Pengertian Pendidikan Jasmani Kajian Teoritis

dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 1. Ada banyak cara untuk mendapatkan pendidikan yang ideal. Faktor orang tua, misalnya. Hal ini menjadi hal utama bagi pendidikan anak. Orang tua harus peduli dengan pendidikan anak-anak mereka. Siswa, orang tua dan guru adalah elemen kunci dalam pendidikan. Sebuah hubungan yang baik antara tiga pihak sangat penting untuk pendidikan yang baik.

2. Pengertian Pendidikan Jasmani

Pendidikan Jasmani sering diidentifikasikan dalam redaksi yang beragam, tapi umumnya pandangan tersebut di dasarkan bagaimana orang tersebut memandang permasalahan itu sendiri.Pendidikan jasmani terdiri dari kata pendidikan dan jasmani, Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tatalaku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan sesorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan latihan KBBI, 1989, hlm. 18, Jasmani adalah tubuh atau badan fisik. Namun yang dimaksud jasmani di sini bukan hanya badan saja tetapi keseluruhan manusia seutuhnya, karena antara jasmani dan rohani tidak dapat dipisah- pisahkan. Jasmani dan rohani merupakan satu kesatuan yang utuh yang selalu berhubungan dan selalu saling berpengaruah . Pandanagan tradisional menganggap bahwa pendidikan jasmanai hanya mendidik jasmani semata, atau olahraga gerak tubuh sebagai pelengkap pendidikan pada umunya. Pendidikan jasmani menurut para pakar yaitu: a. Menurut Jose Maria Cagigal dalam Sukiyo: 1986, hlm. 6 memberi rumusan mengenai mengenai pendidikan jasmani itu adalah “ setiap bentuk pendidikan individu dan sosial yang secara khusus memperhatikan kemampuan fi sik manusia”. b. Menurut Satuan Tugas Pengembang Kurikulum Pendidikan Guru Sekolah Dasar 1991, hlm. 11 memberikan batasan pendidikan Jasmani itu sebagai “Proses interaksi antara peserta didik dan lingkungan yang di kelola melalui aktivitas jasmani secara sistematik menuju pembentukan manusia indonesia seutuhnya ”. c. Pendidikan Jasmani Kementrian Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan Republik Indonesia 1961, hlm. 12 yaitu “ pendidikan yang mengaktualisasikan potensi-potensi aktivitas manusia yang berupa sikap tindak dan karya yang diberi bentuk isi dan arah menuju ke kebulatan kepribadian sesuai dengan cita- cita kemanusiaan indonesia”. d. Menurut Harsuki yaitu “pendidikan jasmani merupakan proses interaksi peserta didik dengan lingkungan melalui aktivitas jasmani yang dikelola secara sistematik untuk menuju manusia Indonesia seutuhnya. e. Pendidikan Jasamani adalah suatu proses pendidikan seseorang sebagai perseorangan maupun angota masyarakat yang dilakukan secara sadar dan sistematik melalui berbagai kegiatan jasmani dalam rangka memperoleh peningkatan kemampuan dan ketrampilan jasmani, pertumbuhan kecerdasan dan pembentukan watak. http:www.topskor.co.idindex.php?option=com_contentview=articleid =304:pengertian-penjas-dan-olahragacatid=19:sport-wiki . Pada kenyataan pendidikan jasmani adalah suatu bidang kajian yang sungguh luas dengan titik perhatian pada penungkatan gerak manusia. Seperti pendapat Mahendra 2003, hlm. 4 yang mengungkapkan bahwa: Pendidikan jasmani pada hakekatnya dalah proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas fisik untuk menghasilkan perubahan holistik dalam kualitas individu, baik dalam hal fisik, mental secara emosional. Pendidikan jasmani memperlakukan anak sebagai kesatuan utuh, mahkluk total daripada hanya menganggap daripada seorang yang terpisah kualitas fisik dan mentalnya. Dengan diterbitkannya Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional pendidikan akan memberikan peluang untuk menyempurnakan kurikulum yang komprehensif dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional. Pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan merupakan media untuk mendorong pertumbuhan fisik, perkembangan psikis, keterampilan motorik, pengetahuan dan penalaran, penghayatan nilai-nilai sikap-mental- emosional-sportivitas-spiritual-sosial, serta pembiasaan pola hidup sehat yang bermuara untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan kualitas fisik dan psikis yang seimbang.

3. Tujuan Pembelajaran Penjas di Sekolah Dasar