Pada efluen aerob efisiensi penurunan COD berkisar antara 44.48 - 76.19. Penurunan COD terbesar pada P12 t6;5 cm-15 cm; ½ yaitu 76.19,
sedangkan penurunan COD terkecil pada P1 t2; 10 cm-10 cm; 13 yaitu 44.48 Efisiensi penurunan COD keseluruhan akhir yaitu setelah proses anaerob
dan aerob berkisar antara 66.89 - 86.10, penurunan COD terbesar pada P12 t6; 5 cm-15 cm; ½ yaitu 86.10, sedangkan penurunan COD terkecil pada P1
t2; 10 cm-10 cm; 13, yaitu 66.89 Proses perombakan secara anaerob, pada prinsipnya ; bahan organik
komplek dirombak menjadi asam organik sederhana dan selanjutnya diuraikan lagi dalam bentuk gas. Proses anaerob dapat mengurangi kandungan organik
limbah organik yang pekat, sehingga menjadi sesuai untuk penanganan biologi anaerob.
IV.3 Pengaruh Efisiensi Penurunan COD Pada Reaktor Anaerob Efisiensi penurunan COD pada reaktor anaerob dilakukan dengan
menghitung hasil tetrasi influen dan efluen dari reaktor anaerob. Data hasil percobaan disajikan pada tabel 8.
Tabel 8. Efisiensi Penurunan COD Pada Reaktor Anaerob Volume
lumpur Waktu
Tinggal Hari
Jarak Sekat Cm
10 ~ 10 5 ~ 15
13 2
40 30,18 4
53 64 6
51,84 35,29 12
2 35 46,67
4 57 55,26
6 55,26 41,67
Sumber : Hasil Data Percobaan Elly Y. S, 2005
IV.3.1. Pengaruh Volume Lumpur.
Pada tabel 8 tampak bahwa penurunan COD pada reaktor anaerob, jarak sekat 10 cm-10 cm dan 5 cm-15 cm, dengan variasi volume lumpur 13 12,
waktu tinggal 2, 4 dan 6 hari, menunjukkan bahwa efisiensi penurunan COD pada
volume lumpur 12 lebih besar dibandingkan volume lumpur 13, kecuali untuk waktu tinggal 2 hari, pada jarak sekat 10 cm-10 cm dan waktu tinggal 4 hari pada
jarak sekat 5 cm-15 cm, efisiensi penurunan COD pada volume lumpur 13 lebih besar dibanding volume lumpur 12 .
Volume lumpur lebih besar, berarti mikroba lebih banyak, sehingga senyawa organik dalam air limbah yang dibutuhkan oleh mikroba juga makin
banyak, akibatnya penurunan COD makin besar.
IV.3.2. Pengaruh Jarak Sekat
Pada tabel 8 tampak bahwa penurunan COD pada reaktor anaerob, volume lumpur 13 dan 12 dengan variasi, waktu tinggal 2, 4 6 hari, pada jarak sekat
10 cm–10 cm mempunyai karakteristik yang sama dengan jarak sekat 5 cm-15 cm, penurunan COD terbesar pada waktu tinggal 4 hari .
Hal ini menunjukan bahwa hidrodinamika pada reaktor anaerob tidak dipengaruhi oleh jarak sekat. Seperti pada hukum hidrodinamika yang menyatakan bahwa :
14 15
16
Keterangan :
V = Volume m
3
v = Kecepatan aliran msec. A = Luas Penampang m
2
m = Massa air Kgcm
3
ρ = Massa jenis cairan Kgcm
3
g = Grafitasi g 2
2 2
1 2
1 2
2 1
1
2 2
y g
v g
y g
v g
v A
v A
m V
+ +
= +
+ =
=
ρ ρ
ρ
Dalam waktu yang sama t, maka debit sama dan massa yang dipindahkan juga sama.
Sehingga sekat 10 cm ~ 10 cm mempunyai pengaruh yang sama dengan sekat 5 cm-15 cm. bearti jarak sekat tidak
berpengaruh terhadap efisiensi penurunan COD.
IV.4 Pengaruh Efisiensi Penurunan COD Fungsi Waktu tinggal
Gambar 9. Grafik Penurunan COD dengan Variabel Tetap Waktu Tinggal 2 hari
Gambar 9 menunjukkan bahwa pada waktu tinggal 2 hari, penurunan COD pada reaktor anaerob lebih rendah
dibandingkan reaktor aerob. Untuk lumpur 13 penurunan COD pada reaktor anaerob lebih besar pada jarak sekat 10 cm-10 cm
dibandingkan dengan jarak sekat 5 cm-15 cm, sedangkan penurunan COD pada reaktor aerob lebih besar pada sekat 5 cm-
15 cm dibandingkan jarak sekat 10 cm-10 cm ,dengan total penurunan COD hampir sama. Untuk lumpur 12 penurunan
COD pada reaktor anaerob lebih besar pada sekat 5 cm-15 cm lebih besar dibandingkan sekat 10 cm -10 cm, sedangkan
penurunan COD pada reaktor aerob lebih besar pada sekat 10 cm
GRAFIK PENURUNAN COD DENGAN VARIABEL TETAP WAKTU TINGGAL 2 HARI
10 20
30 40
50 60
70 80
90
t2 10-10 13 t2 5-15 13
t2 10-10 12 t2 5-15 12
VARIABEL PERCOBAAN EFISIENSI
efisiensi anaerob efisiensi aerob
penurunan COD
-10 cm dibandingkan sekat 5 cm -15 cm, dengan total penurunan COD hampir sama, tetapi penurunan COD pada lumpur 12
sedikit lebih tinggi dibandingkan lumpur 13.
Gambar 10. Grafik Penurunan COD dengan Variabel Tetap Waktu Tinggal 4 hari
Gambar 10 menunjukkan bahwa pada waktu tinggal 4 hari, penurunan COD pada reaktor anaerob lebih tinggi dibandingkan
reaktor aerob. Untuk lumpur 13 penurunan COD pada reaktor anaerob lebih besar pada jarak sekat 5 cm - 15 cm
dibandingkan dengan jarak sekat 10 cm -10 cm, sedangkan penurunan COD pada reaktor aerob hampir sama pada sekat 5
cm -15 cm maupun pada jarak sekat 10 cm -10 cm ,dengan total penurunan COD hampir sama. Untuk lumpur 12 penurunan
COD pada reaktor anaerob hampir sama pada sekat 5 cm -15 cm maupun sekat 10 cm -10 cm, sedangkan penurunan COD pada
reaktor aerob hampir sama pada sekat 10 cm -10 cm maupun sekat 5 cm -15 cm, dengan total penurunan COD hampir sama.
Total penurunan COD pada semua variasi hampir sama.
GRAFIK PENURUNAN COD DENGAN VARIABEL TETAP WAKTU TINGGAL 4 HARI
10 20
30 40
50 60
70 80
90
t4 10-10 13 t4 5-15 13
t410-1012 t4 5-15 12
VARIABEL PERCOBAAN EFISIENSI
efisiensi anaerob efisiensi aerob
penurunan COD
Gambar 11. Grafik Penurunan COD dengan Variabel Tetap Waktu Tinggal 6 hari
Gambar 11 menunjukkan bahwa pada waktu tinggal 6 hari, penurunan COD pada reaktor anaerob lebih rendah
dibandingkan reaktor aerob. Untuk lumpur 13 penurunan COD pada reaktor anaerob lebih besar pada jarak sekat 10 cm -10 cm
dibandingkan dengan jarak sekat 5 cm -15 cm, sedangkan penurunan COD pada reaktor aerob lebih besar pada sekat 5 cm
-15 cm dibandingkan jarak sekat 10 cm -10 cm ,dengan total penurunan COD hampir sama. Untuk lumpur 12 penurunan
COD pada reaktor anaerob lebih besar pada sekat 10 cm -10 cm lebih besar dibandingkan sekat 5 cm -15 cm, sedangkan
penurunan COD pada reaktor aerob lebih besar pada sekat 10 cm -10 cm dibandingkan sekat 5 cm -15 cm, dengan total penurunan
COD hampir sama. Total penurunan COD pada semua variasi hampir sama.
Dari gambar 9 dan 11 untuk waktu tinggal 2 dan 6 hari, nampak bahwa penurunan COD pada reaktor anaerob selalu lebih rendah dibandingkan reaktor
aerob, karena laju fermentasi pada sistem anaerobik lazimnya selalu lebih rendah jika dibandingkan dengan sistem aerob. Hal ini disebabkan karena kesetimbangan
GRAFIK PENURUNAN COD DENGAN VARIABEL TETAP WAKTU TINGGAL 6 HARI
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
t6 10-10 13 t6 5-15 13
t6 10-10 12 t6 5-15 12
VARIABEL PERCOBAAN EFISIENSI
efisiensi anaerob efisiensi aerob
penurunan COD
antara substrat dan produk sulit untuk dipertahankan. CO
2
yang terbentuk dalam sistem anaerob dan akan mempengaruhi laju fermentasi tidak dapat keluar dari
sistem sehingga terjadi pengaruh negatif Betty Sri LJ dan Winiati Pudji R,1993. Sehingga penurunan COD oleh reaktor lebih rendah. Sedangkan untuk waktu
tinggal 4 hari seperti tampak pada gambar 10 penurunan COD reaktor anaerob sedikit lebih tinggi dari aerob. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh jumlah CO
2
hasil proses anaerob dalam keseimbangan dengan yang diperlukan untuk proses aerob berikutnya.
IV.5 Penurunan COD Total