dibilang rendah, karena beliau bekerja sebagai penjaga villa di Bundesa Villa yang setiap bulannya beliau mendapatkan upah sebesar Rp. 450.000. Dimana Bapak I Wayan Regug bekerja mulai
pukul 17.00 – 06.00 Wita. Di pagi harinya beliau hanya berdiam diri dirumah karena tidak
melmiliki kegiatan yang lain. Dulunya beliau merupakan seorang pelukis yang handal namun karena kesehatan pengelihatan beliau terganggu maka beliau sudah tidak mampu lagi bekerja
sebagai seorang pelukis. Penghasilan beliau dulu sebagai seorang pelukis sangat cukup untuk memenuhi kebutuhan beliau dan juga saat ini beliau sudah tidak memiliki istri lagi karena istri
beliau sudah meninggal dunia kira-kira 2 tahun lalu akibat kanker payudara sehingga beliau menanggung kebutuhan keluarganya hanya seorang diri,
Menurut hasil wawancara dengan Bapak Wayan Regug, upah yang di terima dari hasil bekerja di villa sebagai penjaga villa tidaklah cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari,
dapur ,biaya sekolah anak – anaknya dan lainnya.
1.2.2 Pengeluaran Keluarga
1. Kebutuhan sehari-hari
Untuk keperluan sehari-hari, keluarga Bapak I Wayan Regug mengeluakan biaya kurang lebih Rp 350.000 per bulan untuk keperluan lauk saja karena sayur dan beras
sudah di dapat dari hasil sawah dan mendapat subangan dari desa bagi keluarga kurang mampu.
Selain untuk biaya makan, Keluarga Bapak I Wayan Regug mengeluarkan biaya untuk keperluan bulanannya, seperti biaya air yaitu Rp 50.000 bulan ,dan listrik yaitu Rp
50.000 bulan, uang saku anak Rp. 3.000 perharinya dan keperluan untuk upacara adat yang kira-kira pengeluarannya bisa mencapai kurang lebih dari Rp. 150.000. Beban yang
di tanggung oleh Bapak Wayan Regug sangatlah berat karena penghasilan yang didapat lebih sedikit dari uang yang harus dikeluarkan untuk kebutuhan sehari-hari dan
menanggung keluarga sendiri. 2.
Pendidikan Untuk masalah pendidikan semua anak-anak Bapak I Wayan Regug disekolahkan.
Dari hasil wawancara dengan Bapak I Wayan Regug beliau mengatakan bahwa beliau ingin menyekolahkan anak-anak beliau sampai jenjang yang tinggi minimal tamat SMA,
walaupun beliau sendiri hanya tamatan SMA tapi beliau ingin anak-anaknya mengenyam
pendidikan yang setinggi-tingginya bahkan sampai kuliah, tetapi beliau mengatakan biaya untuk kuliah tidak ada. Bapak I Wayan Regug berpenghasilan tetap namun
penghasilan beliau terbilang sangat rendah. Anak beliau yang pertama dan kedua sudah tamat di jejang SLTA dan juga sudah bekerja maka beliau hanya menanggung biaya
anaknya yang ketiga yang masih duduk di Sekolah dasar. Semua anak beliau memperoleh beasiswa saat bersekolah sehingga beliau hanya menanggung biaya untuk keperluan
sekolah saja. 3.
Kesehatan Dari segi kesehatan keluarga dari Bapak Wayan Regug,memiliki kesehatan yang
baik. Namun hanya Bapak Wayang Regug sendiri yang memiliki masalah kesehatan mata. Mata kiri dari Bapak Wayan Regug sempat mengalami masalah yakni rabun dan
juga mata kanannya dan sudah sempat dioperasi. Namun setelah di operasi pengelihatan dari mata bapak Wayan Regug sempat baik dan tidak ada masalah sama sekali. Tapi
setelah beberapa bulan kembali mengalami masalah dan mengalami kebutaan hingga kini. Namun kebutaan dari mata Bapak Wayan Regug hanya terjadi pada mata kirinya dan
mata kana dari beliau masih bisa sedikit melihat namun tidak dapat melihat dengan jelas dan dibutuhkan kacamata untuk membantu pengelihatan mata dari Bapak Wayan Regug.
Sebelumnya setelah operasi, Bapak Wayan Regug sudah sering memeriksakan matanya ke dokter dan juga alternative namun belum juga ada perubahan kearah yang positif.
Sehingga Bapak Wayan Regug merasa sedikit kecewa dan menyerah untuk mengobati matanya.
4. Kerohanian
Seluruh anggota keluarga Bapak I Wayan Regug beragama Hindu. Untuk keperluan sembayang sehari-harinya maupun untuk rahinan kajeng kliwon, tilem,
purnama, serta hari raya besar seperti galungan, kuningan pagerwesi, nyepi dan lain-lain Anaknya membuat canang sendiri dan banten sendiri. Bapak Wayan Regug mengatakan
bahwa untuk keperluan banten menghabiskan biaya yang lumayan besar, yaitu kurang lebih berkisar Rp.150.000 per bulannya.
Bapak Wayan Regug masuk menjadi krama Banjar, jadi terdapat beberapa pengeluaran untuk upacara keagamaan seperti ngayah di pura apabila ada piodalan di pura
maupun di sanggah upacara dewa yadnya. Biaya untuk keperluan sosial merupakan biaya tak terduga, iuran pun biasa keluar dengan nominal Rp 200.000.
5. Sosial dan lain-lain Untuk biaya sosial, keluarga Bapak I Wayan Regug mengeluarkan biaya setiap
bulannya dikenakan pada iuran banjar sebesar Rp 50.000 per bulannya. Kekurangan dari penghasilan Bapak Wayan Regug sudah dibantu oleh kedua
anaknya yang sudah tamat SMK dan kini sudah bekerja sehingga beberapa kekurangan dalam perekonomian beliau di tanggung oleh anaknya. Anak ketiga dari Bapak Wayan
Regug bersekolah di SD 4 Bedulu dan tanpa dikenakan biaya pendidikan. Jadi beliau hanya menanggung biaya untuk keperluan sekolah dari Komang Arik.
BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH