Karakteristik Fast food Karakteristik fast food menurut Fong 1995 adalah :

10 makanan tinggi garam dan rendah serat. Konsumsi fast food sekali- kali adalah wajar dan tidak menimbulkan masalah. Konsumsi fast food yang berlebihan dan berprinsip tiada hari tanpa konsumsi fast food maka akan menyebabkan munculnya penyakit degeneratif Khomsan, 2003.

b. Karakteristik Fast food Karakteristik fast food menurut Fong 1995 adalah :

1 Tinggi kalori Satu porsi fast food rata-rata dapat memenuhi setengah kebutuhan kalori dalam sehari yang berkisar antara 400-500 kalori bahkan sampai 1500 kalori. Hamburger besar yang digoreng mengandung 1200 kalori. 2 Tinggi lemak Rata-rata 40-60 kalori makanan fast food berasal dari lemak. Bahan yang terdiri dari keju, mayonaise, cream, dan metode memasak deep-friying mengakibatkan kandungan lemak yang sangat tinggi pada makanan tersebut. Makanan yang digoreng dalam minyak ditambah daging dan telur mengandung kolesterol yang tinggi. Khomsan 2003, menambahkan bahwa fast food yang mengandalkan pangan hewani ternak sebagai menu utama juga merupakan pangan sumber lemak dan kolesterol. Fried chiken yang umumnya digoreng dengan kulitnya mengandung kolesterol cukup tinggi. Lemak dan kolesterol memang diperlukan oleh tubuh kita, namun bila dikonsumsi 11 berlebihan akan mendatangkan gangguan kesehatan seperi terjadi penyumbatan pembuluh darah. 3 Tinggi garam Beberapa fast food mengandung garam yang sangat tinggi. Khomsan 2003, menyebutkan tersedianya garam meja di restoran fast food akan mendorong konsumen untuk mengkonsumsi ekstra garam. Konsumsi garam yang berlebihan menjadi faktor resiko munculnya penyakit hipertensi, khususnya bagi individu-individu yang sensitif. 4 Tinggi gula Kontribusi gula pada fast food adalah dari minuman dan makanan penutupnya seperti soft drink. 5 Rendah serat Fast food, kecuali salad umumnya sangat rendah serat. Satu porsi fried chicken yang terdiri dari dua potong ayam, kentang goreng dan soft drink mengandung kurang dari 1 gram serat, dan ini sangat jauh dengan kebutuhan serat yang dianjurkan perhari yaitu 40 gramhari. Fast food umumnya juga sedikit atau tidak mengandung sayur. Sayur yang digunakan fast food terbatas pada selada yang tidak banyak mengandung vitamin dan mineral karena selada sekelas dengan kol.

c. Faktor yang Mempengaruhi Konsumsi Fast Food

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DAN FREKUENSI FAST Hubungan Aktivitas Fisik Dan Frekuensi Fast Food Dengan Kejadian Overweight Pada Remaja Di Smp N 5 Karanganyar.

0 5 13

PERBEDAAN FREKUENSI KONSUMSI FAST FOOD DAN Perbedaan Frekuensi Konsumsi Fast Food Dan Aktivitas Fisik Pada Remaja Overweight Dan Tidak Overweight Di SMA Nasima Semarang.

1 32 15

HUBUNGAN ANDAN AKT Hubungan Antara Frekuensi Konsumsi Fast Food dan Aktivitas Fisik dengan Tebal Lemak Bawah Kulit Siswi SMA N 6 Yogyakarta.

0 2 17

PENDAHULUAN Hubungan Antara Frekuensi Konsumsi Fast Food dan Aktivitas Fisik dengan Tebal Lemak Bawah Kulit Siswi SMA N 6 Yogyakarta.

0 2 6

DAFTAR PUSTAKA Hubungan Antara Frekuensi Konsumsi Fast Food dan Aktivitas Fisik dengan Tebal Lemak Bawah Kulit Siswi SMA N 6 Yogyakarta.

0 4 4

HUBUNGAN ANTARA FREKUENSI KONSUMSI FAST FOOD DAN AKTIVITAS FISIK DENGAN TEBAL LEMAK Hubungan Antara Frekuensi Konsumsi Fast Food dan Aktivitas Fisik dengan Tebal Lemak Bawah Kulit Siswi SMA N 6 Yogyakarta.

0 4 14

HUBUNGAN ASUPAN KARBOHIDRAT DAN LEMAK DENGAN TEBAL LEMAK BAWAH KULIT Hubungan Asupan Karbohidrat Dan Lemak Dengan Tebal Lemak Bawah Kulit Pada Siswi SMA N 6 Yogyakarta.

0 2 16

PENDAHULUAN Hubungan Asupan Karbohidrat Dan Lemak Dengan Tebal Lemak Bawah Kulit Pada Siswi SMA N 6 Yogyakarta.

0 2 6

TINJAUAN PUSTAKA Hubungan Asupan Karbohidrat Dan Lemak Dengan Tebal Lemak Bawah Kulit Pada Siswi SMA N 6 Yogyakarta.

0 2 23

HUBUNGAN ASUPAN KARBOHIDRAT DAN LEMAK DENGAN TEBAL LEMAK BAWAH KULIT Hubungan Asupan Karbohidrat Dan Lemak Dengan Tebal Lemak Bawah Kulit Pada Siswi SMA N 6 Yogyakarta.

0 2 13