Agi Nugraha , 2013 Pembelajaran Matematika Melalui Metode Personalized System Of Instruction PSI Untuk
Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa SMP Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu
dilakukan uji validitas, reliabilitas, indeks kesukaran, dan daya pembeda dengan menggunakan bantuan program Anates Uraian.
a. Validitas Butir Soal
Uji validitas alat evaluasi bertujuan untuk mengetahui valid tidaknya suatu alat evaluasi. Suatu alat evaluasi disebut valid apabila alat tersebut
mampu mengevaluasi apa yang seharusnya dievaluasi. Untuk mengetahui validitas instrumen, setelah diujicobakan kemudian dihitung koefisien
korelasi antara nilai hasil uji coba dengan nilai rata-rata harian. Korelasi dihitung dengan menggunakan program Anates Uraian. Sebagai
perbandingan, untuk perhitungan validitas butir soal ini digunakan juga rumus produk momen dari Pearson sebagai berikut:
2 2
2 2
xy
N XY
X Y
r N
X X
N Y
Y
Keterangan: r
xy
: koefisien korelasi antara X dan Y N : banyaknya siswa responden ujicoba
X : skor setiap butir soal masing – masing siswa
Y : skor total masing – masing siswa
Untuk mengetahui tinggi, sedang, atau rendahnya validitas instrumen, nilai koefisien diinterpretasikan dengan klasifikasi menurut
Guilford Suherman, 2003 dalam Tabel 3.1.
Agi Nugraha , 2013 Pembelajaran Matematika Melalui Metode Personalized System Of Instruction PSI Untuk
Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa SMP Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu
Tabel 3.1 Klasifikasi Validitas
Korelasi Interpretasi
r
xy
0,00 Tidak valid
0,00 ≤ r
xy
0,20 Korelasi sangat rendah
0,20 ≤ r
xy
0,40 Korelasi rendah
0,40 ≤ r
xy
0,70 Korelasi sedang
0,70 ≤ r
xy
0,90 Korelasi tinggi
0,90 ≤ r
xy
≤ 1,00 Korelasi sangat tinggi
Hasil perhitungan validitas setiap butir soal yang sudah diujicobakan beserta interpretasinya disajikan dalam Tabel 3.2. Proses perhitungan
validitas butir soal dilakukan dengan bantuan program Anates Uraian dan lengkapnya ada pada lampiran
Tabel 3.2 Hasil Perhitungan Validitas Butir Soal Tes
Nomor Soal Koefisien Korelasi
r
xy
Interpretasi 1
0,872 validitas tinggi
2 0,563
Validitas sedang 3
0,627 Validitas sedang
4 0,677
Validitas sedang 5
0,766 Validitas tinggi
b. Reliabilitas
Suatu alat evaluasi disebut reliabel apabila hasil evaluasi tersebut relatif tetap jika digunakan untuk setiap subjek yang berbeda. Untuk
mengetahui reliabilitas suatu instrumen atau alat evaluasi dilakukan dengan cara menghitung koefisien reliabilitas instrumen. Perhitungan
koefisien reliabilitas ini dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Agi Nugraha , 2013 Pembelajaran Matematika Melalui Metode Personalized System Of Instruction PSI Untuk
Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa SMP Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu
11
= �
� − 1 1 −
� 2
2
Keterangan:
11
: koefisien reliabilitas � : banyaknya butir soal
� 2
: jumlah varians skor tiap butir soal S
t 2
: varians skor total Sedangkan untuk menghitung varians Suherman, 2003: 154 adalah:
2
� = �
2
− �
2
− 1 Keterangan:
S
2
n : varians tiap butir soal ∑X
2
: jumlah skor tiap item ∑X
2
: jumlah kuadrat skor tiap item N
: jumlah responden Selanjutnya koefisien reliabilitas yang diperoleh diinterpretasikan
dengan menggunakan klasifikasi koefisien reliabilitas menurut Guilford Suherman, 2003 disajikan dalam Tabel 3.3.
Tabel 3.3 Klasifikasi Derajat Reliabilitas
Derajat Reliabilitas Interpretasi
r
11
0,20 Derajat reliabilitas sangat rendah
0,20 ≤ r
11
0,40 Derajat reliabilitas rendah
0,40 ≤ r
11
0,70 Derajat reliabilitas sedang
0,70 ≤ r
11
0,90 Derajat reliabilitas tinggi
0,90 ≤ r
11
1,00 Derajat reliabilitas sangat tinggi
Agi Nugraha , 2013 Pembelajaran Matematika Melalui Metode Personalized System Of Instruction PSI Untuk
Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa SMP Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu
Hasil perhitungan Anates Uraian, diperoleh nilai koefisien reliabilitas tes sebesar 0,69. Berdasarkan Tabel 3.3 diatas, dapat
disimpulkan bahwa reliabilitas instrumen yang digunakan termasuk kategori sedang. Hasil perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada
Lampiran B.3 c.
Indeks Kesukaran
Indeks kesukaran menyatakan derajat kesukaran sebuah soal. Suatu soal dikatakan memiliki tingkat kesukaran yang baik bila soal tersebut
tidak terlalu mudah dan juga tidak terlalu sukar. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang testi untuk meningkatkan usaha memecahkannya.
Sebaliknya soal yang terlalu sukar dapat membuat testi menjadi putus asa dan enggan untuk memecahkannya. Untuk tes tipe uraian, rumus yang
digunakan untuk mengetahui indeks kesukaran tiap butir soal adalah sebagai berikut:
�� = �
� � Keterangan:
IK : Indeks kesukaran butir soal � : rata-rata skor tiap butir soal
� � : Skor Maksimal Ideal Untuk mengetahui interpretasi indeks kesukaran setiap butir soal
yang digunakan Suherman, 2003:170 dapat dilihat dalam Tabel 3.4.
Agi Nugraha , 2013 Pembelajaran Matematika Melalui Metode Personalized System Of Instruction PSI Untuk
Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa SMP Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu
Tabel 3.4 Klasifikasi Indeks Kesukaran
Nilai IK Interpretasi
IK = 0,00 Soal terlalu sukar
0,00 IK ≤ 0,30
Soal sukar 0,30 IK
≤ 0,70 Soal sedang
0,70 IK ≤ 1,00
Soal mudah IK = 1,00
Soal terlalu mudah Hasil pengolahan data menggunakan Anates Uraian. Indeks
kesukaran soal untuk tiap butir soal disajikan dalam Tabel 3.5.
Tabel 3.5 Hasil Perhitungan Indeks Kesukaran Tiap Butir Soal
Nomor Soal Indeks Kesukaran Soal Interpretasi
1 0,52
Sedang 2
0,48 Sedang
3 0,42
Sedang 4
0,23 Sukar
5 0,21
Sukar Hasil perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran B.5
d. Daya Pembeda