Ulpi Pauziah, 2014 Penerapan pendekatan andragogi dalam peningkatan motivasi belajar di pesantren masa keemasan Daarut Tauhid Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
19 R19
4 2
3 2
1 2
3 2
2 4
2 1
3  2.4 2
2  2.5  2 2
2 3  1  2  3  3  2.4
46 2.3
Netral 20
R20
4 2
3 3
2 3
2  2.5 2
4 3
2 1  2.4
3 2  2.5  3
3 3
2  2  1  3  3  2.2 50
2.5
Netral 21
R21
4 3
3.5 3
3 3
3 3
2 4
4 2
2  2.8 3
2 2
3 3
3 2  1  1  3  2  1.8
53 2.65
Positif 22
R22
4 2
3 3
2 2
3  2.5 2
4 3
1 2  2.4
2 2
2 3
3 3
2  3  2  3  2  2.4 50
2.5
Netral 23
R23
4 2
3 3
1 2
3  2.3 2
4 3
2 1  2.4
3 1
2 3
3 3
3  2  2  3  3  2.6 50
2.5
Netral 24
R24
4 2
3 3
1 2
3  2.3 1
4 3
1 2  2.2
3 1  3.5  3
3 3
2  1  2  3  4  2.4 48
2.4
Netral 25
R25
4 2
3 4
1 2
2  2.3 3
4 3
1 1  2.4
3 4
2 2
2 2
1  1  2  3  4  2.2 49
2.45
Netral
Ulpi Pauziah, 2014 Penerapan pendekatan andragogi dalam peningkatan motivasi belajar di pesantren masa keemasan Daarut Tauhid Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Tabel 4.5 Hasil skala Sikap Motivasi Belajar Peserta di akhir pembelajaran
N o
No r
esp o
n d
en
ASPEK
Sk or
Sk al
a K
et er
ang an
Motivasi Internal Motivasi Eksternal
Hasrat dan
keingin an
berhasil
X
Dorongan dan kebutuhan
dalam belajar X
Harapan dan cita- cita masa depan
X
Penghar gaan
dalam belajar
X
Kegiat an
yang menar
ik dalam
belaja r
X
Lingkungan belajar yang
kondusif X
- +
+ -
- +
+ +
+ -
- +
- -
+ +  -  -  +  +
1 R1
4 4
4 4
4 4
4 4
4 4
4 4
4 4
4 4
4 4
2 3
4  2  4  4  4  3.6 76
3.8
Positif
Ulpi Pauziah, 2014 Penerapan pendekatan andragogi dalam peningkatan motivasi belajar di pesantren masa keemasan Daarut Tauhid Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
2 R2
4 4
4 4
3 3
4  3.5 4
5 3
4 4
4 4
4 4
4 4
4 2  2  2  4  4  2.8
72 3.6
Positif 3
R3
4 4
4 4
4 4
4 4
4 4
4 4
4 4
4 4
4 4
2 3
4  2  4  4  4  3.6 76
3.8
Positif 4
R4
4 3
3.5 3
2 3
4 3
4 4
4 4
4 4
2 4
3 4
3  3.5  4  3  2  4  5  3.6 71
3.55
Positif 5
R5
4 4
4 4
4 4
4 4
4 4
4 4
4 4
4 4
4 4
4 4
4  4  4  4  4 4
80 4
Positif 6
R6
4 4
4 4
4 4
4 4
4 4
4 4
4 4
4 4
4 2
4 3
4  2  4  4  4  3.6 76
3.8
Positif 7
R7
4 4
4 4
4 4
4 4
4 4
4 4
4 4
4 4
4 3
3 3
4  3  3  4  4  3.6 76
3.8
Positif 8
R8
4 4
4 4
2 4
4  3.5 4
4 4
4 4
4 4
4 4
4 4
4 4  3  4  4  5
4 78
3.9
Positif 9
R9
4 4
4 4
4 4
4 4
4 4
4 4
4 4
4 4
4 2
2 2
4  2  4  4  4  3.6 74
3.7
Positif 10
R10
4 3
3.5 3
4 4
4  3.8 3
4 5
4 4
4 4
4 4
4 4
4 4  4  4  4  4
4 79
3.95
Positif 11
R11
5 2
3.5 2
2 3
4  2.8 4
4 4
4 4
4 2
4 3
4 3  3.5  4  3  2  4  5  3.6
71 3.55
Positif 12
R12
4 4
4 4
4 4
4 4
4 4
4 4
4 4
4 4
4 2
2 2
4  2  4  4  4  3.6 74
3.7
Positif 13
R13
4 4
4 4
4 4
4 4
2 4
5 4
4  3.8 4
4 4
3 4  3.5  3  4  4  4  4  3.8
77 3.85
Positif 14
R14
4 4
4 4
3 3
4  3.5 4
5 3
4 4
4 4
4 4
4 4
4 2  2  2  4  4  2.8
72 3.6
Positif 15
R15
4 3
3.5 3
4 5
4 4
2 4
4 3
4  3.4 4
4 4
4 3  3.5  4  3  4  4  4  3.8
76 3.8
Positif
Ulpi Pauziah, 2014 Penerapan pendekatan andragogi dalam peningkatan motivasi belajar di pesantren masa keemasan Daarut Tauhid Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
16 R16
4 4
4 4
4 4
4 4
4 4
4 4
4 4
4 4
4 2
4 3
4  2  4  4  4  3.6 76
3.8
Positif 17
R17
4 4
4 4
3 3
4  3.5 4
5 3
4 4
4 4
4 4
4 4
4 2  2  2  4  4  2.8
72 3.6
Positif 18
R18
5 3
4 3
4 4
4  3.8 3
4 4
4 4  3.8
4 4
4 4
3  3.5  4  4  4  4  4 4
79 3.95
Positif 19
R19
4 4
4 4
4 4
4 4
4 4
4 4
4 4
4 4
4 2
4 3
4  2  4  4  4  3.6 76
3.8
Positif 20
R20
5 3
4 3
5 3
4  3.8 4
4 4
4 4
4 4
4 4
4 3  3.5  4  3  4  4  4  3.8
79 3.95
Positif 21
R21
4 4
4 4
4 4
4 4
4 4
4 4
4 4
4 4
4 2
4 3
4  2  4  4  4  3.6 76
3.8
Positif 22
R22
5 3
4 3
2 3
4 3
4 4
4 4
4 4
2 4
3 4
3  3.5  4  3  2  4  5  3.6 72
3.6
Positif 23
R23
4 4
4 4
4 4
4 4
4 4
4 4
4 4
4 4
4 2
4 3
4  2  4  4  4  3.6 76
3.8
Positif 24
R24
4 4
4 4
3 3
4  3.5 4
5 3
4 4
4 4
4 4
4 4
4 2  2  2  4  4  2.8
72 3.6
Positif 25
R25
4 4
4 4
5 3
4 4
4 4
4 4
4 4
4 4
4 4
3  3.5  4  3  4  4  4  3.8 79
3.95
Positif
Ulpi Pauziah, 2014 Penerapan pendekatan andragogi dalam peningkatan motivasi belajar di pesantren masa
keemasan Daarut Tauhid Bandung Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Hasil  angket  yang  telah  dilakukan    mengenai  motivasi  belajar  peserta Pesantren Masa Keemasan. Ada dua buah indikator dan enam  buah subindikator
yang  diteliti  dalam  metode  ini.  Indikator  tersebut  yaitu  motivasi  internal  dengan sub  indikator  hasrat  dan  keinginan  berhasil,  dorongan  dan  kebutuhan  dalam
belajar,  harapan  dan  cita-cita  masa  depan.  Dan  motivasi  eksternal  dengan  sub indikator  penghargaan  dalam  belajar,  kegiatan  menarik  dalam  belajar  dan
lingkungan  belajar  yang  kondusif.  Aspek-aspek  tersebut  dibagi  lagi  ke  dalam beberapa  pernyataan  positif  dan  pernyataan  negatif  yang  mengarah  pada  sikap
yang dimiliki peserta Pesantren Masa Keemasan. Berdasarkan  hasil  angket  motivasi  belajar  awal  pembelajaran  dan  akhir
pembelajaran peserta Pesantren Masa Keemasan adalah sebagai berikut : Pada  responden  1  R1  hasil  tes  skala  sikap  yang  diperoleh  adalah  untuk
aspek  Hasrat  dan  keinginan  berhasil  mendapatkan  skor  4  diawal  dan  diakhir pembelajaran,  aspek  Dorongan  dan  kebutuhan  dalam  belajar  mendapatkan  skor
2,3  diawal  pembelajaran  dan  skor  4  diakhir  pembelajaran,  aspek  Harapan  dan cita-cita  masa  depan  mendapatkan  skor  2,3  pada  awal  pembelajaran  dan  skor  4
pada akhir pembelajaran, aspek penghargaan dalam belajar mendapatkan skor 2,4 diawal  pembelajaran  dan  skor  4  diakhir  pembelajaran,  Kegiatan  yang  menarik
dalam  belajar  mendapatkan  skor  2,5  diawal  pembelajaran  dan  3  diakhir pembelajaran,  aspek  lingkungan  belajar  yang  kondusif  mendapatkan  skor  2,4
diawal  pembelajaran  dan  skor  3,6  diakhir  pembelajaran.  Jadi  jumlah  skor keseluruhan  pada  awal  pembelajaran  adalah  50  dengan  skala  2,5  menunjukkan
sikap netral dan pada akhir pembelajaran skor keseluruhan adalah 76 dengan skala 3,8 menunjukkan sikap positif, artinya responden memiliki motivasi belajar yang
tinggi setelah mengikuti pembelajaran dan mengalami peningkatan. Hasil skala sikap melalui angket responden 2 R2 diperoleh aspek Hasrat
dan  keinginan  berhasil  mendapatkan  skor  3  diawal  pembelajaran  dan mendapatkan skor 4 diakhir pembelajaran, aspek Dorongan dan kebutuhan dalam
Ulpi Pauziah, 2014 Penerapan pendekatan andragogi dalam peningkatan motivasi belajar di pesantren masa
keemasan Daarut Tauhid Bandung Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
belajar mendapatkan skor 3 diawal pembelajaran dan skor 4 diakhir pembelajaran, aspek  Harapan  dan  cita-cita  masa  depan  mendapatkan  skor  2,8  pada  awal
pembelajaran  dan  skor  4  pada  akhir  pembelajaran,  aspek  penghargaan  dalam belajar mendapatkan skor 1 diawal pembelajaran dan skor 4 diakhir pembelajaran,
Kegiatan yang menarik dalam belajar mendapatkan skor 2,5 diawal pembelajaran dan 4 diakhir pembelajaran, aspek lingkungan belajar yang kondusif mendapatkan
skor 2 diawal  pembelajaran dan skor 2,8 diakhir pembelajaran. Jadi  jumlah skor keseluruhan  pada  awal  pembelajaran  adalah  50  dengan  skala  2,5  menunjukkan
sikap netral dan pada akhir pembelajaran skor keseluruhan adalah 72 dengan skala 3,6 menunjukkan sikap positif, artinya responden memiliki motivasi belajar yang
tinggi setelah mengikuti pembelajaran dan mengalami peningkatan. Data  dari  tabel  4.4  dan  4.5  menunjukkan  bahwa  R3  mendapatkan  hasil
skala  sikap  pada  aspek  Hasrat  dan  keinginan  berhasil  mendapatkan  skor  2,5 diawal  dan  mendapatkan  skor  4  diakhir  pembelajaran,  aspek  Dorongan  dan
kebutuhan  dalam  belajar  mendapatkan  skor  2,5  diawal  pembelajaran  dan  skor  4 diakhir pembelajaran, aspek Harapan dan cita-cita masa depan mendapatkan skor
1,6  pada  awal  pembelajaran  dan  skor  4  pada  akhir  pembelajaran,  aspek penghargaan dalam belajar mendapatkan skor 2,5 diawal pembelajaran dan skor 4
diakhir pembelajaran, Kegiatan yang menarik dalam belajar mendapatkan skor 1,5 diawal  pembelajaran  dan  3  diakhir  pembelajaran,  aspek  lingkungan  belajar  yang
kondusif  mendapatkan  skor  1,2  diawal  pembelajaran  dan  skor  3,6  diakhir pembelajaran.  Jadi  jumlah  skor  keseluruhan  pada  awal  pembelajaran  adalah  30
dengan  skala  1,5  menunjukkan  sikap  negatif  dan  pada  akhir  pembelajaran  skor keseluruhan  adalah  76  dengan  skala  3,8  menunjukkan  sikap  positif,  artinya
responden memiliki motivasi belajar  yang tinggi  setelah mengikuti pembelajaran dan mengalami peningkatan.
Hasil  tes  skala  sikap  yang  diperoleh  dari  R4  sebagai  peserta  pesantren masa  keemasan  yaitu  untuk  hasil  skala  sikap  pada  aspek  Hasrat  dan  keinginan
Ulpi Pauziah, 2014 Penerapan pendekatan andragogi dalam peningkatan motivasi belajar di pesantren masa
keemasan Daarut Tauhid Bandung Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
berhasil  mendapatkan  skor  3  diawal  dan  mendapatkan  skor  3,5  diakhir pembelajaran,  aspek  Dorongan  dan  kebutuhan  dalam  belajar  mendapatkan  skor
2,5  diawal  pembelajaran  dan  skor  3  diakhir  pembelajaran,  aspek  Harapan  dan cita-cita  masa  depan  mendapatkan  skor  2,2  pada  awal  pembelajaran  dan  skor  4
pada  akhir  pembelajaran,  aspek  penghargaan  dalam  belajar  mendapatkan  skor  2 diawal  pembelajaran  dan  skor  3  diakhir  pembelajaran,  Kegiatan  yang  menarik
dalam  belajar  mendapatkan  skor  3  diawal  pembelajaran  dan  3,5  diakhir pembelajaran,  aspek  lingkungan  belajar  yang  kondusif  mendapatkan  skor  2,4
diawal  pembelajaran  dan  skor  3,6  diakhir  pembelajaran.  Jadi  jumlah  skor keseluruhan  pada  awal  pembelajaran  adalah  50  dengan  skala  2,5  menunjukkan
sikap netral dan pada akhir pembelajaran skor keseluruhan adalah 71 dengan skala 3,55 menunjukkan sikap positif, artinya responden memiliki motivasi belajar yang
tinggi setelah mengikuti pembelajaran dan mengalami peningkatan. Hasil yang diperoleh dari skala sikap yang  dilakukan R5 yaitu hasil skala
sikap pada aspek Hasrat dan keinginan berhasil mendapatkan skor 2,5 diawal dan mendapatkan skor 4 diakhir pembelajaran, aspek Dorongan dan kebutuhan dalam
belajar  mendapatkan  skor  2,8  diawal  pembelajaran  dan  skor  4  diakhir pembelajaran,  aspek  Harapan  dan  cita-cita  masa  depan  mendapatkan  skor  2,4
pada awal pembelajaran dan skor 4 pada akhir pembelajaran, aspek penghargaan dalam  belajar  mendapatkan  skor  1,5  diawal  pembelajaran  dan  skor  4  diakhir
pembelajaran,  Kegiatan  yang  menarik  dalam  belajar  mendapatkan  skor  3  diawal pembelajaran dan 4 diakhir pembelajaran, aspek lingkungan belajar yang kondusif
mendapatkan skor 2,4 diawal pembelajaran dan skor 4 diakhir pembelajaran. Jadi jumlah  skor  keseluruhan  pada  awal  pembelajaran  adalah  50  dengan  skala  2,5
menunjukkan  sikap  netral  dan  pada  akhir  pembelajaran  skor  keseluruhan  adalah 80  dengan  skala  4  menunjukkan  sikap  positif,  artinya  responden  memiliki
motivasi  belajar  yang  tinggi  setelah  mengikuti  pembelajaran  dan  mengalami peningkatan.
Ulpi Pauziah, 2014 Penerapan pendekatan andragogi dalam peningkatan motivasi belajar di pesantren masa
keemasan Daarut Tauhid Bandung Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Telah  dilakukan  tes  pengukuran  skala  sikap  kepada  R6  peserta  Pesantren Masa Keemasan dan memperoleh hasil pada aspek Hasrat dan keinginan berhasil
mendapatkan  skor  2,5  diawal  dan  mendapatkan  skor  4  diakhir  pembelajaran, aspek  Dorongan  dan  kebutuhan  dalam  belajar  mendapatkan  skor  2,3  diawal
pembelajaran dan skor 4 diakhir pembelajaran, aspek Harapan dan cita-cita masa depan  mendapatkan  skor  2,6  pada  awal  pembelajaran  dan  skor  4  pada  akhir
pembelajaran,  aspek  penghargaan  dalam  belajar  mendapatkan  skor  1,5  diawal pembelajaran  dan  skor  4  diakhir  pembelajaran,  Kegiatan  yang  menarik  dalam
belajar  mendapatkan  skor  3  diawal  pembelajaran  dan  3  diakhir  pembelajaran, aspek  lingkungan  belajar  yang  kondusif  mendapatkan  skor  2,6  diawal
pembelajaran  dan  skor  3,6  diakhir  pembelajaran.  Jadi  jumlah  skor  keseluruhan pada  awal  pembelajaran  adalah  49  dengan  skala  2,45  menunjukkan  sikap  netral
dan  pada  akhir  pembelajaran  skor  keseluruhan  adalah  76  dengan  skala  3,8 menunjukkan  sikap  positif,  artinya  responden  memiliki  motivasi  belajar  yang
tinggi setelah mengikuti pembelajaran dan mengalami peningkatan. Hasil skala sikap melalui angket responden 7 R7 diperoleh aspek Hasrat
dan  keinginan  berhasil  mendapatkan  skor  3,5  diawal  dan  mendapatkan  skor  4 diakhir pembelajaran, aspek Dorongan dan kebutuhan dalam belajar mendapatkan
skor 3 diawal pembelajaran dan skor 4 diakhir pembelajaran, aspek Harapan dan cita-cita  masa  depan  mendapatkan  skor  2,8  pada  awal  pembelajaran  dan  skor  4
pada akhir pembelajaran, aspek penghargaan dalam belajar mendapatkan skor 1,5 diawal  pembelajaran  dan  skor  4  diakhir  pembelajaran,  Kegiatan  yang  menarik
dalam  belajar  mendapatkan  skor  4  diawal  pembelajaran  dan  3  diakhir pembelajaran,  aspek  lingkungan  belajar  yang  kondusif  mendapatkan  skor  2,6
diawal  pembelajaran  dan  skor  3,6  diakhir  pembelajaran.  Jadi  jumlah  skor keseluruhan  pada  awal  pembelajaran  adalah  57  dengan  skala  2,85  menunjukkan
sikap  positif  dan  pada  akhir  pembelajaran  skor  keseluruhan  adalah  76  dengan
Ulpi Pauziah, 2014 Penerapan pendekatan andragogi dalam peningkatan motivasi belajar di pesantren masa
keemasan Daarut Tauhid Bandung Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
skala 3,8 menunjukkan sikap positif, artinya responden memiliki motivasi belajar yang tinggi setelah mengikuti pembelajaran dan mengalami peningkatan.
Data  dari  tabel  4.4  dan  4.5  menunjukkan  bahwa  R8  mendapatkan  hasil skala sikap pada aspek Hasrat dan keinginan berhasil mendapatkan skor 3 diawal
dan  mendapatkan  skor  4  diakhir  pembelajaran,  aspek  Dorongan  dan  kebutuhan dalam  belajar  mendapatkan  skor  2  diawal  pembelajaran  dan  skor  3,5  diakhir
pembelajaran,  aspek  Harapan  dan  cita-cita  masa  depan  mendapatkan  skor  1,8 pada awal pembelajaran dan skor 4 pada akhir pembelajaran, aspek penghargaan
dalam  belajar  mendapatkan  skor  2,5  diawal  pembelajaran  dan  skor  4  diakhir pembelajaran,  Kegiatan  yang  menarik  dalam  belajar  mendapatkan  skor  2  diawal
pembelajaran dan 4 diakhir pembelajaran, aspek lingkungan belajar yang kondusif mendapatkan skor 2,6 diawal pembelajaran dan skor 4 diakhir pembelajaran. Jadi
jumlah  skor  keseluruhan  pada  awal  pembelajaran  adalah  43  dengan  skala  2,15 menunjukkan  sikap  netral  dan  pada  akhir  pembelajaran  skor  keseluruhan  adalah
78  dengan  skala  3,9  menunjukkan  sikap  positif,  artinya  responden  memiliki motivasi  belajar  yang  tinggi  setelah  mengikuti  pembelajaran  dan  mengalami
peningkatan. Hasil  tes  skala  sikap  yang  diperoleh  dari  R9  sebagai  peserta  pesantren
masa  keemasan  yaitu  untuk  hasil  skala  sikap  pada  aspek  Hasrat  dan  keinginan berhasil  mendapatkan  skor  3,5  diawal  dan  mendapatkan  skor  4  diakhir
pembelajaran,  aspek  Dorongan  dan  kebutuhan  dalam  belajar  mendapatkan  skor 2,8  diawal  pembelajaran  dan  skor  4  diakhir  pembelajaran,  aspek  Harapan  dan
cita-cita masa depan mendapatkan skor 3 pada awal pembelajaran dan skor 4 pada akhir  pembelajaran,  aspek  penghargaan  dalam  belajar  mendapatkan  skor  2,5
diawal  pembelajaran  dan  skor  4  diakhir  pembelajaran,  Kegiatan  yang  menarik dalam  belajar  mendapatkan  skor  3  diawal  pembelajaran  dan  2  diakhir
pembelajaran,  aspek  lingkungan  belajar  yang  kondusif  mendapatkan  skor  2,2 diawal  pembelajaran  dan  skor  3,6  diakhir  pembelajaran.  Jadi  jumlah  skor
Ulpi Pauziah, 2014 Penerapan pendekatan andragogi dalam peningkatan motivasi belajar di pesantren masa
keemasan Daarut Tauhid Bandung Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
keseluruhan  pada  awal  pembelajaran  adalah  55  dengan  skala  2,75  menunjukkan sikap  positif  dan  pada  akhir  pembelajaran  skor  keseluruhan  adalah  74  dengan
skala 3,6 menunjukkan sikap positif, artinya responden memiliki motivasi belajar yang tinggi setelah mengikuti pembelajaran dan mengalami peningkatan.
Telah dilakukan tes pengukuran skala sikap kepada R10 peserta Pesantren Masa Keemasan danmemperoleh hasil pada  aspek  Hasrat  dan keinginan berhasil
mendapatkan  skor  3  diawal  dan  mendapatkan  skor  3,5  diakhir  pembelajaran, aspek  Dorongan  dan  kebutuhan  dalam  belajar  mendapatkan  skor  2,5  diawal
pembelajaran  dan  skor  3,8  diakhir  pembelajaran,  aspek  Harapan  dan  cita-cita masa depan mendapatkan skor 2,2 pada awal pembelajaran dan skor 4 pada akhir
pembelajaran,  aspek  penghargaan  dalam  belajar  mendapatkan  skor  1  diawal pembelajaran  dan  skor  4  diakhir  pembelajaran,  Kegiatan  yang  menarik  dalam
belajar  mendapatkan  skor  2,5  diawal  pembelajaran  dan  4  diakhir  pembelajaran, aspek  lingkungan  belajar  yang  kondusif  mendapatkan  skor  2,2  diawal
pembelajaran dan skor 4 diakhir pembelajaran. Jadi jumlah skor keseluruhan pada awal pembelajaran adalah 48 dengan skala 2,4 menunjukkan sikap netral dan pada
akhir  pembelajaran  skor  keseluruhan  adalah  79  dengan  skala  3,95  menunjukkan sikap  positif,  artinya  responden  memiliki  motivasi  belajar  yang  tinggi  setelah
mengikuti pembelajaran dan mengalami peningkatan. Hasil  tes  skala  sikap  yang  diperoleh  dari  R11  sebagai  peserta  pesantren
masa  keemasan  yaitu  untuk  hasil  skala  sikap  pada  aspek  Hasrat  dan  keinginan berhasil  mendapatkan  skor  2,5  diawal  dan  mendapatkan  skor  3,5  diakhir
pembelajaran,  aspek  Dorongan  dan  kebutuhan  dalam  belajar  mendapatkan  skor 1,5  diawal  pembelajaran  dan  skor  2,8  diakhir  pembelajaran,  aspek  Harapan  dan
cita-cita  masa  depan  mendapatkan  skor  1,6  pada  awal  pembelajaran  dan  skor  4 pada  akhir  pembelajaran,  aspek  penghargaan  dalam  belajar  mendapatkan  skor  3
diawal  pembelajaran  dan  skor  3  diakhir  pembelajaran,  Kegiatan  yang  menarik dalam  belajar  mendapatkan  skor  1  diawal  pembelajaran  dan  3,5  diakhir
Ulpi Pauziah, 2014 Penerapan pendekatan andragogi dalam peningkatan motivasi belajar di pesantren masa
keemasan Daarut Tauhid Bandung Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
pembelajaran,  aspek  lingkungan  belajar  yang  kondusif  mendapatkan  skor  1,4 diawal  pembelajaran  dan  skor  3,6  diakhir  pembelajaran.  Jadi  jumlah  skor
keseluruhan  pada  awal  pembelajaran  adalah  30  dengan  skala  1,5  menunjukkan sikap  negatif  dan  pada  akhir  pembelajaran  skor  keseluruhan  adalah  71  dengan
skala  3,55  menunjukkan  sikap  positif,  artinya  responden  memiliki  motivasi belajar yang tinggi setelah mengikuti pembelajaran dan mengalami peningkatan.
Hasil  skala  sikap  melalui  angket  responden  12  R12  diperoleh  aspek Hasrat  dan  keinginan  berhasil  mendapatkan  skor  2,5  diawal  dan  mendapatkan
skor  4  diakhir  pembelajaran,  aspek  Dorongan  dan  kebutuhan  dalam  belajar mendapatkan  skor  2,5  diawal  pembelajaran  dan  skor  4  diakhir  pembelajaran,
aspek  Harapan  dan  cita-cita  masa  depan  mendapatkan  skor  3,4  pada  awal pembelajaran  dan  skor  4  pada  akhir  pembelajaran,  aspek  penghargaan  dalam
belajar  mendapatkan  skor  2,5  diawal  pembelajaran  dan  skor  4  diakhir pembelajaran, Kegiatan yang menarik dalam belajar mendapatkan skor 2,5 diawal
pembelajaran dan 2 diakhir pembelajaran, aspek lingkungan belajar yang kondusif mendapatkan skor 2 diawal pembelajaran dan skor 3,6 diakhir pembelajaran. Jadi
jumlah  skor  keseluruhan  pada  awal  pembelajaran  adalah  53  dengan  skala  2,65 menunjukkan sikap positif dan pada akhir pembelajaran skor keseluruhan adalah
74  dengan  skala  3,7  menunjukkan  sikap  positif,  artinya  responden  memiliki motivasi  belajar  yang  tinggi  setelah  mengikuti  pembelajaran  dan  mengalami
peningkatan. Telah dilakukan tes pengukuran skala sikap kepada R13 peserta Pesantren
Masa Keemasan dan memperoleh hasil pada aspek Hasrat dan keinginan berhasil mendapatkan  skor  2,5  diawal  dan  mendapatkan  skor  4  diakhir  pembelajaran,
aspek  Dorongan  dan  kebutuhan  dalam  belajar  mendapatkan  skor  2,3  diawal pembelajaran dan skor 4 diakhir pembelajaran, aspek Harapan dan cita-cita masa
depan  mendapatkan  skor  2,8  pada  awal  pembelajaran  dan  skor  3,8  pada  akhir pembelajaran,  aspek  penghargaan  dalam  belajar  mendapatkan  skor  1,5  diawal
Ulpi Pauziah, 2014 Penerapan pendekatan andragogi dalam peningkatan motivasi belajar di pesantren masa
keemasan Daarut Tauhid Bandung Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
pembelajaran  dan  skor  4  diakhir  pembelajaran,  Kegiatan  yang  menarik  dalam belajar  mendapatkan  skor  3  diawal  pembelajaran  dan  3,5  diakhir  pembelajaran,
aspek  lingkungan  belajar  yang  kondusif  mendapatkan  skor  2,2  diawal pembelajaran  dan  skor  3,8  diakhir  pembelajaran.  Jadi  jumlah  skor  keseluruhan
pada awal pembelajaran adalah 50 dengan skala 2,5 menunjukkan sikap netral dan pada  akhir  pembelajaran  skor  keseluruhan  adalah  77  dengan  skala  3,85
menunjukkan  sikap  positif,  artinya  responden  memiliki  motivasi  belajar  yang tinggi setelah mengikuti pembelajaran dan mengalami peningkatan.
Data  dari  tabel  4.4  dan  tabel  4,5  menunjukkan  bahwa  R14  mendapatkan hasil  skala  sikap  pada  aspek  Hasrat  dan  keinginan  berhasil  mendapatkan  skor  3
diawal  dan  mendapatkan  skor  4  diakhir  pembelajaran,  aspek  Dorongan  dan kebutuhan  dalam  belajar  mendapatkan  skor  3  diawal  pembelajaran  dan  skor  3,5
diakhir pembelajaran, aspek Harapan dan cita-cita masa depan mendapatkan skor 2,8  pada  awal  pembelajaran  dan  skor  4  pada  akhir  pembelajaran,  aspek
penghargaan  dalam  belajar  mendapatkan  skor  3  diawal  pembelajaran  dan  skor  4 diakhir pembelajaran, Kegiatan  yang menarik dalam belajar mendapatkan skor  3
diawal  pembelajaran  dan  4  diakhir  pembelajaran,  aspek  lingkungan  belajar  yang kondusif  mendapatkan  skor  2,2  diawal  pembelajaran  dan  skor  2,8  diakhir
pembelajaran.  Jadi  jumlah  skor  keseluruhan  pada  awal  pembelajaran  adalah  52 dengan  skala  2,6  menunjukkan  sikap  positif  dan  pada  akhir  pembelajaran  skor
keseluruhan  adalah  72  dengan  skala  3,6  menunjukkan  sikap  positif,  artinya responden memiliki motivasi belajar  yang tinggi  setelah mengikuti pembelajaran
dan mengalami peningkatan. Hasil  skala  sikap  melalui  angket  responden  15  R15  diperoleh  aspek
Hasrat  dan  keinginan  berhasil  mendapatkan  skor  2,5  diawal  dan  mendapatkan skor  3,5  diakhir  pembelajaran,  aspek  Dorongan  dan  kebutuhan  dalam  belajar
mendapatkan  skor  2,3  diawal  pembelajaran  dan  skor  4  diakhir  pembelajaran, aspek  Harapan  dan  cita-cita  masa  depan  mendapatkan  skor  2,6  pada  awal
Ulpi Pauziah, 2014 Penerapan pendekatan andragogi dalam peningkatan motivasi belajar di pesantren masa
keemasan Daarut Tauhid Bandung Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
pembelajaran  dan  skor  3,4  pada  akhir  pembelajaran,  aspek  penghargaan  dalam belajar  mendapatkan  skor  2,5  diawal  pembelajaran  dan  skor  4  diakhir
pembelajaran, Kegiatan yang menarik dalam belajar mendapatkan skor 2,5 diawal pembelajaran  dan  3,5  diakhir  pembelajaran,  aspek  lingkungan  belajar  yang
kondusif  mendapatkan  skor  2,2  diawal  pembelajaran  dan  skor  3,8  diakhir pembelajaran.  Jadi  jumlah  skor  keseluruhan  pada  awal  pembelajaran  adalah  49
dengan  skala  2,45  menunjukkan  sikap  netral  dan  pada  akhir  pembelajaran  skor keseluruhan  adalah  76  dengan  skala  3,8  menunjukkan  sikap  positif,  artinya
responden memiliki motivasi belajar  yang tinggi  setelah mengikuti pembelajaran dan mengalami peningkatan.
Peserta  Pesantren  Masa  Keemasan  sebagai  responden  16  telah  mengikuti angket skala sikap yang diberikan, data yang diperoleh dari hasil skala sikap yaitu
untuk  aspek  Hasrat  dan  keinginan  berhasil  mendapatkan  skor  2,5  diawal  dan mendapatkan skor 4 diakhir pembelajaran, aspek Dorongan dan kebutuhan dalam
belajar  mendapatkan  skor  2,8  diawal  pembelajaran  dan  skor  4  diakhir pembelajaran, aspek Harapan dan cita-cita masa depan mendapatkan skor 3 pada
awal pembelajaran dan skor 4 pada akhir pembelajaran, aspek penghargaan dalam belajar  mendapatkan  skor  2,5  diawal  pembelajaran  dan  skor  4  diakhir
pembelajaran,  Kegiatan  yang  menarik  dalam  belajar  mendapatkan  skor  3  diawal pembelajaran dan 3 diakhir pembelajaran, aspek lingkungan belajar yang kondusif
mendapatkan  skor  2,2  diawal  pembelajaran  dan  skor  3,6  diakhir  pembelajaran. Jadi  jumlah  skor  keseluruhan  pada  awal  pembelajaran  adalah  53  dengan  skala
2,65  menunjukkan  sikap  positif  dan  pada  akhir  pembelajaran  skor  keseluruhan adalah  76  dengan  skala  3,8  menunjukkan  sikap  positif,  artinya  responden
memiliki  motivasi  belajar  yang  tinggi  setelah  mengikuti  pembelajaran  dan mengalami peningkatan.
Hasil  tes  skala  sikap  yang  diperoleh  dari  R17  sebagai  peserta  pesantren masa  keemasan  yaitu  untuk  hasil  skala  sikap  pada  aspek  Hasrat  dan  keinginan
Ulpi Pauziah, 2014 Penerapan pendekatan andragogi dalam peningkatan motivasi belajar di pesantren masa
keemasan Daarut Tauhid Bandung Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
berhasil  mendapatkan  skor  3,5  diawal  dan  mendapatkan  skor  4  diakhir pembelajaran, aspek Dorongan dan kebutuhan dalam belajar mendapatkan skor 2
diawal pembelajaran dan skor 3,5 diakhir pembelajaran, aspek Harapan dan cita- cita  masa  depan  mendapatkan  skor  2,6  pada  awal  pembelajaran  dan  skor  4  pada
akhir pembelajaran, aspek penghargaan dalam belajar mendapatkan skor 3 diawal pembelajaran  dan  skor  4  diakhir  pembelajaran,  Kegiatan  yang  menarik  dalam
belajar  mendapatkan  skor  2,5  diawal  pembelajaran  dan  4  diakhir  pembelajaran, aspek  lingkungan  belajar  yang  kondusif  mendapatkan  skor  2,2  diawal
pembelajaran  dan  skor  2,8  diakhir  pembelajaran.  Jadi  jumlah  skor  keseluruhan pada  awal  pembelajaran  adalah  49  dengan  skala  2,45  menunjukkan  sikap  netral
dan  pada  akhir  pembelajaran  skor  keseluruhan  adalah  72  dengan  skala  3,6 menunjukkan  sikap  positif,  artinya  responden  memiliki  motivasi  belajar  yang
tinggi setelah mengikuti pembelajaran dan mengalami peningkatan. Hasil tes yang didapatkan dari responden 18 yaitu untuk aspek Hasrat dan
keinginan berhasil mendapatkan skor 2,5 diawal dan mendapatkan skor 4 diakhir pembelajaran,  aspek  Dorongan  dan  kebutuhan  dalam  belajar  mendapatkan  skor
2,3  diawal  pembelajaran  dan  skor  3,8  diakhir  pembelajaran,  aspek  Harapan  dan cita-cita  masa  depan  mendapatkan  skor  2  pada  awal  pembelajaran  dan  skor  3,8
pada  akhir  pembelajaran,  aspek  penghargaan  dalam  belajar  mendapatkan  skor  2 diawal  pembelajaran  dan  skor  4  diakhir  pembelajaran,  Kegiatan  yang  menarik
dalam  belajar  mendapatkan  skor  2  diawal  pembelajaran  dan  3,5  diakhir pembelajaran,  aspek  lingkungan  belajar  yang  kondusif  mendapatkan  skor  2,6
diawal  pembelajaran  dan  skor  4  diakhir  pembelajaran.  Jadi  jumlah  skor keseluruhan  pada  awal  pembelajaran  adalah  47  dengan  skala  2,35  menunjukkan
sikap netral dan pada akhir pembelajaran skor keseluruhan adalah 79 dengan skala 3,95 menunjukkan sikap positif, artinya responden memiliki motivasi belajar yang
tinggi setelah mengikuti pembelajaran dan mengalami peningkatan.
Ulpi Pauziah, 2014 Penerapan pendekatan andragogi dalam peningkatan motivasi belajar di pesantren masa
keemasan Daarut Tauhid Bandung Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Telah dilakukan tes pengukuran skala sikap kepada R19 peserta Pesantren Masa Keemasan dan memperoleh hasil pada aspek Hasrat dan keinginan berhasil
mendapatkan skor 3 diawal dan mendapatkan skor 4 diakhir pembelajaran, aspek Dorongan dan kebutuhan dalam belajar mendapatkan skor 2 diawal pembelajaran
dan  skor  4  diakhir  pembelajaran,  aspek  Harapan  dan  cita-cita  masa  depan mendapatkan  skor  2,4  pada  awal  pembelajaran  dan  skor  4  pada  akhir
pembelajaran,  aspek  penghargaan  dalam  belajar  mendapatkan  skor  2,5  diawal pembelajaran  dan  skor  4  diakhir  pembelajaran,  Kegiatan  yang  menarik  dalam
belajar  mendapatkan  skor  2  diawal  pembelajaran  dan  3  diakhir  pembelajaran, aspek  lingkungan  belajar  yang  kondusif  mendapatkan  skor  2,4  diawal
pembelajaran  dan  skor  3,6  diakhir  pembelajaran.  Jadi  jumlah  skor  keseluruhan pada awal pembelajaran adalah 46 dengan skala 2,3 menunjukkan sikap netral dan
pada  akhir  pembelajaran  skor  keseluruhan  adalah  76  dengan  skala  3,8 menunjukkan  sikap  positif,  artinya  responden  memiliki  motivasi  belajar  yang
tinggi setelah mengikuti pembelajaran dan mengalami peningkatan. Hasil  tes  skala  sikap  yang  diperoleh  dari  R20  sebagai  peserta  pesantren
masa  keemasan  yaitu  untuk  hasil  skala  sikap  pada  aspek  Hasrat  dan  keinginan berhasil  mendapatkan  skor  3  diawal  dan  mendapatkan  skor  4  diakhir
pembelajaran,  aspek  Dorongan  dan  kebutuhan  dalam  belajar  mendapatkan  skor 2,5  diawal  pembelajaran  dan  skor  3,8  diakhir  pembelajaran,  aspek  Harapan  dan
cita-cita  masa  depan  mendapatkan  skor  2,4  pada  awal  pembelajaran  dan  skor  4 pada akhir pembelajaran, aspek penghargaan dalam belajar mendapatkan skor 2,5
diawal  pembelajaran  dan  skor  4  diakhir  pembelajaran,  Kegiatan  yang  menarik dalam  belajar  mendapatkan  skor  3  diawal  pembelajaran  dan  3,5  diakhir
pembelajaran,  aspek  lingkungan  belajar  yang  kondusif  mendapatkan  skor  2,2 diawal  pembelajaran  dan  skor  3,8  diakhir  pembelajaran.  Jadi  jumlah  skor
keseluruhan  pada  awal  pembelajaran  adalah  50  dengan  skala  2,5  menunjukkan sikap netral dan pada akhir pembelajaran skor keseluruhan adalah 79 dengan skala
Ulpi Pauziah, 2014 Penerapan pendekatan andragogi dalam peningkatan motivasi belajar di pesantren masa
keemasan Daarut Tauhid Bandung Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
3,95 menunjukkan sikap positif, artinya responden memiliki motivasi belajar yang tinggi setelah mengikuti pembelajaran dan mengalami peningkatan.
Hasil  skala  sikap  melalui  angket  responden  21  R21  diperoleh  aspek Hasrat  dan  keinginan  berhasil  mendapatkan  skor  3,5  diawal  dan  mendapatkan
skor  4  diakhir  pembelajaran,  aspek  Dorongan  dan  kebutuhan  dalam  belajar mendapatkan skor 3 diawal pembelajaran dan skor 4 diakhir pembelajaran, aspek
Harapan dan cita-cita masa depan mendapatkan skor 2,8 pada awal pembelajaran dan  skor  4  pada  akhir  pembelajaran,  aspek  penghargaan  dalam  belajar
mendapatkan  skor  2  diawal  pembelajaran  dan  skor  4  diakhir  pembelajaran, Kegiatan  yang  menarik  dalam  belajar  mendapatkan  skor  3  diawal  pembelajaran
dan 3 diakhir pembelajaran, aspek lingkungan belajar yang kondusif mendapatkan skor 2,8 diawal pembelajaran dan skor 3,5 diakhir pembelajaran. Jadi jumlah skor
keseluruhan  pada  awal  pembelajaran  adalah  53  dengan  skala  2,65  menunjukkan sikap  positif  dan  pada  akhir  pembelajaran  skor  keseluruhan  adalah  76  dengan
skala 3,8 menunjukkan sikap positif, artinya responden memiliki motivasi belajar yang tinggi setelah mengikuti pembelajaran dan mengalami peningkatan.
Data  dari  tabel  4.4  dan  tabel  4.5  menunjukkan  bahwa  R22  mendapatkan hasil  skala  sikap  pada  aspek  Hasrat  dan  keinginan  berhasil  mendapatkan  skor  3
diawal  dan  mendapatkan  skor  4  diakhir  pembelajaran,  aspek  Dorongan  dan kebutuhan  dalam  belajar  mendapatkan  skor  2,5  diawal  pembelajaran  dan  skor  3
diakhir pembelajaran, aspek Harapan dan cita-cita masa depan mendapatkan skor 2,4  pada  awal  pembelajaran  dan  skor  4  pada  akhir  pembelajaran,  aspek
penghargaan  dalam  belajar  mendapatkan  skor  2  diawal  pembelajaran  dan  skor  3 diakhir pembelajaran, Kegiatan  yang menarik dalam belajar mendapatkan skor  3
diawal pembelajaran dan 3,5 diakhir pembelajaran, aspek lingkungan belajar yang kondusif  mendapatkan  skor  2,4  diawal  pembelajaran  dan  skor  3,6  diakhir
pembelajaran.  Jadi  jumlah  skor  keseluruhan  pada  awal  pembelajaran  adalah  50 dengan  skala  2,5  menunjukkan  sikap  netral  dan  pada  akhir  pembelajaran  skor
Ulpi Pauziah, 2014 Penerapan pendekatan andragogi dalam peningkatan motivasi belajar di pesantren masa
keemasan Daarut Tauhid Bandung Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
keseluruhan  adalah  72  dengan  skala  3,6  menunjukkan  sikap  positif,  artinya responden memiliki motivasi belajar  yang tinggi  setelah mengikuti pembelajaran
dan mengalami peningkatan. Telah dilakukan tes pengukuran skala sikap kepada R23 peserta Pesantren
Masa Keemasan dan memperoleh hasil pada aspek Hasrat dan keinginan berhasil mendapatkan skor 3 diawal dan mendapatkan skor 4 diakhir pembelajaran, aspek
Dorongan  dan  kebutuhan  dalam  belajar  mendapatkan  skor  2,3  diawal pembelajaran dan skor 4 diakhir pembelajaran, aspek Harapan dan cita-cita masa
depan  mendapatkan  skor  2,4  pada  awal  pembelajaran  dan  skor  4  pada  akhir pembelajaran,  aspek  penghargaan  dalam  belajar  mendapatkan  skor  2  diawal
pembelajaran  dan  skor  4  diakhir  pembelajaran,  Kegiatan  yang  menarik  dalam belajar  mendapatkan  skor  3  diawal  pembelajaran  dan  3  diakhir  pembelajaran,
aspek  lingkungan  belajar  yang  kondusif  mendapatkan  skor  2,6  diawal pembelajaran  dan  skor  3,6  diakhir  pembelajaran.  Jadi  jumlah  skor  keseluruhan
pada awal pembelajaran adalah 50 dengan skala 2,5 menunjukkan sikap netral dan pada  akhir  pembelajaran  skor  keseluruhan  adalah  76  dengan  skala  3,8
menunjukkan  sikap  positif,  artinya  responden  memiliki  motivasi  belajar  yang tinggi setelah mengikuti pembelajaran dan mengalami peningkatan.
Hasil tes yang didapatkan dari responden 24 yaitu untuk aspek Hasrat dan keinginan  berhasil  mendapatkan  skor  3  diawal  dan  mendapatkan  skor  4  diakhir
pembelajaran,  aspek  Dorongan  dan  kebutuhan  dalam  belajar  mendapatkan  skor 2,3  diawal  pembelajaran  dan  skor  3,5  diakhir  pembelajaran,  aspek  Harapan  dan
cita-cita  masa  depan  mendapatkan  skor  2,2  pada  awal  pembelajaran  dan  skor  4 pada akhir pembelajaran, aspek penghargaan dalam belajar mendapatkan skor 3,5
diawal  pembelajaran  dan  skor  4  diakhir  pembelajaran,  Kegiatan  yang  menarik dalam  belajar  mendapatkan  skor  3  diawal  pembelajaran  dan  4  diakhir
pembelajaran,  aspek  lingkungan  belajar  yang  kondusif  mendapatkan  skor  2,4 diawal  pembelajaran  dan  skor  2,8  diakhir  pembelajaran.  Jadi  jumlah  skor
Ulpi Pauziah, 2014 Penerapan pendekatan andragogi dalam peningkatan motivasi belajar di pesantren masa
keemasan Daarut Tauhid Bandung Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
keseluruhan  pada  awal  pembelajaran  adalah  48  dengan  skala  2,4  menunjukkan sikap netral dan pada akhir pembelajaran skor keseluruhan adalah 72 dengan skala
3,6 menunjukkan sikap positif, artinya responden memiliki motivasi belajar yang tinggi setelah mengikuti pembelajaran dan mengalami peningkatan.
Hasil  skala  sikap  melalui  angket  responden  25  R25  diperoleh  aspek Hasrat dan keinginan berhasil mendapatkan skor 3 diawal dan mendapatkan skor
4  diakhir  pembelajaran,  aspek  Dorongan  dan  kebutuhan  dalam  belajar mendapatkan  skor  2,3  diawal  pembelajaran  dan  skor  4  diakhir  pembelajaran,
aspek  Harapan  dan  cita-cita  masa  depan  mendapatkan  skor  2,4  pada  awal pembelajaran  dan  skor  4  pada  akhir  pembelajaran,  aspek  penghargaan  dalam
belajar mendapatkan skor 2 diawal pembelajaran dan skor 4 diakhir pembelajaran, Kegiatan  yang  menarik  dalam  belajar  mendapatkan  skor  2  diawal  pembelajaran
dan  3,5  diakhir  pembelajaran,  aspek  lingkungan  belajar  yang  kondusif mendapatkan  skor  2,2  diawal  pembelajaran  dan  skor  3,8  diakhir  pembelajaran.
Jadi  jumlah  skor  keseluruhan  pada  awal  pembelajaran  adalah  49  dengan  skala 2,45  menunjukkan  sikap  netral  dan  pada  akhir  pembelajaran  skor  keseluruhan
adalah  79  dengan  skala  3,95  menunjukkan  sikap  positif,  artinya  responden memiliki  motivasi  belajar  yang  tinggi  setelah  mengikuti  pembelajaran  dan
mengalami peningkatan. Dari  data-data  yang  telah  didapatkan  melalui  hasil  skala  sikap  kepada
peserta  Pesantren  Masa  Keemasan  di  Daarut  Tauhid  Bandung  memiliki rata-rata yaitu pada keseluruhan aspek Hasrat dan keinginan berhasil mendapatkan skor 2,9
pada  awal  pembelajaran  dan  3,9  pada  akhir  pembelajaran,  aspek  Dorongan  dan kebutuhan dalam belajar mendapatkan skor 2,4 di awal pembelajaran dan di akhir
pembelajaran  mendapatkan  skor  3,7  ,  aspek  Harapan  dan  cita-cita  masa  depan mendapatkan  skor  2,5  dia  awal  pembelajaran  dan  mendapat  skor  4  di  akhir
pembelajaran,  aspek  penghargaan  dalam  belajar  mendapatkan  skor  2,2  di  awal pembelajaran  dan  di  akhir  pembelajaran  mendapatkan  skor  3,9,  kegiatan  yang
Ulpi Pauziah, 2014 Penerapan pendekatan andragogi dalam peningkatan motivasi belajar di pesantren masa
keemasan Daarut Tauhid Bandung Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
menarik  dalam  belajar  mendapatkan  skor  2,6  diawal  pembelajaran  dan mendapatkan 3,4 di  akhir pembelajaran, aspek lingkungan belajar  yang kondusif
mendapatkan  skor  2,2  di  awal  pembelajaran  dan  mendapatnkan  3,6  diakhir pembelajaran.  Artinya  rata-rata  sikap  peserta  untuk  setiap  indicator  mengalami
peningkatan  kea  rah  yang  positif  dan  hal  ini  menunjukkan  bahwa  adanya peningkatan motivasi belajar peserta PMK.
Jika dilihat dari data yang telah ada, maka seluruh peserta Pesantren Masa Keemasan sudah memiliki sikap yang positif yaitu memilki motivasi belajar tinggi
baik  itu  dipengaruhi  oleh  motivasi  internal  maupun  eksternal  terlihat  dari  hasil semua  indikator  menunjukkan  positif.  Serta  dilihat  dari  tabel  4.4  dan  4.5  hasil
skala  sikap  di  awal  pembelajaran  dengan  jumlah  peserta  25  orang  dengan  hasil awal  untuk  sikap  motivasi  yang  rendah  sebanyak  dua  orang  mengalami
peningkatan  pada  akhir  pembelajaran  menjadi  tidak  ada,  sikap  netral  yang ditunjukkan  di  awal  pembelajaran  oleh  17  orang  pada  akhir  pembelajaran  tidak
terdapat  peserta  yang  menunjukkan  hal  tersebut  sedangkan  untuk  sikap  positif diawal pembelajaran yang hanya enam orang mengalami peningkatan menjadi 25
orang.  Ini  semua  berarti  bahwa  seluruh  peserta  menunjukkan  sikap  positif  yaitu memiliki  motivasi  belajar  yang  tinggi  setelah  mengikuti  pembelajaran  di
Pesantren  Masa  Keemasan  Daarut  Tauhid  Bandung  dengan  menggunakan pendekatan andragogi.
C. Pembahasan dan Analisis Temuan