Perfomansi Minyak DASAR TEORI

commit to user Kapasitas da standar Asam Benzoat m asam benzo Δ U asam ben Tabe No Bahan Bakar 1 Minyak Tana 2 Bensin 3 Alkohol 96 4 Minyak piroli 5 Minyak piroli

2.8. Perfomansi Minyak

Pengujian ini me minyak pirolisis yang be menggunakan minyak pi yaitu dengan metode wat dari kalorimeter dapat diukur dengan cara mem nzoat yang sudah diketahui Δ U nya. nzoat . Δ U asam benzoat = C c .T 2 -T 1 , dimana benzoat = - 6318 kalorig·K Gambar 2.3 . Kalorimeter tipe-bom abel 2.4 . Nilai kalor berbagai macam bahan bakar www.engineeringtoolbox.com akar Nilai Kalor MJkg nah 43 47,3 96 30 rolisis PP 43,33 Santoso J 2010 rolisis LDPE 43,34 Santoso J 2010 yak Pirolisis menggunakan kompor etanol dan menggunakan ba bertujuan untuk menguji besarnya efisiensi kompor k pirolisis sebagai bahan bakarnya. Metode yang water boiling test WBT. Bailis dkk 2007 18 embakar zat ar 2010 2010 n bahan bakar mpor apabila ng digunakan commit to user 19 Pada dasarnya pengujian WBT dibagi menjadi 3 bagian penting yaitu pengujian WBT start dingin, pengujian WBT start panas, dan pengujian WBT simmering. Prosedur dasar yang digunakan dalam metode WBT : 1. Metode WBT start dingin yaitu pengujian dilakukan pada saat kompor dalam keadaan dingin, kemudian yang berada di dalam panci dipanaskan sampai airnya mendidih, setelah airnya mendidih kompor dimatikan dan catat waktu yang diperlukan untuk mendidihkan air, massa air yang di uapkan, temperatur air setelah mendidih, dan massa bahan bakar yang tersisa. 2. Metode WBT start panas yaitu hampir mirip dengan metode WBT start dingin tetapi pengujian dilakukan pada saat kompor dalam keadaan panas. 3. Metode simmering yaitu pengujian dilakukan dengan cara menjaga suhu air yang telah mendidih supaya konstan selama 45 menit, dan suhu tidak boleh naik atau turun lebih dari 3 o C dari suhu air yang telah mendidih tadi. Langkah selanjutnya mencatat waktu yang diperlukan untuk mendidihkan air, massa air yang diuapkan, temperatur air setelah mendidih, dan massa bahan bakar yang tersisa. Dasar teori yang digunakan untuk perhitungan efisiensi kompor minyak pirolisis adalah sebagai berikut : 1. Panas sensibel sensible heat Panas sensibel adalah jumlah energi panas yang diperlukan untuk menaikkan temperatur air. Panas sensibel diukur sebelum dan sesudah air mencapai temperatur pendidihan. Panas sensibel dihitung menggunakan rumus: .................................................................................. 2.4 Dimana : SH = panas sensible J m = massa air kg C p = panas jenis air JkgºC ∆T = beda temperatur air o C commit to user 20 2. Panas laten laten heat Panas laten adalah jumlah energi panas yang digunakan dalam menguapkan air. Panas laten dihitung menggunakan rumus: LH = W e x H fg ……..………….......…….………………................ ... 2.5 Dimana : LH = panas laten J W e = massa air yang diuapkan kg H fg = panas laten air Jkg 3. Input energi panas Input energi panas adalah jumlah energi panas yang tersedia dalam bahan bakar. Input energi panas dihitung menggunakan rumus: Q in = HV x WF ..................................................................................... 2.6 Dimana : Q in = energi panas tersedia dalam bahan bakar J WF = kebutuhan bahan bakar kg LHV = nilai kalor rendah low heating value bahan bakar Jkg 4. Efisiensi thermal Efisiensi thermal adalah rasio energi yang digunakan dalam pendidihan dan dalam penguapan air terhadap energi panas yang tersedia dalam bahan bakar. Efisiensi termal dihitung dengan rumus : x 100 ............................................................................. 2.7 Dimana : TE = efisiensi thermal SH = panas sensibel J LH = panas laten J Q in = energi panas tersedia dalam bahan bakar J commit to user 21

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1.Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan dari bulan Juni 2010 - Januari 2011 di Laboratorium Konversi Energi, Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta. 3.2.Alat dan Bahan yang Digunakan 3.2.1. Alat 1. Reaktor pirolisis Reaktor pirolisis adalah alat untuk mendekomposisi sampah biomasa dan sampah plastik. Di dalam reaktor pirolisis inilah proses pirolisis berlangsung. Dimensi : a. Diameter dalam 22 cm b. Panjang reaktor 75 cm 2. Timbangan Timbangan digunakan untuk mengukur massa sampah biomasa dan massa sampah plastik polypropylene PP, serta digunakan untuk mengetahui massa minyak pirolisis yang telah dihasilkan. 3. Thermocouple Digunakan untuk mendeteksi suhu pada reaktor pirolisis. 4. Thermocouple reader Berfungsi untuk membaca suhu pada thermocouple dan untuk mengatur suhu di dalam reaktor. 5. Stopwatch Untuk mengetahui lamanya waktu pirolisis. 6. Kondensor Alat yang digunakan untuk mengembunkan gas hasil pirolisis agar minyak yang dihasilkan lebih banyak.