Aktivitas antioksidan alami dari berbagai jenis rempah-rempah khas Indonesia

BERBAGAI JENlS REMPAH - REMPAH
KHAS INDONESIA

Oleh
MULYADI SUMARDI
F 24. 1186

1 9 9 2
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTtTUT PERTANIAN
B O G O R

BOGOR

~ u l y a d i Sumardi. F 24.1186. Aktivitas antioksidan alami
dari beberapa jenis rempah-rempah khas Indonesia.
Dibawah
bimbingan Dr. Ir. Dedi Fardiaz, MSc. dan Ir. Ni Luh Puspitasari, MSc.

Kekhawatiran


mengenai keamanan penggunaan

antioksidan

sintetik, seperti BHA dan BHT, telah merangsang banyak penelitian
lebih

untuk mencari antioksidan alami yang
aman.

diangqap

jauh

Beberapa penelitian yang telah dilakukan

mem-

buktikan potensi rempah-rempah sebagai antioksidan.
Pada


penelitian ini ekstrak metanol antioksidan

alami

dari duapuluh tiga jenis rempah-rempah, dibandingkan aktivitasnya

dengan menggunakan oksigenmeter.

aktivitas

antioksidan paling tinqgi

Wijen

menunjukkan

dibandingkan

rempah-


rempah lain yang ciiuji, yaitu dengan faktor protektif
sar

5.74

rempah

dan R sebesar

lain

yang mempunyai

ialah cengkeh dan kunyit.
tiĀ£

Selain wijen

1.08.


aktivitas

punyai faktor protektif sebesar

disertai
pada
dan

aktivitas

0.98,
5.27

tinggi
protek-

sedanqkan kunyit
dan R sebesar


antioksidan wijen

mem-

0.88.

ini

juga

dengan tingginyz kandungan asam lemak tidak

jenuh

minyak wijen, yaitu dengan asam oleat
asam

rempah-

antioksidan


Cenqkeh mempunyai faktor

sebesar 7.95 dan R sebesar

Tingqinya

jenis

sebe-

linoleat sebesar

sebesar
asam

lemak

tidak jenuh tertinggi dari minyak cengkeh adalah asam


arak-

29.60%.

Kandungan

25.97%

-

hidonat
8.51%,

tidak

sebesar
sedangkan

12.13%


dan asam

asam

linolenat

pada minyak kunyit kandungan

sebesar

asam

lemak

jenuh tertinggi adalah asam oleat sebesar 19.38%

asam linolenat sebesar 17.66%.

Terlihat adanya


dan

kencenderu-

ngan rempah-rempah yang mempunyai kandungan asam lemak tidak
jenuh
juga .

tinggi

mempunyai aktivitas antioksidan

yang

tinggi

AKTIVITAS ANTIOKSIDAN ALAMI DARI BERBAGAI
JENIS REMPAH-REMPAH KHAS INDONESIA

Oleh

MULYADI SUMARDI
F 24.1186

SKRIPSI
Sebagai salah satu syarat untuk meinperoleh gelar
SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN
Pada jurusan TEKNOLOGI PANGAN DAN GIZI
Fakultas Teknologj Pertanian
Institut Pertanian Bogor

1992

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR

INSTITUT PERTANIAN BOGOR
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

AKTIVITAS ANTIOKSIDAN ALAMI DARI BERBAGAI

JENIS REMPAH-REMPAH KHAS INDONESIA

,

SKRIPSI
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN
Pada jurusan TEKNOLOGI PANGAN DAN GIZI
Fakultas Teknologi Pertanian
Institut Pertanian Bogor

Oleh
MULYADI SUMARDI
F 24.11%

Dilahirkan di Tangerang, pada tanggal 11 Mei 1968

Tangzal lulus : 16 Desember 1991

.

--l

Ir. Ni Luh Pus?itasari, MSc.

KATA PENGANTAR

Puji

syukur penulis panjatkan kepada Tuhan YME

karena

perkenan-Nya skripsi ini dapat terselesaikan

dengan

Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk

mempe-

roleh gelar Sarjana Teknologi Pertanian pada Jurusan

Tekno-

dengan
baik.

logi Pangan dan Gizi, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut
Pertanian Bogor.
Pada

kesempatan ini penulis mengucapkan

terima

kasih

yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Dr. Ir. Dedi Fardiaz, MSc. sebagai dosen pembimbing

yang

telah memberikan bimbingan selama

penelitian

dan

penulisan skripsi ini.
2. Ibu Ir. Ni Luh Puspitasari, MSc. sebagai dosen pembimbing

yang

3.

telah

memberikan bimbingan selama

penelitian

dan

batuan yang sangat besar dalam penulisan skripsi ini.
ibu Dr. ~ e C.
- nanny Widjaya, MSc. yang celah menguji
skripsi ini.

4. Ibu Dra. Effionora Anwar, Ibu Ing dan Hasan Basri Siregar

yang telah bsnyak membantu selama penelitian.
Walaupun masih jauh dari sempurna, kiranya skripsi
dapat bermanfaat bagi pembaca.

Bogor, Desember 1991

ini

Dipersembahkan
untuk kedua orangtuaku, kakak-kakak tercinta dan orang-orang
yang kucintai.

Halaman

.................................
DAFTAR TABEL ...................................
DAFTAR GAMBAR ..................................
DAFTAR LAMPIRAN ................................
PENDAHULUAN ....................................
KATA PENGANTAR

I.

V

ix

x
xii
1

11. TINJAUAN PUSTAKA

...................

3

B. ANTIOKSIDAN SEBAGAI PENCEGAH OKSIDASI LEMAK . .

5

C. REMPAH-REMPAH SEBAGAI SUMBER ANTIOKSIDAN ALAMI

10

A. OKSIDASI MAKANAN BERLEMAK

111. BAHAN DAN METODE PENELITIAN
A. BAHAN DAN ALAT
1. Bahan
2. Alat

.....................................
....................................

35

35

B. METODE PENELITIAN

......

36

2. Pengukuran Aktivitas Antioksidan

37

3.

..........
Ekstraksi Lemak ...........................
Analisis Asam Lemak .......................

41

1. Ekstraksi Antioksidan Dengan Metanol

4.

41

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. EKSTRAKSI ANTIOKSIDAN DENGAN METANOL

.........

45

B. ANALISIS AKTIVITAS ANTIOKSIDAN
DENGAN OKSIGENMETER
C. LEMAK DAN ASAM LEMAK

.......................... 46
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 57

D . HUBUNGAN ANTIOKSIDAN DAN ASAM LEMAK
V

.

..........

63

KESIMPULAN DAN SARAN
A . KESIMPULAN

...................................
B . SARAN ........................................
DAFTAR PUSTAKA ..................................
........................................
LAMPIRAN

vii

72
73
75
79

Halaman
Tabel

1. Komposisi kimia adas, tepung bawang

bombay, bawang inerah dan tepung bawang
putih untuk setiap 100 gram bahan yang
dapat dimakan .............................
Tabel

2. Komposisi kimia biji pala, cabe merah,

cabe rawit dan cengkeh untuk setiap
100 gram bahan yang dapat dimakan .........
Tabel

..................

22

4. Komposisi kimia kapulaga, kayu manis,
kemiri dan ketumbar untuk setiap 100 gram

..................

27

Komposisi kimia kunyit, lada hitam, lada
putih, biji seledri dan wijen untuk setiap
100 gram bahan yang dapat dimakan .........

33

bahan yang dapat dimakan
Tabel

19

3. Komposisi kimia daun kemangi, daun salam,
jahe dan jinten untuk setiap 100 gram

bahan yang dapat dimakan
Tabel

15

5.

.......
rempah-rempah ..

Tabel

6. Aktivitas antioksidan rempah-rempah

55

Tabel

7. Indeks antioksidan beberapa

57

Tabel

8.

Tabel

9. Komposisi Asam Lemak Rempah-rempah

...
........

Kadar lemak dan kadar air rempah-rempah

58

60

Tabel 10. Komposisi asam lemak utama dari rempahrempah yang diuji .........................

61

Tabel 11. Rasio asam lemak yang menjadi penciri
rempah-rempah .............................

62

Gambar

1. Skema umum oksidasi lemak (Nawar, 1985)

..

5

Gambar

2. Reaksi antioksidan dengan gugus fen01
dan amina aromatik dengan radikal
peroksida (Raney, 1979) .................

7

Gambar

3. Reaksi antara radikal antioksidan

sekunder dengan radikal peroksida
(Raney, 1979) ...........................
Gambar

4. Reaksi ion logam yang terlibat dalam

...........

9

5. Mekanisme aksi antioksidan (Klaui dan
Pongraez, 1981) .........................

10

proses oksidasi (Raney, 1979)
Gambar

8

....
dan cabe merah ..
daun salam . . . . . .

Gambar

6. Adas, bawang bombay dan bawang merah

14

Gambar

7. Bawang putih, biji pala

17

Gambar

8. Cabe rawit, cengkeh dan

Gambar

9. Jahe, jinten dan kayu manis

Gambar 10. Kapulaga, kemangi dan kemiri

.............
............

.............
Lada hitam dan lada putih ................
Seledri .................................

20
23

25

Gambar 11. Kencur, ketumbar dan kunyit

29

Gambar 12.

30

Gambar 13.

31

.........................

34

Gambar 15. Diagram alir metode ekstraksi komponen
rempah-rempah yang larut dalam metanol
(modifikasi metode Hammerschmidt dan
Pratt, 1978) ............................

37

Gambar 16. Alat pengukur aktivitas antioksidan
yang terdiri dari rekorder, pengukur
oksigen, reaktor dan pengatur suhu . . . . . .

39

. . .... .

39

Gambar 14. Sereh dan wijen

Gambar 17. Probe, plunger dan salnpel chamber

Gambar 18. Pola penurunan persen kejenuhan pada
oksidasi asam linolenat .................

...............
........................

Gambar 19. Proses esterifikasi lemak
Gambar 20. Xromatografi gas

Gambar 21. Pola aktivitas antioksidan ekstrak adas,
bawang merah dan cengkeh yang dianalisis
dengan oksigenmeter .....................
Gambar 22. Pola aktivitas antioksidan ekstrak bawang
bombay, jahe, kencur dan sereh yang dianalisis dengan oksigenmeter ...............
Gambar 23. Pola aktivitas antioksidan ekstrak bawang
putih, kemiri dan seledri yang dianalisis
dengan oksigenmeter .....................
Gambar 24. Pola aktivitas antioksidan ekstrak biji
pala dan kayu manis yang dianalisis
dengan oksigenmeter ....................
Gambar 25. Pola aktivitas antioksidan ekstrak cabe
merah dan kemangi yang dianalisis dengan
oksigenmeter ............................
Gambar 26. Pola aktivitas antioksidan ekstrak cabe
rawit, lada hitam, kapulaga dan wijen
yang dianalisis dengan oksigenmeter . . . .
Gambar 27. Pola aktivitas antioksidan ekstrak daun
salam yanp dianalisis dengan oksigenmeter.
Gambar 28. Pola aktivitas antioksidan ekstrak ketumbar
yqng dianalisis dengan oksigenmeter

.....

Gambar 29. Pola aktivitas antioksidan ekstrak kunpit
yang dianalisis dertqan oksigenmeter .....
Gambar 30. Pola aktivitas antioksidan ekstrak lada
putih yang dianalisis dengan oksigenmeter.

Halaman
Lampiran 1. Aktivitas antioksidan berbagai jenis
rempah-rempah yang diukur dengan
oksigenmeter ...........................

79

Lampiran 2. Kromatogram dari standar lemak I
(C12-C16:lj
............................

81

Lampiran 3. Kromatogram dari standar lemak I1
(C16-Cls:3) ............................

82

Lampiran 4. Kromatogram dari standar lemak I11
(C20:1-C20:5) ..........................

83

......
.........

Lampiran 5. Kromatogram dari minyak biji pala

84

Lampiran 6. Kromatogram dari minyak kemiri

85

Lampiran 7. Rasio asam lemak dari duapuluh tiga
jenis rempah-rempah ....................

86

Salah
selama

satu kerusakan bahan pangan yang sering

penyimpanan ialah terjadinya reaksi

oksidasi

yang ada pada bahan pangan sehingga nenyebabkan
Reaksi

terjadi
lemak

ketengikan.

ini terjadi antara oksigen yang ada di udara

dengan

asam lemak tidak jenuh yang ada di dalam bahan pangan tersebut.

Kerusakan ini dapat dicegah dengan menambahkan antiok-

sidan.
Penggunaan antioksidan untuk keperluan industri makanan
belakangan

ini semakin meningkat.

Akan tetapi

peningkatan

tersebut disertai oleh kekhawatiran akan efek sampingan yang
ditimbulkan

oleh

antioksidan tersebut, karena

selama

antioksidan yang banyak digunakan adalah antioksidan

ini

sinte-

tik seperti BHA dan BHT.
Didalam

Food

Chemical

News

(1976) dikatakar~ bahwa

antioksidan sintetis seperti BHA, BHT, dan TBHQ dapat menjadi komponen toksik atau karsinogenik di dalam tubuh
dengan cara meningkatkan jumlah enzim mikrosomal.

manusia

Sedangkan

didalam Farago et al. (1989) dikatakan bahwa tikus percobaan
yang

pada makanannya ditambahkan BHT

yang

fatal

mengalami

pendarahan

pada pleural dan peritoneal cavities

organ epididymis testes dan pankreas.
,perubahan dalam
induksi enzim.

BHT juga

dan

pada

menyebabkan

tiroid tikus, stimulasi sintesis DNA

dan

Hal-ha1

tersebutlah yang mendorong untuk

dilakukannya

penelitian terhadap aktivitas antioksidan dari sumber alami,
dalam ha1 ini rempah-rempah.

Dari beberapa penelitian telah

diketahui bahwa rempah-rempah mempunyai aktivitas
dan.

Eeilgar; jumlah produksi dan jenis

besar,

antioksi-

rempah-rempah

Indonesia berpotensi untuk menjadi

negara

yang

produsen

antioksidan alami.
Pada penelitian ini dilakukan ekstraksi dan

pengukuran

aktivitas antioksidan dari berbagai jenis rempah-rempah khas
Indonesia

untuk

mempunyai

aktivitas

dapat

mengetahui rempah-rempah
antioksidan tinggi.

mana

saja

Dengan

diketahui rempah-rempah yang dapat digunakan

sumber antioksidan alami pada bahan pangan.

yang

demikian
sebagai

U. TINJAUAN PUSTAKA

A. OKSIDASI MAKANAN BERLEMAK
Kerusakan oksidatif pada bahan makanan yang
dung

lemak merupakan masalah yang penting

menurunkan
bahkan

kualitas

organoleptik

dan

mengan-

karena

nilai

dapat

gizinya,

produk teroksidasi mungkin dapat beracun.

Seba-

liknya, oksidasi lemak pada batas tertentu kadang-kadang
diinginkan, seperti

pada keju khusus

atau

pada

aroma

makanan yang digoreng (Nawar, 1985).
Kerusakan lemak yang utama adalah timbulnya bau
rasa

tengik

disebabkan
jenuh

yang disebut proses

oleh

dalam

reaksi

autooksidasi radikal asam

lemak (Winarno, 1988).

(1986) oksidasi
suatu

ketengikan.

lemak dan minyak

yang

disebut

Hal

lemak

Menurut

ini

tidak

Tranggono

berlangsung

mekanisme

dan

radikal

melalui
bebas.

Reaksi dimulai dengan pembentukan radikal bebas (R.) oleh
suatu energi kuantum akibat terlepasnya hidrogen (proton)
dari karbon alfa metilen dekat ikatan rangkap gugus
lemak tak jenuh dari molekul lemak

.

Radikal bebas

tersebut dengan oksigen akan membentuk peroksida
yang tidak stabil.

Selanjutnya peroksida radikal

asam lemak yang lain (RH) dapat membentuk

asam
(R.)

radikal
dengan

hidroperoksida

(ROOH).

Hidroperoksida ini akan dipecah menjadi

senyawa

organik

lebih sederhana seperti aldehid, keton, alkohol

dan

asam-asam

tengik

dengan

karakteristik

(Winarno, 1964).

bau

Reaksi oksidasi

dan

citarasa

yang

terjadi

pada lemak dapat menyebabkan kehilangan asam lemak

esen-

sial, pemecahan beberapa vitamin dan pigmen serta

dapat

menurunkan

nilai

biologis protein (Ragnarsson et

al.,

Nawar (1985) mekanisme oksidasi lemak

ter-

1977).
Menurut
diri

dari

tiga

tahap

yaitu

inisiasi

(pembentukan

radikal), propagasi (pembentukan, perbanyakan jumlah
dekomposisi
reaksi).

peroksida)

dan

terminasi

Skema umum oksidasi lemak secara

dan

(penghentian
jelas

dapat

dilihat pada Gambar 2.
Menurut
memerlukan
bebas

dari

Ranney (1979) oksidasi bahan-bahan

proses

inisiasi

substrat.

yang

organik

menghasilkan

~adikal-radikal bebas

radikal
tersebut

mampu bereaksi dengan oksigen udara, reaksi yang dihasilkan berlangsung cepat karena sifat molekul oksigen

dira-

dikal yang cenderung untuk membentuk suatu radikal peroksida.
secara

Radikal peroksida ini bersifat sangat reaktif
cepat akan menangkap atom hidrogen

dari

sekitarnya atau dari substrat untuk menghasilkan
bebas
setiap

baru

dan suatu

molekul

hidroperoksida.

dan

medium
radikal
Xarena

tahap menghasilkan satu radikal bebas baru,

maka

oksigen dalam jumlah yang besar terlibat di dalam

reaksi

berantai

.padua

ini.

Reaksi ini berakhir hanya apabila

radikal

bebas bergabunq untuk membentuk produk non

radi-

kal.

,-

RH
0
.
.

1

i

Inisiasi

dimer, polimer, siklik
peroksida, komponen
hidroperoksida

I

I

pemecahan

I

aldehid, keton, hidroperoksida, furan, asam
Romponenkomponen asiklik
dan siklik

i
1

OH*

komponen-komponen
keto, hidroksi dan
epoksi

dimer ROOR,
ROR
pemecahan
I

I

alkil radikal

semiaidehid
atau

I

I
I
kondensasi hidrokarbon
I
~idroiarbon alkii trioksan
aldehid
dan dioxolan
lebih pendek
asam
epoksid
I

I

terminal ROOH

I

hidrokarbon
aldehida
alkohol

Gambar 1. Skema umum oksidasi lemak (Nawar, 1985)

B. ANTIOKSLDAN SEBAGAI PENCEGAH OKSIDASI LEMAK
Antioksidan adalah semua bahan yang dapat menghambat
oksidasi

tanpa

memperhatikan

mekanismenya

(Lindsay,

1985).

Sedangkan

adalah

menurut

Bender

(1982)

.antioksidan

senyawa yang mampu mencegah ketengikan

oksidatif

lemak, contohnya adalah propil galat, oktil

dari

dodesil
lated

galat,

galat, butilated hydroxyanisole (BHA) dan

hydroxytoluen

(BHT).

Beberapa

buty-

lemak, terutama

minyak sayur-sayuran mengandung antioksidan alami.

Toko-

ferol

yang banyak terdapat dalam minyak

sayuran melin-

dungi

lemak dari ketengikan untuk waktu

yang

terbatas.

Menurut Tranggono (1986) BHA dan BHT merupakan

antioksi-

dan

yang banyak digunakan, dan pada konsentrasi

BHT

lebih efektif daripada BHA bila disimpan

kamar

pada

%

suhu

.

Menurut
dua

0,02

Winarno (1984) antioksidan dibagi

kategori yaitu

antioksidan primer

dan

menjadi

sekunder.

Antioksidan primer adalah suatu zat yang dapat menghentikan reaksi berantai pembentukan radikal dengan melepaskan
hidrogen, seperti tokoferol, lesitin, fosfatida, sesamol,
gosipol,

asam askorbat, BHT, PG dan

sekunder

adalah

prooksidan

suatu

zat yang

NDGA.

dapat

Antioksidan

mencegah

kerja

sehingga dapat digolongkan sebagai sinergik,

seperti asam sitrat dan EDTA.
Raney
golongan

berdasarkan

terjadinya
yang

(1979) mengklasifikasikan antioksidan atas
prinsip

proses oksidasi.

mempunyai

kerjanya

dalam

Pertama adalah

gugus fen01 dan amina

3

mencegah

antioksidan

aromatik

seperti

BHT, BHA, rnetilen bisfenol dan difenilamin.

Antioksidan-

antioksidan

berinteraksi

dengan

radikal

membentuk
fenoksi
yang

tersebut

bekerja dengan

cara

bebas yang terdapat didalam

sistem

produk substrat non radikal dan suatu

atau

fenimino melalui pemberian

dimiliki

antioksidan

terhadap

atom

dan

radikal
hidrogen

radikal

substrat

(.Gambar 2) .

Gambar 2. Reaksi antioksidan dengan gugus fen01 dan amina
aromatik
dengan radikal peroksida
(Raney,
1979).

Jika
stabil
maka

radikal

atau

yang

secara sterik mencegah

radikal

sebagai

antioksidan

suatu

dihasilkan
reaksi

antioksidan tersebut tidak
inisiator dari reaksi

kenyataannya produk

yang

berikutnya,

akan

berperan

berikutnya.

dihasikan mungkin

cukup

Pada

bereaksi

:

dengan radikal bebas kedua dalam sistem, sehingga bereaksi seperti terlihat pada Gambar 3.

Gambar 3. Reaksi antara radikal antioksidan
sekunder
dengan radikal peroksida (Raney, 1979).
Kedua, adalah antioksidan yang berfungsi dengan cara
yang sama untuk menghilangkan moieku-molekul hidroperoksida dari sistem, tetapi tanpa melibatkan
kal
oleh

bebas.

radikal-radi-

Molekul-molekul hidroperoksida ROOH

antioksidan

melalui ikatan

hidrogen

dan

diikat
susunan

sterik sehingga terjadi suatu migrasi ikatan untuk

meng-

hasilkan suatu aikohol dan suatu bentuk teroksidasi dari
tioeter.

Contoh jelas dari antioksidan ini adaiah d i l a u -

ril

tiodipropionat (DLTP). Molekul ini mengandung

sulfur

teroksidasi yang mampu bereaksi

hidroperoksida
grup

berikutnya.

hidroksil

dikenal

Model kerja ini

dalam sistem

atau

lainnya

sebaqai penghambat

merupakan

pengurai

kombinasi, maka

menempatkan

-T -

radikal

2

-

~

macam

an-

bebas

dan

hidroperoksida

pengaruh

molekul

substrat.

fenomena sinergis, yaitu apabila dua

tioksidan, satu

secara

ke

dengan

atom

digunakan

keseluruhan melebihi

penggunannya masing-masing secara terpisah.
Ketiga adalah antioksidan yang dapat

menginaktivasi

logam yang bisa mempercepat terjadinya oksidasi.
si

oksidasi

bisa

dihasilkan

oleh

reaksi

Inisia-

pertukaran

elektron antara substrat dan ion logam bervalensi

banyak

(Gambar 4).

("-1)+

oksidasi
------------>

Mn

Gambar 4. Reaksi ion logam yang terlibat
oksidasi, (Raney, 1979).

dalam

proses

Pada Gambar 4 ion logam direduksi dan pada saat yang
sama

dihasilkan radikal bebas.

dioksidasi

Kemudian ion loqam

kembali oleh oksigen dari udara atau

bisa

melalui

mekanisme lain untuk menqhasilkan katalis oksidasi.

,

Menurut

Klaui. dan Pongraez (1981) mekanisme

antioksidan

didasarkan atas pemindahan

radikal

atau ROO..

reaksi
radikal

R.

Mekanisme

atau

yang

inaktivasi

terjadi

langsung antara antioksidan (AH) dengan
R. atau radikal peroksida ROO..

aksi

adalah

substrat

Mekanisme

yang

lain adalah pembentukan kompleks antara radikal peroksida
dan antioksidan (Gambar 5).

+

R.

>

A.

+

RH

ROO. +

AH

>

ROOH +

A.

ROO. +

AH

>

(ROO.AH)

AH

Gambar 5. Mekanisme aksi antioksidan (Klaui dan Pongraez,
1981)

C REMPAH-REMPAH SEBAGAl SUMBER ANTIOKSIDAN ALAMI

Rempah-rempah adalah bahan asal tumbuh-tumbuhan yang
biasa dicampurkan ke dalam berbagai makanan untuk memberi
aroma/flavor dan membangkitkan selera makan (Somaatmadja,
1985)

.

Asal kata rempah-rempah (spice) diturunkan

bahasa latin yaitu species aromatacea yang berarti
buahan bumi.
yang

berarti

cies

komoditi

yang

mempunyai

nilai

spesial.

diklasifi-

menjadi 4 kategori yang berbeda, yaitu: 1)

Aromata

buah-

Kata ini kemudian disingkat menjadi species

Menurut penulis-penulis klasik, rempah-rempah
kasikan

dari

-

rempah-rempah

yang

digunakan

Spe-

sebagai

parfum, seperti kaprllaqa, kayu manis, dan sweet marjoram;
2)

Thumiamata

Species

untuk

-

rempah-rempah yang

dupa/kemenyan, seperti

rosemary;

3)

thyme, kayu

SLoecies Co-~dimenta -

digunakan

manis,

rempah-rempah

dan
yanq

digunakan untuk pembalseman atau pengawetan, seperti kayu
manis,
Species

jinten,

adas, cengkeh dan

Theriaca

sweet marjoram;

- rempah-rempah yang

digunakan

menetralkan racun, seperti adas, ketumbar, bawang

4)

untuk
putih,

dan oregano (Farrell, 1985).
Beberapa rempah-rempah selain memberikan aroma
khas

pada makanan, juga memberikan manfaat kepada

kainya

(berpengarih positif

terhadap

1985).

yang

dilakukannya

Suatu

menunjukkan bahwa 32

alamiah

penelitian

jenis

rempah-

rempah yang diuji mempunyai aktivitas antioksidan
ditambahkan

pada lemak babi pada suhu 98Oc.

rempah-rempah yang diuji, rosemary dan

dan

(Somaatmadja,

Menurut Chipault et al. (1952), secara

rempah-rempah xenqandung antioksidan.

pema-

kesehatan)

memberi sifat-sifat ketahanan (pengawetan)

yang

Dari

ketika
semua

sage

menunjukan

Adapun rempah-rempah yang digunakan pada

penelitian

aktivitas antioksidan yang sangat kuat.

ini

adalah

adas, bawang bombay,

bawang

merah,

bawang

putih,

biji pala, cabe merah, cabe rawit, cengkeh, daun

salam,

jahe,

jinten, kapulaga, kayu

manis,

kemangi,

kemiri, kencur, ketumbar, kunyit, lada hitam, lada putih,

seledri, sereh dan wijen.
kan

Rempah-rempah tersebut diguna-

karena merupakan rempah-rempah khas

mudah

sekali

digunakan

didapat

sebagai

dipasar,

~ndonesia yang

sehingga

apabila

sumher antioksidan alami

akan

akan

mudah

didapat.
1. Adas (Foeniculum vulyare Miller)

Adas adalah biji dari tanaman Foeniculum

vulyare

Miller, yang