LATAR BELAKANG APLIKASI METODE EARNED VALUE ANALYSIS DI DALAM PENGENDALIAN PROYEK PEMBANGUNAN JALAN - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

39 BAB III GAMBARAN UMUM PROYEK

3.1 LATAR BELAKANG

Sarana transportasi merupakan infrastruktur vital yang berkorelasi positif terhadap pertumbuhan ekonomi suatu wilayah. Dengan demikian pembangunan dan pemeliharaan jalan dan jembatan merupakan tugas penting pemerintah dalam rangka menjaga stabilitas sosial dan ekonomi masyarakat. Seperti kita ketahui bahwa di jalur pantura aktifitas harian kendaraan sangat tinggi sehingga sudah sangat penting untuk mendapatkan penanganan yang memadai agar senantiasa dapat berfungsi untuk mendukung kelancaran arus lalu-lintas barang dan penumpang dalam rangka percepatan pemulihan ekonomi. Berdasarkan hasil identifikasi perkembangan yang terjadi di ruas jalan Pemalang – Pekalongan masih terdapat lajur jalan yang terdiri dari 2 lajur, 3 lajur dan 4 lajur. Pada daerah ini masih terjadi penyempitan pada daerah 4 lajur menjadi 3 lajur atau 3 lajur menjadi 2 lajur sehingga kelancaran lalu-lintas banyak terganggu terutama pada daerah-daerah 2 lajur. Penanganan ini dimaksudkan tidak hanya mengatasi kerusakan di lintas jalur pantura secara menyeluruh, namun juga kekuatan strukturnya dapat mendukung beban lalu-lintas yang ada serta meningkatkan kapasitas jalan secara memadai dan tahan lama. Jalan Jalur Lintas Utara Jawa adalah salah satu ruas jalan nasional yang sangat strategis. Kondisi Jalan Jalur Lintas Utara Jawa saat ini pada umumnya sedang mengalami kerusakan, mulai dari rusak ringan sampai rusak beratamblas dan longsor. Kerusakan yang terjadi disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain: over-loading, kondisi alam tanah dasar yang jelek, iklim di musim hujan tergenang air dan di musim kemarau retak-retak, umur rencana perkerasan sudah terlampaui, sistem drainase yang tidak berfungsi dan lain sebagainya. Kerusakan yang bervariasi tersebut menyebabkan kegiatan penanganan yang dilakukan juga berbeda-beda. Dalam rangka penanggulangan kerusakan tersebut di atas, maka perlu dilakukan kegiatan Pembangunan Jalan Jalur Lintas Utara Jawa yang diprogram secara sistematis dan terstruktur. Kegiatan ini harus diprogram dengan baik karena 40 ada banyak ruas yang membutuhkan penanganan dan lokasinya yang melintasi semua propinsi di pulau Jawa. Dengan dana APBN yang terbatas, maka penetapan prioritas ruas-ruas yang akan ditanggulangi harus dilakukan dengan cermat. Tugas akhir ini akan memfokuskan pembahasan pada Proyek Pembangunan Jalan Jalur Lintas Utara Jawa di provinsi Jawa Tengah. Proyek Pembangunan Jalan Jalur Lintas Utara Jawa di provinsi Jawa yang dilaksanakan oleh Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu Pembangunan Jalan Jalur Lintas Utara Jawa Provinsi Jawa Tengah di bawah naungan Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Jendral Bina Marga.

3.2 TUJUAN