Perencangan Lanskap Pantai "Taman Antar Dua Pulau" Kawasan Pariwisata Nusa Dua, Bali

PENNY PRITANTI INDRESWARI. A02495022. Perancangan Lanskap Pantai
"Taman Antar Dua Pulau" Kawasan Pariwisata Nusa Dua, Bali. (Dibauah bimbingan
INDUNG SITTI FATIMAH ).

Pelaksanaan kegiatan magang berlangsung di PT. Bali Tourism Development
Corporation (BTDC), didasarkan pada potensi-potensi yang dimililu BTDC terutama
KPND (Kawasan Pariwisata Nusa Dua)nya yang baik untuk dipelajari karena
perusahaan ini adalah perusahaan yang bertanggung jawab secara langsung dalam
melaksanakan pengawasan pembangunan inkastruktur serta mernellhara dan
mengelola KPND.
Taman Antar Dua Pulau (TADP) termasuk dalam program kej a BTDC tahun
1999. Dilihat dari keberadaannya tapak ini masih kurang penataan dalam memenuhi
kebutuhan akan rekreasi pantai sehingga perancangan lanskap pantai TADP dijadikan
aspek utama dalam laporan magang. Tujuan dari kegiatan magang adalah untuk
rnendapatkan pengetahuan dan pengalaman keja praktis di bidang Arsitektur
Lanskap terutama di dalam keterampilan pkejaan studio dan lapang serta
memperluas wawasan dan meningkatkan ketrampilan di bidang lanskap. Tujuan
khusus dalam merancang lanskap pantai TADP adalah menata TADP menjadi suatu
sarana rekreasi umum yang fimgsional dan estetis sehingg tercipta suasana tropika
yang informal dan santai dan dapat menjadi salah satu daya tarik kawasan sebagai
kawasan pariwisata pantai bertaraf internasional. Kegunaan dari kegiatan magang di

KPND adalah agar mahasiswa dapat mengernbangkan sikap profesionalisme dalam
menghadapi dunia kerja yang sesungguhnya terutama di bidang Arsitehr Lanskap,
dapat memberikan acuan &lam pemanfaatan sumber daya dan pelaksanaan
pembangunan kawasan rekreasi lain yang sejenis, serta dapat menjadi rnasukan bagi
pihak BTDC selaku pihak pengelola KPND.
Metode kerja yang dilakukan pa& kegiatan rnagang di PT. B E adalah
pamsipasi aktif dan kunjungan lapang, dengan pembagian kejanya yaitu selama tiga
bulan pertama berada di Unit Pemeliharaan (pekejaan lapang) dan satu bulan
terakhir di Unit Perencanaan dan Pengembangan (pekejam studio). Pekejaan studio
yang dijadikan aspek utama dalam kegiatan rnagang ini yaitu perancan,m lanskap
pantai TADP yang menggunakan metode pendekatan sistematis untuk perencanaan
dan perancangan suatu kawasan rekreasi yang dikemukakan oleh Gold (1980),
dengan proses-prosesnya adalah tahapan persiapan awval, inventanmi, analisis,
sintesis, perencanaan dan perancangan.
Keberadaan KPND tidak lepas dari sejarah perkembangan ~mbangunan
kepariwisataan Bali yang pelaksanaan pembangunan KPND d~lakukanoleh suatu
badan yaitu PT. BTDC dibawah pengawasan Departemen Pariwisata Pos dan
Telekomunikasi. Keadaan Lanskap di KPND terdiri dari total lingbungan tempat
berlangsungnya aktivitas wisata agar tercipta suasana yang tropik dan informal. Di


dalam penatan lanskap diterapkan konsep Bali Tri Hita Karana" yaitu tentang
keseimbangan antara hubungan antara alam, k e h i d u p dan Penapta alam semesta.
Konsep urnurn dari KPND adalah suatu ka\basan panwisata yang bemapaskan
suasana tropika yang informal dan santai den-gm tujuan pembangunan menjadi
kawasan wisata berstandar intemasional. Konsep tata guna lahamya berdasarkan
pada kebutuban terpenting yang akan diwujudkan pada suatu hwasan wisata dan
korsep arsitektllr tradisional Bali berdasarkan pada konsep ruang spesifik tradisional
Bali. Penerapannya adalah KPND dibagi menjadi ti% zona yaitu zona utama, madya
dan nista melalui penataan lanskap dan elemen lanskap baik so$ maieriul atau hard
material yang tepat. Dalam penerapan konsep tata hijau diterapkan konsep wama
yang disesuaikan dengan arah mata angin yaitu warna merah pada pintu selatan,
kuning pada pintu masuk utamz, hitam pada pintu utara clan puhb pada area dua buah
pulau karang.
Taman Antar Dua Pulau memiliki luas 34.830 mZ,d e n p letak yang stategis
di tengah kawasan dan berbatasan dengan pantai. Akses dapat dicapai melalui arah
dari Pura Lamun dan Amphiteater atau dengan bejalan menyusuri pantai Nusa Dua.
Jenis tanahnya adalah mediteran coklat merah dengan tekstur permukaan lempung
berpasir dengan topografinya yang cenderung datar. Suhu udara rata-rata 27.15"C,
curah hujan pertahunnya 1737 mm, RH bulanan 77-81 %, dan kxepatan anginnya 47 knot. Kebutuhan air bersih di dapat dari PDAM Denpasar dan air irigasi didapat
dari Lagoon. Kualitas udara di tapak secara keseluruhan h k , didukung oleh

banyaknya vegetasi yang dapat mengundang satwa burung untuk hidup di tapak yang
dapat menghasilkan suara merdu. Potensi visual di tapak sangat bagus yaitu
pemandangan ke arah laut dan Gunung Agung, tetapi adanya @gang-pedagang di
dalam tapak merupakan bad view tapak. Tapak dapt dimanfaatkan untuk kegiatan
olah raga, ritual, dan aktivitas rekreasi pantai. Dari hasil inventarisasi tapak kemudian
di analisis dan sintesis untuk mengetahui potensi dan kendala, kemudian dicari suatu
altematif pengembangan potensi dan pemecahan terhadap kendala tersebut.
Berdasarkan hasil analisis dan sintesis tapak dengan melihat pada aspek
biofisik, ekonomi dan budaya maka dapat ditentukaD program ruang terhadap fungsifungsi yang direncanakan di dalam tapak sesuai dengan tujuan perancangannya.
Fungsi yang direncanakan adalah fungsi rekreasi, penyangga, sirkulasi, dan
pelayanan. Program mang yang akan dikembangkan adalah ruang rekreasi,
penyangga, sirkulasi dan pelayanan. Kemudian dibuat tiga altematif ruang dengan
penentuan altematif ruang yang paling baik akan dipilih pada tahap krikutnya yaitu
konsep.
Berdasarkan pada program ruang dan hubungan antar ruang yang terjadi
menghasilkan suatu konsep pengembangan terhadap tata ruang sirkulasi, fasilitas dan
tata hijau terhadap tapak. Secara umum konsep daw pada tap& adalah berdasarkan
konsep KPND yang akan dirancang dengan mengoptimalkan p d a penataan ruang,
jalur sirkulasi, akhvitas dan fasilitas lanskap serta pemilihan dan penataan vegetasi
agar sesuai dengan fungsinya sebagai tempat rehasi pantaj. Pemilihan altematif

ruang dilakukan dengan membandingkan tiga alternatif ruang );mg diajukan dengan
menggunakan kriteria penilaian tata guna lahan yang meliputi: kesatuan ruang,
kebutuhan akan permintaan ruang, aksesibilitasisirkula~i~orientasi terhadap

PETA