Sistem Pendukung Keputusan Penerimaan Calon Siswa Baru SMU Negeri I Cikampek
SKRIPSI
Diajukan untuk Menempuh Ujian Akhir Sarjana Program Strata Satu Jurusan Teknik Informatika
Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia
RIVAL ROECKSINTAIN
10105114
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
(2)
(3)
(4)
ii
ABSTRACT
DECISION SUPPORT SYSTEM NEW STUDENT RECEPTION HIGH SCHOOL 1 CIKAMPEK
By :
Rival Roecksintain
10105114
High school 1 Cikampek is one of the schools that still use manual system to the academic process. The purpose and objective of this research is to study the process of new admissions system is still done with a manual system to a computerized system using the ID3 decision tree method as an algorithm to simplify the selection process for new students.
Designing system used is prototype method, a tool used to design systems such as Flow Map (Flow Chart Document), Contecsx Diagram (Diagram Context), DFD (Data Flow Diagram). While the tool uses MySQL database application development and programming language of Borland Delphi 7.0.
The system also has an advantage that helps the user / new student admissions committee for prospective students can prepare new data, the data value of prospective new students, new student selection, and registration data. Besides the efficiency of time is more guaranted and also help in the process of making the reports required by the user and the new students themselves as a new student data reports and the reports of students accepted or rejected at high school 1 Cikampek.
Results from this study is to analyze the applications that can facilitate large amounts of data, to assist in providing information as a result of corporate decisions. But this system also, there are weaknesses in terms of facilities and appearance of the program so that still needs improvement.
(5)
i
ABSTRAK
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN
PENERIMAAN SISWA BARU SMU NEGERI 1 CIKAMPEK
Oleh :
Rival Roecksintain
10105114
SMU Negeri 1 cikampek adalah salah satu sekolah yang masih mengunakan sistem manual untuk proses akademik. Adapun maksud dan tujuan dari penelitian ini adalah mempelajari proses sistem penerimaan siswa baru yang masih dikerjakan dengan sistem manual menjadi sistem yang terkomputerisasi dan menggunakan metode decision tree dengan ID3 sebagai algoritmanya untuk mempermudah dalam proses seleksi penerimaan siswa baru.
Perancangan sistem yang digunakan adalah dengan menggunakan metode
Prototipe, alat yang digunakan untuk merancang sistem berupa Flow Map (Bagan Alir Dokumen), Contecsx Diagram (Diagram Konteks), DFD (Data Flow Diagram). Sedangkan alat pengembangan aplikasi database menggunakan MySQL dan bahasa pemrograman Borland Delphi 7.0.
Sistem yang dibuat ini juga mempunyai kelebihan yaitu membantu user/panitia penerimaan siswa baru untuk dapat mengolah data calon siswa baru, data nilai calon siswa baru, penyeleksian siswa baru, dan data registrasi. Selain itu efisiensi waktu lebih terjamin dan juga membantu dalam proses pembuatan laporan-laporan yang dibutuhkan oleh user serta siswa baru itu sendiri misalnya laporan data siswa baru dan laporan siswa diterima atau ditolak SMU Negeri 1 Cikampek.
Hasil dari penelitian ini adalah aplikasi yang dapat mempermudah menganalisis sejumlah data yang besar, guna membantu memberikan informasi sebagai hasil pengambilan keputusan perusahaan. Namun sistem ini juga masih terdapat kelemahan dari segi fasilitas dan tampilan program sehingga masih memerlukan perbaikan.
(6)
vi
Kata Pengantar ... iii
Daftar Isi... vi
Daftar Gambar ... x
Daftar Tabel ... xii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1.Latar Belakang ... 1
1.2.Identifikasi Masalah ... 2
1.3.Maksud dan Tujuan... 2
1.4.Batasan Masalah ... 3
1.5.Metodologi Penelitian ... 4
1.6.Sistematika Penulisan ... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 8
2.1.Ruang Lingkup Objek Penelitian ... 8
2.1.1. Sejarah SMU N 1 Cikampek ... 8
2.2.Landasan Teori... 9
2.2.1. Konsep Dasar Sistem ... 9
2.2.1.1. Karakteristik Sistem ... 10
2.2.2. Konsep Dasar Informasi ... 11
2.2.2.1. Siklus Informasi ... 12
(7)
2.2.4. Konsep Dasar Sistem Informasi ... 13
2.2.4.1. Komponen Sistem Informasi ... 14
2.2.5. Sistem Pendukung Keputusan ... 15
2.2.5.1. Pengertian Sistem Pendukung Keputusan ... 15
2.2.5.2. Manfaat Sistem Pendukung Keputusan ... 16
2.2.5.3. Data Mining ... 17
2.2.5.3.1. Decision Tree ... 19
2.2.6. Basis Data ... 23
2.2.7. Database Management Sistem ... 25
2.2.8. Flowmap ... 27
2.2.9. Entitas Relational Diagram ... 27
2.2.10.Kamus Data ... 29
2.2.11.Diagram Konteks ... 30
2.2.12.Data Flow Diagram ... 31
2.2.13.Software Pendukung ... 33
2.2.13.1. Delphi ... 33
2.2.13.2. MySQL ... 34
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... 36
3.1.Analisis Sistem... 36
3.1.1. Analisa Masalah ... 36
3.1.1.1. Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan ... 37
3.1.2. Prosedur Sistem Yang Sedang Berjalan ... 37
(8)
3.1.3. Penyalesaian Maslah Dengan Metode Decision Tree ... 46
3.1.4. Analisa Kebutuhan Non Fungsional ... 58
3.1.4.1. Analisa Perangkat Keras ... 58
3.1.4.2. Analisa Perangkat Lunak ... 59
3.1.4.3. Analisa Kebutuhan Pengguna ... 59
3.1.5. Analisis Pengkodean ... 60
3.1.6. Analisis Basis Data ... 61
3.1.7. Analisa Kebutuhan Fungsional ... 63
3.1.7.1. Diagram Konteks ... 63
3.1.7.2. Data Flow Diagram ... 63
3.1.7.3. Spesifikasi Proses ... 69
3.2.Perancangan Sistem ... 88
3.2.1. Perancangan Data ... 88
3.2.2. Perancangan Menu ... 93
3.2.3. Perancangan Tampilan Program ... 94
3.2.3.1. Tampilan Login ... 94
3.2.3.2. Tampilan Menu Utama ... 95
3.2.3.3. Tampilan Form Data Calon Siswa Baru ... 96
3.2.3.4. Tampilan Form Data Nilai Calon Siswa Baru ... 97
3.2.3.5. Tampilan Form Data Tahun Ajaran ... 98
3.2.3.6. Tampilan Form Kategori Nilai ... 99
3.2.3.7. Tampilan Form Pengatutan User ... 100
(9)
3.2.3.9. Tampilan Form Konfirmasi Tahun Ajaran ... 102
3.2.3.10. Tampilan Pesan ... 102
3.2.4. Perancangan Prosedural ... 103
3.2.5. Jaringan Semantik ... 109
BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN ... 110
4.1. Implementasi Sistem ... 110
4.1.1. Implementasi Perangkat Keras ... 110
4.1.2. Implementasi Perangkat Lunak ... 111
4.1.3. Implementasi Form ... 111
4.1.1. Implementasi Basis Data ... 112
4.2. Pengujian ... 116
4.2.1. Rencana Pengujian ... 116
4.2.2. Kasus Dan Pengujian Alpha ... 117
4.2.3. Kesimpulan Hasil Pengujian Alpha ... 136
4.2.4. Kasus dan Pengujian Beta ... 136
4.2.5. Kesimpulan Hasil Pengujian Beta ... 139
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 140
5.1.Kesimpulan ... 140
5.2.Saran ... 140
DAFTAR PUSTAKA ... 141 LAMPIRAN
(10)
x
Gambar 2.2 Tahapan Pada Data Mining ... ... 18
Gambar 2.3 Algoritma Pada Decision Tree ... ... 22
Gambar 2.4 Arsitektur Basis Data ... ... 24
Gambar 2.5 ERD one to one ... ... 29
Gambar 2.6 ERD one to many ... ... 29
Gambar 2.7 ERD many to many ... ... 29
Gambar 3.1 Flowmap prosedur PSB SMU N 1 Cikampek ... 41
Gambar 3.2 Flowmap prosedur test PSB ... .. 42
Gambar 3.3 Flowmap prosedur registrsi ... 43
Gambar 3.4 Decision Tree ... 56
Gambar 3.5 ERD Penerimaan Siswa Baru SMU N 1 Cikampek ... 62
Gambar 3.6 Diagram Konteks... 63
Gambar 3.7 DFD level 1 PSB SMU N 1 Cikampek ... 64
Gambar 3.8 DFD level 1 proses 1 Proses Login ... 64
Gambar 3.9 DFD level 1 proses 2 Data Master ... 65
Gambar 3.10 DFD level 2 proses 2.1 Tahun Ajaran ... 66
Gambar 3.11 DFD level 2 proses 2.2 Kategori Nilai ... 66
Gambar 3.12 DFD level 2 proses 2.3 Data Calon Siswa Baru ... 67
Gambar 3.13 DFD level 2 proses 2.4 Data User ... 67
(11)
Gambar 3.15 DFD level 1 proses 4 Laporan ... 69
Gambar 3.16 Relasi Antar Tabel ... 89
Gambar 3.17 Perancangan Menu Utama ... 93
Gambar 3.18 Perancangan Tampilan Login ... 94
Gambar 3.19 Perancangan Tampilan Utama ... 95
Gambar 3.20 Perancangan Tampilan Form Data Calon Siswa Baru ... 96
Gambar 3.21 Perancangan Tampilan Form Nilai Calon Siswa Baru... 97
Gambar 3.22 Perancangan Tampilan Form Tahun Ajaran ... 98
Gambar 3.23 Perancangan Tampilan Form Kategori Nilai ... 99
Gambar 3.24 Perancangan Tampilan Form Pengaturan User ... 100
Gambar 3.25 Perancangan Tampilan Form Penerimaan Siswa Baru ... 101
Gambar 3.26 Perancangan Tampilan Form Konfirmasi Tahun Ajaran ... 102
Gambar 3.27 Perancangan Pesan ... 103
Gambar 3.28 Prosedur Login ... 104
Gambar 3.29 Prosedur Seleksi Siswa Dengan Decision Tree... 105
Gambar 3.30 Prosedur Penambahan Data ... 106
Gambar 3.31 Prosedur Ubah Data ... 106
Gambar 3.32 Prosedur Pencarian Data ... 107
Gambar 3.33 Prosedur Penghapusan Data ... 107
Gambar 3.34 Prosedur Cetak Data ... 108
(12)
xvi
Lampiran B Tampilan Program ...B-1 Lampiran C Hasil Kuesioner ...C-1 Lampiran D Dokumen ...D-1 Lampiran E Surat Penelitian ...E-1
(13)
xiv
Simbol Nama Keterangan Entity Menunjukkan himpunan entitas
Garis Menunjukkan penghubung antara himpunan relasi dengan himpunan entitas dan himpunan entitas dengan atributnya
Belah ketupat / Relationship
Menunjukkan himpunan relasi
Atribut Menunjukan item data yang menjadi bagian dari suatu entitas
2. Simbol DataFlowDiagram
Simbol Nama Keterangan
Proses Menunjukkan kegiatan / kerja yang dilakukan oleh orang, mesin atau komputer
Terminator Menunnjukkan bagian dari luar
Arus / Aliran data
Menunjukkan arus dari proses
Data store Menunjukkan simpanan dari data yang dapat berupa suatu file / database di sistem komputer
(14)
xv 3. Simbol Flowchart
Simbol Nama Fungsi
Terminator Permulaan/akhir program
Garis alir (flow line)
Arah aliran program
Proses Proses perhitungan/proses pengolahan data
Input/output data Proses input/output data, parameter, informasi
Decision Perbandingan pernyataan, penyeleksian data yang memberikan pilihan untuk langkah selanjutnya
(15)
xii
Tabel 3.2 Pengelompokan Data Nilai Calon Siswa Baru ...48
Tabel 3.3 Hasil Keputusan Penerimaan Siswa Baru... ... ...56
Tabel 3.4 Spesifikasi Proses ... ...69
Tabel 3.5 User ... ...90
Tabel 3.6 Data_Siswa... ...90
Tabel 3.7 Nilai_Siswa ... ...91
Tabel 3.8 Ortu_Siswa ... ...91
Tabel 3.9 Tahun Ajaran... ...92
Tabel 3.10 Kategori ... 92
Tabel 3.11 Kelompok ... 92
Tabel 4.1 Implementasi Form .. ...111
Tabel 4.2 Rencana Pengujian ... ...116
Tabel 4.3 Pengujian verifikasi id_user dan password ... ...117
Tabel 4.4 Pengujian Pengolahan Data User ... ...118
Tabel 4.5 Pengujian Pengolahan data Tahun Ajaran...121
Tabel 4.6 Pengujian Konfirmasi Tahun Ajaran...122
Tabel 4.7 Pengujian Pengolahan Data Kategori Nilai...123
Tabel 4.8 Pengujian Data Calon Siswa Baru ... ...125
Tabel 4.9 Pengujian Data Orang Tua Calon Siswa Baru...128
(16)
Tabel 4.11 Pengujian Nilai Entropi... ...133
Tabel 4.12 Pengujian Pembantukan Tree...134
(17)
1 1.1Latar Belakang Masalah
Pengambilan keputusan adalah proses pemilihan, diantara berbagai alternatif aksi yang bertujuan untuk memenuhi satu atau beberapa sasaran. Sistem pengambilan
keputusan memiliki 4 fase, yaitu intelligence, design, choice, dan implementation. Fase
1 sampai 3 merupakan dasar pengambilan keputusan, yang diakhiri dengan suatu rekomendasi. pemecahan masalah adalah serupa dengan pengambilan keputusan ditambah dengan implementasi dari rekomendasi. Pemecahan masalah tak hanya mengacu ke solusi dari area masalah/kesulitan-kesulitan tapi mencakup juga
penyelidikan mengenai kesempatan-kesempatan yang ada. Decision tree merupakan
salah satu metode dalam data mining yang digunakan untuk memperoleh suatu pemecahan masalah.
Dalam bidang pendidikan masih banyak sekolah-sekolah yang masih
menggunakan selembar kertas atau pun hanya menggunakan aplikasi microsoft excel
untuk mengolah data siswa-siswanya. Salah satunya adalah SMU Negeri 1 Cikampek, Jl. Ir. H. Juanda Kota Baru – Karawang. SMU Negeri 1 Cikampek sekolah yang memiliki ±1500 siswa yang terdiri dari kelas 1, kelas 2 dan kelas 3. Setiap tahunnya SMU Negeri 1 Cikampek menerima sekitar ± 500 siswa. Sistem penerimaan siswa baru SMU Negeri 1 Cikampek dengan melihat satu persatu SKHU (Surat Keterangan Hasil Ujian), nilai UAS (Nilai Ujian Akhir Sekolah), dan nilai UAN (Ujian Akhir Nasional), lalu dihitung menggunakan kalkulator untuk mendapatkan rata-rata nilai
(18)
calon siswa memenuhi atau tidak untuk dapat masuk ke SMU Negeri 1 Cikampek. Oleh karena itu sering terjadi kesalahan perhitungan dan lambat dalam pengolahan data calon siswa.
Dari masalah SMU Negeri 1 Cikampek diatas, terlihat bahwa SMU Negeri 1 Cikampek membutuhkan sebuah alat bantu yang mempermudah dalam pengelolaan penerimaan siswa baru SMU Negeri 1 Cikampek dengan menggunakan metode
Decision tree. Oleh kerena itu, penulis sebagai salah seorang alumni SMU Negeri 1 Cikampek ingin memperbaiki sistem penerimaan calon siswa untuk SMU Negeri 1 Cikampek. Penulis mengharapkan dengan dibangunnya sistem pendukung pengambilan keputusan penerimaan siswa baru di SMU Negeri 1 Cikampek dapat mempermudah pekerjaan panitia penerimaan siswa baru SMU Negeri 1 Cikampek.
1.2Identifikasi Masalah
Dari pernyataan diatas dapat teridentifikasi masalahnya adalah :
“Bagaimana cara membuat perangkat lunak untuk membangun sistem pendukung keputusan peneriamaan siswa baru di SMA Negeri 1 Cikampek.”
1.3Maksud dan Tujuan
Berdasarkan permasalahan yang diteliti, maka maksud dari penulisan tugas akhir ini adalah untuk membangun sistem pendukung keputusan peneriamaan siswa baru di SMU Negeri 1 Cikampek.
(19)
Sedangkan tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah :
1. Mempermudah pekerjaan panitia penerimaan siswa baru SMU Negeri 1
Cikampek dalam pengolahan data siswa baru.
2. Meminimalisir kesalahan yang dilakukan oleh panitia penerimaan siswa baru
SMU Negeri 1 Cikampek dalam mengolah data calon siswa baru.
1.4Batasan Masalah
Dalam penelitian ini, penulis membatasi masalah sebagai berikut :
1. Data yang diambil sebagai inputan adalah nama siswa, nilai SKHU, nilai UAS,
dan Nilai UAN yang akan diproses oleh aplikasi ini. Dan data output yang akan diperoleh adalah sebuah data keputusan masuk tidaknya siswa tersebut ke SMU Negeri 1 Cikampek.
2. Aplikasi ini akan menghasilkan informasi data siswa yang dapat masuk ke
SMU Negeri 1 Cikampek.
3. Metode dan algoritma yang dipakai untuk aplikasi ini adalah metode decision
tree dan algoritma ID3.
4. Metode yang digunakan adalah metode aliran data terstruktur, dengan tools
yang digunakan adalah Entity Relationship Diagram(ERD) dan Data Flow
Diagram(DFD).
5. Software yang digunakan dalam membangun sistem pendukungan pengambilan keputusan penerimaan siswa baru adalah DELPHI 7.0 dan menggunakan My SQL untuk data base.
(20)
6. Aplikasi ini tidak mengunakan jaringan komputer hanya dipakai di satu
komputer saja (Stand Alone).
1.5Metodologi Penelitian
Metodologi yang digunakan dalam penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :
1. Tahap pengumpulan data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Studi Literatur.
Penulis melakukan perbandingan referensi dan sumber-sumber lain yang dapat dijadikan sebagai penunjang dalam penelitian, sehingga hasil akhir yang diperoleh sesuai dengn yang diharapkan.
b. Observasi.
Dalam melakukan observasi penulis melakukan beberapa pengamatan terhadap sistem kerja, proses pengolahan data.
c. Interview.
Penulis juga melakukan interview kepada karyawan yang terlibat langsung dengan penelitian.
2. Tahap pembuatan perangkat lunak.
Teknik analisis data dalam pembuatan perangkat lunak menggunakan paradigma
(21)
a. System / Information Engineering
Merupakan bagian dari sistem yang terbesar dalam pengerjaan suatu proyek, dimulai dengan menetapkan berbagai kebutuhan dari semua elemen yang diperlukan sistem dan mengalokasikannya kedalam pembentukan perangkat lunak.
b. Analisis
Merupakan tahap menganalisis hal-hal yang diperlukan dalam pelaksanaan proyek pembuatan perangkat lunak.
c. Design
Tahap penerjemahan dari data yang dianalisis kedalam bentuk yang mudah dimengerti oleh user.
d. Coding
Tahap penerjemahan data atau pemecahan masalah yang telah dirancang kedalam bahasa pemrograman tertentu.
e. Pengujian
Merupakan tahap pengujian terhadap perangkat lunak yang dibangun.
f. Maintenance
Tahap akhir dimana suatu perangkat lunak yang sudah selesai dapat mengalami
perubahan–perubahan atau penambahan sesuai dengan permintaan user.
1.6Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan penelitian ini disusun untuk memberikan gambaran umum tentang penelitian yang dijalankan. Sistematika penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :
(22)
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini menjelaskan mengenai latar belakang, identifikasi masalah, maksud dan tujuan, batasan masalah, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Dalam bab ini akan membahas tentang ruang lingkup sekolah yang menjadi objek penelitian serta berbagai konsep dasar dan teori-teori yang berkaitan dengan topik penelitian yang dilakukan yaitu konsep dasar sistem, konsep dasar informasi, sistem pendukung keputusan (SPK), kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) sebagai metode dari program yang akan dibangun, database management system (DBMS), dan borland delphi 7.0 sebagai program yang digunakan penulis untuk membangun aplikasi ini dengan MySQL sebagai database.
BAB III ANALISIS MASALAH DAN PERANCANGAN
Dalam bab ini menjelaskan mengenai Analisa sistem dan rancangan berdasarkan Aliran Data (DFD). Analisis masalah dilakukan dengan observasi, lalu dilakukan wawancara tentang kendala yang dihadapi SMU Negeri 1 Cikampek untuk mendapatkan masalah yang berkaitan dengan hal yang diteliti serta metode pemodelan analisisnya. Perancangan sistem dirancang berdasarkan Aliran Data (Data Flow Diagram) yang telah digambarkan untuk menyajikan sebuah sistem atau aplikasi yang akan dibangun.
(23)
BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN
Tahapan ini menjelaskan hasil tampilan aplikasi sistem pendukung penerimaan siswa baru SMU Negeri 1 Cikampek dari awal aplikasi ini diaktifkan sampai dengan menghasilkan dan menampilkan informasi yang diinginkan. Serta
menjelaskan mengenai coding yang digunakan yakni bahasa Borland Delphi 7.0
dan databases MySQL
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Dalam bab ini berisi kesimpulan dari setiap tahapan yang dilalui dalam penelitian dan menyajikan saran untuk pengembangan sistem selanjutnya.
(24)
8
2.1 Ruang Lingkup Objek Penelitian 2.1.1 Sejarah SMA Negeri 1 Cikampek
Pertengahan tahun 1965 berdirilah kepanitiaan SMA Negeri Cikampek dengan
sekaligus pembangunan SMA Cikampek. Pemuka-pemuka Cikampek yang
mendapat dukungan dari Tripika Kecamatan Cikampek dapat menarik simpatik
masyarakat sehingga ada Persatuan Penggilingan Padi (PERPADI) dikawasan
Karawang bagian timur berkenan mengulurkan perhatiannya dengan memberi
bantuan berupa dana untuk pembelian tanah dan pembangunan gedung dengan
empat lokal yang pertama.
Bulan Juni 1965 Bapak Deputi Menteri berkenan meletakan batu pertama
pembangunan gedung SMA Negeri Cikampek. Sementara siswa telah mulai hadir
dengan jumlah hanya 36 orang saja, dan lokasi belajar di kompleks SD Negeri
Cikampek.
Tenaga guru diantaranya guru SMP, pegawai-pegawai di Cikampek berserta
guru-guru dari SMA Negeri Karawang. POMG (Persatuan Orang Tua Murid dan
Guru) dan guru SMA sangat besar peranannya karena harus mencari dana guna
membiayai keberlangsungan SMA Negeri Cikampek ini, seperti honorarium guru,
Akomodasi guru, dan sarana sekolah dan kegiatan administrasi sekolah.
Tahun 1972 pemerintah daerah mulai memberi bantuan material berupa sarana
(25)
malalui Panitia Pembangunan SMA, dengan susah payah mengumpulkan dana
dapat mewujudkan pembuatan 2 lokal baru dan seterusnya. Ketika pemerintah
Orde Baru telah merencanakan pemerataan pembangunan, maka bangunan
laboratorium Biologi, Fisika, dan bahasa disusul ruang keterampilan dan
perpustakaan dapat diselesaikan.
2.2 Landasan Teori
Pembangunan sistem pendukung keputusan penerimaan siswa baru SMU
Negeri 1 Cikampek membutuhkan beberapa teori sebagai reverensi penulis.
2.2.1 Konsep Dasar Sistem
Suatu sistem adalah jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling
berhubungan, berkumpul, bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau
untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu. Komponen–komponen atau
subsistem-subsistem dalam suatu sistem tidak dapat berdiri lepas sendiri-sendiri.
Komponen–komponen atau subsistem-subsistem saling berinteraksi dan saling
berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga tujuan atau sasaran sistem
tersebut dapat tercapai.
Suatu sistem mempunyai maksud tertentu. Ada yang menyebutkan maksud
dari suatu sistem adalah untuk mencapai suatu tujuan (goal) dan ada yang
menyebutkan untuk mencapai sasaran (objective). Suatu sistem pada dasarnya
(26)
lainnya dan prosedur-prosedur yang berkaitan yang melaksanakan dan
memudahkan pelaksanaan kegiatan utama dari suatu organisasi. [1]
2.2.1.1 Karakteristik Sistem
Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat yang tertentu, yaitu : [1]
1. Komponen Sistem
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang
artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen
sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem, atau
bagian-bagian dari sistem.
2. Batas Sistem
Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan
sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini
memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan. Batas suatu sistem
menujukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.
3. Lingkungan Luar Sistem
Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang
mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat
menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Lingkungan
luar yang menguntungkan merupakan energi dari sistem dan harus tetap dijaga
dan dipelihara. Sedang lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan
(27)
4. Penghubung Sistem
Penghubung merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan
subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber
daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lainnya. Dengan
penghubung satu subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem yang lainnya
membentuk satu kesatuan.
5. Masukan Sistem
Masukan adalah data yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat
berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal
input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut
beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran.
6. Keluaran Sistem
Keluaran adalah hasil dari data yang diolah dan diklasifikasikan menjadi
keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan
untuk subsistem yang lain atau kepada supra sistem.
7. Pengolah Sistem
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem itu sendiri
sebagai pengolahnya. Pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran.
8. Sasaran Sistem
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Sasaran
dari sistem sangat menetukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan
keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila
(28)
2.2.2 Konsep Dasar Informasi
Informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu
bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang
menggambarkan suatu kejadian-kejadian (event) yang nyata (fact) yang digunakan
untuk pengambilan keputusan. Sumber dari informasi adalah data. [1]
2.2.2.1 Siklus Informasi
Data merupakan bentuk yang masih mentah, belum dapat bercerita banyak,
sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data diolah melalui suatu model untuk
dihasilkan informasi. Data yang diolah melalui model menjadi informasi,
penerima kemudian menerima informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan
melakukan tindakan, yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang lain yang
akan membuat sejumlah data kembali. Data tersebut akan ditangkap sebagai input,
diproses kembali lewat suatu model dan seterusnya membentuk suatu siklus.
Berikut ini adalah gambar siklus informasi : [1]
Proses (model) Input (Data) Data (Ditangkap) Hasil Tindakan Output (Information) Penerima Keputusan Tindakan Dasar Data
(29)
2.2.3 Pengertian Data
Data merupakan suatu fakta atau keterangan yang jika berdiri sendiri belum
mempunyai arti atau nilai serta data dapat dijadikan kajian analisis atau
kesimpulan. Data juga merupakan kenyataan yang menggambarkan suatu
kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Pemggambaran fakta tersebut direkam
dalam bentuk simbol seperti angka, tulisan atau gambar.
Data biasanya terdiri dari beberapa elemen data (data item). Elemen data
adalah unit terkecil dari data yang ada artinya bagi pihak yang menggunakannya
(user). Dalam suatu sistem basis data, elemen data ini disebut dengan field. [1]
2.2.4 Konsep Dasar Sistem Informasi
Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem di dalam suatu
organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi,
media, prosedur-prosedur dan pengendalian yang ditujukan untuk mendapatkan
jalur komunikasi penting, memproses tipe transaksi rutin tertentu, memberi sinyal
kepada manajemen dan yang lainnya terhadap kejadian-kejadian internal dan
eksternal yang penting dan menyediakan suatu dasar informasi untuk
pengambilan keputusan.
Suatu Sistem Informasi (SI) atau Information System (IS) merupakan
aransemen dari orang, data, proses-proses, dan antar-muka yang berinteraksi
mendukung dan memperbaiki beberapa operasi sehari-hari dalam suatu bisnis
termasuk mendukung memecahkan soal dan kebutuhan pembuat-keputusan
(30)
2.2.4.1 Komponen Sistem Informasi
Sistem informasi dapat terdiri dari komponen-komponen, yaitu : [4]
1. Komponen Input
Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini
termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukan,
yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.
2. Komponen Model
Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang
akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di dasar data dengan cara
yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
3. Komponen Output
Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang
berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen
serta semua pemakai sistem.
4. Komponen Teknologi
Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan
dan mengakses data, mengasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu
pengendalian dari sistem keseluruhan.
5. Komponen Basis Data
Basis data merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu
dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan
(31)
untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Data di dalam basis data perlu
diorganisasikan sedemikian rupa, supaya informasi yang dihasilkan berkualitas.
6. Komponen Kendali
Untuk supaya sistem informasi dapat berjalan sesuai dengan yang diingikan,
maka perlu diterapkan pengendalian-pengendalian. Beberpa pengendali perlu
dirancang dan diterapkan untuk menyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak
sistem dapat dicegah atapun bila terlanjur kesalahan-kesalahan dapat langsung
cepat diatasi.
2.2.5 Sistem Pendukung Keputusan (SPK)
Sistem Pendukung Keputusan (SPK) dapat diuraikan sebagai berikut:
2.2.5.1 Pengertian Sistem Pendukung Keputusan
Definisi dari sistem pedukung keputusan adalah sistem yang menyediakan
sarana bagi para manajer untuk mengembangkan informasi sesuai dengan
keputusan yg akan dibuat.
Dapat juga dikatakan sebagai sistem komputer yang mengolah data menjadi
informasi untuk mengambil keputusan dari masalah semi-terstruktur yang
spesifik. [5]
Menurut Moore and Chang, SPK dapat digambarkan sebagai sistem yang
berkemampuan mendukung analisis ad hoc data, dan pemodelan keputusan,
berorientasi keputusan, orientasi perencanaan masa depan, dan digunakan pada
(32)
Tahapan SPK:
a. Definisi masalah
b. Pengumpulan data atau elemen informasi yang relevan
c. pengolahan data menjadi informasi baik dalam bentuk laporan grafik maupun
tulisan
d. menentukan alternatif-alternatif solusi (bisa dalam persentase)
Tujuan dari SPK: [5]
a. Membantu menyelesaikan masalah semi-terstruktur
b. Mendukung manajer dalam mengambil keputusan
c. Meningkatkan efektifitas bukan efisiensi pengambilan keputusan
Dalam pemrosesannya, SPK dapat menggunakan bantuan dari sistem lain
seperti Artificial Intelligence, Expert Systems, Fuzzy Logic, dan lain-lain.
2.2.5.2 Manfaat dari Sistem Pendukung Keputusan
Sistem pendukung keputusan memiliki manfaat, yaitu : [5]
1. Pengambilan keputusan yang rasional, sesuai dengan jenis keputusan yang
diperlukan
2. Membuat peramalan (forecasting)
3. Membandingkan alternatif tindakan
4. Membuat analisis dampak
(33)
2.2.5.3 Data Mining
Aplikasi basis data telah banyak diterapkan dalam berbagai antara lain
bidang manajemen, manajemen data untuk industri, ilmu pegetahuan, administrasi
pemerintah dan bidang-bidang lainnya. Akibatnya data yang dihasilkan oleh
bidang-bidang tersebut sangatlah besar dan berkembang dengan cepat. Hal ini
menyebabkan timbulnya kebutuhan terhadap teknik-teknik yang dapat melakukan
pengolahan data sehingga dari data-data yang ada dapat diperoleh informasi
penting yang dapat digunakan untuk perkembangan masing-masing bidang
tersebut.[8]
Istilah data mining sudah berkembang jauh dalam mengadaptasi setiap
bentuk analisa data. Pada dasarnya data mining berhubungan dengan analisa data
dan penggunaan teknik-teknik perangkat lunak untuk mencari pola dan
keteraturan dalam himpunan data yang sifatnya tersembunyi.
Data mining diartikan sebagai suatu proses ekstraksi informasi berguna
dan potensial dari sekumpulan data yang terdapat secara implisit dalam suatu
basis data. Banyak istilah lain dari data mining yang dikenal luas seperti
knowledge mining from databases, knowledge extraction, data archeology, data
dredging, data analisis dan lain sebagainya.[8]
Dengan diperolehnya informasi-informasi yang berguna dari data-data
yang ada, hubungan antara item dalam transaksi, maupun informasi
informasi-yang potensial, selanjutnya dapat diekstrak dan dianalisa dan diteliti lebih lanjut
(34)
Preprocess Data
Transformed Data
Pattern
knowladge diaplikasikan untuk aplikasi manajemen, melakukan query processing,
pengambilan keputusan dan lain sebagainya.
Dengan semakin berkembang nya kebutuhan akan informasi-informasi,
semakin banyak pula bidang-bidang yang rnenerapkan konsep data mining.
Data-data yang ada, tidak dapat langsung diolah dengan menggunakan sistem Data-data
mining. Data-data tersebut harus dipersiapkan terlebih dahulu agar hasil yang
diperoleh dapat lebih maksimal, dan waktu komputasinya lebih minimal. Proses
persiapan data ini sendiri dapat mencapai 60 % dari keseluruhan proses dalam
data mining. [8]
Adapun tahapan-tahapan yang harus dilalui dalam proses data mining
antara lain:[8]
Gambar 2.2 Tahapan Pada Data Mining Data
Seleksi
Praproses
Transformasi
Data Mining
Interpretasi dan Evaluasi
Target Data
(35)
Sebelum data diolah dengan data mining, data perlu melalui tahap
preprocessing. Tahap ini berhubungan dengan pemilihan dan pemindahan data
yang tidak berguna (data cleaning), penggabungan sumber-sumber data (data
integration), transformasi data dalam bentuk yang dapat mempermudah proses
(data transformation), menampilkan data dalam jumlah yang lebih mudah dibaca
(data reduction). Semuanya berasal dari data mentah (data transaksi) dan hasilnya
akan menjadi data yang nantinya siap untuk diolah dengan data mining.[8]
Kebutuhan akan Data mining semakin dirasakan dalam berbagai bidang.
Data mining bersifat dependen terhadap aplikasi terkait, ini berarti untuk aplikasi
basis data yang berbeda. Maka teknik data mining yang digunakannya mungkin
juga akan berbeda. Hal ini dikarenakan terdapat kelebihan dan kekurangan dari
masing-masing metode pencarian informasi, sehingga kita harus menyesuaikan
antara keperluan dan kebutuhan akan informasi dengan penerapan teknik
pencarian yang akan digunakan. Metode yang ada pada data mining adalah
Mining Association Rule, Generalisasi, Pencatatan Dan Karakterisasi Data Multi
Level, Klasifikasi Data, Clustering, Sequence Pattern, dan Decision Tree.[8]
2.2.5.3.1. Decision Tree.
Secara konsep Decision tree adalah salah satu dari teknik decision
analysis. Tries sendiri pertama kali diperkenalkan pada tahun 1960-an oleh
Fredkin. Trie atau digital tree berasal dari kata retrival (pengambilan kembali)
sesuai dengan fungsinya. Dalam ilmu komputer, trie, atau prefix tree adalah
(36)
menyimpan associative array yang berupa string. Berbeda dengan binary search
tree (BST) yang tidak ada node di tree yang menyimpan elemen yang
berhubungan dengan node sebelumnya dan posisi setiap elemen di tree sangat
menentukan. Semua keturunan dari suatu node mempunyai prefix string yang
mengandung elemen dari node itu, Dengan root merupakan string kosong. Values
biasanya tidak terkandung di setiap node, hanya di daun dan beberapa node di
tengah yang cocok dengan elemen tertentu.[8]
Decision Tree adalah sebuah struktur pohon, dimana setiap node pohon
merepresentasikan atribut yang telah diuji. Setiap cabang merupakan suatu
pembagian hasil uji, dan node daun (leaf) merepresentasikan kategori tertentu.
Level node teratas dari sebuah Decision Tree adalah node akar (root) yang
biasanya berupa atribut yang paling memiliki pengaruh terbesar pada suatu faktor
tertentu. Pada umumnya Decision Tree melakukan strategi pencarian secara
top-down untuk solusinya. Pada proses mengklasifikasi data yang tidak diketahui,
nilai atribut akan diuji dengan cara melacak jalur dari node akar (root) sampai
node akhir (daun) dan kemudian akan diprediksi faktor yang dimiliki oleh suatu
data baru tertentu.[8]
Untuk memilih atribut yang akan digunakan sebagai node awal dan
pemisahan objek ditentukan oleh informasi gain, dengan menggunakan
persamaan sebagai berikut : [8]
(37)
Keterangan :
a) Gain(S,A) : Information Gain dari sebuah atribut A pada atribut S.
b) Entropy(S) : ruang (data) sample yang digunakan untuk training.
c) S : Atribut pembanding.
d) Sv : Atribut yang akan dibandingkan.
Informasi gian didapatkan dari hasil perhitungan nilai entropi. Entropi
yaitu jumlah bit yang diperkirakan dibutuhkan untuk dapat mengekstrak suatu
kelas dari sejumlah data acak pada ruang, dengan menggunakan persamaan : [8]
Keterangan :
a) Entropi (S) : ruang (data) sample yang digunakan untuk training.
b) Pi : jumlah data sample untuk kriteria tertentu.
Decision Tree menggunakan algoritma ID3 yang diperkenalkan dan
dikembangkan pertama kali oleh Quinlan yang merupakan singkatan dari Iterative
Dichotomiser 3 atau Induction of Decision “3 . Algoritma ID3 membentuk pohon
keputusan dengan metode divide-and-conquer data secara rekursif dari atas ke
bawah. Strategi pembentukan Decision Tree dengan algoritma ID3 adalah sebagai
berikut :[8]
(38)
Gambar 2.3 Algoritma pada metode decision tree
Dari faktor-faktor yang telah ada akan dibandingkan dengan ketegori yang
sudah diketahui yang hasil akhirnya akan didapatkan faktor utama. Yang akan
menjadi hasil keputusan dari faktor-faktor yang telah ada.
Berikut ini adalah tahapan dalam algoritma ID3 :[8]
a) Buat simpul akar untuk tree yang akan dibuat.
b) Jika semua atribut positif, maka berhenti dengan suatu pohon dengan satu
simpul dan akar, beri label +.
c) Jika semua atribut negatif, maka berhenti dengan suatu pohon dengan satu
simpul dan akar, beri label -.
d) Jika atribut kosong, maka berhenti dengan suatu pohon dengan satu simpul
akar dengan label yang sesuai.
e) Untuk yang lain :
Faktor 1
Faktor 2
Faktor 3
Faktor n
Membandingkan faktor dengan ketegori
(39)
Mulai
1. A atribut yang mengklasifikasi sampel dengan hasil terbaik
(berdasarkan nilai entropi).
2. Atribut keputusan untuk simpul akar A
3. Untuk setiap nilai (vi), yang mungkin untuk A :
A. Tambahkan cabang dibawah akar yang berhubungan dengan A = vi
B. Tentukan atribut Svi sebagai subset dari atribut yang mempunyai nilai
vi untuk atribut A
C. Jika atribut Svi kosong :
a. Dibawah cabang tambahkan simpul daun dengan label = nilai
yang terbanyak yang ada pada label training
b. Jika tidak, tambahkan cabang baru dibawah cabang yang
sekarang ID3 (sampel, label, atribut-[A])
Berhenti.
2.2.6 Basis Data (Database)
Basis data adalah sekumpulan data store (bisa dalam jumlah besar) yang
tersimpan dalam magnetic disk, optical disk, dan media penyimpan sekunder
lainnya. Basis data terdiri dari data yang di-share bagi banyak user dan
memungkinkan penggunaan data yang sama pada waktu bersamaan oleh banyak
user. Koleksi terpadu dari data-data yang saling berkaitan dari suatu enterprise.
Basis data rumah sakit akan terdiri dari data-data seperti pasien, karyawan, dokter,
(40)
Arsitektur sistem basis data memberikan kerangka kerja bagi pembangunan
basis data. Berikut ini contoh gambar dari arsitektur sistem basis data.
Gambar 2.4 Arsitektur Sistem Basis Data
Berikut ini adalah level arsitektur basis data, yaitu :[1]
1. Internal/physical level menunjukan bagaimana data disimpan secara fisik
(physical storage)
2. Conceptual/logical level menunjukkan data yang tersimpan dalam basis data,
dan relasi antar data.
3. External /view Level adalahprogram aplikasi menyembunyikan detil tipe data.
View juga dapat menyembunyikan informasi tertentu untuk kepentingan
keamanan.
Sebuah sistem basis data menyediakan dua tipe bahasa yaitu tipe untuk
menspesifikasikan skema basis data disebut DDL (Data Definition Language) dan
tipe untuk mengekspresikan queri atau update basis data disebut MDL (Data
(41)
1. DDL (Data Definition Language)
Skema basis data dispesifikasikan oleh sekumpulan definisi dengan sebuah
bahasa khusus yang disebut data definition language (DDL). Hasil kompilasi
DDL berupa tabel-tabel yang disimpan dalam sebuah file, disebut data dictionary
(kamus data). Kamus data adalah sebuah file yang berisi metadata. File ini yang
dikonsultasi sebelum data yang sebenarnya dibaca atau dimodifikasi oleh system
basis data.
2. DML (Data Manipulation Language)
Data Manipulation Language (DML) Adalah bahasa untuk memanipulasi
data, yaitu : [1]
a. Pengambilan informasi yang disimpan dalam basis data.
b. Penyisipan informasi baru ke basis data.
c. Penghapusan informasi dari basis data.
d. Modifikasi informasi yang disimpan dalam basis data.
Bagian dari DML yang menangani pengambilan informasi ini disebut bahasa
query. Query adalah statemen yang ditulis untuk mengambil informasi. [1]
2.2.7 Database Management System (DBMS)
Sistem manajemen database atau database management system (DBMS)
adalah merupakan suatu sistem software yang memungkinkan seorang user dapat
mendefinisikan, membuat, dan memelihara serta menyediakan akses terkontrol
(42)
dengan secara logika dan memiliki beberapa arti yang saling berpautan.
DBMS yang utuh biasanya terdiri dari : [1]
1. Hardware
Hardware merupakan sistem komputer aktual yang digunakan untuk
menyimpan dan mengakses database. Dalam sebuah organisasi berskala besar,
hardware terdiri dari jaringan dengan sebuah server pusat dan beberapa program
client yang berjalan di komputer desktop.
2. Software
Software adalah DBMS yang aktual. DBMS memungkinkan para user untuk
berkomunikasi dengan database. Dengan kata lain DBMS merupakan mediator
antara database dengan user. Sebuah database harus memuat seluruh data yang
diperlukan oleh sebuah organisasi.
3. Prosedur
Bagian integral dari setiap sistem adalah sekumpulan prosedur yang
mengontrol jalannya sistem, yaitu praktik-praktik nyata yang harus diikuti user
untuk mendapatkan, memasukkan, menjaga, dan mengambil data.
4. Data
Data adalah jantung dari DBMS. Ada dua jenis data. Pertama, adalah
kumpulan informasi yang diperlukan oleh suatu organisasi. Jenis data kedua
(43)
5. User
Ada sejumlah user yang dapat mengakses atau mengambil data sesuai dengan
kebutuhan penggunaan aplikasi-aplikasi dan interface yang disediakan oleh
DBMS, antara lain adalah :[3]
a. Database administrator adalah orang atau group yang bertanggung jawab
mengimplementasikan sistem database di dalam suatu organisasi
b. Enduser adalah orang yang berada di depan workstation dan berinteraksi
secara langsung dengan sistem.
c. Programmer aplikasi, orang yang berinteraksi dengan database melalui cara
yang berbeda.
2.2.8 Flow Map
Digunakan untuk mendefinisikan hubungan antara bagian (pelaku proses),
proses (manual atau berbasis komputer) dan aliran data dalam bentuk dokumen
keluaran dan masukan. [3]
2.2.9 Entitas Relational Diagram (ERD)
Basis data Relasional adalah kumpulan dari relasi-relasi yang mengandung
seluruh informasi berkenaan suatu entitas/ objek yang akan disimpan di dalam
database. Entitas relational diagram (ERD) adalah suatu pemodelan dari basis
data relasional yang didasarkan atas persepsi di dalam dunia nyata, dunia ini
senantiasa terdiri dari sekumpulan objek yang saling berhubungan antara satu
(44)
disebut relationship. Suatu entity bersifat unik dan memiliki atribut sebagai
pembeda dengan entity lainnya. E-R Diagram terdiri dari: [2]
a. Kotak persegi panjang, menggambarkan himpunan entitas.
b. Elip, menggambarkan atribut-atribut entitas.
c. Diamon, menggambarkan hubungan antara himpunan entitas.
d. Garis, yang menghubungkan antar objek dalam diagram E-R.
Pemodelan merupakan suatu sub bagian dari perencanaan secara keseluruhan
sebagai salah satu upaya feedback evaluasi perampungan suatu perencanaan. E-R
Diagram sebagai suatu pemodelan setidaknya memiliki beberapa karakteristik dan
manfaat sebagai berikut: [2]
a. Memudahkan untuk dilakukannya analisis dan perubahan sistem sejak dini,
bersifat murah dan cepat.
b. Memberikan gambaran umum akan sistem yang akan di buat sehingga
memudahkan developer.
c. Menghasilkan dokumentasi yang baik untuk client sebagai bahan diskusi
dengan bentuk E-R Diagram itu sendiri.
d. Kamus data bagi bagi para pengembang database.
Entitas relational diagram digunakan untuk memodelkan struktur data dan
hubungan antar data, sehingga kita dapat mengetahui data apa saja yang
diperlukan dan bagaimana data yang satu dengan data yang lain saling
berhubungan, dengan ERD kita dapat menguji model dengan mengabaikan proses
(45)
1. Satu ke Satu (One To One Relationship)
Hubungan antara entitas pertama dengan entitas kedua adalah satu berbanding
satu.
1 1
Gambar 2.5 ERDone to one
2. Satu ke Banyak (One To Many)
Himpunan entitas pertama dapat berhubungan satu atau lebih entitas pada
himpunan kedua, tetapi tidak sebaliknya.
1 N
Gambar 2.6 ERD one to many
3. Banyak ke Banyak (Many To Many)
Setiap entitas pada himpunan entitas pertama dapat berhubungan dengan
banyak entitas pada himpunan entitas kedua, begitu pula sebaliknya.
N N
Gambar 2.7 ERD Many to Many
2.2.10 Kamus Data
Kamus data (data dictionary) merupakan sebuah daftar yang terorganisasi
dari elemen data yang berhubungan dengan sistem, dengan definisi yang tepat dan
teliti sehingga pemakai dan analis sistem akan memiliki pemahaman yang umum
mengenai input, output, komponen penyimpan, dan bahkan kalkulasi inter-Siswa
Wali Kelas Memiliki
Murid Memiliki Pelajaran
(46)
mediate [6]. Meskipun format kamus bervariasi dari peranti satu ke peranti yang
lain, sebagian besar berisis informasi berikut ini: [3]
1. Name – nama sebenarnya dari data atau item kontrol, penyimpanan data, atau
entitas eksternal.
2. Where-used / how-used – suatu daftar dari proses yang menggunakan data atau
item control dan bagaimana dia digunakan (misalnya, input ke proses, output
dari proses, sebagai suatu penyimpanan, sebagai suatu entitas eksternal).
3. Content description - suatu notasi untuk merepresentasikan isi.
4. Supplementary information – informasi lain mengenai tipe data, harga preset
(bila diketahui), batasan, dan lain-lain.
2.2.11 Diagram Konteks
Diagram konteks menggambarkan hubungan antara sistem dengan entitas
luarnya. Diagram konteks berfungsi sebagai transformasi dari suatu proses yang
melakukan transformasi data input menjadi data output. Entitas yang dimaksud
adalah entitas yang mempunyai hubungan langsung dari sistem.
Suatu konteks diagram selalu mengandung satu dan hanya satu proses
saja. Proses ini mewakili proses dari seluruh sistem. Konteks diagram ini
menggambarkan hubungan input atau output antara sistem dengan dunia luarnya
(47)
2.2.12 Data Flow Diagram (DFD)
Diagram aliran data atau data flow diagram (DFD) adalah sebuah teknik grafis
yang menggambarkan aliran informasi yang diaplikasikan pada saat bergerak dari
input menjadi output. Data flow diagram merupakan gambaran secara logika dan
tidak tergantung pada hardware, software, struktur data, ataupun organisasi file
yang digunakan. Data flow diagram dapat digunakan secara logika untuk
menyajikan sebuah sistem atau perangkat lunak pada setiap tingkat yang
mempresentasikan dan memberikan suatu mekanisme bagi pemodelan fungsional
dan pemodelan aliran informasi. [3]
Data flow diagram DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem
yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa
mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir atau dimana
data tersebut akan disimpan.
DFD merupakan alat yang digunakan pada metodologi pengembangan sistem
yang terstruktur. Kelebihan utama pendekatan aliran data, yaitu : [3]
1. Kebebasan dari menjalankan implementasi teknis sistem.
2. Pemahaman lebih jauh mengenai keterkaitan satu sama lain dalam sistem dan
subsistem.
3. Mengkomunikasikan pengetahuan sistem yang ada dengan pengguna melalui
diagram aliran data.
4. Menganalisis sistem yang diajukan untuk menentukan apakah data-data dan
(48)
Disamping itu terdapat kelebihan, yaitu : [3]
1. Dapat digunakan sebagai latihan yang bermanfaat bagi penganalisis, sehingga
bisa memahami dengan lebih baik keterkaitan satu sama lain dalam sistem dan
subsistem.
2. Membedakan sistem dari lingkungannya dengan menempatkan batas-batasnya.
3. Dapat digunakan sebagai suatu perangkat untuk berinteraksi dengan pengguna.
4. Memungkinkan penganalisis menggambarkan setiap komponen yang
digunakan dalam diagram.
Dalam mengembangkan suatu aliran data atau proses yang terjadi didalam
sistem data flow diagram menggunakan simbol-simbol yang memiliki arti
tersendiri dalam menerangkan : [3]
a. Eksternal Entitas
Eksternal entitas dapat merupakan kesatuan dilingkungan luar sistem yang
dapat berupa orang, organisasi atau sistem lainnya, yang memberikan input-output
dari sistem.
b. Data Flow
Arus data ini mengatur diantara proses, simpan data, dan kesatuan luar. Arus
data ini menujukkan arus data yang dapat berupa masukan sistem atau hasil proses
sistem.
c. Proses (Proces)
Untuk physical data flow diagram (PDFD), data dilakukan oleh orang, mesin
atau komputer. Sedangkan untuk logical data flow diagram (LDFD), suatu proses
(49)
d. Penyimpanan Data
Simpanan data (data store) merupakan tempat penyimpanan data. Simpanan
data dari DFD disimbolkan dengan sepasang garis horizontal paralel.
2.2.13 Software Pendukung
Pada pembuatan aplikasi sistem pendukung keputusan penerimaan siswa
baru SMA Negeri 1 Cikampek menggunakan dua software pendukung, yaitu
Delphi dan My SQL untuk database.
2.2.13.1 Delphi
Delphi adalah suatu program berbasis bahasa Pascal yang berjalan dalam
lingkungan Windows. Dalam pembuatan sebuah program, Delphi menggunakan
sistem yang disebut RAD (Rapid Application Development). Delphi adalah suatu
bahasa pemrograman yang telah memanfaatkan metode pemrograman Object
Oriented Programming (OOP). Secara ringkas, object adalah suatu komponen
yang mempunyai bentuk fisik dan biasanya dapat dilihat (visual). Object biasanya
dipakai untuk melakukan tugas tertentu dan mempunyai batasan-batasan tertentu.
Sistem ini memanfaatkan bahasa pemrograman visual yang mempermudah bagi
pemakainya mendesain tampilan program (user interface). Cara ini sangat
bermanfaat untuk membuat program yang bekerja dalam sistem windows yang
memang tampilan layarnya lebih rumit dibandingkan dengan sistem DOS dulu.
Program Delphi dikembangkan dengan Bahasa Pascal dan bekerja dalam
(50)
membuat tampilan kotak layar, dialog, perangkat control yang rumit dan menyita
waktu dalam penulisan program. Beberapa keunggulan lainnya adalah kecepatan
eksekusinya yang cepat, serta kemudahan akses berbagai format database,
misalnya format MS-Access, SyBase, Oracle, FoxPro, Informix, DB2, MySQL
dan lain-lain. Format database yang dianggap asli dari Delphi adalah Paradox dan
dBase. [2]
Borland Delphi memiliki keunggulan dibandingkan dengan aplikasi
pemrograman visual berbasis windows lainnya, diantaranya: [2]
1. Borland Delphi memiliki RAD (Rapid Application Development), yaitu
perangkat pengembang yang mampu dengan mudah dan cepat mengahasilkan
program aplikasi.
2. Borland Delphi dapat membangun suatu program aplikasi dengan tatanan GUI
(Graphical User Interface), yaitu program aplikasi yang menggunakan
perantara untuk berinteraksi dengan pemakai (user).
3. Borland Delphi dapat dipakai untuk merancang program aplikasi sesuai
dengan yang kita inginkan, serta mudah dan cepat diakses.
2.2.13.2 MySQL
SQL (Structured Query Language) adalah bahasa standar yang digunakan untuk
mengakses server database. MySQL sebenarnya merupakan susunan salah satu
konsep utama dalam database sejak lama. Keandalaan suatu sistem database
(DBMS) dapat diketahui dari cara kerja optimezernya dalam melakukan proses
(51)
aplikasinya. Sebagai database server, MySQL dapat dikatakan lebih unggul
dibandingkan database server lainnya dalam query data. MySQL adalah satu dari
sekian banyak sistem database, merupakan terobosan solusi yang tepat dalam
aplikasi database.
SQL tidak memiliki fasilitas pemrograman yang lengkap, tidak ada looping
ataupun percabangan. Sehingga untuk menutupi kelemahan ini perlu digabung
dengan bahasa pemrograman semisal Pascal. Dalam training ini kita
menggunakan MySQL sebgai SQL server karena berbagai kelebihannya. Antara
lain : [2]
1. Source MySQL dapat diperoleh dengan mudah dan gratis.
2. Sintaksnya lebih mudah dipahami dan tidak rumit.
(52)
36 BAB III
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
3.1 Analisis Sistem
Analisis system yang sedang berjalan akan di bahas pada bab ini.
3.1.1 Analisa Masalah
Usaha untuk meningkatkan mutu pelayanan dan memperbaiki kinerja merupakan prioritas utama disetiap instansi, berbagai upaya tentunya akan dilakukan demi meningkatkan mutu pelayanan tersebut, SMU Negeri 1 Cikampek yang merupakan salah satu sekolah yang ingin memperbaiki kinerja para panitia penerimaan siswa baru, yang berjalan dengan lambat, karena masih menggunakan kertas untuk menuliskan data siswa dan sebuah kalkulator untuk menghitung rata-rata nilai siswa baru.
Masalah yang akan ditimbulkan dari analisis diatas adalah sebagai berikut : a. Penerimaan siswa baru di SMU Negeri 1 Cikampek merupakan salah satu
proses yang penting, sebab pada proses penerimaan siswa baru ini akan memutuskan apakah calon siswa baru pantas atau tidaknya masuk ke SMU Negeri 1 Cikampek.
b. Sistem penerimaan siswa baru SMU Negeri 1 Cikampek masih menggunakan
sebuah kakulator sebagai alat bantu untuk menghitung rata-rata nilai siswa baru, serta sebuah buku besar untuk pengarsipan data siswa baru tersebut.
(53)
c. Pengolahan pendaftaran data siswa baru yang tidak sedikit mengakibatkan banyak terjadi kesalahan serta lamanya waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pengolahan data tersebut.
3.1.1.1 Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan
Dalam hal ini analisis sistem terpusat pada sistem penerimaan siswa baru di SMU Negeri 1 Cikampek yang masih menggunakan buku besar untuk pengarsipan dan kalkulator untuk alat bantu hitung rata-rata nilai siswa baru. Dengan prosedur-prosedur yang terlibat didalamnya begitu padat sehingga ketelitian serta kecermatan dalam menangani setiap proses atau prosedur akan menjadi rendah, selain itu semua proses dan prosedur yang biasa dilakukan kurang bisa dikerjakan dan diselesaikan secara maksimal.
Dokumen-dokumen yang digunakan dan dihasilkan sistem, baik itu dari atau entitas luar sistem maupun untuk dipergunakan dalam sistem itu sendiri masih dikelola secara manual dengan hanya didokumentasikan atau diarsipkan ke dalam suatu bentuk buku laporan dan disimpan pada suatu tempat tertentu.
3.1.2 Prosedur Sistem Yang Sedang Berjalan
Prosedur merupakan bagian alir yang menunjukkan arus dokumen dari laporan mengenai data-data yang diperoleh. Prosedur dari sistem penerimaan siswa baru SMU Negeri 1 Cikampek yang sedang berjalan adalah sebagai berikut:
(54)
1. Prosedur pendaftaran siswa baru
a. Calon siswa baru mengambil formulir di panitia penerimaan siswa baru SMU Negeri 1 Cikampek.
b. Calon siswa baru mengisi formulir.
c. Calon siswa baru mengembalikan formulir yang telah diisi dan persyaratan yang lain yaitu photocopy SKHU, photocopy nilai Ujian Akhir Sekolah (UAS), photocopy nilai Ujian Akhir Nasional (UAN), dan photocopy raport ke panitia penerimaan siswa baru SMU Negeri 1 Cikampek.
d. Panitia penerimaan siswa baru melakukan pengecekan kelengkapan syarat.
e. Panitia penerimaan siswa membandingkan nilai siswa dengan passing
grade sekolah.
f. Panitia membuat laporan calon siswa diterima di SMU Negeri 1 Cikampe atau nilai belum memenuhi syarat serta mengcopy-nya.
g. Laporan dari panitia diberikan kepada kepala sekolah untuk
mendapatkan tanda tangannya sebagai tanda laporan telah disetujui atau divalidasi.
h. Laporan dikembaliakn kepada panitia, untuk diberikan kepada siswa baru dan disimpan untuk keperluan yang lain.
(55)
a. Siswa yang mendapatkan laporan nilai belum memenuhi syarat harus melakukan beberapa test sekolah, yaitu meliputi test pelajaran umum dan psikotest.
b. Laporan nilai belum mencukupi passing grade diberikan kepada panitia.
c. Panitia memberikan no. peserta tes penerimaan siswa baru.
d. Siswa diberikan soal oleh panitia dan siswa mengerjakan soal test. e. Test yang telah dikerjakan dikembalikan ke panitia penerimaan siswa
baru SMU Negeri 1 Cikampek untuk dinilai.
f. Panitia melakukan pengecekan nilai test siswa baru memenuhi syarat untuk masuk SMU Negeri 1 Cikampek.
g. Panitia membuat laporan siswa diterima atau tidak diterima di SMU Negeri 1 Cikampek dan meng-copy-nya.
h. Laporan dari panitia diberikan kepada kepala sekolah untuk
mendapatkan tanda tangannya sebagai tanda laporan telah disetujui atau divalidasi.
i. Laporan dikembaliakan kepada panitia, untuk diberikan kepada siswa baru dan disimpan untuk keperluan yang lain.
j. Panitia memberiakan pengumuman hasil test dan siswa baru yang diterima di SMU Negeri 1 Cikampek.
(56)
3. Prosedur Registrasi Ulang
a. Calon siswa baru memberiakan laporan kepada panitia peneriamaan siswa baru SMU Negeri 1 Cikampek.
b. Proses registrasi dan administrasi dilakukan antara siswa baru dan panitia penerimaan siswa baru.
c. Pembuatan laporan registrasi berhasil atau gagal.
d. Laporan registrasi gagal akan diberikan dengan laporan siswa baru diterima yang telah divalidasi untuk melakukan registrasi lagi.
e. Laporan registrai berhasil akan didiberiakan dengan kwitansi kepada siswa baru.
(57)
(58)
(59)
Gambar 3.3 Flow map prosedur Registrasi penerimaan siswa baru Keterangan :
a. Formulir : berkas yang harus diisi oleh siswa baru berupa data diri siswa baru.
b. SKHU : Surat Keterangan Hasil Ujian.
(60)
d. Nilai UAN : Nilai yang didapat dari hasil Ujian Akhir Nasional.
e. Raport : Nilai yang didapat selama siswa tersebut sekolah dari kelas 1 sampai dengan kelas 3 di SLTP.
f. Rata-rata nilai : rata-rata nilai yang didapat dari perhitungan nilai UAS, Nilai UAN, dan raport.
g. Buku Besar : buku yang digunakan untuk mencatat rata-rata nilai. h. No. Test : nomor peserta test.
i. Test pengetahuan umum : soal test pengetahuan umum.
j. Psikotes : soal psikotes.
k. Nilai test : nilai yang didapat dari test penerimaan siswa baru.
l. A1 : Arsip 1, map untuk menyimpan formulir calon siswa baru yang sudah diisi lengkap.
m. A2 : Arsip 2, penyimpanan syarat (SKHU dan raport) siswa baru.
n. A3: Arsip 3, tempat penyimpanan dokumen nilai rata-rata siswa yang telah dihitung.
o. A4 : Arsip 4, tempat penyimpanan lapiran calon siswa baru yang memenuhi
passing grade sekolah.
p. A5 : Arsip 5, tempat penyimpanan laporan nilai siswa baru yang memenuhi
passing grade.
q. A6 : Arsip 6, Tempat tempat penyimpanan laporan nilai siswa baru yang tidak memenuhi passing grade.
r. A7 : Arsip 7, tempat penyimpanan laporan calon siswa baru yang diterima masuk SMU Negeri 1 Cikampek.
(61)
s. A8 : Arsip 8, tempat penyimpanan laporan calon siswa baru yang tidak diterima masuk SMU Negeri 1 Cikampek.
t. A9 : Arsip 9, tempat penyimpanan laporan siswa baru diterima di SMU Negeri 1 Cikampek.
u. A10 : Arsip 10, tempat penyimpanan kwitansi pembayaran untuk pihak sekolah.
3.1.2.1 Evaluasi Sistem Yang Sedang Berjalan
Setelah dilakukan analisis terhadap sistem yang sedang berjalan, maka secara garis besar dapat ditarik kesimpulan bahwa :
1. Fungsional sistem yang berlaku sekarang memiliki resiko kesalahan yang cukup tinggi atas data yang dihasilkan.
2. Fungsional sistem yang berlaku sekarang cukup memakan waktu yang lama untuk melakukan proses tersebut.
3. Data-data tersebut masih terpisah dan menumpuk yang menyebabkan
kesulitan dalam pencarian data kembali.
Maka untuk itu sebaiknya proses penerimaan siswa baru SMU Negeri 1 Cikampek menggunakan sebuah aplikasi yang mempermudah kerja panitia penerimaan siswa baru SMU Negeri 1 Cikampek agar bias bekerja secara maksimal. Dan dengan menggunakan aplikasi ini diharapkan dapat meminimalisisr kesalahan-kesalahan dan masalah-masalah lain serta mempercepat kinerja para panitia penerimaan siswa baru SMU Negeri 1 Cikampek.
(62)
3.1.3 Penyelesaian Masalah Dengan Metode Decision Tree
Berikut ini adalah contoh masalah dan solusi penyelesaiannya. Beberapa siswa baru ingin masuk SMU Negeri 1 Cikampek, memiliki nilai sebagai berikut:
Tabel 3.1 Contoh data nilai histori/training
No. Reg
Nilai Rata-rata Raport
Nilai UAS (Ujian Akhir Sekolah)
Nilai UAN (Ujian Akhir Nasional)
0001 90,52 45,67 36,89
0002 91,14 46,98 30,76
0003 86,89 48,89 26,09
0004 89,56 43,98 38,89
0005 86,56 39,75 32,76
0006 93,43 37,89 25,09
0007 85,67 33,87 37,67
0008 89,15 29,56 28,64
0009 89,28 30,42 25,98
(63)
0011 84,89 47,98 29,76
0012 80,96 45,89 24,09
0013 80,52 42,98 39,01
0014 78,14 40,75 29,76
0015 76,89 39,89 26,09
0016 82,56 32,87 37,01
0017 81,50 30,56 28,76
0018 83,43 33,42 23,09
0019 69,67 47,67 37,58
0020 72,15 48,98 28,09
0021 68,28 46,89 23,09
0022 65,52 41,98 36,67
0023 70,14 35,75 28,66
0024 71,89 38,89 24,09
0025 67,56 33,87 38,08
(64)
0027 70,43 29,42 23,76
Target dari tabel diatas adalah keputusan penerimaan siswa baru di SMU Negeri 1 Cikampek. Keputusan penerimaan siswa baru ini akan menggunakan metode decision tree.
1. Langkah pertama adalah mengelompokan data nilai dari siswa baru
berdasarkan rata-rata nilai siswa yang akan masuk SMU Negeri 1 Cikampek. Berikut ini adalah range dari setiap atribut :
1. Nilai rata-rata raport : a. Bagus = 85 – 100 b. Cukup = 75 - 84 c. Kurang = 0 – 74
2. Nilai UAS :
a. Bagus = 45 – 50 b. Cukup = 35 - 44 c. Kurang = 0 – 34
3. Nilai UAN :
a. Bagus = 35 – 40 b. Cukup = 28 - 34 c. Kurang = 0 – 27 4. Nilai Rata-rata :
a. Bagus = 56 - 100 b. Cukup = 51 - 55 c. Kurang = 0 - 50
Tabel 3.2 Pengelompokan data nilai histori/training
No. Reg
Nilai Raport
Nilai UAS (Ujian Akhir Sekolah)
Nilai UAN (Ujian Akhir Nasional)
Keterangan
(65)
0002 Bagus Bagus Cukup Diterima
0003 Bagus Bagus Kurang Diterima
0004 Bagus Cukup Bagus Diterima
0005 Bagus Cukup Cukup Diterima
0006 Bagus Cukup Kurang Diterima
0007 Bagus Kurang Bagus Diterma
0008 Bagus Kurang Cukup Ditolak
0009 Bagus Kurang Kurang Ditolak
0010 Cukup Bagus Bagus Diterima
0011 Cukup Bagus Cukup Diterima
0012 Cukup Bagus Kurang Ditolak
0013 Cukup Cukup Bagus Diterima
0014 Cukup Cukup Cukup Ditolak
0015 Cukup Cukup Kurang Ditolak
0016 Cukup Kurang Bagus Ditolak
0017 Cukup Kurang Cukup Ditolak
0018 Cukup Kurang Kurang Ditolak
0019 Kurang Bagus Bagus Diterma
0020 Kurang Bagus Cukup Ditolak
0021 Kurang Bagus Kurang Ditolak
0022 Kurang Cukup Bagus Ditolak
(66)
0024 Kurang Cukup Kurang Ditolak
0025 Kurang Kurang Bagus Ditolak
0026 Kurang Kurang Cukup Ditolak
0027 Kurang Kurang Kurang Ditolak
2. Langkah kedua, Menentukan entropi yaitu jumlah bit yang diperkirakan dibutuhkan untuk dapat mengekstrak suatu kelas dari sejumlah data acak pada ruang. Entropy bisa dikatakan sebagai kebutuhan bit untuk menyatakan suatu kelas. Semakin kecil nilai Entropy maka semakin baik untuk digunakan dalam mengekstraksi suatu kelas. Sehingga jumlah bit yang diperkirakan untuk mengekstraksi S ke dalam kelas dengan menggunakan persamaan :
Keterangan :
a) Entropi (S) : ruang (data) sample yang digunakan untuk training. b) Pi : jumlah data sample untuk kriteria tertentu.
S adalah 12 data dari tabel 3.2 dengan prediksi 8 siswa diterima yaitu siswa yang memiliki nilai rata-rata bagus dan cukup, dengan tanda positif. sedangkan 4 siswa yang tidak diterima yaitu siswa yang memiliki nilai rata-rata kurang, dengan tanda negatif, ditulis dengan notasi [8+,4-].
Entropi ([11+,16-]) = - (11/27) 2log (11/27) – (16/27) 2log (16/27) = - (0,40)(log0,40/log2) – (0,59)(log0,59/log2)
(67)
= 0,97 bits 1. Entropi Nilai Rata-rata Raport
a) Nilai Raport = Bagus
Entropi ([7+,2-]) = - (7/9) 2log (7/9) – (2/9) 2log (2/9)
= - (0,78)(log0,78/log2) - (0,22)(log0,22/log2) = 0,76 bits
b) Nilai Raport = Cukup
Entropi ([3+,6-]) = - (3/9) 2log (3/9) – (6/9) 2log (6/9)
= - (0,33)( log0,33/log2) – (0,67)( log0,67/log2) = 0,92 bits
c) Nilai Raport = Kurang
Entropi ([1+,8-]) = - (1/9) 2log (1/9) – (8/9) 2log (8/9)
= (0,11)( log0,11/log2) – (0,89)( log0,89/log2) = 0,50 bits
Jadi entropi total untuk atribut Nilai Raport adalah :
Entropi ([7,2]+[3,6]+[1,8]) = 9/27(0,76)+9/27(0,92)+9/27(0,50) = 0,25 + 0,30 + 0,17
= 0,72 bits
2. Entropi Nilai UAS
a) Nilai UAS = Bagus
Entropi ([6+,3-]) = - (6/9) 2log (6/9) – (3/9) 2log (3/9)
(68)
= 0,92 bits
b) Nilai UAS = Cukup
Entropi ([4+,5-]) = - (4/9) 2log (4/9) – (5/9) 2log (5/9)
= - (0,44)(log0,44/log2) - (0,56)(log0,56/log2) = 0,99 bits
c) Nilai UAS = Kurang
Entropi ([1+,8-]) = - (1/9) 2log (1/9) – (8/9) 2log (8/9)
= (0,11)( log0,11/log2) – (0,89)( log0,89/log2) = 0,50 bits
Jadi entropi total untuk atribut Nilai UAS adalah :
Entropi ([6,3]+[4,5]+[1,8]) = 9/27(0,92)+9/27(0,99)+9/27(0,50) = 0,31 + 0,33 + 0,17
= 0,81 bits
3. Entropi Nilai UAN
a) Nilai UAN = Bagus
Entropi ([6+,3-]) = - (6/9) log2 (6/9) – (3/9) log2 (3/9)
= - (0,67)(log0,67/log2) – (0,33)(log0,33/log2) = 0,92 bits
b) Nilai UAN = Cukup
Entropi ([3+,6-]) = - (3/9) 2log (3/9) – (6/9) 2log (6/9)
= - (0,33)( log0,33/log2) – (0,67)( log0,67/log2) = 0,92 bits
(1)
DECISION SUPPORT SYSTEM ACCEPTANCE OF NEW STUDENTS HIGH SCHOOL 1 CIKAMPEK
Rival Roecksintain 10105114
Indonesian Computer University Jl. Dipati Ukur No. 112-116, Bandung 40132
Email : [email protected]
ABSTRACT
High school 1 Cikampek is one of the schools that still use manual system to the academic process. The purpose and objective of this research is to study the process of new admissions system is still done with a manual system to a computerized system using the ID3 decision tree method as an algorithm to simplify the selection process for new students.
Designing system used is prototype method, a tool used to design systems such as Flow Map (Flow Chart Document), Contecsx Diagram (Diagram Context), DFD (Data Flow Diagram). While the tool uses MySQL database application development and programming language of Borland Delphi 7.0.
The system also has an advantage that helps the user / new student admissions committee for prospective students can prepare new data, the data value of prospective new students, new student selection, and registration data. Besides the efficiency of time is more guaranted and also help in the process of making the reports required by the user and the new students themselves as a new student data reports and the reports of students accepted or rejected at high school 1 Cikampek.
Results from this study is to analyze the applications that can facilitate large amounts of data, to assist in providing information as a result of corporate decisions. But this system also, there are weaknesses in terms of facilities and appearance of the program so that still needs improvement.
Keywords: academic process, decision tree, ID3, data. 1. INTRODUCTION
1.1Background
The decision is the selection process, among the various alternatives of action that aims to meet one or several targets. Decision system has 4 phases, namely intelligence, design, choice, and implementation. Phase 1 to 3 is the basis for a decision, which ended with a recommendation. problem solving is similar to the decision-making coupled with the implementation of the recommendations. Solving the problem does not only refer to the solution of the problem area / the difficulties but also include investigations about the opportunities that exist. Decision tree is
one method of data mining is used to obtain a solution to the problem. In the field of education there are still many schools that still use a piece of paper or even just using microsoft excel application for data processing students. One of them is high school 1 Cikampek, Jl. Ir. H. Juanda Kota Baru – Karawang. High school 1 cikampek is a school that has a ± 1 500 students consisting of class 1, class 2 and class 3. Each year high school 1 cikampek students receive approximately ± 500. New student registration system high school 1 Cikampek by looking one by one SKHU, UAS value, and UAN value, then calculated using the calculator to
(2)
obtain an average value of prospective students to meet or not to be entered into high school 1 Cikampek. Therefore, frequent and slow calculation error in data processing prospective students. From high school 1 Cikampek problem above, we see that high school 1 Cikampek need a tool which facilitates the management of new students high school 1 Cikmpek Decision tree method. By because they were, the author as one of former students high school 1 cikampek wanted to improve the recruitment system for prospective students high school 1 cikampek. The author expects a decision support system built new students at high school 1 Cikampek may facilitate the work of new student admissions committee high school 1 Cikampek.
1.2Problem Identification
From the above statement can be identified problem is: “How do I create software for building decision support system of new admissions in high schoo 1 Cikampek.”
1.3The Aim and The Purpose
Based on the problems studied, the purpose of this thesis is to build a decision support system of admission of new students at high school 1 Cikampek. While the purpose of this research are:
1. Facilitate the work of new student admissions committee high school 1 Cikampek in processing new student data.
2. Minimize errors made by the admissions committee of new students high school 1 Cikampek in data processing prospective new students.
2. MODEL, ANALYSIS, DESIGN, AND IMPLEMENTATION
2.1Model
Data analysis technique of software construction using software modeling with waterfall paradigm as shown in Picture 1.1, consist of several process which are:
a. System / Information Engineering It is a part of the biggest system in a project construction, begin with determine various requirement from the entire element that necessary for the system and allocated it into software construction.
b. Analysis
It is analysis stage of materials that necessary to perform the software construction project.
c. Design
It is translation stage of analyzed data into comprehensible form for user.
d. Coding
It is a stage of translation data or problem solving that has been designed into specific programming language.
e. Trial
It is a trial of the constructed software. f. Maintenance
It is a final stage where the settled software may have any modification or addition congruent with the user demand.
Picture 1. Waterfall Paradigm 2.2Analysis
A.System Analysis
System analysis defines as disperse of an intact information system into parts of its component as the objective is to identifying and evaluating the problems, opportunities, obstructions that happened
and the requirements so the
improvements can be suggested. Or in easy way, system analysis is a research on the existed system with purpose is to design a new system or renew it. This analysis system stage is a very critical
(3)
stage and very important, because any mistake in this system will also causes mistake in the next stage. The main task of analysis system is to find the weakness of performing system so the improvement can be suggested.
B. Basis Data Analysis
The logic structure of basis data is drawn into a graphic using Entity Relationship Diagram (ERD). ERD is a relationship between entities that used in the system to describe the relationship between entities or data structure and relation among files.
The main component ERD formation are Entity and Relation then in this item ERD are components of entity complex and relation complex that showed more specific by several properties describing the entire facts of the following system. The ERD of constructed application are below:
Picture 2. Entity Relationship Diagram (ERD)
C. Functional Requirement Analysis 1.Context Diagram
Picture 3. Context Diagram
2. DFD Level 1
Picture 3. DFD Level 1 3. Relation Scheme
Picture 5. Relation Scheme 2.3Design
A. Menu Structure Design
Designing an application need a menu structure contains of menu and submenu with function is to make user applying the application easier. Below is showing of menu structure of this application:
(4)
Picture 6. Menu Structure Design A. Application Main Menu Design
Below is the picture of main menu design.
Picture 7. Main Menu Appearance B. Display Design New Student
Admission Process
Below is the picture of designing a new admissions process :
Picture 8. Display Design New Student Admission Process
2.4Implementation
The implementation of the constructed system will be done in this stage after analyzing and designing has been finished. Then will be implemented to the utilized programming language.
A. System Implementation
The implementation purpose is to confirm the designing program module to the performer system so that user can give the input to the system builder.
B. Hardware Implementation
The hardware that used to implementing the system are below:
1. Prosesor : 1,86 Ghz
2. Memory : RAM DDR 256 MB
3. Harddisk 40 GB
4. VGA Card 64 MB
5. Keyboard, mouse, dan monitor.
C. Software Implementation
The software that used to implementing the system are below:
1. Window XP service pack 2, as an operating system,
2. Borland Delphi 7.0, as the
implementation of the system design,
3. MYSQL as the Databases
(5)
D. Form Implementation
Form implementation is performed to know each program page that has been made. Below is the for implementation:
Tabel 1. Form Implementation Menu Deskripsi Nama File Login User Program
file to handle user login
uLogin.pas
Beginning Appearance
Program file to show the beginning page of application
uUtama.pas
Student Data
Data processing
of new
students
uSiswa.pas, uOtru.pas
Data value of student
Data processing, the value of new students
uNilai.pas
Data Value Categories
Data processing of value category
uKategori.pas
Academic Year
Processing of
Academic Year
uThnajaran.pas
Admission of new students
The selection process acceptance of new students accepted or rejected
uPSB.pas, uNila.pas, uKategori.pas, uThnajaran.pas, uPG.pas
User Data User data processing
uUser.pas
3. RESULT AND DISCUSSION
From the analysis and the designing that has been done, the result of the constructed
application shown as these appearances below:
Picture 9. Form New Student Admission Process
Picture 10. Form decision tree analysis 4. CONCLUSION AND SUGGESTION
4.1Conclusion
After the analysis, designing, and trial, the conclusions obtained are:
(6)
1. Application built to help new students admissions committee SMU Negeri 1 Cikampek in decision-making plan to recruit new students.
2. Applications are built may facilitate the work and minimize errors made by new student admissions committee high school 1 Cikampek.
3. Data processing can yield information of prospective students sufficient data to be analyzed further.
4. Applications are built to reduce the accumulation of data documents the prospective new students at the high school 1 Cikampek.
4.2Suggestion
Based on the above conclusion, it is expected that the future is that these applications can be developed further with a new data processing prospective students a more numerous and widespread, so this application can really be used as one illustration in the new admissions decision making at the high school 1 Cikampek more accurate and useful.
5. REFERENCES [1]
[2]
[3]
[4] [5]
[6]
[7]
Budi Santosa, Data Mining : Teknik
Pemanfaaatan Data Untuk
Keperluan Bisnis, Graga Ilmu,
Yogyakarta.
Fathansyah, Ir. (1999), Basis Data :
Ilmu Komputer, Informatika
Bandung, Bandung.
http://is.its-sby.edu/subjects/dss/Buku_Pandua n_SPK.pdf
http://ilmukomputer.org/2006/08/25 /pengenalan-algoritma-genetik/ Kadir Abdul. (2004), Dasar Aplikasi Database MySql Delphi, Andi Yogyakarta, Yogyakarta,.
Leod Mcd Raymond. (1992),
Sistem Informasi Manajemen,
Pustaka Binaan Prassindo, Jakarta. M. Ali Rahmadi, Ir. (2002), Sistem Pendukung Keputusan : Suatu
[8]
Wacana Strukturan dan Idealisasi
Dan Implementasi Konsep
Pengambilan Keputusan, PT.
Remaja Rosdakarya, Bandung. Perssman, Roger S., Ph. D. (2002),
Rekayasa Perangkat Lunak :
Pendekatan Praktis (Buku Dua),
Penerbit Andi Yogyakarta,