Pengaruh Musim Tanam, Serangan Penggerek Batang Padi dan Pemupukan (Urea, TSP dan KCL) terhadap Produktivitas Padi di Jawa Barat

JHONSON R. SIMARANGKIR. Pengaruh Musim tanam, Serangan
Penggerek Batang Padi dan Pemupukan (Urea, TSP dan KCL) Terhadap
Produktivitas Padi di Jawa Barat ( Dibawah bimbingan SYAFRIDA MANUWOTO)
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh musim tanam
(musim kering dan musim hujan), luas serangan penggerek batang dan pemupukan
(Urea, TSP dan KCL) terhadap produktivitas padi di Jawa Barat
Penelitian meliputi pengumpulan data sekunder dari instansi yang terkait,
pengolahan data dengan analisis regresi linier berganda d m pelaporm hasil.
Tingkat kebutuhan akan bahan pangan terutama beras dari tahun ke tahun
semakin meningkat. Peningkatan ini sejalan dengan peningkatan jumlah penduduk.
Usaha yang dilakukan pemerintah antara lain dengan intesifikasi pertanian berupa
pemanfaatan pupuk dan pengendalian serangan hama.
Produktivitas pertanian dipengamhi oleh banyak faktor seperti rnusirn tanarn,
populasi dan varietas tanaman yang diusahakan, pemupukan, serangan organisma
pengganggu, cara budidaya, kondisi tanah dan nila~ekonomis tanaman.
Musim tanam

tidak rnernpengaruhi produktivitas padi di Jawa Barat.

Produktivitas tertinggi terdapat di kabupaten Karawang dan produktivitas terendah
terdapat di kabupaten Lebak. Luas panen padi dan total produksi lebih tinggi pada

musim kering tetapi laju peningkatan produksi lebih tinggi pada musim hujan
Usaha meningkatkan produksi padi tidak luput dari hambatan yang dihadapi
seperti serangan hama dan penyakit. Penggerek batang padi merupakan hama

..

11

penting karena dapat mematikan titik tumbuh berupa matinya tunas.

Hama ini

menyebabkan kerusakan pada tanaman muda yang disebut dengan "Sundep" dan
tanaman yang sudah berbuah disebut dengan "Beluk". Luas serangan penggerek
batang bervariasi antar kabupaten. Rata-rata luas serangan pada musim kering adalah
473 hdtahun dan pada musim hujan 748 hdtahun. Laju peningkatan luas serangan

pada musim kering 748% pertahun dan pada musim hujan 995% pertahun.
Tingginya laju peningkatan luas serangan hama ini perlu mendapat perhatian agar
kehilangan hasil padi karena serangan penggerek batang dapat ditekan.

Pemupukan Urea (N), TSP (fospor) dan KCL (kalium) adalah hara makro
yang sangat diperlukan tanaman selama pertumbuhannya. Ketersediaan unsur hara
yang cukup dapat menjamin pertumbuhan dan ketahanan tanaman terhadap serangan
hama dan patogen. Kelebihan unsur N dapat mengakibatkan tanaman lebih mudah
diserang hama dan patogen. Terdapat korelasi positif antara dosis pupuk (Urea) N
Penggunaan Urea

dengan intensitas kerusakan oleh infestasi penggerek batang.

paling rendah terdapatdi kabupaten Lebak sebesar 144 kg/ha dan paling tinggi di
kabupaten Majalengka sebesar 248 kg/ha. Dosis rata-rata Urea yang digunakan di
Jawa Barat adalah 180,4 kg/ha pada musim kering dan 179,l kglha pada musim hujan
Penggunaan Urea oleh petani di Jawa Barat menunjukkan

peningkatan, laju

peningkatan penggunaan lebih tinggi pada musim hujan dibanding musim kering.
Kekurangan unsur P sangat

gawat bagi pertumbuhan tanaman karena


tidak dapat menyerap unsur lain. Rata-rata penggunaan dosis TSP yang digunakan
dan laju penggunaannya lebih tinggi pada musim kering.

Dosis TSP terendah