaku. Hal ini agar sejalan dengan
Undang-undang yang berlaku di Indonesia.
2. IAS 26 paragraf 8 mengenai definisi program iuran pasti dan
program manfaat pasti ditambahkan kalimat “dalam program ini
termasuk program iuran pasti yang diatur dalam peraturan yang
berlaku”, karena ED PSAK 18 (revisi 2010) menjelaskan bahwa jika
ada program pensiun yang mempunyai iuran pasti dan manfaat
pasti yang diatur Undangundang juga masuk dalam ruang lingkup
3.

ED PSAK 18 (revisi 2010).
IAS 26 paragraf 10 mengenai pengaturan program manfaat
purnakarya

yang

didasarkan

pada

perjanjian

informal

tidak

diadopsi
4.

karena

tidak

sejalan

dengan

peraturan

perundangundangan yang ada di Indonesia.
IAS 26 paragraf 11 yang menjadi ED PSAK 18 (revisi 2010)
paragraf 10 menghilangkan ruang lingkup pembentukkan wali
amanat yang tidak dibentuk, hal ini agar sejalan dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.

BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan PSAK 18 tahun 1994 tentang Akuntansi Dana Pensiun,
Dana pensiun adalah badan hukum yang mengelola dan menjalankan
program yang menjanjikan manfaat pensiun.
Adapun beberapa hal yang menjadi perbedaan antara PSAK tahun
1994 tentang Akuntansi Dana Pensiun dengan PSAK No.18 Revisi 2010
tentang

Akuntansi

Pelaporan

Program

Manfaat

Purnakarya

adalah

berdasarkan ruang lingkupnya, penyajian laporan keuangan, nilai kini
akturia, dan investasinya.
Berdasarkan ruang lingkup PSAK 18 tahun 1994 hanya memuat
entitas dana pensiun, namun PSAK 18 revisi 2010 memuat manfaat
program purnakarya, dari segi penyajian laporan PSAK 18 revisi 2010

lebih lengkap, dari segi nilai kini aktuaria PSAK 18 revisi 2010 lebih
menggunakannya

dalam

program

manfaat

purnakarya,

dan

untuk

investasi PSAK 18 revisi 2010 menggunakan nilai wajar sedangkan PSAK
18 tahun 1994 menggunakan nilai wajar dengan beberapa rincian seperti
Investasi pada tanah bangunan / nilai appraisal.

DAFTAR PUSTAKA
International Accounting Standard 26 – Accounting and Reporting by

Retirement Benefit plans. EC staff consolidated version as of 16
September 2009,
Siregar, Gracia Marina – Dampak Penerapan PSAK 18 (revisi 2010)

terhadap pelaporan keuangan dan audit atas laporan keuangan pada
dana pensiun. Skripsi, Universitas Indonesia, Depok. 2012.
Ikatan Akuntan Indonesia – PSAK 18 (revisi 2010) tentang Akuntansi

Pelaporan Program Manfaat Purnakarya. 19 Februari 2010
– PSAK 18 tahun 1994 tetntang Akuntansi dana

pensiun. 9 Septemebr 1994.