Perancangan Media Informasi Mitos - Mitos Kehamilan

(1)

Laporan Pengantar Proyek Tugas Akhir

PERANCANGAN MEDIA INFORMASI MITOS-MITOS

KEHAMILAN

DK 38315 TUGAS AKHIR Semester II 2009-2010

Oleh :

Dwi Ayu Agustin NIM : 51906009

Program Studi Desain Komunikasi Visual

FAKULTAS DESAIN DAN SENI

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG


(2)

Lembar Pengesahan

PERANCANGAN MEDIA INFORMASI MITOS-MITOS

KEHAMILAN

DK 38315 TUGAS AKHIR Semester II 2009-2010

Oleh :

Dwi Ayu Agustin NIM : 51906009

Program Studi Desain Komunikasi Visual

Disahkan Oleh : Dosen Pembimbing

Deni Albar, S.Sn

Koordinator Tugas Akhir/Skripsi


(3)

Laporan Pengantar Proyek Tugas Akhir

PERANCANGAN MEDIA INFORMASI MITOS-MITOS

KEHAMILAN

DK 38315 TUGAS AKHIR Semester II 2009-2010

Oleh :

Dwi Ayu Agustin NIM : 51906009

Program Studi Desain Komunikasi Visual

FAKULTAS DESAIN DAN SENI

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG


(4)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Mitos adalah satu cerita, pendapat atau anggapan dalam sebuah kebudayaan yang dianggap mempunyai kebenaran mengenai suatu perkara yang pernah berlaku pada suatu masa dahulu, yang kebenarannya belum tentu benar adanya (Harry Lubis, 2009). Mitos, mungkin sama tuanya dengan bahasa itu sendiri. Beberapa mitos dapat bertahan karena memberikan nasehat yang sesuai dengan pengalaman sehari-hari. Namun, banyak mitos, yang meluas salah satunya adalah mitos sekitar kehamilan dan melahirkan, yang terbukti salah atau tidak efektif sesuai dengan kemajuan kedokteran dan teknologi. Dijelaskan dalam laman Lesna Purnawan mengenai Wanita Hamil Pranikah, 2009 bahwa Hamil adalah masa di mana seorang wanita membawa embrio di dalam tubuhnya. Kehamilan merupakan keadaan hamil, luasnya kehamilan merupakan perubahan keadaan yang relatif baru, khususnya bagi wanita yang baru pertama kali mengalaminya. Pada masa ini terjadi perubahan fisik yang mempengaruhi gerakan maupun aktivitas wanita tersebut sehari-hari (Brice Pitt, 1963). Mitos kehamilan adalah satu cerita, pendapat atau anggapan dalam sebuah kebudayaan yang dianggap mempunyai kebenaran yang isinya tentang anjuran maupun larangan mengenai kehamilan yang pernah berlaku pada suatu masa dahulu hingga sekarang yang kebenarannya belum tentu benar adanya.

Setiap larangan, pantangan atau anjuran, tetap harus ada alasannya. Apalagi zaman sekarang ini masalah kehamilan dapat dikonsultasikan dengan dokter atau bidan. Teknologi dan dunia kedokteran saat ini telah


(5)

2 berhasil membantu para wanita hamil dalam berbagai hal, misalnya saja, melalui test ibu hamil yang dapat memperkirakan jenis kelamin bayi yang dikandungnya. Dibalik semua perkembangan teknologi tersebut, ternyata timbullah mitos-mitos yang salah satunya adalah mitos kehamilan.

“Amit-amit jabang bayi”. Kata-kata itu bermakna harapan agar janinnya kelak lahir dengan selamat, sehat, dan tidak seperti hal buruk yang difikirkan. Hal-hal negatif memang adakalanya secara langsung atau tidak berpengaruh pada proses kelahiran maupun diri janin. Fenomena yang terjadi sampai saat ini tentang mitos kehamilan baik sadar maupun tidak, banyak dijumpai di masyarakat karena masih kentalnya kebudayaan dan adat yang berlaku di masyarakat berupa anjuran, pantangan atau aturan-aturan yang diyakini oleh masyarakat ketika mengalami masa hamil. Sebagian masyarakat bahkan ada yang mempercayai mitos-mitos tersebut yang beragam dari masa ke masa. Bahkan keberadaannya bisa berbeda di setiap daerah.

Saat menjalani masa kehamilan. Biasanya akan banyak mendapat nasehat dari kerabat, keluarga, teman dan juga dari orang sekelilingnya, tentang apa yang boleh dan tidak boleh selama masa kehamilan. Walaupun maksud dan tujuannya itu baik tetapi tidak semua dari nasehat atau pantangan kehamilan yang diberitahukan itu benar secara medis maupun ilmiah. Kebanyakan kenyataannya berdasarkan mitos atau kepercayaan daripada kenyataannya. Oleh karena itu dibuat suatu media informasi yang dapat mengklarifikasi tentang mitos kehamilan yang telah beredar di masyarakat, sehingga dapat meminimalisir dampak negatif dari adanya mitos tersebut. Agar dapat mengetahui apa kebenarannya dan tidak hanya mengikuti sesuatu yang tidak dketahui alasan dan kenyataannya.


(6)

3 1.2 Identifikasi Masalah

Banyak dijumpai mitos seputar kehamilan yang berkembang di masyarakat khususnya masyarakat awam, yang keberadaannya berbeda dari masa ke masa. Masing-masing daerah mempunyai ciri khasnya sendiri yang disesuaikan dengan kebudayaan leluhurnya pada masa itu. Sehingga masih kentalnya mitos yang dipercayai masyarakat itu sendiri. Mitos tersebut dapat berupa nasehat, anjuran ataupun larangan.

Dari penjelasan yang telah diungkapkan sebelumnya, dapat diuraikan menjadi beberapa bagian permasalahan, yaitu:

a. Masih banyak fenomena mitos-mitos tentang kehamilan yang terjadi di masyarakat.

b. Masih banyak masyarakat yang mempercayai mitos kehamilan.

c. Adanya anjuran dan larangan yang beredar di lingkungan masyarakat tentang mitos kehamilan.

d. Masih kurangnya informasi yang didapat oleh masyarakat tentang mitos kehamilan.

e. Adanya kekhawatiran yang dialami pada saat masa kehamilan

1.3 Rumusan Masalah

Dari penjelasan yang telah diungkapkan sebelumnya, didapat rumusan masalah sebagai berikut:

“Bagaimana merancang sebuah media informasi untuk mengklarifikasi mengenai mitos-mitos kehamilan?”


(7)

4 1.4 Batasan Masalah

Mitos-mitos tentang kehamilan tentunya sangatlah luas. Oleh karena itu diperlukan suatu pembatasan terhadap pembahasan mengenai mitos-mitos kehamilan yang menjelaskan tentang anjuran, pantangan, atau aturan-aturan yang diyakini masyarakat ketika menjalani masa kehamilan. Agar pembahasan dapat lebih terfokus dan akurat. Batasan masalah ini hanya membahas mitos-mitos tentang kehamilan yang dipercayai dan berkembang di Indonesia khususnya di kawasan Sekeloa, Bandung-Jawa Barat.

1.5 Tujuan Perancangan

Merancang media informasi ini bertujuan untuk memberikan sebuah pengetahuan mengenai mitos kehamilan dengan memberikan informasi mengenai mitos-mitos tentang kehamilan yang telah berkembang di masyarakat yang kebenarannya belum tentu benar adanya.

1.6 Definisi Kata Kunci

Dari pembahasan yang telah di uraikan sebelumnya. Maka di dapat beberapa kata kunci yang terdapat dalam pembahasan mitos-mitos kehamilan, yaitu:

a. Informasi : Data yang telah di olah menjadi bentuk yang berguna bagi penerimanya dan nyata berupa nilai yang dapat dipahami di dalam keputusan sekarang maupun masa depan (Gordon B.Davis, 1985).

b. Mitos : Satu cerita, pendapat atau anggapan dalam sebuah kebudayaan yang dianggap mempunyai kebenaran


(8)

5 mengenai suatu perkara yang pernah berlaku pada suatu masa dahulu, yang kebenarannya belum tentu benar adanya. (Hari Lubis, 2009).

c. Kehamilan : Keadaan hamil, luasnya kehamilan adalah merupakan perubahan keadaan yang relatif. Khususnya bagi wanita yang baru pertama kali mengalaminya. Pada masa ini terjadi perubahan fisik yang mempengaruhi gerakan maupun aktifitas wanita tersebut sehari-hari (Brice Pitt 1963).


(9)

6 BAB II

INFORMASI MITOS SAAT KEHAMILAN

2.1 Definisi Informasi

Menurut Gordon B. Davis dalam Rahmat, mengenai Defini Informasi 2, 2005 bahwa Informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang penting bagi si penerima dan mempunyai nilai yang nyata yang dapat dirasakan dalam keputusan yang sekarang atau keputusan-keputusan yang akan datang.

Penulis lain, Burch dan Strater dalam Rahmat, mengenai Defini Informasi 2, 2005 menyatakan bahwa Informasi adalah pengumpulan atau pengolahan data untuk memberikan pengetahuan atau keterangan.

Sedangkan George R. Terry, Ph. D dalam Rahmat, mengenai Defini Informasi 2, 2005 menyatakan bahwa informasi adalah data yang penting yang memberikan pengetahuan yang berguna.

Jadi, secara umum informasi adalah data yang sudah diolah menjadi suatu bentuk lain yang lebih berguna yaitu pengetahuan atau keterangan yang ditujukan bagi penerima dalam pengambilan keputusan, baik masa sekarang atau yang akan datang.

Untuk memperoleh informasi yang berguna, tindakan yang pertama adalah mengumpulkan data, kemudian mengolahnya sehingga menjadi informasi. Dari data-data tersebut informasi yang didapatkan lebih terarah dan penting karena telah dilalui berbagai tahap dalam pengolahannya diantaranya yaitu pengumpulan data.


(10)

7 George R. Terry, Ph. D menjelaskan, berguna atau tidaknya informasi tergantung pada beberapa aspek yaitu:

a. Tujuan si penerima

Apabila informasi itu tujuannya untuk memberikan bantuan, maka informasi itu harus membantu si penerima dalam usahanya untuk mendapatkannya.

b. Ketelitian penyampaian dan pengolahan data

Penyampaian dan mengolah data, inti dan pentingnya info harus dipertahankan.

c.. Waktu

Informasi yang disajikan harus sesuai dengan perkembangan informasi itu sendiri.

d. Ruang dan tempat

Informasi yang didapat harus tersedia dalam ruangan atau tempat yang tepat agar penggunaannya lebih terarah bagi si pemakai.

e. Bentuk

Dalam hubungannya bentuk informasi harus disadari oleh penggunaannya secara efektif, hubungan-hubungan yang diperlukan, kecenderungan-kecenderungan dan bidang-bidang yang memerlukan perhatian manajemen serta menekankan informasi tersebut ke situasi-situasi yang ada hubungannya.

Jelaslah bahwa agar informasi itu menjadi berguna harus disampaikan kepada orang yang tepat, pada waktu yang tepat, dan dalam bentuk yang tepat.


(11)

8 Tidak semua data merupakan informasi. Ada kantor-kantor yang menyimpan data-data atau catatan yang sebenarnya tidak ada gunanya. Sebaliknya informasi yang diperlukan dilengkapi dengan data.

2.2 Pengertian Umum Mitos

Mitos adalah satu cerita, pendapat atau anggapan dalam sebuah kebudayaan yang dianggap mempunyai kebenaran mengenai suatu perkara yang pernah berlaku pada suatu masa dahulu, yang kebenarannya belum tentu benar adanya. Banyak dijumpai seputar mitos yang berkembang khususnya pada masyarakat awam, yang keberadaannya berbeda dari masa-masa ke masa. Setiap masing-masing daerah mempunyai ciri khasnya sendiri yang disesuaikan dengan kebudayaan leluhurnya pada masa itu. Sehingga masih kentalnya mitos yang dipercayai oleh masyarakat di setiap daerah.

Mitos berupa nasehat, anjuran ataupun larangan. Beberapa mitos dapat bertahan karena memberikan nasehat yang sesuai dengan pengalaman sehari-hari tetapi tidak semua mitos yang kebenarannya belum tentu benar adanya yang terbukti salah atau tidak efektif. Karena masih banyaknya masyarakat yang percaya terhadap pola fikir zaman dahulu sehingga masih bertahan hingga saat ini. Dampak yang ditimbulkan menjadi sebuah mitos.

2.3 Macam-macam Mitos

Setiap daerah mempunyai kepercayaan masing-masing sesuai dengan kepercayaan nenek moyangnya pada masa itu, sehingga terdapat mitos yang berbeda-beda dari setiap daerah yang telah meluas di masyarakat. Berbagai mitos tersebut diantaranya yaitu mitos tentang seputar alam, mitos cerita rakyat, mitos kehamilan, dan mitos-mitos yang lainnya.


(12)

9 2.4 Mitos Saat Kehamilan (Umum)

Di Indonesia berlaku begitu banyak mitos dan larangan seputar kehamilan yang beredar di masyarakat. Dari segi makanan, keseharian, tindak tanduk, ataupun semua hal yang berkaitan dengan keseharian. Tradisi ini amat kuat diterapkan oleh masyarakat. Beberapa mitos bahkan dipercaya sebagai amanat atau pesan dari nenek moyang yang jika tidak ditaati akan menimbulkan dampak atau karma yang tidak menyenangkan. Berikut adalah berbagai macam-macam mitos yang telah beredar berdasarkan Sekar D. Larasati dalam buku Menjawab Mitos-Mitos Kehamilan yaitu:

a. Minum air kelapa dapat mempercepat persalinan

Fakta: Belum ada penelitan yang membuktikan mitos ini karena lancarnya persalinan dipengaruhi oleh berbagai faktor. Namun air kelapa muda memang berkhasiat untuk menjadikan air ketuban putih dan bersih.

b. Membawa gunting kecil/pisau/benda tajam lainnya di kantung baju agar janin terhindar dari marabahaya

Fakta: Hal ini justru lebih membahayakan apabila benda tajam itu melukai.

c. Minum air kelapa hijau menyuburkan rambut bayi

Fakta: Minum air kelapa hijau tidak berkaitan dengan rambut bayi. Namun air kelapa hijau memang menyehatkan karena mengandung elektrolit, sehingga siapa saja termasuk ibu hamil, boleh meminum air kelapa hijau agar tetap bugar.


(13)

10 Fakta: Misalnya seperti lubang semut karena akan menyulitkan proses persalinan. Sulitnya persalinan tentu saja bukan ditentukan hal itu. Seperti kita tahu, proses persalinan tergantung pada 3P (power, passage, passanger). Proses persalinan bisa berjalan lancar jika ketiga komponen tersebut dalam kondisi baik. Ukuran bayi (passanger) tak terlalu besar agar bisa melalui jalan lahir (passage). Didukung oleh konstraksi (power) yang teratur dan efektif sehingga mampu membuka jalan lahir.

e. Amit-amit jabang bayi” adalah ungkapan dengan harapan janin terhindar dari kejadian yang tidak diiharapkan.

Fakta: Secara psikologis, perilaku tersebut justru dapat berujung pada ketakutan yang tidak bermanfaat.

2.5 Mitos Saat Kehamilan (Daerah Jawa Barat)

Pada pembahasan menjelaskan mitos tentang kehamilan yang lebih spesifik, khususnya di daerah Jawa Barat karena dari mitos kehamilan tersebut terdapat berbagai macam nasehat, pantangan atau anjuran pada saat masa kehamilan. Berikut adalah beberapa mitos yang ditemui dari adat istiadat Jawa yang berhubungan dengan kehamilan yaitu:

a. Ibu hamil dan suaminya dilarang membunuh binatang. Sebab, jika itu dilakukan, bisa menimbulkan cacat pada janin sesuai dengan perbuatannya itu.

Fakta: Tentu saja tidak demikian. Cacat janin disebabkan oleh kesalahan/kekurangan gizi, penyakit, keturunan atau pengaruh radiasi. Sedangkan gugurnya janin paling banyak disebabkan karena penyakit, gerakan ekstrem yang dilakukan oleh ibu (misal


(14)

11 benturan) dan karena psikologis (misalnya shock, stres, pingsan). Tapi, yang perlu diingat, membunuh atau menganiaya binatang adalah perbuatan yang tidak bisa dibenarkan.

b. Membawa gunting kecil/pisau/benda tajam lainnya di kantung baju agar janin terhindar dari marabahaya

Fakta: Hal ini justru lebih membahayakan apabila benda tajam itu melukai.

c. Ibu hamil tidak boleh keluar malam, karena banyak roh jahat yang akan mengganggu janin.

Fakta: Secara psikologis, Ibu hamil mentalnya sensitif dan mudah takut sehingga pada malam hari tidak dianjurkan berpergian.

d. Ibu hamil dilarang melilitkan handuk di leher agar anak yang dikandungnya tidak terlilit tali pusar.

Fakta: Ini pun jelas mengada-ada karena tidak ada kaitan antara handuk di leher dengan bayi yang berada di rahim. Secara medis, hiperaktivitas gerakan bayi, diduga dapat menyebabkan lilitan tali pusat karena ibunya terlalu aktif.

e. Ibu hamil tidak boleh benci terhadap seseorang secara berlebihan, nanti anaknya jadi mirip seperti orang yang dibenci tersebut.

Fakta: Jelas ini bertujuan supaya Ibu yang sedang hamil dapat menjaga batinnya agar tidak membenci seseorang berlebihan.

f. Ibu hamil tidak boleh makan pisang yang dempet, nanti anaknya jadi kembar siam.


(15)

12 Fakta: Secara medis-biologis, lahirnya anak kembar dempet / kembar siam tidak dipengaruhi oleh makanan pisang dempet yang dimakan oleh ibu hamil. Kembar siam disebabkan oleh pembelahan sel telur pada saat setelah dibuahi yang tidak sempurna. Oleh karenanya jelas ini hanyalah sebuah mitos. g. Amit-amit jabang bayi” adalah ungkapan dengan harapan janin terhindar

dari kejadian yang tidak diiharapkan.

Fakta: Secara psikologis, perilaku tersebut justru dapat berujung pada ketakutan yang tidak bermanfaat.

h. Dilarang makan nanas,nanas dipercaya dapat menyebabkan janin dalam kandungan gugur.

Fakta: Secara medis-biologis, getah nanas muda mengandung senyawa yang dapat melunakkan daging. Tetapi buah nanas yang sudah tua atau disimpan lama akan semakin berkurang kadar getahnya. Demikian juga nanas olahan. Yang pasti nanas mengandung vitamin C (asam askorbat) dengan kadar tinggi sehingga baik untuk kesehatan.

i. Jangan makan buah stroberi, karena mengakibatkan bercak-bercak pada kulit bayi.

Fakta: Tidak ada kaitan bercak pada kulit bayi dengan buah stroberi. Yang perlu diingat, jangan makan stroberi terlalu banyak, karena bisa sakit perut. Mungkin memang bayi mengalami infeksi saat di dalam rahim atau di jalan lahir, sehingga timbul bercak-bercak pada kulitnya.


(16)

13 j. Jangan makan ikan mentah agar bayinya tidak bau amis.

Fakta: Bayi yang baru saja dilahirkan dan belum dibersihkan memang sedikit berbau amis darah. Tapi ini bukan lantaran ikan yang dikonsumsi ibu hamil, melainkan karena aroma (bau) cairan ketuban. Yang terbaik, tentu saja makan ikan matang. Karena kebersihannya jelas terjaga daripada ikan mentah.

k. Jangan minum air es agar bayinya tidak besar. Minum es atau minuman dingin diyakini menyebabkan janin membesar atau membeku sehingga dikhawatirkan bayi akan sulit keluar.

Fakta: Sebenarnya, yang menyebabkan bayi besar adalah makanan yang bergizi baik dan faktor keturunan. Minum es tidak dilarang, asal tidak berlebihan. Karena jika terlalu banyak, ulu hati akan terasa sesak dan ini tentu membuat ibu hamil merasa tidak nyaman. Lagipula segala sesuatu yang berlebihan akan selalu berdampak tidak baik.

l. Wanita hamil dianjurkan minum minyak kelapa (satu sendok makan per hari) menjelang kelahiran. Maksudnya agar proses persalinan berjalan lancar.

Fakta: Ini jelas tidak berkaitan. Semua unsur makanan akan dipecah dalam usus halus menjadi asam amino, glukosa, asam lemak, dan lain-lain agar mudah diserap oleh usus.

2.6 Psikologi Ibu Hamil

Banyak wanita mengalami periode perasaan yang tidak stabil setelah mereka mengetahui kehamilannya, yang salah satunya adalah perubahan


(17)

14 emosional. Hormon yang menyebabkan perubahan fisik pada kehamilan dapat mempengaruhi emosi. Intensitas perubahan emosional bisa beragam sesuai usia kehamilan. Pada saat hamil banyak orang yang mengalami stress yang di karenakan meningkatnya ketegangan fisik pada otot dan sendi.

2.7 Target Audiens

a. Demografis

Gender : Perempuan

Pekerjaan : Tidak ada batasan

Usia : 20 - 35 tahun, karena berdasarkan dari observasi pada usia tersebut adalah usia yang ideal untuk wanita hamil.

Status Sosial : Menengah kebawah karena berdasarkan dari observasi pada tingkatan ini masih banyak mitos-mitos kehamilan yang berkembang dan dipercayai.

b. Psikografis

Karakteristik dari target audiens adalah perempuan hamil, ibu rumah tangga, orang awam yang masih percaya akan adanya mitos, emosional yang tidak stabil, dan butuh perhatian lebih.

c. Geografis

Target audiens ditujukkan di daerah Tubagus Ismail, Bandung, Jawa Barat. Pemilihan tempat ini untuk dijadikan studi kasus karena


(18)

15 masyarakatnya masih mempercayai akan adanya mitos dan juga diwilayah tersebut tidak terdapat media informasi yang menjelaskan tentang mitos kehamilan.

d. Status Sosial Ekonomi

Status Ekonomi Sosial merupakan hal yang sangat berpengaruh dalam penentuan target audiens karena dengan adanya tingkat status sosial ekonomi, kita dapat menentukan media apa saja dan bagaimana cara penyampaian informasi pada media informasi tersebut sehingga menjadi media informasi yang tepat sasaran. Status ekonomi sosial membantu dalam mengerucutkan audiens sehingga memberikan batasan yang jelas kepada siapa nantinya media ini diperuntukkan. Dengan cara ini maka akan semakin mempermudah dalam pelaksanaan kegiatan penelitian.

2.8 Hasil Pengamatan

Untuk mendapatkan data yang diinginkan, dengan tujuan untuk mengetahui berapa persenkah masyarakat yang mempercayai akan adanya mitos-mitos tentang kehamilan yang telah beredar, maka dilakukan teknik pengumpulan data dengan cara menyebarkan questioner/angket kepada target sasaran yang berada di daerah Tubagus Ismail Bawah, Bandung, Jawa Barat. Angket tersebut berisikan umur, pekerjaan, mempunyai anak atau tidak, percaya terhadap mitos kehamilan atau tidak, warna yang disukai pada saat menjalani masa kehamilan, dan yang terakhir mitos apa yang dipercayai saat mengalami masa kehamilan. Untuk itu dilakukan observasi secara langsung kepada audiens melalui questioner/angket. Berikut adalah contoh gambar questioner/angket yang disebarkan kepada target sasaran, yaitu:


(19)

16

Gambar 2.1: Contoh Questioner

Dari 30 responden ibu hamil maka dapat dibuat grafik sebagai berikut:

a. Tingkat Kepercayaan Terhadap Mitos

Grafik 2.2. Grafik Tingkat Kepercayaan Terhadap Mitos

Percaya ada nya mitos (%)

Tidak percaya adanya mitos (%)

33.33%

66.67%


(20)

17 Penjelasan:

Dari hasil questioner diketahui ada 20 orang yang percaya terhadap mitos, maka didapat:

20 x 100% = 66.67% 30

Kemudian diketahui ada 10 orang yang tidak percaya terhadap mitos. maka didapat:

10 x 100% = 33.33% 30

b. Kepercayaan Macam-Macam Mitos

Grafik 2.3. Grafik Kepercayaan Macam-Macam Mitos

Penjelasan:

Ada 14 orang yang percaya mitos benda tajam dalam pakaian, maka didapat:

14 x 100 %= 77.78 % 18

Ada 2 orang yang percaya mitos makan buah nanas penyebab keguguran, maka didapat:

2 x 100 % = 11,11 %

18

Mitos Menyimpan Benda Tajam Dalam Pakaian

Mitos Makan Buah Nanas penyebab keguguran Mitos Lainnya 14 orang

2 orang 4 orang


(21)

18 Ada 4 orang yang percaya akan mitos-mitos lainnya yang beredar

4 x 100 % = 22,22% 18

c. Warna Kesukaan Pada Saat Hamil

Grafik 2.4. Grafik Warna Kesukaan Pada Saat Hamil

Kesimpulan :

Dari Penjelasan diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa dari 30 masyarakat yang terdapat di wilayah Tubagus Ismail Bawah. Bandung dengan cara menyebarkan questioner diketahui ada 20 orang yang percaya terhadap mitos., sedangkan 10 orang yang tidak percaya terhadap mitos.

Untuk hasil pengamatan macam-macam mitos yang diketahui terdapat 14 orang yang percaya mitos benda tajam dalam pakaian, 2 orang yang percaya mitos makan buah nanas penyebab keguguran, dan Ada 4 orang yang percaya akan mitos-mitos lainnya yang beredar.

Dari hasil questioner diketahui bahwa terdapat ibu hamil yang meyukai warna adalah 3 orang yang menyukai warna merah, 5 orang yang meyukai warna biru tua, 3 orang yang meyukai warna kuning, 6 orang

0 1 2 3 4 5 6 7 Merah Biru Tua

Kuning Biru Muda Kuning Muda Merah Muda Hijau Merah Biru Tua Kuning Biru Muda Kuning Muda Merah Muda Hijau


(22)

19 yang meyukai warna biru muda, 3 orang yang meyukai warna kuning muda, 7 orang yang meyukai warna merah muda (pink), dan 3 orang yang meyukai warna hijau.

Untuk itu dapat disimpulkan bahwa terdapat sebagian besar dari responden masih mempercayai akan adanya mitos tentang kehamilan. Maka dari itu di buat media informasi untuk mengklarifikasi mitos tentang kehamilan yang telah beredar di kalangan masyarakat.


(23)

20 BAB III

STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

3.1 Strategi Perancangan

Strategi perancangan yang tujuannya adalah sebagai media informasi ini yaitu dengan melakukan suatu proses perancangan secara umum dengan menampilkan konsep desain visual yang sederhana tetapi tetap terlihat menarik agar pesan yang disampaikan dapat lebih mudah tersampaikan.

3.1.1 Strategi Komunikasi

Tujuan utama digunakannya strategi komunikasi adalah terciptanya komunikasi efektif yaitu mampu melahirkan efek dari komunikasi. Pencapaian tujuan tersebut menurut Hubies, A.V (1995) harus dicirikan dengan beberapa hal, yaitu dengan timbulnya kesadaran masyarakat untuk dapat memahaminya, perwujudan dari tindakan masyarakat tersebut, dan timbulnya sumber daya manusia menjadi berkualitas tinggi. Untuk itu, dibuat suatu media informasi yang mudah ditangkap dan dipahami oleh objek sasaran dan membuat suatu tampilan yang menarik sehingga timbullah ketertarikan terhadap informasi yang berada di media tersebut. Pemilihan gaya bahasa yang informal pada media merupakan salah satu strategi dalam penyampaian informasi dengan harapan pesan atau informasi yang disampaikan dapat dengan mudah untuk ditangkap dan dipahami oleh audiens.


(24)

21 3.1.2 Strategi Kreatif

Pendekatan yang digunakan terdapat pada teori mengenai pesan untuk mengetahui teknik penyampaian, gaya pesan yang digunakan untuk penyampaian, dan psikologi persuasif untuk mengetahui metode yang digunakan dengan menggunakan media informasi yang informatif kepada audiensnya. Untuk itu diperlukan pesan yang singkat, padat, jelas, dan informatif agar audiens dapat mengerti isi dari pesan tersebut.

3.1.3 Strategi Media

Pemilihan media yang digunakan sebagai media informasi ini adalah media informasi yang dapat mudah diakses sesuai dengan karakteristik dan target sasaran dari audiens tersebut yaitu seperti selebaran/pamflet, poster, leaflet, dan beberapa media pendukung lainnya. Media-media tersebut yaitu :

a. Kalender

Kalender merupakan media yang hampir setiap waktu dilihat. Untuk mengetahui tanggal dan hari-hari atau kejadian penting tertentu. Oleh karenanya pemilihan kalender sebagai media informasi dirasa perlu karena dari orang melihat tanggal, maka dapat pula sekaligus membaca informasi yang tercantum di kalender.

b. Poster

Poster merupakan media informasi berbahan kertas yang sering ditempelkan pada tempat-tempat yang menjadi pusat aktifitas masyarakat. Dengan menjadikan poster sebagai media


(25)

22 penyampaian informasi diharapkan masyarakat umum dan ibu hamil khususnya dapat melihat dan membaca pesan dan informasi yang tercantum di dalam poster. Tentunya dengan desain yang menarik bertujuan agar audiens melihat dan membaca isi pesan yang disampaikan. Lebih singkatnya poster dapat didefinisikan sebagai plakat berupa pengumuman atau iklan yang dipasang ditempat umum.

c. Leaflet

Selebaran atau leaflet adalah lembaran kertas berukuran kecil mengandung pesan tercetak untuk disebarkan kepada umum sebagai informasi mengenai suatu hal atau peristiwa. Media yang lebih ringkas dari poster maupun pamflet meskipun cara penyampaian informasinya serupa. Leaflet disebarkan dengan dibagi-bagikan kepada masyarakat berupa kertas kecil berisi informasi yang singkat dan padat. Sifatnya yang mudah untuk dibawa kemanapun ibu hamil berada dan mudah dalam penyimpanannya serta mudah dalam mendapatkannya menjadikan media informasi ini perlu untuk dijadikan salah salah satu media penyampaian informasi seputar mitos-mitos kehamilan.

d. Mug

Media yang biasanya digunakan untuk merchandise. Dengan adanya media ini diharapkan mampu memberikan kesan baik dan apresiasi terhadap informasi tentang mitos yang nantinya ikut pula dicantumkan dalam mug tersebut.


(26)

23 e. Pin

Media penyampaian informasi yang ringkas dan simple. Mudah untuk dibawa dan diingat karena isinya yang biasanya berupa slogan atau pesan singkat. Dengan media ini diharapkan ibu hamil dapat memahami lewat kata-kata slogan yang mudah untuk dimengerti seputar mitos-mitos kehamilan.

f. Baju

Mungkin media ini akan menjadi media yang akan selalu menemani dimanapun ibu hamil berada. Sama dengan halnya mug, baju juga biasanya digunakan sebagai merchandise. Pesan berupa gambar atau slogan biasa melengkapi media ini. Dengan menjadikan baju sebagai media informasi diharapkan pesan dan informasi senantiasa dapat diingat selalu oleh ibu hamil khususnya karena baju dapat dipakai kapan saja dan dimana saja.

g. Tas Jinjing

Merupakan media informasi yang biasanya digunakan sebagai merchandise. Bentuknya yang unik sebagai tas kecil, ringan, dan praktis sehingga sering dijadikan wadah barang bawaan menjadikan media ini semakin diminati. Dengan menjadikan tas jinjing sebagai media informasi tentang mitos-mitos kehamilan diharapkan ibu hamil dapat lebih apresiatif dan menaruh perhatian lebih terhadap informasi yang ada pada tas jinjing tersebut.

h. Stiker

Merupakan media informasi yang cara penyampaian informasinya dengan ditempel. Stiker dapat ditempel di tempat-tempat umum ataupun di tempat privasi. Stiker biasanya berisi tentang pesan


(27)

24 atau informasi yang tertuang dalam slogan, gambar yang menarik. Dengan membuat desain yang menarik dengan tampilan yang unik sehingga orang tertarik untuk memilikinya. Dengan begitu, maka minimal orang yang telah mempunyai stiker tersebut bisa membaca dan mengerti isi pesan dan informasi yang tersirat.

i. Buku dan Pembatas Buku

Media informasi terlengkap dan bisa menjadi pedoman bagi ibu hamil dalam menyikapi dengan baik tentang kehamilannya sehubungan dengan mitos-mitos kehamilan. Serta pembatas buku yang akan dicantumkan beberapa informasi-informasi maupun pesan tambahan yang ringkas, singkat, dan terkadang berupa slogan dengan desain yang menarik. Sehingga semakin lengkap pesan dan informasi yang bisa didapatkan oleh ibu hamil.

j. Gantungan Kunci

Seperti halnya pin, gantungan kunci mempunyai fungsi yang sama dalam peranannya pada pemberian informasi tentang mitos-mitos kehamilan. Bentuknya yang sederhana menjadikan media informasi tersebut dapat dengan mudah untuk dibawa dan diingat isi pesan slogannya.

k. Brosur

Media penyampaian informasi yang berisi informasi tentang suatu produk atau jasa dari sebuah perusahaan, organisasi, yayasan atau informasi lainnya yang disusun secara sistematik, hanya terdiri dari beberapa halaman yang dilipat tanpa menggunakan jilid.


(28)

25 l. Sarung Bantal

Dipilihnya media ini karena berkaitan erat dengan aktifitas sehari-hari bagi ibu hamil. Ibu hami sangat dianjurkan untuk tidak melakukan kegiatan sehari-hari hingga menurunkan kondisi atau stamina tubuhnya. Untuk itu ibu hamil dianjurkan untuk memperbanyak waktu istirahatnya.

m. Celemek

Masih berkaitan dengan kegiatan ibu hamil sehari-hari pada umumnya. Kegiatan memasak tidak dapat dipisahkan dari peran wanita dalam rumah tangga. Dengan menggunakan media-media yang berhubungan erat dengan kegiatan ibu hamil sehari-hari diharapkan pesan dapat lebih mudah untuk diingat.

n. Sapu Tangan

Untuk menjaga kebersihan diri ibu hamil dimanapun berada, biasanya digunakan sapu tangan ataupun tisu yang dibawa di kantung atau diselipkan pada baju. Diharapkan dengan media yang selalu berada dekat dan digunakan oleh ibu hamil, pesan dan isi yang terkandung akan semakin mudah diingat.

o. Kotak Tisu

Media ini dibuat untuk diletakkan sebagai salah satu pelengkap fasilitas yang terdapat di tempat audiens berkumpul yaitu yang salah satunya adalah puskesmas.

p. Banner

Sebagai media informasi yang lebih mudah untuk dapat dilihat yang diletakkan pada tempat-tempat yang lebih sering dikunjungi


(29)

26 yaitu seperti depan pintu masuk, loket pendaftaran dan ruang tunggu.

q. Jam dinding

Pemilihan pada media tersebut karena fungsinya adalah sebagai penunjuk waktu sehingga audiens akan lebih sering untuk melihatnya.

r. Notes

Media ini berfungsi untuk mencatat perkembangan kehamilan. Didalamnya juga terdapat informasi agar ibu hamil dapat menjalani masa kehamilannya dengan tenang tanpa mitos.

3.1.4 Strategi Distribusi

Agar informasi ini sampai pada khalayak sasaran maka perlu adanya strategi dalam pendistribusian media informasi yang dibuat, hal ini dilakukan agar apa yang diharapkan dalam pendistribusian media informasi ini benar-benar sampai pada target sasaran, untuk itu maka perlu adanya langkah-langkah dengan menjalin kerjasama dengan beberapa pihak yaitu Puskesmas Sekeloa, Bandung yang mendapatkan dukungan sepenuhnya, hal ini di lakukan untuk membuka jalur kemudahan dalam pendistribusian media yang dibuat.

a. Jadwal Penyebaran Media

Jadwal penyebaran media dilakukan pada awal bulan Oktober hingga Desember pada tahun 2010, karena berdasarkan informasi yang telah di dapat dari Ida Ayu Citarasmi sebagai kepala ruangan Rumah Sakit Anak Bersalin. Harapan Kita terdapat banyak ibu


(30)

27 hamil yang melahirkan pada bulan Maret. Untuk itu pada bulan Agustus merupakan awal masa kehamilan. Di pilih bulan Oktober hingga Desember karena pada bulan tersebut kandungan ibu hamil baru berumur 3 bulan. Disitulah masa-masa ibu hamil mengalami perubahan pada dirinya yaitu memiliki kekhawatiran yang meningkat sehingga menimbulkan pikiran negatif yang salah satunya adalah mitos tentang kehamilan. Berikut adalah tabel jadwal penyebaran distribusi media:

Tabel 3.1 : Jadwal Penyebaran Media

Keterangan :

Orange: Bulan Oktober Hijau :Bulan November Biru : Bulan Desember

No Media Bulan Oktober Bulan November Bulan Desember

Minggu Ke Minggu Ke Minggu Ke

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Poster 2 Banner 3 Jam Dinding 4 Brosur 5 Tas Jinjing 6 Buku 7 Baju 8 Pin


(31)

28 Penjelasan Tabel:

Poster, Banner, dan Jam Dinding, disebarkan selama 3 bulan karena media tersebut untuk dipajang di Puskesmas.

Tas Jinjing yang didalamnya berisikan Brosur, Buku, Baju dan Pin disebarkan pada setiap minggu pertama dan minggu kedua selama 3 bulan dengan cara disebarkan di Puskesmas tersebut.

Kalender 2011 disebarkan pada bulan Desember di minggu pertama dan kedua karena sudah mendekati awal tahun 2011.

3.2 Konsep Visual

Konsep visual berbicara mengenai warna yang ditonjolkan, ilustrasi, peletakkan pada tampilan layout, dan tipografi yang digunakan, dari perancangan media ini. Karena sangatlah penting untuk membatasi elemen-elemen desain. Terlalu banyak elemen desain dimungkinkan membingungkan orang yang melihat tampilan visual tersebut. Audiens akan bekerja keras memahami arti pesan tersebut. Adapun konsep yang dibuat adalah sebagai berikut:

3.2.1 Format Desain

Format tersebut terdiri dari gaya bahasa dan format penyampaian, yaitu:

a. Gaya bahasa yang digunakan sederhana namun tetap berkesan formal, karena pembahasan ini berbicara mengenai tentang mitos dan ditunjukkan kepada masyarakat awam yang terbiasa menggunakan bahasa informal.


(32)

29 b. Format penyampaian, mengingat salah satu kebutuhan ibu hamil yaitu kondisi mereka yang ingin diperhatikan, rileks dan butuh hiburan. Maka dalam format desain yang dirancang diperlukan lebih banyak sentuhan ilustrasi. Ilustrasi yang lucu dan menghibur akan lebih menarik dan sesuai dengan kebutuhan mereka daripada teks yang padat.

3.2.2 Layout

Layout yang digunakan dalam setiap media informasi ini peletakkan visualnya lebih ditonjolkan untuk menjadikan titik pusat perhatian. Hal ini dimaksudkan agar ketika target melihat media tersebut dapat langsung fokus pada visual. Selain itu layout dalam perancangan media informasi ini lebih cenderung menonjolkan visualnya agar pesan yang disampaikan lebih mudah untuk dipahami.

Contoh :

Keterangan: a. Judul b. Gambar c. Text

Gambar 3.2 : layout.

3.2.3 Tipografi

Peranan tipografi cukup besar dalam media perancangan ini sebab tujuannya adalah sebagai media untuk menyampaikan informasi. Sehingga jika pemilihan tipografi kurang tepat maka pesan tidak

b

c a


(33)

30 terbaca maka tujuan tersebut dikatakan kurang berhasil. Pemilihan jenis, ukuran, dan warna perlu dipertimbangkan. Untuk itu perlu diperhatikan tingkat keterbacaan, karakter pembaca, kenyamanan dalam membaca, cara membaca, dan perbandingan dengan ukuran media tersebut.

Menggunakan jenis font Kristen ITC karena font tersebut terlihat unik, lucu, dan simpel. Tingkat keterbacaan jenis font ini juga terlihat mudah.

A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z

A B C D E F G H I J K L M N .... 18

A B C D E F G H I J K L M N ... 12

a b c d e f g h I j k l m n ... 18

a b c d e f g h I j k l m n ... 12

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 ... 18

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9... 12

! @ # $ % ^ & * ( ) ‘ “ [ ] { } | ~

.. 20

! @ # $ % ^

& * ( ) ‘ “ [ ] { } | ~ ...

18


(34)

31 3.2.4 Warna

Warna merupakan salah satu unsur desain yang mempengaruhi pesan. Pemilihan warna dalam konsep ini berdasarkan kepada kesan yang ingin diperlihatkan dan kepada siapa ini ingin disampaikan.

Media perancangan ini ditunjukkan untuk ibu hamil, sesuai dengan karakter yang lembut, ceria dan berseri-seri, maka karakter warna yang sesuai yaitu dengan menggunakan warna-warna yang cerah dan lembut (warna pastel). Ilustrasi yang akan ditonjolkan akan memberikan warna lebih kuat dibandingkan dengan latar belakang, hal ini dilakukan untuk memberikan penekanan kepada ilustrasi sebagai pendukung materi.


(35)

32 3.2.5 Ilustrasi

Ilustrasi dipilih dengan gaya kartun, karena ibu hamil memerlukan hiburan berupa gambar-gambar kartun yang lucu akan memiliki daya tarik tersendiri. Ilustrasi tersebut adalah sebagai berikut:

a. Logo

Gambar 3.4 : Logo

Konsep pembuatan logo tentang mitos-mitos kehamilan didasarkan pada kondisi ideal yang ingin dicapai yaitu kondisi dimana ibu hamil yang sudah mengetahui bagaimana menyikapi kondisi dirinya pada saat mengalami kehamilan. Pada logo tersebut terdapat seorang wanita yang sedang berdiri dengan ekspresi wajah yang tampak tenang diibaratkan sebagai wanita yang menjalani masa kehamilan dengan baik tanpa adanya pikiran-pikiran negatif. Menggunakan kalimat “Menjawab Mitos -Mitos Kehamilan” dengan maksud memberikan informasi yaitu dengan menjawab fakta tentang mitos-mitos kehamilan yang telah beredar di masyarakat. Menggunakan tagline “menjalani kehamilan dengan tenang tanpa mitos” diharapkan agar ibu hamil senantiasa berfikir secara positif dalam menjalani kehidupan pada masa kehamilannya.


(36)

33 b. Model Ilustrasi

Pada pembuatan media informasi ini dibuat beberapa ilustrasi untuk menggambarkan dan mewakili dari beberapa mitos yang telah berkembang. Ilustrasi tersebut sebagai berikut:

Wanita Menjalani Kehamilan Tenang

Gambar tersebut merupakan gambar wanita yang sedang hamil dengan suka cita dan tanpa adanya rasa gelisah karena keberadaan mitos. Tampak dari kondisi fisik yang segar dan rapih (tampak terurus) dengan ekspresi wajah yang berseri. Menunjukkan bahwa dirinya itu sudah mengetahui bagaimana menjalani masa kehamilan yang sehat dan menyenangkan bagi dirinya sendiri.

Gambar 3.5 : Wanita Menjalani Kehamilan Tenang

Wanita Berfikir

Gambar ini mengibaratkan wanita yang sedang mengalami kehamilan seraya berpikir apa yang terbaik yang dapat


(37)

34 diberikan kepada janin di kandungannya agar dirinya sendiri dapat menjalani masa kehamilan yang sehat serta menyenangkan. Semua itu diisyaratkan dengan ekspresi memejamkan mata seraya berpikir dan menaruh kedua tangannya pada perut (kandungannnya).

Gambar 3.6 : Wanita Berfikir

Wanita Memakan Buah Strawberi

Gambar tersebut menunjukkan ibu hamil yang belum mengerti bagaimana menjalani masa kehamilannnya dengan menyenangkan dan menyehatkan. Tampak dari kondisi fisik yang lusuh, gelisah dan keengganan untuk memakan buah strawberi. Karena ibu hamil tersebut mempercayai jika memakan buah strawberi dapat menyebabkan calon bayi nantinya mempunyai bercak-bercak pada kulitnya.


(38)

35

Gambar 3.7 : Wanita Memakan Buah Strawberi

Wanita Kesal

Pada gambar nampak dari ekspresi wajah ibu hamil tersebut yang sedang kesal dan marah (benci) kepada seseorang. Dipercayai jika membenci seseorang secara berlebihan maka kelak anak yang dikandungnya akan mirip dengan orang yang dibencinya tersebut. Diisyaratkan dengan tatapan yang tajam dengan menonjolkan warna merah pada baju yang dipakainya untuk menambah kesan marah.


(39)

36 Wanita Memakan Buah Kelapa

Pada gambar ini tampak bahwa ibu hamil tersebut sedang gelisah dan sedang mencoba-coba meminum air buah kelapa karena dikatakan dapat memperlancar persalinan. Hal tersebut nampak dari ekspresi wajah ibu hamil tersebut yang menunjukkan ketidakyakinan dari gambar kelapa yang sedang diminum oleh ibu hamil tersebut. Pemilihan warna kuning disesuaikan dengan warna buah kelapa itu sendiri.

Gambar 3.9 : Wanita Memakan Buah Kelapa

Wanita Keluar Malam Hari

Pada gambar tersebut menunjukkan ibu hamil yang sedang dalam kondisi berada diluar ruangan pada malam hari. Malam disimbolkan dengan warna biru tua dengan titk-titik yang melambangkan bintang-bintang dimalam hari. Kondisi bepergian disimbolkan dengan tas yang sedang dibawa. Selain itu gambar tersebut juga menunjukkan ibu hamil yang sedang berfikir dengan diisyaratkan ekspresi memejamkan mata. Wanita hamil ini berfikir apakah dengan bepergian pada malam hari akan berdampak negatif bagi kandungannya.


(40)

37 Gambar 3.10 : Wanita Keluar Malam Hari

Wanita Memakai Benda Tajam

Gambar tersebut menunjukkan ibu hamil yang sedang cemas akan kondisi hamil yang sedang dialaminya sehingga membawa dan menyimpan benda tajam (gunting lipat) didalam pakaiannya karena dipercaya menangkal bahaya. Kecemasan tampak dari ekspresinya dan tangan yang sedang menutup mulutnya. Dan benda tajam yang disembunyikan dapat dengan jelas dilihat dengan adanya lingkaran berwarna merah yang menandakan keberadaan benda tajam tersebut.


(41)

38 Wanita Memakan Ikan Mentah

Pada gambar tersebut menunjukkan gambar seorang ibu hamil yang sedang cemas, gelisah dan bingung apakah dengan memakan ikan mentah akan membuat kandungannya nanti akan menjadi berbau amis. Ini Nampak dari ekspresi wajah yang enggan dan gambar ikan yang sedang digenggam oleh ibu hamil tersebut.

Gambar 3.12 : Wanita Memakan Ikan Mentah

Wanita Memakan Pisang Dempet

Gambar tersebut merupakan gambar ibu hamil yang resah, enggan, gelisah, dan serba salah ketia dirinya akan memakan buah pisang disaat masa kehamilannya. Karena dirinya percaya bahwa memakan buah pisang pada saat hamil akan membuat anaknya nanti menjadi kebar siam (dempet). Semua itu tersiratkan dari ekspresi wajah ibu hamil tersebut yang menunjukkan keengganan dan serba salah ketika akan memakan buah pisang yang akan dimakannya.


(42)

39

Gambar 3.13 : Wanita Memakan Pisang Dempet

Wanita Minum Minyak Kelapa

Gambar tersebut menunjukkan seorang ibu hamil yang sedang termenung ketika akan meminum minyak kelapa karena dipercaya akan memperlancar proses persalinan. Hal tersebut nampak dari ekspresi dengan tatapan kosong dan wadah berisikan minyak kelapa. Minyak kelapa ditandai dengan tulisan “minyak kelapa” pada wadah dan buah kelapa disampingnya.


(43)

40 Wanita Minum Air Es

Gambar tersebut menunjukkan bahwa ibu hamil tersebut sedang bingung dan enggan untuk mengkonsumsi air es/dingin karena dipercaya akan membuat bayinya nanti menjadi besar. Hal itu terlihat dari ekspresi enggan dan gelas berisikan air es/dingin yang ditandai dengan embun diluar gelas dan es di dalam gelas.

Gambar 3.15 : Wanita Minum Air Es

Wanita Memakan Buah Nanas

Ilustrasi tersebut menggambarkan seorang ibu hamil yang sedang merasa gelisah dan serba salah ketika dirinya akan mengkonsumsi buah nanas. Karena dipercaya buah nanas bila dikonsumsi pada masa kehamilan maka efeknya akan menyebabkan keguguran. Kondisi gelisah dan serba salah dapat dilihat dari ekspresi wajah ibu hamil tersebut.


(44)

41 Gambar 3.16 : Wanita Memakan Buah Nanas

Wanita Melilitkan Handuk

Gambar ilustrasi tersebut menggambarkan seorang ibu hamil yang sedang cemas akan bayinya nanti karena dirinya melilitkan handuk dileher. Melilitkan handuk dileher dipercaya akan membuat bayi terlilit tali pusar. Kecemasan dapat terlihat dari ekspresi wajah serta gerakan tangan yang wajar ditunjukkan orang ketika sedang gelisah/cemas. Dan kain putih yang dililitkan dileher merupakan handuk.


(45)

42 Wanita dan Suaminya Membunuh Binatang

Gambar tersebut menggambarkan sepasang suami istri yang terlihat dari ekspresi wajahnya yang menunjukkan raut mencemaskan, karena suaminya membunuh binatang. Mitos yang beredar jika ibu hamil dan suaminya membunuh binatang. maka bisa menimbulkan cacat pada janin sesuai dengan perbuatannya itu.

.

Gambar 3.18 : Wanita dan Suaminya Membunuh Binatang

c. Latar Pendukung

Ilustrasi berupa motif dibawah ini dipilih sebagai motif dominan dalam semua media informasi karena banyaknya motif serupa yang biasanya dipakai atau berhubungan dengan ibu hamil dan anak. Disamping itu motif tersebut menimbulkan kesan sederhana


(46)

43 BAB IV

MEDIA DAN TEKNIS PRODUKSI

3.2 Teknis Media dan Cetak

Teknis pembuatan media informasi pada media utama dan media tambahan menggunakan teknik ilustrasi berupa kartun agar terkesan lucu dan menarik. Pewarnaan pada ilustrasi dan baground menggunakan software Corel Draw X3. Untuk media cetak menggunakan warna RGB. Dalam proses produksi media dilakukan melalui beberapa tahap, yaitu :

a. Sketsa Awal

Sketsa awal adalah proses pencarian bentuk pertama yang nantinya akan dijadikan sebagai media informasi menggunakan teknik ilustrasi. b. Tahap Perancangan

Merupakan tahap penting yang harus dilalui untuk merancang media-media dengan konsep yang telah ditetapkan.

c. Tahap Akhir

Pada proses ini, media yang telah dirancang disiapkan untuk melalui proses cetak dan produksi.

Dalam pembuatan suatu media terbagi menjadi 2 bagian yaitu:

a. Media Utama

Media yang diutamakan untuk memuat suatu informasi atau penjelasan tentang suatu produk, layanan, profil perusahaan, atau dimaksud sebagai sarana beriklan dalam usaha membangun citra yang baik terhadap layanan atau produk tersebut.


(47)

44 Merupakan media informasi berupa merchandise yang sengaja dirancang untuk memancing, membujuk, dan merayu audiens agar mau bersikap konsumtif yang sifatnya unik dan spesial.

Adapun media-media informasi tersebut adalah sebagai berikut:

4.2 Media Utama a. Brosur

Gambar 4.1 : Brosur

Pada brosur dengan ilustrasi menggunakan wanita hamil yang memejamkan mata dan meletakkan kedua tangannya diatas


(48)

45 perutnya mengibaratkan wanita hamil yang sedang berfikir bagaimana menjalani masa kehamilan dengan sehat dan tenang. Jika dibuka pada bagian bawah yaitu rok maka didalamnya akan terlihat lembaran berisikan macam-macam mitos yang telah berkembang tentang kehamilan. Dibuat seperti itu mengibaratkan bahwa mitos-mitos tersebut dikhawatirkan pada perut ibu hamil. Material yang digunakan yaitu kertas Art Paper 210 gr untuk

bagian belakang dan untuk bagian isi 120 gr. Teknik produksi separasi.

Brosur adalah lembaran kertas cetak untuk melakukan informasi langsung yang dapat diterima oleh target audiens dengan cara disebarkan.

b. Leaflet


(49)

46 Pada leaflet dengan ilustrasi ibu hamil pada tampilan depan yang sedang memejamkan mata dan meletakkan kedua tangannya diatas perut, mengibaratkan ibu hamil yang sedang berfikir bagaimana menjalani masa kehamilan dengan sehat dan tenang. Menampilkan bola lampu yang menyala bahwa bola lampu tersebut menjawab dan mengklarifikasi tetang mitos yang telah beredar.

Dibuat dengan ukuran yang kecil agar praktis sehingga mudah untuk dibawa.

Material yang digunakan yaitu kertas Glossy Double Side 220 gr dengan ukuran 11.5 cm x 9 cm. Teknik produksi cetak separasi. Lembaran kertas cetak untuk melakukan informasi langsung yang

dapat diterima oleh target audiens dengan cara disebarkan.

c. Buku

Gambar 4.3: Cover Buku Gambar 4.4: Isi Buku

Untuk buku dengan ilustrasi nampak ibu hamil yang terlihat cerdas dan tenang pada masa kehamilannya mengibaratkan membantu mengklarifikasi mitos yang telah berkembangagar ibu hamil yang


(50)

47 lainnya dapat menjalani masa kehamilan dengan tenang tanpa mitos

Dibuat dengan ukuran yang kecil agar praktis sehingga mudah untuk dibawa.

Material yang digunakan yaitu kertas Glossy Double Side 220 gr untuk cover depan dan belakang dengan ukuran 14 cm x 13.5 cm dan untuk isi menggunakan kertas Art Paper 130 gr dengan ukuran 14 cm x 13.5 cm.

Merupakan pengaplikasian dari layout visual yang berisikan pesan informasi.

d. Poster


(51)

48 Material yang digunakan yaitu kertas Glossy 220 gr dengan ukuran A2 (59.4 x 42) cm. Laminasi Glossy. Teknik produksi cetak separasi.

Merupakan pengaplikasian dari layout visual yang berisikan pesan informasi yang nantinya diletakkan pada dinding puskesamas tempat yang memungkinkan untuk dikunjungi oleh target audiens.

e. Banner

Gambar 4.6: Banner

Material yang digunakan yaitu berbahan vinil 85 cm x 200 cm. Laminasi Doff. . Teknik produksi cetak separasi.

Merupakan pengaplikasian dari layout visual yang berisikan pesan informasi yang nantinya diletakkan pada ruang tunggu


(52)

49 puskesamas tempat yang memungkinkan ketika target audiens sedang menunggu.

4.3 Media Pendukung / Gimmick a. Notes

Gambar 4.7: Notes Bagian Depan


(53)

50 Material yang digunakan yaitu kertas Glossy Double Side 220 gr untuk cover depan dan belakang dengan ukuran 17 cm x 12.5 cm dan untuk isi menggunakan kertas HVS 80 gr dengan ukuran 17 cm x 12.5 cm. Sedangkan untuk pembatasnya yaitu kertas Injet Double Side 220 gr dengan ukuran 17 cm x 12.5 cm. Teknik produksi separasi.

Merupakan pengaplikasian dari layout visual yang berisikan pesan informasi yang fungsinya dapat digunakkan sebagai catatan.

b. Pembatas Buku

Gambar 4.9 : Pembatas Buku

Material yang digunakan yaitu kertas Art Paper 260 gr dengan ukuran 12 cm x 6.3 cm. Teknik produksi cetak separasi.


(54)

51 Merupakan pengaplikasian dari layout visual yang berisikan pesan

informasi yang digunakan sebagai merchandise.

c. Pin

Gambar 4.10 : Pin

Material yang digunakkan yaitu kertas Inkjet 130 gr dengan ukuran diameter 5.8 cm, teknik produksi laminasi Doff. Teknik cetak digital printing.

Merupakan pengaplikasian dari layout visual yang digunakan sebagai merchandise.


(55)

52 d. Gantungan Kunci

Gambar 4.11: Gantungan Kunci

Material yang digunakkan yaitu kertas Inkjet 130 gr dengan ukuran diameter 4.5 cm, teknik produksi laminasi Doff. Teknik cetak digital printing

Merupakan pengaplikasian dari layout visual yang berisikan pesan informasi yang digunakan sebagai merchandise.


(56)

53 e. Tas Jinjing

Gambar 4.12: Handbag

Material yang digunakan yaitu Art Paper 240 gr dengan ukuran 21 m x 15 cm. Laminasi Glossy. Teknik produksi cetak separasi. Merupakan pengaplikasian dari layout visual yang berisikan pesan

informasi yang digunakan sebagai merchandise karena bentuknya sebagai tas kecil, ringan, praktis dan menarik sehingga sering dijadikan wadah barang bawaan menjadikan media ini semakin dinikmati.


(57)

54 f. Baju

Gambar 4.13 : Baju tampak depan dan belakang

Material yang digukkan yaitu berbahan cotton dengan ukuran XL. Teknik produksi cetak digital printing.

Merupakan pengaplikasian dari layout visual yang berisikan pesan informasi yang digunakan sebagai merchandise.


(58)

55 g. Stiker

Gambar 4.14: Stiker

Material yang digunakkan yaitu kertas Stiker Kromo 15 gr. Teknik separasi.

Merupakan pengaplikasian dari layout visual yang berisikan pesan informasi yang digunakan sebagai merchandise.


(59)

56 h. Jam Dinding

Gambar 4.15 : Jam Dinding

Material yang digunakkan yaitu kertas Stiker Kromo 15 gr, teknik separasi. Dengan cara menempelkan Stiker Kromo untuk dijadikan baground pada Jam.

Merupakan pengaplikasian dari layout visual yang diletakan di puskesmas yaitu ruang tunggu dan ruang periksa dimana ruangan tersebut adalah ruangan yang sering untuk dikunjungi oleh audiens.


(60)

57 i. Kalender

Gambar 4.16 : Kalender

Kalender merupakan media yang hampir setiap waktu dilihat, sehingga dapat membaca informasi yang tercantum didalam kalender.

Material yang digunakan yaitu kertas Glossy 220 gr dengan ukuran A3 (29.7 x 42) cm. Teknik produksi cetak separasi.

Merupakan pengaplikasian dari layout visual yang berisikan pesan informasi yang digunakan sebagai merchandise.


(61)

58 j. Mug / Gelas

Gambar 4.17 : Mug / Gelas

Material yang digunakkan yaitu berbahan Keramik. Teknik produksi cetak digital printing

Merupakan pengaplikasian dari layout visual yang berisikan pesan informasi yang digunakan sebagai merchandise.


(62)

59 k. Celemek

Gambar 4.18 : Celemek

Material yang digunakan yaitu berbahan kain dengan ukuran 77cm x 57cm. Teknik produksi dengan cara disablon dengan menggunakan transfer paper.

Merupakan pengaplikasian dari layout visual, berupa celemek karena masih berkaitan dengan kegiatan ibu hamil sehari-hari yaitu memasak. Fungsinya untuk menjaga kontak langsung perut ibu hamil dengan hawa panas ketika sedang memasak.


(63)

60 l. Sapu Tangan

Gambar 4.19 : Sapu Tangan

Material yang digunakan yaitu berbahan kain dengan ukuran 21cm x 23cm. Teknik produksi dengan cara disablon dengan menggunakan transfer paper.

Merupakan pengaplikasian dari layout visual berupa sapu tagan untuk menjaga kebersihan ibu hamil dimanapun berada.


(64)

61 m. Kotak Tisu

Gambar 4.20 : Kotak Tisu

Material yang digunakan yaitu kotak tissue yang berbahan plastik dengan ukuran 13 cm x 14 cm. Teknik produksi dengan cara disablon dengan menggunakan transfer paper.

Merupakan pengaplikasian dari layout visual yang nantinya diletakkan di puskesmas tepatnya di ruangan periksa sehingga dapat membaca pesan yang tercantum di kotak tisu tersebut..


(65)

62 n. Sarung Bantal

Gambar 4.21: Sarung Bantal

Material yang digunakan yaitu berbahan kain dengan ukuran 57cm x 42cm. Teknik produksi dengan cara disablon dengan menggunakan transfer paper.

Merupakan pengaplikasian dari layout visual, sesuai dengan ilustrasi yang ditampilkan yaitu seorang wanita yang sedang memejamkan mata. Diharapkan ibu hamil dapat tidur dengan tenang tanpa memikirkan tentang mitos kehamilan.


(66)

63 DAFTAR PUSTAKA

Tino, Rafi. 2009. Menjawab Mitos-Mitos Kehamilan Dan Menyusui. Yogyakarta: Media Pressindo.

Larasati, Sekar. 2009. Menjawab Mitos-Mitos Seputar Masalah Kehamilan dan bayi Anda. Yogyakarta: Luna Publisher.

Booth, Tris. 2009. Tanya Jawab Seputar Kehamilan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Kusmiati R, Artini. 1999. Teori Dasar Desain Komunikasi Visual. Jakarta : Djambatan.

Tjitjih, E. 2006. Mitos-Mitos Seputar Kehamilan. Diakses pada 24 Januari 2010 dari w.w.w:http://bidanku.com/index/php?/Mitos-Mitos-Seputar-Kehamilan .htm

Tryana. 2009. Mitos Dan Adat Istiadat Jawa Barat Seputar Mitos Kehamilan. Diakses pada 23 Januari 2010 dari w.w.w.http:// yrmasfytryana.

multiplay.com/journal/item/3/Mitos-Dan-Adat-Istiadat-Jawa-Seputar-Kehamilan.htm

Revina, Pevi. 2009. Mitos-Mitos Seputar Kehamilan. Diakses 30 Maret 2010 dari w.w.w. :http://bidanku.com/%09/%252508/index.php?/Mitos-Mitos-Seputar-Kehamilan.htm


(67)

64 Soelaeman, Riesnawati. 2008. Aneka Mitos Seputar Kehamilan. Diakses 29 September 2009 dari w.w.w. :http://kuliahbidanku.wordpress. com/2008/07/17/aneka-mitos-mitos-seputar-kehamilan.htm

Rahmat. 2005. Defini Informasi 2. Diakses 30 Maret 2010 dari situs http://blog.re.or.id/definisi-informasi-2.htm

Purnawan, Lesna. 2009. Wanita Hamil Pranikah. Diakses 29 September 2009 dari http://lesnapurnawan.wordpress.com/2009/08/19/wanita-hamil-pranikah.htm

Lubis. Hari. 2009. Interview Langsung Mengenai Mitos. Dilaksanakan 22 Desember 2009. Bandung.


(68)

65 LAMPIRAN

Sketsa Gambar a.Logo


(69)

66 b. Ilustrasi 1


(70)

67 c. Ilustrasi


(71)

68 a. Poster


(72)

69 b. Kalender


(73)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Data Pribadi

Nama Lengkap : Dwi Ayu Agustin

Tempat Tanggal Lahir : Jakarta, 26 Agustus 1988 Jenis Kelamin : Perempuan

Status Perkawinan : Belum Nikah

Agama : Islam

Pendidikan Terakhir : Sarjana Desain/Desain Komunikasi Visual

Alamat : Komp. Angkasa Pura II

Batu Jaya I

Jl. Rendani Blok B. II No.25. Batu Ceper. Tangerang. Banten 15121

Telepon/HP : 021-5502529 / 0857-24464012

Email : dq_itemaniez@yahoo.com

Pendidikan Formal

 TK Nurul Huda Tangerang, (1993-1994)

 SD Kartini Tangerang, (1994-2000)

 SLTP Pramita Tangerang, (2003-2006)

 Universitas Komputer Indonesia di Bandung, (2006-2010) Pendidikan Non Formal

 Bimbingan Belajar Menggambar Hurry Art. Tangerang (1998)

 Bimbingan Belajar Menggambar Victoria Collage. Tangerang (1998)

 Bimbingan Belajar Menggambar Private. Tangerang (1999)

 Bimbingan Belajar Ipims. Tangerang (1999-2000)


(1)

65 LAMPIRAN

Sketsa Gambar a.Logo


(2)

66 b. Ilustrasi 1


(3)

67 c. Ilustrasi


(4)

68 a. Poster


(5)

69 b. Kalender


(6)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Data Pribadi

Nama Lengkap : Dwi Ayu Agustin

Tempat Tanggal Lahir : Jakarta, 26 Agustus 1988

Jenis Kelamin : Perempuan

Status Perkawinan : Belum Nikah

Agama : Islam

Pendidikan Terakhir : Sarjana Desain/Desain Komunikasi Visual

Alamat : Komp. Angkasa Pura II

Batu Jaya I

Jl. Rendani Blok B. II No.25. Batu Ceper. Tangerang. Banten 15121

Telepon/HP : 021-5502529 / 0857-24464012

Email : dq_itemaniez@yahoo.com

Pendidikan Formal

 TK Nurul Huda Tangerang, (1993-1994)  SD Kartini Tangerang, (1994-2000)  SLTP Pramita Tangerang, (2003-2006)

 Universitas Komputer Indonesia di Bandung, (2006-2010) Pendidikan Non Formal

 Bimbingan Belajar Menggambar Hurry Art. Tangerang (1998)

 Bimbingan Belajar Menggambar Victoria Collage. Tangerang (1998)  Bimbingan Belajar Menggambar Private. Tangerang (1999)

 Bimbingan Belajar Ipims. Tangerang (1999-2000)  Bimbingan Belajar Primagama. Tangerang (2005-2006)