Implementasi Monitoring Jaringan Menggunakan Protokol SNMP Pada Mini PC Cubieboard
52
DAFTAR PUSTAKA
[1] Forouzan, Behrouz A. , 2007, Data Communications and Networking”, 4ThEdition, McGraw Hill.
[2] Sofan, Iwana, 2008, Membangun Jaringan Komputer, Informatika Bandung, Bandung.
[3] Forouzan, Behrouz A. , 2010, TCP/IP Protocol Suite, 4Th Edition, McGraw Hill. [4] Ben Laurie, Peter Laurie, “Apache, The Definitive Guide”, diakses pada
8-3-2014 dari situs:http://lib.freescienceengineering.org/view.php?id=402959. [5] Luke Welling, Laura Thompson, PHP and MySQL Web Developments,
diakses pada 3-8-2014 dari situs: http: //lib.freescienceengineering. org/ view.php?id=254597.
(2)
iv
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR TABEL ... vi
DAFTAR GAMBAR ... vii
DAFTAR SINGKATAN ... ix
DAFTAR ISTILAH ... x
DAFTAR LAMPIRAN ... xi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Maksud dan Tujuan ... 2
1.3 Batasan Masalah... 2
1.4 Metode Penelitian... 3
1.5 Sistematika Penulisan... 3
BAB II TEORI PENUNJANG ... 5
2.1 Definisi Jaringan Komputer ... 5
2.1.1 Pembagian Jaringan Berdasarkan Area Geografis ... 5
2.1.2 Topologi Jaringan... 6
2.2 Model Jaringan ... 10
2.2.1 Model OSI (Open Systems Interconnection) ... 10
2.2.2 TCP/IP Protocol Suite ... 14
2.3 Pengalamatan IPv4 (Internet Protocol version 4) ... 17
2.3.1 Notasi IPv4 ... 17
2.3.2 Classful Addressing ... 17
2.3.3 Classless Addressing ... 18
2.4 Mini PC ... 19
2.4.1 Definisi Mini PC ... 19
(3)
v
2.5 Sistem Operasi ... 23
2.5.1 Sistem Operasi untuk Mini PC ... 24
2.6 Monitoring Jaringan ... 25
2.6.1 Simple Network Management Protocol(SNMP) ... 25
2.6.2 Manager dan Agent ... 25
2.6.3 Komponen Manajemen ... 27
2.7 Internet Control Message Protocol (ICMP) ... 32
2.8 Web Server ... 32
2.9 Apache... 33
2.10 PHP:Hypertext Preprocessor (PHP) ... 33
2.11 MySQL ... 33
2.12 Cacti ... 34
BAB III PERANCANGAN SISTEM ... 35
3.1 Topologi Jaringan... 35
3.2 Kebutuhan Infrastruktur ... 36
3.3 Diagram Alir Instalasi Perangkat Lunak Pendukung Sistem Monitoring ... 37
3.3.1 Diagram Alir SNMP ... 40
3.3.2 Diagram Alir ICMP ... 42
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ... 43
4.1 Pengujian Status Koneksi ... 43
4.2 Grafik Data Router ... 45
4.3 Grafik Data PC ... 46
4.4 Kinerja Mini PC ... 49
4.5 Hasil Analisa Monitoring ... 49
4.6 Analisa Kinerja Mini PC ... 49
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 51
5.1 Kesimpulan ... 51
5.2 Saran ... 51
DAFTAR PUSTAKA ... 52
(4)
IMPLEMENTASI MONITORING JARINGAN MENGGUNAKAN
PROTOKOL SNMP PADA MINI PC CUBIEBOARD
TUGAS AKHIR
Disusun untuk memenuhi syarat kelulusan
Program Studi Strata Satu Sistem Komputer di Jurusan Teknik Komputer
Oleh
FATHUR ROZAK 10210052
Pembimbing
SUSMINI INDRIANI LESTARININGATI, M.T
JURUSAN TEKNIK KOMPUTER
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
(5)
iii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur bagi Allah subhanahu wa ta'ala, karena atas rahmat-Nya penelitian dan penulisan laporan tugas akhir yang dilakukan oleh penulis dapat diselesaikan. Dengan menyelesaikannya kegiatan serta laporan tugas akhir ini, diharapkan apa yang ada penulis lakukan didalam laporan ini dapat menjadi ilmu yang bermanfaat bagi pembacanya. Penulis tidak lupa juga mengucapkan terimakasih kepada :
1. Kedua orang tua serta keluarga dirumah yang selalu memberi doa dan dukungan kepada penulis dalam pengerjaan tugas akhir ini.
2. Bapak Prof.Dr.H.Denny Kurniadie, Ir.,M.Sc. selaku dekan Fakultas Teknik dan Ilmu komputer Universitas Komputer Indonesia.
3. Bapak Dr. Wendi Zarman, M.Si selaku ketua jurusan Teknik Komputer Universitas Komputer Indonesia.
4. Kepada semua dosen jurusan Teknik Komputer khususnya dosen pembimbing yaitu Ibu Susmini Indriani Lestariningati, M.T yang telah banyak memberikan ilmu di bidang yang penulis tekuni serta tata cara penulisan tugas akhir.
5. Kepada Bapak Agus Mulyana, M.T yang telah memberikan pengalaman berorganisasi dan merekomendasikan penulis untuk mendapatkan beasiswa.
6. Kepada Bapak Usep Muhammad Ishaq, M.Si yang telah memberikan banyak ilmu tentang agama yang penulis anuti.
Semoga penelitian yang telah dilakukan oleh penulis dapat menjadi sumbangsih yang bermanfaat bagi dunia sains dan teknologi di Indonesia, khususnya disiplin keilmuan yang penulis dalami.
Bandung, 9 Agustus 2014
(6)
5
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan jaringan yang begitu pesat membuat banyaknya perangkat jaringan yang terpasang, maka akan semakin sulit bagi para Adminisitrator Jaringan untuk memantau keadaan dari perangkat jaringan tersebut. Untuk mempermudah para administrator jaringan dalam melakukan pemantauan perangkat, diperlukan suatu sistem monitoring yang dapat mengetahui keadaan atau kinerja yang sedang berlangsung pada perangkat jaringan. Monitoring jaringan adalah penggunaan sistem yang secara konstan memantau keadaan server dan perangkat jaringan apakah sedang terjadi kerusakan atau gangguan berupa delay yang cukup tinggi didalam jaringan. Salah satu protokol jaringan yang digunakan untuk memonitoring jaringan adalah SNMP. SNMP merupakan protokol TCP/IP di Internet yang menyediakan sekumpulan peraturan berguna untuk manajemen perangkat jaringan atau server[1].
Untuk bisa memanfaatkan protokol SNMP tersebut, diperlukan aplikasi monitoring yang mampu mengolah data dari SNMP menjadi informasi yang dapat ditampilkan dan dimengerti oleh administrator jaringan. Kebanyakan aplikasi monitoring jaringan diinstalasi pada PC (Personal Computer) Desktopyang menggunakanspesifikasi perangkat keras melebihi dari standar minimal yang dibutuhkan serta penggunaan daya listrik yang cukup tinggi meskipun hanya untuk keperluan menyala saja. Dengan demikian, implementasi aplikasi monitoring juga dapat dilakukan pada PC dengan spesifikasi perangkat keras yang lebih rendah atau sesuai kebutuhan namun juga mampu untuk melakukan fungsi memonitoring jaringan yaitu dengan cara mengganti PC Desktop dengan mini PC. Mini PC adalah jenis komputer yang memiliki fitur dan fungsi mirip dengan PC Desktop, namun memiliki ukuran fisik yang kecil serta konsumsi daya listrik yang lebih rendah. Beberapa contoh Mini PC yang dijual pasaran adalah Raspberry Pi, Cubieboard, Beaglebone. Pada Mini PC Cubieboard memiliki spesifikasi hardware yang lebih tinggi
(7)
6 dikelasnya yaitu prosesor ARM Cortex dual core sedangkan yang lain masih menggunakan single core. Hal tersebut membuat Cubieboard lebih unggul dikelasnya.
Dengan sistem monitoring jaringan yang diinstall kedalam mini PC Cubieboard diharapkan dapat menggantikan PC Desktop dengan harga yang lebih murah, konsumsi daya listrik yang lebih rendah, tempat penyediaan hardware yang lebih minimal, dan sistem pendingin (cooling system) yang lebih rendah.
1.2 Maksud dan Tujuan
Pengerjaan tugas akhir ini memiliki maksud untuk mengimplementasikan dan menguji kompatibilitas aplikasi monitor jaringan menggunakan mini PC Cubieboard dengan memanfaatkan protokol SNMP agar bisa memantau keadaan suatu server dan perangkat jaringan.
Tujuan yang ingin dicapai dalam membangun sistem ini :
a. Memanfaatkan Mini PC Cubieboard untuk melakukan monitoring jaringan. b. Membangun sistem monitoring jaringan dengan biaya yang lebih murah. c. Efisiensi biaya listrik dan ruang.
1.3 Batasan Masalah
Batasan masalah dalam rancang bangun sistem monitoring ini adalah sebagai berikut:
a. Perangkat yang dipantau adalahrouter dan komputerpada jaringan lokal.
b. Sistem operasi yang digunakan pada mini PC Cubieboard adalah Linux dengan distro Cubieez 1.0.0a20.
c. Menggunakan web server Apache2.4.4yang sudah mendukung php versi 5.4 dan net-snmp-5.6.1.1-1.
d. Pemantauan pada komputer server hanya menampilkan : status koneksi, penggunaan Prosesor, penggunaan Random Access Memory (RAM), Kapasitas
Hard disk, dan Traffic bandwdith untuk Router. e. Menggunakan aplikasi monitoring Cacti.
(8)
7 1.4 Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam rancang bangun sistem ini adalah sebagai berikut :
1. Studi Pustaka
Merupakan suatu metode pengumpulan data dengan cara membaca atau mempelajari buku-buku ataupun materi-materi hasil pencarian melalui media internet yang berhubungan dengan masalah yang menjadi topik dalam perancangan sistem ini.
2. Analisis dan Perancangan
Merupakan suatu metode pengumpulan data dengan cara menganalisa kebutuhan yang diperlukan serta melakukan perancangan sistem monitoring jaringan yang akan diimplementasikan.
3. Implementasi
Merupakan metode dengan cara menerapkan semua teori penunjang serta perangkat-perangkat yang dibutuhkan untuk membentuk suatu sistem monitoring jaringan.
4. Pengujian dan Analisa
Merupakan metode dengan cara menguji sistem yang telah diimplementasikan lalu melakukan pencatatan data untuk dianalisa .
5. Kesimpulan
Merupakan metode dengan tujuan membuat kesimpulan akhir berdasarkan data dari sistem yang telah di uji dan analisa lalu terdapat pula saran untuk pengembangan dari sistem ini.
1.5 Sistematika Penulisan
Sistematika yang digunakan untuk penulisan pada rancang bangun sistem ini adalah :
(9)
8 BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan tentang latar belakang, maksud dan tujuan, batasan masalah, metode penelitian dan sistematika penelitian.
BAB II TEORI PENUNJANG
Bab ini berisi tentang teori dasar yang menunjang dalam rancang bangun sistem monitoring jaringan.
BAB III PERANCANGAN SISTEM
Bab ini menguraikan tentang bagaimana sistem akan dibangun. BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA
Bab ini berisi tentang hasil uji sistem yang didapat dari analisa data. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi tentang kesimpulan dari data yang telah diambil dan dianalisa serta terdapat saran yang bisa dilakukan untuk pengembangan selanjutnya.
(10)
53
BAB II
TEORI PENUNJANG
2.1 Definisi Jaringan KomputerJaringan komputer adalah suatu himpunan interkoneksi sejumlah komputer
autonomous melalui media perantara[2]. Berdasarkan klasifikasinya, jaringan dibagi menjadi:
1. Berdasarkan cakupan area geografis. 2. Berdasarkan Topologi Jaringan.
2.1.1 Pembagian Jaringan Berdasarkan Area Geografis Berikut pembagian jaringan berdasarkan geografis: 1. LAN (Local Area Network)
LAN merupakan jaringan komputer yang hanya mencakup wilayah kecil seperti jaringan komputer kampus, gedung, kantor, dalam rumah, sekolah atau yang lebih kecil. Beberapa teknologi yang digunakan pada LAN adalah- ethernet, Token Ring, Token Bus, FDDI, dan ATM LAN. Namun untuk jaman sekarang, kebanyakan LAN berbasis pada teknologi IEEE 802.3 Ethernet yang mempunyai kecepatan transfer data 10, 100, 1.000, 10.000, 40.000atau 100.000 Mbit/s.
2. MAN (Metropolitan Area Network)
Jaringan dalam suatu kota dengan transfer data berkecepatan tinggi, yang menghubungkan berbagai lokasi seperti kampus, perkantoran, pemerintahan, dan sebagainya. Jaringan MAN memiliki jangkauan antar 10 hingga 50 km. Biasanya MAN meliput jaringan antar kantor-kantor dalam satu kota antara pabrik/instansi dan kantor pusat yang berada dalam jangkauannya.
3. WAN (Wide Area Network)
Jaringan komputer yang mencakup area lokasi yang lebih luas, dengan melibatkan kesatuan komputer yang lebih banyak. Hal ini sudah jelas berbeda dengan MAN atau mungkin LAN yang dibatasi dengan ruangan dan bangunan.
(11)
54 WAN tidak dibatasi dengan ruangan ataupun bangunan bahkan cakupannya bisa sampai dengan antar benua.
2.1.2 Topologi Jaringan
Terdapat dua macam topologi jaringan yaitu topologi fisik dan topologi logika. 1. Topologi fisik fungsinya untuk menggambarkan secara fisik atau nyata
bagaimana perangkat-perangkat terhubung satu sama lain hingga menjadi suatu jaringan.
2. Topologi logika fungsinya untuk menampilkan bagaimana pengaturan pada tiap perangkat di jaringan agar bisa terhubung dan melakukan komunikasi satu sama lain.
2.1.2.1 Topologi Fisik
Beberapa jenis dari topologi fisik sebagai berikut : 1. Topologi Bus
Topologi bus yaitu topologi yang di setiap terminalnya terhubung ke sebuah jalur utama komunikasi data. Infomasi atau data yang akan dikirim dan diambil harus melalui jalur utama komunikasi data dan melewati workstation (komputer). Kelebihan topologi Bus adalah biaya instalasi yang murah dan pemasangannya mudah. Kekurangannya adalah jika ada satu jalur yang putus maka satu jaringan tersebut akan berhenti atau tidak dapat digunakan.
(12)
55 Gambar 2.1. Topologi Bus
2. Topologi Star (Bintang)
Topologi Star yaitu topologi yang memiliki pusat berupa hub atau switch yang berfungsi untuk menghubungkan dan meneruskan pengiriman data antar perangkat. Kelebihan dari topologi Star adalah mudah melakuan pelacakan ketika terjadi suatu masalah fisik, mudah untuk melakukan penambahan dan pengurangan perangkat, jika terjadi suatu masalah pada suatu jalur maka tidak mempengaruhi jalur yang lain. Kekurangannya adalah jika pusat penghubung jaringan (hub / switch) rusak atau mati maka setiap perangkatyang terhubung pada pusat tersebut tidak dapat melakukan pengiriman atau pengambilan data dan membutuhkan kabel yang lebih banyak dibandingkan dengan topologi Bus
dan topologi Ring.
(13)
56 3. Topologi Ring (Cincin)
Topologi ring yaitu topologi yang mana setiap perangkat terhubung secara seri dengan yang lain hingga membentuk suatu lingkaran yang tertutup (loop).
Kelebihan dari topologi ini adalah mudah dalam pembangunannya dan biaya untuk pembangunan topologi ini masih lebih murah dibandingkan dengan topologi star. Kekurangannya adalah topologi ini agak sulit dikembangkan ke skala yang lebih besar dan jika di suatu jaringan ada kabel yang putus maka jaringan tersebut akan berhenti.
Gambar 2.3. Topologi Ring[1]
4. Topologi Tree
Topologi tree merupakan gabungan dari dua topologi fisik yaitu topologi bus dan gabungan dari beberapa topologi star. Namun pada topologi ini, jika kabel pada topologi bus terputus maka setiap jaringan pada topologi star masih berjalan dengan baik hanya saja topologi star disuatu jaringan tidak dapat terhubung dengan topologi star lainnya. Topologi ini biasanya digunakan untuk jaringan berskala besar yaitu WAN. Meskipun namanya adalah topologi bus, kabel yang digunakan tidak hanya coaxial saja, namun juga bisa berupa serat optik.
(14)
57 Gambar 2.4. Topologi Tree
2.1.2.2 Topologi Logika
Beberapa jenis dari topologi logika sebagai berikut : 1. Shared Media Topology
Pada topologi shared media, semua perangkat jaringan atau node yang terhubung dalam jaringan dapat mengakses media jaringan setiap saat dan tanpa dibatasi waktu.Itulah beberapa keunggulan dari topologi ini.Tetapi, salah satu kelemahannya adalah dapat mengakibatkan mudahnya terjadi tabrakan data.Untuk mengatasi masalah seringnya terjadi tabrakan data. Pada topologi ini menggunakan metode akses berupa CSMA/CD yang bekerja dengan cara mendeteksi tabrakan data pada suatu jaringan. Apabila suatu node hendak mengirimkan data, maka node tersebut akan mengecek apakah media jaringan sedang terpakai atau tidak/kosong. Jika kosong maka data akan dikirimkan ke semua node dalam satu jaringan menggunakan alamat broadcast. Meskipun semua node dikirimkan data dari node sumber, tetapi hanya penerima yang ditujukan oleh pengirim saja yang bisa menerima data tersebut dan yang tidak berhak akan data tersebut akan segera melakukan ‘drop’ paket. Ketika terjadi
tabrakan yang diakibatkan oleh dua node atau lebih yang secara bersamaan mengirimkan data, maka semua node akan mendapat sinyal untuk berhenti melakukan pengiriman serta data yang sedang dikirimkan akan dihancurkan.
(15)
58 Setiap node akan menunggu dan mulai mengirimkan data kembali secara bergantian yang dilakukan pada waktu random.Contoh jaringan yang menggunakan topologi logika ini adalah semua jenis jaringan yang menggunakan
ethernet card seperti : 10BASE2(Bus), 10BASE5(Star), 10BASE-T(Tree)[2].
2. Token Based Topology
Topologi token-based menggunakan frame data bernama token yang berjalan mengelilingi jaringan. Token disini bisa dikatakan seperti suatu kendaraan yang digunakan untuk membawa data yang ingin dikirimkan dengan cara melewati satu persatu setiap komputer dengan satu arah saja. Bisa searah seperti jarum jam, bisa pula dengan sebaliknya. Salah satu kelebihan dari topologi ini adalah tabrakan data tidak pernah terjadi karena penggunaan token dilakukan secara bergiliran. Tetapi, hal tersebut dapat mengakibatkan delay(waktu tunnggu) bila ada banyak node yang ingin mengirimkan data. Topologi ini bersifat
deterministic yang artinya adalah data yang mengalir pada jaringan akan diatur scara bergiliran sehingga pengiriman data lebih dapat dipastikan[2].
2.2 Model Jaringan
Berikut adalah model jaringan yang paling banyak dikenal : 1. Model Referensi OSI
2. TCP/IP Protocol Suite
2.2.1 Model OSI (Open Systems Interconnection).
Model OSI bukanlah suatu protokol melainkan suatu model yang digunakan untuk memahami dan mendesain arsitektur jaringan yang fleksibel, robust, dan dapat dioperasikan.Model OSI juga menggambarkan lapisan kerangka kerja untuk desain sistem jaringan yang memungkinkan komunikasi antara semua tipe sistem komputer. Terdiri dari tujuh lapisan yang terpisah tetapi memiliki relasi.Tujuan dibuatnya model OSI adalah untuk memperlihatkan bagaimanana mempermudah komunikasi antara sistem yang berbeda tanpa harus merubah logika dasar hardware dan software[1].
(16)
59 Application Layer
Physical Layer Data Link Layer
Network Layer Transport Layer
Presentation Layer
Session Layer
Gambar 2.5. Model OSI
Berikut penjelasan untuk setiap lapisan : 1. Application Layer (Lapisan Aplikasi)
Lapisan ini menyediakan antar muka bagi user (pengguna) untuk menggunakan layanan seperti e-mail, unduh dan unggah file, remote perangkat, dan layanan-layanan lainnya.
2. Presentation Layer (Lapisan Presentasi)
Lapisan ini berhubungan dengan format data yang digunakan antara dua sistem yang saling bertukar data. Memiliki tugas utama yaitu :
- Translasi yang berguna untuk menerjemahkan kode data dari setiap sistem yang berbeda-beda. Pengkodean tersebut diperlukan karena setiap sistem menggunakan metode pengkodean yang berbeda.
- Enkripsi yang berguna untuk mengubah informasi asli yang akan dipertukarkan menjadi bentuk lain agar aman ketika melalui jalur pengiriman. - Kompresi yang berguna untuk mengurangi jumlah bit pada informasi yang
akan dipertukarkan. 3. Session Layer (Lapisan Sesi)
Lapisan sesi berguna untuk melakukan pembangunan, menjaga, dan mensinkronisasikan interaksi antara sistem yang akan berkomunkasi. Tanggung
(17)
60 jawabnya adalah sebagai Dialog Control yaitu lapisan sesiyang memungkinkandua sistem untuk membangung dialog serta bertanggung jawab untuk Synchronization yaitu proses untuk menambahkan titik-titik pemeriksaan pada aliran data.
4. Transport Layer (Lapisan Transport)
Lapisan ini bertanggung jawab untuk pengiriman proses ke proses dari seluruh pesan. Tugas lain dari lapisan ini sebagai berikut :
- Service-point addressing yang berarti untuk memberikan alamat port atau untuk membedakan proses(program berjalan) yang akan digunakan.
- Segmentation and Reassembly. Berguna memastikan seluruh pesan yang sampai di bagian penerima dalam keadaan utuh dan sesuai urutan dan melakukan identifikasi serta penggantian paket jika terjadi kehilangan pada saat proses pengiriman.
- Connection Control, Lapisan transport bisa berupa connectionless atau
connection-oriented. Jika Connectionless, maka setiap segmen diperlakukan sebagai paket bebas dan langsung dikirmkan ke perangkat tujuan. Jika
Connection-oriented, sebelum mengirimkan paket maka terlebih dahulu membuat koneksi ke perangkat tujuan. Setelah data terkirim, koneksi akan diputus.
- Flow Control, untuk mengatur kecepatan pengiriman data agar tidak dibuang akibat ketidaksanggupan penerima(tujuan) dalam menerima data dari sumber pengirim.
- Error Control. Memastikan seluruh pesan sampai pada lapisan transport di penerima tanpa ada masalah.
5. Network Layer (Lapisan Jaringan)
Lapisan jaringan bertanggung jawab untuk pengiriman paket dari sumber pengirim ke penerima (tujuan akhir) meskipun melewati beberapa jaringan.Tanggung jawab lainnya di lapisan ini yaitu melakukan fungsi pengalamatan logika yang digunakan untuk pengiriman paket ketika keluar
(18)
61 melewati jaringan lokal serta fungsi Routing untuk mengarahkan pengiriman paket hingga ketujuan melalui berbagai jaringan.
6. Data Link Layer (Lapisan Data Link)
Lapisan ini bertanggung jawab untuk perpindahan frame dari satu node ke node selanjutnya. Tanggung jawab lainnya dari lapisan ini sebagai berikut:
- Framing yaitu membagi aliran bit-bit yang diterima dari lapisan jaringan menjadi frame
- Physical Addressing (Pengalamatan Fisik) yaitu alamat yang digunakan sebagai sumber dan tujuan ketika melakukan pertukaran data pada jaringan lokal. Jika frame ditujukan pada perangkat diluar jaringan lokal maka alamat tujuannya adalah berupa alamat perangkat yang menghubungkan jaringan lokal dengan jaringan luar tersebut.
- Flow Control yang fungsinya mirip dengan lapisan transport hanya saja ini pengendalian antara node ke node.
- Error Control yang berfungsi untuk mekanisme mendeteksi dan mengirimkan
frame yang rusak, hilang, duplikasi.
- Access Control untuk menentukan perangkat mana yang memiliki kendali terhadap koneksi dengan perangkat lainnya pada waktu tertentu.
7. Physical Layer (Lapisan Fisik)
Lapisan ini bertanggung jawab terhadap perpindahan bit dari satu node ke node
selanjutnya. Lapisan fisik juga bertanggung jawab dengan hal sebagai berikut : - Karakteristik fisik dari antarmuka dan media perantara.
- Bit-bit representasi yaitu untuk menentukan jenis pengkodean bagaiman bit 0 dan bit 1 diubah ke bentuk sinyal.
- Data Rate yaitu untuk menentukan jumlah bit yang dikirimkan setiap detik. - Bit Sinkronisasi yaitu untuk menyamakan clock antara pengirim dan penerima. - Topologi Fisik yaitu untuk menggambarkan secara fisik atau nyata bagaimana
(19)
62 - Mode Transimisi yaitu untuk menentukan arah transmisi dari perangkat yang sedang melakukan pertukaran data. Simplex yaitu hanya satu perangkat yang bisa mengirimkan data dan yang lainnya hanya menerima. Half-Duplex yaitu dua perangkat bisa mengirim atau menerima data tetapi tidak dalam waktu yang bersamaan.Full-Duplex yaitu setiap perangkat bisa mengirim dan menerima data di waktu yang bersamaan.
2.2.2 TCP/IP Protocol Suite
Protokol TCP/IP lebih dulu dikembangkan dari pada model OSI. Memiliki empat susun lapisan yang mana jumlahnya tidak sesuai dengan model OSI. TCP/IP adalah protokol berhirarki yang dibuat secara bermodul dan masing-masing memiliki fungsi yang spesifik.
Jika dibandingkan antara model OSI dan protokol TCP/IP, terlihat pada gambar 2.6 bahwa pada TCP/IP tidak memiliki lapisan Presentasi dan lapisan Sesi seperti modelOSI karena fungsi dari kedua lapisan tersebut sudah dijadikan satu pada protokol TCP/IP di lapisan Aplikasi. Terdapat alasan mengapa hal tersebut dilakukan. Pertama, TCP/IP memiliki lebih dari satu lapisan Transport dimana beberapa fungsi lapisan Sesi juga terdapat di lapisan Transport. Alasan kedua,lapisan Aplikasi bukan hanya sekedar perangkat lunak. Di Lapisan ini, aplikasi bisa dikembangkan dengan banyak cara yang mana terkadang bisa memasukkan fungsi dari lapisan Presentasi dan lapisan Sesi. Dibawah ini adalah gambar perbandingan antara model OSI dan protokol TCP/IP.
(20)
63 Gambar 2.6. Perbandingan Antara Model OSI dan Protokol TCP/IP
Berikut penjelasan dari setiap lapisan pada protokol TCP/IP : 1. Physical Layer (Lapisan Fisik)
TCP/IP tidak menjelaskan tentang protokol spesifik apapun pada lapisan ini. Pada tingkatan inilah komunikasi antara node atau komputer terjadi secara fisik dengan bentuk data berupa bit yang mana aliran bit dikirimkan antara kedua node
ketika koneksi telah dibangun. 2. Data Link Layer (Lapisan Data Link)
Di lapisan ini TCP/IP juga tidak menjelaskan tentang protokol spesifik apapun.Tetapi bentuk data yang digunakan berupa frame. Frame adalah paket yang mengengkapsulasi data dari lapisan Jaringan dengan tambahan header dan
trailer. Pada dibagian depan frame terdapat alamat tujuan dan alamat sumber yang mana alamat tujuan diperlukan untuk menentukan penerima frame yang akan dikirimkan sedangkan alamat sumber diperlukan untuk kemungkinan respon atau pengenalan yang dibutuhkan oleh beberapa protokol lainnya.
(21)
64 Pada lapisan ini terdapat suatu protokol yang digunakan TCP/IP sebagai mekanisme transmisi yang disebut Internet Protocol (IP). IP mengirimkan data dalam bentuk paket yang terpisah-pisah, biasa disebut dengan
datagrams.Terdapat perbedaan antara komunikasi paket di lapisan jaringan dan lapisan fisik atau lapisan data Link. Pada lapisan jaringan, komunikasinya bersifat end-to-end yaitu antara sumber pengirim dan penerima akhir (tujuan), sedangkan pada lapisan fisik atau lapisan data Link hanya bersifat hop-to-hop
yaitu hanya antara dua node yang saling terhubung secara langsung. 4. Transport Layer(Lapisan Transport)
Terdapat perbedaan utama antara lapisan jaringan dan lapisan transport. Setiap
node memang memerlukan lapisan Jaringan, tetapi hanya komputer dengan komunikasi end-to-end saja yang memerlukan lapisan transport. Lapisan Jaringan bertanggung jawab untuk pengiriman masing-masing setiap datagram dari komputer A ke kekomputer B, sedangkan lapisan transport bertanggung jawab untuk pengiriman seluruh pesan dari komputer A ke komputer B yang mana bentuk data itu disebut dengan Segment. Di lapisan ini pula terdapat protokol yang biasa digunakan untuk pengiriman data yaitu User Datagram Protocol(UDP), Transmission Control Protocol (TCP), Stream Control Transmission Protocol (SCTP).
5. Application Layer(Lapisan Aplikasi).
Lapisan aplikasi pada TCP/IP setara dengan tiga kombinasi lapisan sesi, lapisan presentasi, lapisan aplikasi pada model OSI. Di lapisan Aplikasi, pengguna diperbolehkan mengakses layanan Internet pribadi kita atau Internet global. Banyak protokol yang digunakan pada lapisan untuk menyediakan bermacam layanan seperti electronic mail(e-mail), pertukaran data, mengakses situs, dan lain-lain. Bentuk data pada lapisan ini biasa disebut dengan message.
Komunikasi pada lapisan ini juga sama seperti lapisan transport yaitu end-to-end.Beberapa protokol yang ada pada lapisan ini sebagai berikut :
HTTP (Hyper Text Transfer Protocol) yang digunakan untuk layanan web. Telnet yang berfungsi untuk melakukan remote pada suatu host.
(22)
65 FTP (File Transfer Protocol) yang digunakan untuk keperluan file sharing.
2.3 Pengalamatan IPv4 (Internet Protocol version 4)
Alamat IPv4 adalah pengalamatan 32 bit yang secara unik dan universal menjelaskan hubungan antar perangkat (contoh: komputer atau router) ke Internet [1]. IPv4 bersifat unik yang berarti, tidak boleh ada dua atau lebih perangkat disaat yang bersamaan memiliki alamat yang sama. IPv4 bersifat universal yang berarti ketentuan sistem pengalamatan harus diterimaoleh setiap host yang ingin terhubung dengan jaringan. Pada IPv4 menggunakan pengalamatan 32 bit yang berarti memiliki spasi alamat sebanyak 232 atau sekitar 4,294,967,296 (lebih dari 4 milyar) alamat.
2.3.1 Notasi IPv4
Terdapat dua notasi yang umum digunakan untuk memperlihatkan alamat IPv4 yaitu notasi biner dan notasi desimal bertitik.
1 Notasi Biner.
Pada notasi biner, alamat IPv4 di tampilkan dengan 32 bit yang dibagi menjadi empat oktet bagian atau biasa disebut dengan alamat 4 byte.
2 Notasi Desimal Bertitik.
Notasi ini dibuat agar IPv4 terlihat lebih pendek dan mudah dibaca.Pada pengalamatan dijaringa, notasi ini basanya ditulis dalam bentuk desimal dengan pemisah berupa dot decimal (notasi desimal bertitik) untuk memisahkan angka disetiap byte. Dibawah adalah contoh notasi pengalamatanIPv4 :
Gambar 2.7. Contoh Notasi Pengalamatan IPv4
2.3.2 Classful Addressing
Pada classful addressing, pengalamatan dibagi menjadi 5 kelas yaitu A, B, C, D, dan E. Dibawah ini adalah gambar pembagian alamat ke 5 kelas tersebut.
(23)
66 Tabel II.1 Skema Pengalamatan Classful untuk IPv4
First bits of address Number of bits of network address Number of bits of host address Number of network address ranges available Number of hosts per network address
Class A 0 7 24 126 16.8 million
Class B 10 14 16 16 383 65 536
Class C 110 21 8 2 097 151 256
Class D (Multicast)
1110 28 Non-aggregatable
Multicast address
268 million 0
Class E 1111 Experimental use 268 million 0
‘A.0.0.0’.
Untuk penggunaan, pada umumnya hanya kelas A, B, dan C saja yang biasa digunakan, karena kelas D merupakan kelas untuk pengalamatan Multicast serta E merupakan kelas untuk keperluan tertentu seperti riset dan sebagainya.
Untuk pengelompokan pengalamatan, selain nomor IP dikenal juga netmask atau subnetmask. Yang besarnya sama dengan nomor IP yaitu 32 bit. Subnetmask tersebut dikelompokkan kedalam tiga kelas yaitu :
1. Kelas A, adalah semua nomor IP yang mempunyai subnetmask 255.0.0.0 2. Kelas B, adalah semua nomor IP yang mempunyai subnetmask 255.255.0.0 3. Kelas C, adalah semua nomor IP yang mempunyai subnetmask 255.255.255.0 Konsep mask tidak berlaku untuk pengalamatan kelas D dan E.
Gambar 2.8. Default Mask Untuk Classful Addressing
2.3.3 Classless Addressing
Pada tahun 1992 menjadi jelas bahwa ruang alamat IPv4 akan habis, dan metode alokasi alamat classful tidak bisa digunakan lagi. Hal ini
(24)
67 menyebabkandikembangkannya metode baru alokasi umum kisaran alamat IP berdasarkan Classless Inter-Domain Routing (CIDR). Skema alamat CIDR (diperkenalkan oleh RFC 1517-9 pada tahun 1993) adalah skema alokasi alamat yang lebih fleksibel yang memungkinkan untuk host atau subnet (subnetwork) rentang alamat dari setiap panjang (bukan ketat 8-bit, 16-bit atau 24 - bit host dan alamat subnetwork panjang dari skema alamat classful). Dengan memperkenalkan CIDR, kelas B dan kelas C alamat belum dialokasikan tersisa dapat dibagi antara perusahaan bisnis lebih daripada yang akan mungkin terjadi.
Fitur utama dari CIDR adalah pemisahan dari alamat jaringan dan alamat subnet (misalnya, alamat host) dengan cara subnet mask. Pada bagian subnet mask, semua bit 1 merupakan alamat subnetwork . Bentuk penulisan CIDR menggunakan notasi slash.
Tabel 2.1 Tabel Notasi Slash
2.4 Mini PC
2.4.1 Definisi Mini PC
Mini PC adalah komputer dengan bentuk yang kecil dan murah serta didesain untuk mampu melakukan pekerjaan yang ringan seperti berselancar di Internet, mengakses aplikasi web, memproses dokumen, dan memutar musik /video. Selain kecil dan murah, mini PC pada umumnya juga memiliki konsumsi daya yang rendah yaitu dibawah 50 Watt bahkan bisa bekerja dengan daya yang lebih rendah lagi yaitu hingga 8 Watt yang mana tergantung dari perangkat keras yang digunakan. Jika
(25)
68 dibandingkan komputer desktop, maka akan terlihat jauh sekali perbedaannya mengingat konsumsi daya pada komputer desktop pada umumnya menggunakan daya 100 Watt keatas.
2.4.2 Jenis-Jenis Mini PC
Ada beberapa Mini PC dengan prosesor ARM yang umum digunakan oleh pengguna awam seperti :
1. CubieBoard
CubieBoard adalah komputer single-board, dibuat di Shenzhen, Guangdong, Cina. Dalam waktu jangka pendek, papan dalam bentuk prototipe awal ini dijual hingga ke pasar internasional pada September 2012, lalu versi produksi mulai dijual pada bulan Oktober 2012.Cubiboard dapat menjalankan Android ICS 4, Ubuntu 12.04 desktop Fedora 19 ARM Remix desktop, sistem XBMC media player , Archlinux ARM atau server dasar Debian melalui distribusi Cubian.CubieBoard juga memiliki komunitas yang mendukung pengembangan platform ini. Sehingga penggunanya bisa langsung bertanya atau berdiskusi secara langsung pada komunitas tersebut.
Gambar 2.9. Cubieboard
2. PandaBoard
Pandaboard adalah komputer single-board yang murah dan konsumsi daya yang rendah. Platformnya dikembangkan berdasaran System on Chip (SoC) Texas
(26)
69 Instruments OMAP430. Produk pertama ini dijual sejak 27 oktober 2010 seharga $147.PandaBoard juga memiliki komunitas yang selalu membantu pengembangan platformnya.
Gambar 2.10. Pandaboard
3. BeagleBoard
BeagleBoard adalah komputer single-board yang murah dan konsumsi daya yang rendah, diproduksi oleh Texas Instruments yang berasosiasi dengan Digi-Key dan Newark element14 berdasarkan platform dengan System on Chip (SoC) Texas Instruments OMAP3530. Selain perangkat keras, perangkat lunak pada BeagleBoard juga bersifat open source. Papan ini dikembangkan oleh tim kecil dari kumpulan insinyur yang menargetkan penggunaan papan ini di perguruan tinggi di seluruh d\unia tentang kemampuan perangkat keras dan perangkat lunak
(27)
70 Gambar 2.11. Beagleboard
4. Raspberry Pi
Raspberry Pi adalah komputer single-board yang berukuran seperti kartu kredit, dikembangkan oleh Raspberry Pi Foundation di United Kingdom (UK) dengan tujuan untuk mempromosikan pengajaran berbasis ilmu komputer di sekolah-sekolah.Raspbery Pi Foundation menyediakan disitribusi sistem operasi berupa Debian dan Arch Linux Arm yang bisa di unduh melalui Internet.
(28)
71 2.5 Sistem Operasi
Sistem operasi adalah kumpulan program yang digunakan untuk mengatur kerja perangkat keras dan secara terus-menerus berjalan selama komputer dihidupkan [4]. Tujuan dari adanya sistem operasi adalah :
1. Mengefisiensikan kinerja pada perangkat keras komputer.
2. Agar sistem operasi bisa nyaman digunakan oleh pengguna komputer.
3. Menunjukkan lingkungan dimana seorang pengguna bisa mengeksekusi program yang telah dibuat atau di instalasi.
Jenis-jenis sistem operasi yang umum digunakan : 1. Microsoft Windows
Microsoft Windows adalah nama seri sistem operasi yang di kembangkan, dipasarkan, dan dijual oleh perusahaan Microsoft. Microsoft didirikan oleh Bill Gates and Paul Allen pada 4 April 1975. Produk buatan Microsoft sempat mendominasi pasar karena banyaknya peminat sistem operasi dengan
Graphical User Interface (GUI). Di mulai dari MS-DOS, Microsoft terus mengembangkan produknya hingga terdapat macam-macam seri dari Microsoft Windows yang sekarang ini masih banyak digunakan untuk keperluan komputer pribadi seperti Windows 8, Windows 7, Windows Vista, Windows XP. Microsoft juga menyediakan sistem operasi yang bisa digunakan untuk keperluan sebagai Server yaitu Windows Server 2012, Windows Server 2004, Windows Server 2003.
2. Linux Distribution (Distro)
Linux adalah sistem operasi yang dibuat berdasarkan kernel Linux dan sering dibarengi dengan package management system. Kernel Linux dibuat oleh Linus Torvalds pada tahun 1991 dengan versi pertama yaitu 0.01.Linux biasanya ditujukan pada perangkat keras PC yang umum digunakan, meskipun tidak menutup kemungkinan bahwa Linux digunakan juga pada komputer super dan embedded system.
Terdapat bermacam-macam distribusi Linux yang populer seperti Debian, Ubuntu, Fedora, Red Hat Mandriva, OpenSUSE, Slackware.
(29)
72 3. Mac OS
Mac OS adalah seri sistem operasi berbasi GUI yang dikembangkan oleh Apple Inc diperuntukkan bagi sistem komputer Macintosh buatan mereka.Sistem operasi untuk Macintosh memiliki dua seri utama yaitu Classic Mac OS dan Mac OS X(sering disebut OS X).
2.5.1 Sistem Operasi untuk Mini PC
Kebanyakan sistem operasi yang digunakan pada Mini PC adalah berbasis Linux karena selain membutuhkan biaya sedikit dalam implementasinya, Linux juga banyak mendukung arsitektur CPU dari Mini PC.Diantara banyaknya distro Linux yang ada, Ubuntu merupakan salah satu distro yang banyak digunakan serta memiliki komunitas yang cukup besar serta tersebar ke berbagai negara sehingga cukup mudah untuk meminta bantuan kepada forum jika ingin mengajukan pertanyaan seputar sistem operasi tersebut.
Ubuntu adalah salah satu sistem operasi(SO) yang bekerja menggunakan
kernel Linux dan bersifat open source.Kernel adalah bagian SO yang melakukan fungsi-fungsi dasar kerja seperti manajemen memori dan proses sedangkan Open Source maksudnya adalah kode atau sintak dari bahasa pemrograman yang memungkinkan untuk didapat, dipakai, dan dimodifikasi oleh siapapun. Ubuntu bukanlah sistem operasi yang dibuat dari awal melainkan adaptasi dari Linux Debian sehingga Ubuntu memiliki banyak kemiripan standar SO dengan Debian. Namun ada beberapa hal yang membuat kedua SO tersebut berbeda yaitu :
1. Meskipun fleksibel, Debian lebih banyak digunakan untuk menjadi Server,
sedangkan Ubuntu sendiri lebih ditujukan untuk distribusi desktop walaupun ada pula Ubuntu dengan edisi server.
2. Sebelum memberitahu pada umum bahwa ada pembaharuan perangkat lunak atau versi terbaru, Debian terlebih dahulu melewati prosedur bug-testing sedangkan Ubuntu bersifat lebih agresif yang mana mengeluarkan versi SO terbaru dan pembaharuan perangkat lunak bahkan menambahkan perangkat-perangkat lunak yang padahal belum bisa berjalan dengan stabil.Setelah melakukan instalasi,
(30)
73 Ubuntu juga sudah menyiapkan sekumpulan produksi dari OpenOffice.org,
Aplikasi browser, Manajemen foto, aplikasi klien untuk mail dan messaging, dan lain-lain yang siap dipakai. Pada Ubuntu juga disediakan Ubuntu Software Center
yang mana dapat mempermudah pemakainya untuk mencari aplikasi yang dipakai tanpa harus repot mencari melalui browser dan kebanyakan aplikasi yang disediakan tidak dipungut biaya sehingga langsung bisa di unduh.
2.6 Monitoring Jaringan
Monitoring jaringan adalah tindakan melakukan pemantauan, pengujian, konfigurasi, dan penyelesaian masalah pada jaringan untuk memenuhi persyaratan yang dibutuhkan dari suatu kelompok atau organisasi [1].Persyaratan tersebut bisa berupa kelancaran dan efisiensi dari kinerja jaringan yang menyediaan kualitas layanan bagi setiap pengguna jaringan.
Protokol yang banyak digunakan untuk manajemen jaringan, yaitu SNMP dan ICMP.
2.6.1 Simple Network Management Protocol(SNMP)
SNMP adalah protokol didalam jaringan yang digunakan untuk memanajemen jaringan dengan menentukan format dari paket yang dipertukarkan antara Manager dan Agent. Protokol SNMP juga untuk membaca dan mengubah status (nilai) dari objek (variabel) dalam paket SNMP. Protokol ini didesain pada lapisan aplikasi sehingga dapat memonitoring perangkat dari berbagai vendor yang berbeda-beda.
2.6.2 Manager dan Agent
Protokol SNMP Menggunakan konsep Manageryang biasa disebut Manager Network Management Stations (NMS)dan Agent.
(31)
74 Gambar 2.13. Konsep SNMP
Gambar diatas menjelaskan tentang konsep SNMP: Keterangan gambar:
Managerberupa perangkat untuk memanajemen jaringan.
Agent berupa perangkat yang akan dimanajemen dan dimonitoring oleh
Manager.
Manager berfungsi sebagai server yang menjalankan suatu sistem aplikasi yang mampu menangani tugas manajemen dalam jaringan. NMS bertanggung jawab untuk melakukan polling dan menerima trap dari Agent.Poll, dalam istilah manajemen jaringan adalah aksi melakukan query berupa suatu pada Agent (router, komputer, dan lain-lain)yang mana dapat digunakan nanti jika terjadi suatu masalah pada perangkat tersebut. Trap adalah suatu cara Agent untuk memberitahu NMS bahwa ada situasi abnormal yang telah terjadi. Misalkan salah satu kabel router ada yang tidak berfungsi maka router akan mengirimkan trap ke NMS secara asinkron, bukan hasil respon dari query NMS.
Agent adalah software kecil yang berjalan pada perangkat jaringan. Bisa berupa program (contoh: daemon dalama bahasa Unix) yang terpisah maupun tergabung didalam sistem operasi (contoh: IOS pada router Cisco atau sistem operasi tingkat rendah yang mengatur Uninterruptible Power Supply atau disingkat UPS). Karena sekarang banyak perangkat berbasis IP yang sudah tersedia fitur SNMP Agent
(32)
75 maka semakin membuat pekerjaan sistem administrator menjadi semakin mudah.Berikut adalah relasi dari NMS dan Agent :
NMS
Agent
TRAP dikirimkan ke NMS
Query dikirimkan ke Agent
Agent mengirimkan respon dari query yang dikirmkan oleh NMS
Gambar 2.14. Relasi Antar NMS dan Agent
2.6.3 Komponen Manajemen
Agar bisa menyelesaikan tugas manajemen di jaringan, diperlukan tiga komponen utama yaitu SNMP, SMI, dan MIB.
Gambar 2.15. Komponen dari Manajemen Jaringan
Setiap komponen memiliki peran masing-masing:
1. SNMP, memiliki peranan untuk mendefinisikan format paket yang akan dikirimkan Manager ke Agent dan sebaliknya. Protokol SNMP juga untuk membaca dan mengubah status (nilai) dari objek (variabel) dalam paket SNMP.
2. Structure of Management Information (SMI),memiliki peranan untuk mendefinisikan aturan umum untuk penamaan objek, mendefinisikan tipe objek
(33)
76 (termasuk jarak dan panjang), dan memperlihatkan bagaimana cara untuk
men-encode objek dan nilainya.
SMI bisa dikatakan sebagai petunjuk bagi SNMP dengan menekankan tiga atribut yang digunakan untuk menangani objek yaitu : nama, tipe data dan metode encoding.
Atribut Objek
Metode Pengkodean Tipe Data
Nama
Gambar 2.16. Atribut Objek
Nama, SMI mengharuskan setiap objek yang akan dimanajemen harus memiliki nama yang unik Untuk penamaan objek secara global, SMI menggunakan penanda berhirarki berdasarkan pohon struktur yang disebut dengan Objek Identifier (OID).
(34)
77 Gambar 2.17. Object Identifier
Pohon struktur dimulai dengan root yang tidak memiliki nama. Setiap objek dapat dinotasikan dengan urutan angka integer yang dipisahkan oleh tanda baca titik. Objek-objek pada pohon struktur juga bisa dinotasikan dengan menggunakan urutan nama berupa teks yang juga dipisahkan oleh tanda baca titik. Notasi integer digunakan oleh SNMP, sedangkan notasi nama teks digunakan oleh manusia. Berikut adalah contoh notasinya :
Gambar 2.18. Notasi pada Object Identifier
Tipe Data,untuk mendefnisikan penggunaan tipe data pada objek, SMI menggunakan dasar dari pendefinisian Abstract Syntax Notation1(ASN.1) dan melakukan beberapa tambahan berdasarkan dari pendefinisian ASN.1. Berikut adalah tabel yang digunakan sebagai tipe data menggunakan ASN. 1
(35)
78 beserta tambahan dari SMI yang mana dari pertama hingga kelima adalah definisi dari ASN. 1 dan sisanya adalah penambahan dari SMI :
Tabel 2.2 Tipe Data
Metode Pengkodean, untuk pengkodean data dan dikirmkan melalui jaringan, SMI menggunakan Basic Encoding Rules (BER). BER menspesifikasikan setiap data yang dikodekan kedalam tiga format dengan ukuran field yangsamayaitu: tag, length, value.
Gambar 2.19. Format Metode Pengkodean
Tag. Memiliki panjang 1 byte dengan subfield : class (2 bit) , format (1 bit), number (5 bit).
(36)
79 Length.Memiliki panjang field 1 byte atau lebih. Jika 1 byte, maka Most Significant Bit(MSB) dari 1 byte tersebut haruslah bernilai 0. Jika lebih dari 1 byte, maka MSB pada 1 byte pertama harus harus bernilai 1.
Value.Field ini untuk mengkodekan nilai dari data sesuai aturan BER.
3. Managament Information Base (MIB), Memiliki peranan untuk membuat kumpulan dari objek bernama, menentukan tipe objek, mengatur hubungan tiap objek satu sama lain dalam entitas yang akan dimanajemen sesuai aturan yang dibuat SMI. Setiap Agent memiliki masing-masing MIB yang mana merupakan kumpulan dari objek yang bisa dimanajemen oleh Manager. Objek pada MIB dibagi menjadi 10 kelompok yang akan dipaparkan pada gambar dibawah ini :
Gambar 2.20. mib-2
10 kelompok objek pada MIB diatas memiliki pengertian tersendiri. Berikut adalah pengertiannya:
Sys. Objek ini berguna untuk menguraikan infomrasi umum tentang node
(sistem) seperti nama, lokasi, lama aktif dari node.
if. Objek ini berguna untukmenguraikan informasi tentang semua interface
yang ada pada node seperti jumlah interface, alamat fisik, dan alamat IP dari suatu interface.
at. Objek ini berguna untuk infomasi tentang tabel Address Routing Protocol
(ARP).
ip. Objek ini menguraikan informasi yang berhubungan dengan IP, seperti tabel routing dan alamat IP.
(37)
80 icmp. Objek ini menguraikan informasi yang berhubungan dengan ICMP, seperti jumlah paket yang dikirimkan dan diterima serta jumlah keseluruhan paket error yang telah dibuat.
tcp. Objek ini menguraikan informasi umum yang berhubungan dengan TCP, seperti tabel koneksi, nilai time-out, jumlah port, jumlah paket TCP yang dikirim dan diterima
udp. Objek ini menguraikan informasi umum yang berhubungan dengan UDP, seperti jumlah port dan jumlah paket UDP yang diterima dan dikirim.
snmp. Objek ini menguraikan informasi umum yang berhubungan dengan SNMP itu sendiri.
2.7 Internet Control Message Protocol (ICMP)
IP menyediakan layanan pengiriman datagram yang bersifat unreliable dan
connectionless yang mana layanan tersebut memang didesain untuk penggunaan sumber daya jaringan yang lebih efisien. Namun kekurangannya adalah tidak adanya
error control dan assistance mechanism sehingga pada protokol IP tidak ada error-reporting (pelaporan kesalahan) maupun error correcting mechanism (mekanisme koreksi kesalahan). Ini bisa menjadi suatu masalah karena setidaknya setiap pengiriman paket harus memiliki suatu parameter yang misalnya pengirim paket harus mengetahui apakah paket sudah sampai pada tujuan kurang dari batas waktu yang ditentukan atau tidak. Jika waktu pengiriman paket sudah melebihi dari waktu yang ditentukan maka paket akan dibuang. Protokol IP juga memiliki kekurangan mekanisme untuk mengetahui status koneksi host tujuan apakah dalam kondisi hidup atau tidak Untuk menutupi kekurangan itu semua, protokol ICMP didesain dan diimplementasikan dengan protokol IP.
2.8 Web Server
Web server adalah aplikasi server yang menggunakan model client/server
dan protokol Hyper Text Transfer Protocol (HTTP) untuk melayani permintaan file yang akan membentuk suatu halaman atau aplikasi web dari pengguna web. Setiap
(38)
81 situs web yang ada di Internet pasti memiliki sebuah aplikasi server progamnya masing-masing. Beberapa jenis web server yang digunakan pada umumnya adalah Apache dan Internet Information Service (IIS).
2.9 Apache
Apache adalah aplikasi web server yang sekarang banyak digunakan dan menjadi kunci perkembangan di dunia Internet [4]. Berjalan hampir diseluruh sistem berbasis UNIX seperti (Linux, Solaris, Digital UNIX, dan AIX) , Windows, dan lain-lain.Apache mendukung berbagai fitur yang banyak diimplementasikan sebagai kumpulan modul yang mana dapat menambah dari fungsi utamanya misalnya bahasa pemrograman server-side untuk mendukung skema otentikasi.Selain itu Apache juga memiliki fitur otentikasi database berdasarkan Database Management System
(DBMS), Fitur untuk pesan kesalahan yang bisa diatur, dan Content Negotiation.
Karena lisensinya “Open Source” dan source code-nya pun tersedia dengan bebas, siapapun dapat mengadaptasikan web server Apache sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan.
2.10 PHP:Hypertext Preprocessor (PHP)
PHP adalah bahasa server-side scripting yang didesain secara spesifik untuk web. Kode PHP dapat diselipkan dengan HyperText Markup Language(HTML) dan dieksekusi setiap kali halaman web dibuka / dikunjungi [5]. Kode PHP di interpretasikan oleh web server dengan modul prosesor PHP yang akhirnya akan menghasilkan halaman web.
2.11 MySQL
MySQL adalah relational database management system (RDBMS) yang sangat cepat dan robust. Sebuah database yang memungkinkan kita secara efisien untuk menyimpan, mencari, mengurutkan, dan mengambil data [5]. Server MySql mengendalikan akses ke data kita untuk memastikan bahwa setiap pengguna dapat
(39)
82 mengakses secara bersamaan, akses data yang cepat, dan memastikan bahwa hanya pengguna berwenang saja yang bisa mendapatkan mengakses.
MySQL tersedia dengan dua lisensi yaitu dibawah lisensi GPL (General Public License) yang penggunaanya tanpa dipungut biaya apapun sesuai ketentuan dari lisensi tersebut dan lisensi komersil yang mana kita harus membayar jika ingin mendistribusikan aplikasi non GPL yang mengikut sertakan penggunaan MySQL.
2.12 Cacti
Cacti adalah aplikasi untuk mengrafikkan dan mengukur kinerja yang bersifat
open source. Versi pertama dari Cacti di terbitkan pada 23 September oleh Tobias Oetiker. Cacti menyimpan semua informasi yang dibutuhkan untuk mengumpulkan data serta membuat grafiknya menggunakan basis data MySQL yang mana semuanya bisa dikonfigurasi menggunakan antarmuka web[6].
(40)
43
BAB III
PERANCANGAN SISTEM
3.1 Topologi Jaringan
Pada tahap ini akan dijelaskan bagaimana struktur dari topologi fisik star yang akan digunakan untuk membangun sistem monitoring jaringan. Berikut gambar beserta penjelasannya :
Mini PC Cubieboard
Manager
Local Area Network
Agent PC 1
PC 2
Router 1 Switch 1
100.10.1.0 / 24 192.168.2.0 / 24
PC 3
PC n
Catatan:
n = angka integer
Gambar 3.1. Topologi Untuk Sistem Monitoring Jaringan
Pada gambar 1 terdapat beberapa host yang terdiri dari Managerberupa Mini PC Cubieboard dan Agent berupa PC atau Routeryang terhubung dengan menggunakan
switch sebagai media penghubung. Masing-masing agent sudah memiliki MIB yang mana bisa didapatkan jika layanan berupa protokol SNMP sudah diaktifkan sehingga data dari setiap Agent bisa diminta oleh Manager lalu diolah agar menjadi tampilan yang mudah dimengerti oleh Administrator Jaringan.
(41)
44 3.2 Kebutuhan Infrastruktur
Untuk membangun sebuah sistem monitoring jaringan, diperlukan beberapa perangkat keras dan perangkat lunak yang harus disediakan. Berikut adalah perlengkapan yang diperlukan:
Tabel 3.1. Spesifikasi Perangkat Keras dan Perangkat Lunak Nama Perangkat Spesifikasi Perangkat
Keras
Spesifikasi Perangkat Lunak
Mini PC Cubieboard - Dual core ARM cortex-A7 processor, NEON, VFPv4, 512KB L2 cache
- 1GB DDR3 480MHz - Ethernet 10/100 Mbps - KabelUTP (unshielded
twisted pair)
- Memori SD Card
- Sistem operasi Cubieez 1.0.0c-a20 -
net-snmp-5.6.1.1-1.x86
- MySql 5.6.12 - PHP 5.4.12 - Apache 2.4.4
PC Desktop - Intel Core i5 2,3 GHz - Harddisk 500 GB - RAM 4 GB DDR3 - Ethernet 10/100 Mbps
- Sistem operasi Windows 7
- SNMP Service
Router - Ethernet 10/100 Mbps
- IEEE 802.11 b/g/n
- Mendukung SNMPv1
3.3 Diagram Alir Instalasi Perangkat Lunak Pendukung Sistem Monitoring Agar sistem monitoring jaringan bisa berjalan dengan baik, diperlukan beberapa proses seperti instalasi dan konfigurasi pada Manager dan Agent. Berikut adalah diagram alir instalasi perangkat lunak pendukung sistem monitoring.
(42)
45
Mulai
Instal Sistem Operasi Cubiuntu pada Mini PC
Konfigurasi Apache, MySQL, phpMyAdmin Instal Aplikasi Monitoring Instal SNMP Instal Apache, MySQL, phpMyadmin
Konfigurasi IP Address pada Mini PC
Berhasil ?
Tes koneksi jaringan dengan Agent
Berhasil ? Berhasil ? Berhasil ? Berhasil ? Berhasil ? Konfigurasi SNMP pada Mini PC
Berhasil ? Konfigurasi dan Hubungkan Aplikasi Monitoring dengan Apache, MySQL, phpMyadmin Berhasil ? Selesai Y T T T T T T T T Y Y Y Y Y Y Y
(43)
46 Pada Gambar 3.2 terlihat diagram alir untuk perancangan sistem pada Mini PC yang mana diawali dengan instalasi sistem operasi pada Mini PC Cubieboard yang diikuti dengan konfigurasi IP Address agar bisa terhubung dengan Agent sekaligus melakukan instalasi aplikasi pendukung melalui koneksi Internet. Setiap aplikasi pendukung seperti Apache, MySQL, phpMyAdmin harus di instal dan terkonfigurasi dengan benar agar aplikasi monitoring bisa berjalan dengan baik.
Mulai
Instal Sistem Operasi Windows 7
Konfigurasi IP Address dan Aktifkan Layanan
SNMP
Tes koneksi dan layanan SNMP ke Mini
PC Berhasil ?
Berhasil ?
Berhasil ? Y T
Y
Y T
T
Selesai
(44)
47 Pada gambar 3.3 terlihat diagram alir untuk perancangan sistem pada PC Desktop yang akan dimonitoring oleh Manager. Untuk permulaan, PC Desktop terlebih dahulu di instal sistem operasi Windows 7. Jika Sistem operasi sudah berjalan dengan baik, maka langsung dilakukan konfigurasi IP Address dan mengaktifkan layanan SNMP yang sebenarnya sudah tersedia langsung dari sistem operasi. Setelah itu, lakukan tes koneksi jaringan dengan Mini PC dan pastikan Mini PC bisa mendapatkan data SNMP dari Agent.
3.3.1 Diagram Alir SNMP
Terdapat dua dasar skema pengiriman paket SNMP yaitu disisi Manager dan disisi Agent.Dibawah ini adalah diagram alir pengiriman paket SNMP.
1. Disisi Manager
Start
Sending SNMP request to agent
SNMP has been replied ?
T Y
Processing SNMP with monitoring
application
Finish
SNMP Check Error
Gambar 3.4. Diagram Alir pada Sistem Monitoring disisi Manager Menggunakan Protokol SNMP
(45)
48 Diagram alir pada Gambar diatas merupakan penjelasan cara kerja monitoring. Pertama, Managerakan mengirimkan permintaanpaket SNMP ke perangkat Agent yang dituju tiap beberapa detik. Jika permintaan paket SNMP tidak dibalas, maka dari sisi Manager akan menerima tulisan berupa SNMP check error. Jika berhasil dikirim lalu dibalas oleh Agent maka data yang didapat akan diproses menggunakan perangkat lunak monitoring menjadi tampilan yang dapat dilihat melalui aplikasi monitoring.
2. Disisi Agent
Start
Waiting SNMP request from
Manager
SNMP has been received T
Y
Replying SNMP request to
Manager
Finish
Stand By
Gambar 3.5. Diagram Alir pada Sistem Monitoring disisi Agent Menggunakan Protokol SNMP
Diagram alir pada Gambar diatas merupakan penjelasan cara kerja monitoring. Pertama, Agent menunggu request SNMP dari Manager. Jika request paket SNMP tidak ada, maka Agent hanya tetap melakukan rutin komputer. Jika ada, maka permintaan data akan diproseslalu dikirimkan ke Manager.
(46)
49 3.3.2 Diagram Alir ICMP
Terdapat dua dasar skema pengiriman paket ICMP yaitu disisi Manager dan disisi Agent. Dibawah ini adalah diagram alir pengiriman paket ICMP.
1. Disisi Manager
Start
Sending ICMP (echo request message) to agent
ICMP has been replied? T
Y
Finish
Request Time Out / Destination Unreachable
Reply from Agent
Gambar 3.6. Diagram Alir pada Sistem Monitoring disisi Manager Menggunakan Protokol ICMP
Diagram alir pada gambar diatas merupakan penjelasan cara kerja pengiriman ICMP disisi Manager. Pertama, Managerakan mengirimkan paket ICMP ke host agent. Lalu dari sisi Managerakan menunggu balasan paket ICMP dan diproses untuk menampilkan status koneksi dari Agent pada aplikasi monitoring. Jika request paket ICMP tidak dibalas pada waktu tertentu, maka dari sisi Manager akan menerima menganggap koneksi terputus atau paket tidak sampai.
(47)
50 2. Disisi Agent
Start
Waiting ICMP (echo request message)
ICMP has been received? T
Y
Reply packet ICMP to Manager
(echo reply message)
Finish
Stand by
Gambar 3.7. Diagram Alir pada Sistem Monitoring disisi Agent Menggunakan Protokol ICMP
Diagram alir pada gambar diatas merupakan penjelasan cara kerja pengiriman ICMP disisi Agent. Pertama, Agent menunggu paket ICMP dari
Manager.Jika, tidak ada permintaan paket ICMP, maka Agent hanya tetap melakukan rutin komputer. Jika Agent menerima paket ICMP dari Manager, Agent akan membalas dengan echo reply message.
(48)
51
BAB IV
PENGUJIAN DAN ANALISA
Pengujian Mini PC dilakukan selama 30 hari dengan memonitoring 1 router
dan 15 PC Desktop di Laboratorium Sistem Digital. Dibawah ini adalah hasil pengujian dan analisa yang didapat setelah melakukan monitoring jaringan.
4.1 Pengujian Status Koneksi
Pada aplikasi monitoring terdapat tampilan untuk mengetahui status koneksi dari perangkat yang sedang di monitoring. Berikut adalah gambar yang diambil langsung dari Cubieboard yang sedang melakukan fungsi monitoring jaringan. Pada Gambar 4.1 terlihat beberapa kolom yang masing-masing menjelaskan dari Agent
yang sedang di monitoring.
(49)
52 Gambar 4.2. Rincian Status Koneksi
Penjelasan gambar:
Description : Kolom yang berisi nama Agent yang didefinisikan oleh Administrator Jaringan
ID : Nomor untuk identifikasi tiap-tiap Agent yang mana nilainya pasti berbeda satu sama lain.
Graphs : Jumlah grafik yang akan ditampilkan dari tiap Agent
Data Sources : Jumlah dari jenis informasi yang diambil, misalkan kapasitas harddisk, penggunaan RAM, penggunaan prosesor
State : Untuk menampilkan status koneksi antara Agent dengan
Manager, status up artinya Agent sedang menyala dan layanan SNMP juga ikut menyala. Status Down memiliki dua kemungkinan. PC/Router menyala tetapi layanan SNMP tidak berjalan atau hardwaredari PC/Router dalam keadaan tidak aktif(mati).
In State : Menampilkan berapa lama waktu dari Agent mengalami
(50)
53
Hostname : Kolom yang berisi nama asli dari Agent itu sendiri. Namun bisa diisi dengan IP Address.
Current(ms) : Nilai terakhir yang baru didapat ketika melakukan proses SNMP Request dan dibalas oleh Agent.
Average(ms) : Nilai rata-rata yang didapat ketika melakukan proses SNMP
Request hingga dibalas oleh Agent.
Availability : Nilai yang menunjukkan persentase waktu aktif dari Agent.
4.2 Grafik Data Router
Grafik data router adalah grafik yang menampilkan seluruh aktifitas paket yang keluar maupun paket masuk dari interface pada router. Pada pengujian ini, hanya menampilkan grafik data dari interface wlan(wireless) dan eth1(Internet) .Berikut adalah gambar grafik data router yang diambil dari router
pada laboratorium Sistem Digital di Universitas Komputer. Gambar 4.3 adalah grafik dari hasil monitoring
Gambar 4.3 Grafik eth1 Router
Penjelasan gambar :
Current : - Current Inbound untuk menampilkan nilai terakhir dari penggunaan bandwidthdarijalurInternet ke router.
- Current Inbound untuk menampilkan nilai terakhir dari penggunaan bandwidth dari jalurrouter ke Internet.
(51)
54 penggunaan bandwidth dari jalur Internet ke router.
- Average Outbounduntukmenampilkan nilai rata-rata dari penggunaanbandwidth dari jalurrouterkeInternet.
Maximum : - Maximum Inbound untuk menampilkan nilai tertinggi yang pernah dicapai dalam penggunaan bandwidth dari jalur Internet ke
router.
- Maximum Outbound untuk menampilkan nilai tertinggi yang pernah dicapai dalam penggunaan bandwidth dari jalur router ke Internet
Total : - Total Inbound untuk menampilkan nilai keseluruhan data yang datang dari Internet menuju ke router melalui port eth1.
- Total Outbound untuk menampilkan nilai keseluruhan data yang lewat dari router menuju ke Internet melalui port eth1.
4.3 Grafik Data PC
Grafik data PC adalah grafik yang menampilkan bermacam-macam informasi mengenai PC yang sedang di monitoring. Dalam pengujian ini, hanya menampilkan grafik berupa kapasitas penyimpanan data partisi C, RAM, Penggunaan prosesor. Berikut adalah gambar grafik yang diambil dari salah satu PC laboratorium Sistem Digital di Universitas Komputer.
Gambar 4.5 adalah grafik dari hasil monitoring
(52)
55 Penjelasan gambar :
Current : - Total Current untuk menampilkan sisa dari kapasitas partisi C. - Used Current untuk menampilkan kapasitas hdd partisi C yang
telah digunakan.
Average : - Total Average untuk menampilkan rata-rata dari total kapasitas C. - Used Average untuk menampilkan rata-rata penggunaan HDD
kapasitas partisi C.
Maximum : - Total Maximum untuk menampilkan nilai tertinggi dari kapasitas hdd partisi C.
- Total Used untuk menampilkan nilai tertinggi yang pernah tercapai pada penggunaan HDD partisi C.
Gambar 4.6 adalah grafik dari hasil monitoring RAM pada PC07
Gambar 4.5 Grafik Penggunaan RAM
Penjelasan gambar :
Current - Total Current untuk menampilkan sisa dari kapasitas RAM.
- Used Current untuk menampilkan kapasitas hdd partisi C yang telah digunakan.
Average - Total Average untuk menampilkan rata-rata dari total kapasitas RAM. - Used Average untuk menampilkan rata-rata penggunaan RAM.
(53)
56 Gambar 4.7 adalah grafik dari hasil monitoring CPU pada PC07
Gambar 4.6 Grafik Penggunaan CPU
Maximum - Total Maximum untuk menampilkan nilai tertinggi dari kapasitas RAM.
- Total Used untuk menampilkan nilai tertinggi yang pernah tercapai pada penggunaan RAM.
(54)
57 Penjelasan gambar :
Current : Nilai persentase terakhir penggunaan CPU.
Average : Nilai persentase rata-rata penggunaan CPU.
Maximum : Nilai persentase tertinggi yang pernah tercapai pada penggunaan CPU.
4.4 Kinerja Mini PC
Berikut adalah gambar yang diambil ketika Mini PC sedang melakukan pemantauan:
Gambar 4.7. Kinerja Mini PC Saat Stand By
Gambar 4.8. Kinerja Mini PC Saat Melakukan SNMP Request
4.5 Hasil Analisa Monitoring
Mini PC menampilkan grafik tanpa ada masalah baik grafik untuk PC maupun
router dari hasil pemantauan tiap Agent. Untuk contoh, bisa dilihat pada gambar pengujian pada grafik PC 07 dan router mikrotik.
4.6 Analisa Kinerja Mini PC
Berikut adalah hasil analisa grafik setelah pemantauan dilakukan :
1. Mini PC bisa melakukan pemantauan hingga 15 klien tanpa menggunakan RAM dan Prosesor yang begitu besar.
(55)
58 2. Mini PC dapat menghemat biaya listrik dibandingkan dengan PC Desktop. Tabel dibawah merupakan asumsi hasil perbandingan biaya listrik yang dibutuhkan oleh Mini PC dibandingkan dengan PC Desktop.
Tabel 4.1 Perhitungan Biaya Listrik
Kalkulasi Mini PC PC Desktop
Besar Daya 5 V x 1A = 5 W 450 W
Lama Penggunaan 24 jam 24 jam
Rp/kWh Rp. 1.352/ kWh (untuk
golongan P1 tarif baru 2014)
Rp. 1.352/ kWh (untuk golongan P1 tarif baru 2014)
Jangka waktu 30 hari 30 hari
Total 0.005 kW x 24 x Rp.
1.352 x 30 = Rp. 4.866,00
0.45 kW x 24 x Rp. 1.325 x 30 = Rp. 429.300,00
(56)
52
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 KesimpulanDari hasil analisis dan implementasi yang dilakukan, dapat diambil beberapa kesimpulan, yaitu :
1. Mini PC mampu melakukan fungsi pemantauan pada jaringan tanpa ada kendala dari segi hardware.
2. Mini PC mampu menggantikan PC Desktop untuk melakukan monitoring jaringan.
3. Berdasarkan analisi tabel 4.1, efisiensi biaya listrik dapat tercapai karena daya yang diperlukan Mini PC lebih rendah dibandingkan PC Desktop.
5.2 Saran
Beberapa saran yang bisa dilakukan untuk pengembangan dari tugas akhir ini antara lain :
1. Menambahkan Agent atau parameter monitoring dengan jumlah yang lebih banyak hingga terlihat batas maksimum dari kinerja Mini PC.
2. Dapat menampilkan suhu dan pengunaan daya berupa nilai yang dihasilkan dari perangkat lunak.
3. Bisa melihat data monitoring di lokasi manapun hanya dengan menggunakan Internet dan Browser.
(57)
(58)
(1)
56 Gambar 4.7 adalah grafik dari hasil monitoring CPU pada PC07
Gambar 4.6 Grafik Penggunaan CPU
Maximum - Total Maximum untuk menampilkan nilai tertinggi dari kapasitas RAM.
- Total Used untuk menampilkan nilai tertinggi yang pernah tercapai pada penggunaan RAM.
(2)
57 Penjelasan gambar :
Current : Nilai persentase terakhir penggunaan CPU. Average : Nilai persentase rata-rata penggunaan CPU.
Maximum : Nilai persentase tertinggi yang pernah tercapai pada penggunaan CPU.
4.4 Kinerja Mini PC
Berikut adalah gambar yang diambil ketika Mini PC sedang melakukan pemantauan:
Gambar 4.7. Kinerja Mini PC Saat Stand By
Gambar 4.8. Kinerja Mini PC Saat Melakukan SNMP Request
4.5 Hasil Analisa Monitoring
Mini PC menampilkan grafik tanpa ada masalah baik grafik untuk PC maupun router dari hasil pemantauan tiap Agent. Untuk contoh, bisa dilihat pada gambar pengujian pada grafik PC 07 dan router mikrotik.
4.6 Analisa Kinerja Mini PC
Berikut adalah hasil analisa grafik setelah pemantauan dilakukan :
1. Mini PC bisa melakukan pemantauan hingga 15 klien tanpa menggunakan RAM dan Prosesor yang begitu besar.
(3)
58 2. Mini PC dapat menghemat biaya listrik dibandingkan dengan PC Desktop. Tabel dibawah merupakan asumsi hasil perbandingan biaya listrik yang dibutuhkan oleh Mini PC dibandingkan dengan PC Desktop.
Tabel 4.1 Perhitungan Biaya Listrik
Kalkulasi Mini PC PC Desktop
Besar Daya 5 V x 1A = 5 W 450 W
Lama Penggunaan 24 jam 24 jam
Rp/kWh Rp. 1.352/ kWh (untuk
golongan P1 tarif baru 2014)
Rp. 1.352/ kWh (untuk golongan P1 tarif baru 2014)
Jangka waktu 30 hari 30 hari
Total 0.005 kW x 24 x Rp.
1.352 x 30 = Rp. 4.866,00
0.45 kW x 24 x Rp. 1.325 x 30 = Rp. 429.300,00
(4)
52
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari hasil analisis dan implementasi yang dilakukan, dapat diambil beberapa kesimpulan, yaitu :
1. Mini PC mampu melakukan fungsi pemantauan pada jaringan tanpa ada kendala dari segi hardware.
2. Mini PC mampu menggantikan PC Desktop untuk melakukan monitoring jaringan.
3. Berdasarkan analisi tabel 4.1, efisiensi biaya listrik dapat tercapai karena daya yang diperlukan Mini PC lebih rendah dibandingkan PC Desktop.
5.2 Saran
Beberapa saran yang bisa dilakukan untuk pengembangan dari tugas akhir ini antara lain :
1. Menambahkan Agent atau parameter monitoring dengan jumlah yang lebih banyak hingga terlihat batas maksimum dari kinerja Mini PC.
2. Dapat menampilkan suhu dan pengunaan daya berupa nilai yang dihasilkan dari perangkat lunak.
3. Bisa melihat data monitoring di lokasi manapun hanya dengan menggunakan Internet dan Browser.
(5)
(6)