Massa jenis Nilai kalor

commit to user 15 Tabel 2. 2. Viskositas beberapa fluida No Fluida Suhu C Viskositas cP Pustaka 1 Air 20 1 Douglas C. Giancoli, D.C., 1997 2 Alkohol Ethyl 20 1,2 3 Minyak Mesin SAE 10 30 200 4 Gliserin 20 1500 5 Udara 20 0,018 6 Hidrogen 0,009 8 Minyak Tanah 28 0,294-3,34 http:www.en.wikipedia.orgs 9 Bensin 20 0,652 10 Alkohol 27 0,8609 Percobaan di Laboratorium MIPA UNS 11 Aseton 27 0,3417 12 Minyak pirolisis PP 27 0,43 Santoso J 2010 13 Minyak Pirolisis LDPE 27 0,58 Santoso J.2010 14 Minyak Pirolisis Sekam Padi 27 0,91 Hidayat E 2009

2.7.2. Massa jenis

Massa jenis atau densitas adalah pengukuran massa setiap satuan volume benda. Banyak hubungan antara massa jenis dengan sifat-sifat penting bahan bakar minyak, yaitu: 1. Untuk pembakaran pada volume tetap; Nilai kalor atas, Btulb = 22 320 – [3 780 x massa jenis 2 ] 2. Untuk pembakaran pada tekanan tetap; commit to user 16 Nilai kalor bawah, Btulb = 19 960 – [3 780 x massa jenis 2 ] + 1 362 x massa jenis 3. Persen hidrogen, = 26 – 15 x massa jenis 4. Kalor spesifik, Btulb o F = kalgr o C = 5. Kalor laten penguapan, Btulb = Rumus untuk menentukan massa jenis adalah : ρ= ………………………………………..……….. 2.2 ρ = massa jenis kgm 3 m = massa kg = Volume m 3 Massa jenis berbagai fluida dapat dilihat pada tabel 2.3 berikut ini Tabel 2.3. Massa jenis berbagai fluida No Jenis Minyak Massa jenis KgL Pustaka 1 Bensin 0,68 Giancoli, D.C., 1997 2 Alkohol Alkil 0,79 3 Air Laut 1,025 4 Raksa 13,6 5 Air 4 1 6 Udara 1,29 x 10 -3 7 Minyak Tanah 0,78 – 0,81 http:www.en.wikipedia.orgs 8 Minyak pirolisis PP 0,71- 0,74 Santoso J 2010 9 Minyak Pirolisis LDPE 0,74-0,77 Santoso J 2010 10 Minyak pirolisis sekam padi 0,99 Hidayat E 2009

2.7.3. Nilai kalor

Nilai kalor rendah LHV, Lower Heating Value adalah jumlah energi yang dilepaskan dalam proses pembakaran suatu bahan bakar dimana kalor laten dari uap air tidak diperhitungkan atau setelah terbakar temperatur gas pembakaran dibuat 150ºC. Pada temperatur ini air berada dalam kondisi fasa uap. Jika jumlah commit to user 17 kalor laten uap air diperhitungkan atau setelah terbakar temperatur gas hasil pembakaran dibuat 25ºC maka akan diperoleh nilai kalor atas HHV, High Heating Value. Pada temperatur ini air akan berada dalam kondisi fasa cair. Bailis, et al, 2007 Nilai kalor bahan bakar dapat diketahui dengan menggunakan kalorimeter. Bahan bakar yang akan diuji nilai kalornya dibakar menggunakan kumparan kawat yang dialiri arus listrik dalam bilik yang disebut bom dan dibenamkan di dalam air. Bahan bakar yang bereaksi dengan oksigen akan menghasilkan kalor, hal ini menyebabkan suhu kalorimeter naik. Untuk menjaga agar panas yang dihasilkan dari reaksi bahan bakar dengan oksigen tidak menyebar ke lingkungan luar maka kalorimeter dilapisi oleh bahan yang berisifat isolator. Untuk mengetahui nilai kalor dari bahan bakar tersebut dihitung menggunakan rumus: Δ E = Q – W Q – W = Δ U + Δ KE + Δ PE Q – W = Δ U + Δ KE + Δ PE Δ U = Q KAL + Q AIR = m c c Δ T + m AIR c v AIR Δ T = C c Δ T + C AIR Δ T = C c T2 –T1 + C AIR T2 –T1 …………………..…………….. 2.3 Dimana : Δ U = Energi panas yang dihasilkan oleh sampel kalori Q AIR = Energi panas yang diserap oleh air kalori Q KAL = Energi panas yang diserap oleh kalorimeter kalori m AIR = massa air gram c V AIR = kalor jenis air kalorig.K T 2 = temperatur setelah reaksi K T 1 = temperatur sebelum reaksi K C c = kapasitas kalor dari calorimeter kaloriK C AIR = kapasitas kalor dari air kaloriK commit to user Kapasitas da standar Asam Benzoat m asam benzo Δ U asam ben Tabe No Bahan Bakar 1 Minyak Tana 2 Bensin 3 Alkohol 96 4 Minyak piroli 5 Minyak piroli

2.8. Perfomansi Minyak