Lokasi dan Subjek Penelitian Desain Penelitian

Vika Restu Pebriani, 2015 PENGEMBANGAN PROGRAM LAYANAN PENDIDIKAN INKLUSIF DI SEKOLAH X BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu pendapat, tanggapan, informasi, konsep-konsep dan keterangan yang berbentuk uraian dalam mengungkapkan masalah. Menurut Creswell 2003, pendekatan kualitatif adalah pendekatan untuk membangun pernyataan pengetahuan berdasarkan perspektif-konstruktif misalnya, makna-makna yang bersumber dari pengalaman individu, nilai-nilai sosial dan sejarah, dengan tujuan untuk membangun teori atau pola pengetahuan tertentu, atau berdasarkan perspektif partisipatori misalnya: orientasi terhadap politik, isu, kolaborasi, atau perubahan, atau keduanya.Lebih jauh, Creswell menjelaskan bahwa di dalam penelitian kualitatif, pengetahuan dibangun melalui interprestasi terhadap multi perspektif berbagai masukan dari segenap partisipan yang terlibat di dalam penelitian, tidak hanya dari penelitinya semata. Sumber datanya bermacam-macam, seperti catatan observasi, catatan wawancara, pengalaman individu, dan sejarah. Penelitian tentang pengembangan program layanan pendidikan inklusif di Sekolah X ini dilakukan untuk merumuskan program yang diharapkan dapat mengembangkan layanan pendidikan inklusif di sekolah tersebut. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif, metode ini bertujuan membuat deskripsi dan gambaran secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta yang terungkap dilapangan. Seperti yang dipaparkan Sugiyono 2011 bahwa metode penelitian deskriptif adalah metode penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variable mandiri atau lebih independen tanpa membuat perbandingan atau menggabungkan antara variable satu dengan yang lain.

A. Lokasi dan Subjek Penelitian

Penelitian ini dilakukan di salah satu sekolah swasta yang memiliki komitmen untuk memberikan layanan pendidikan inklusif. Sekolah yang terletak di Jalan Ligar Taqwa No.2 ini, secara administratif terdaftar di Dinas Pendidikan Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung. Meskipun secara administratif terletak di Kabupaten Bandung, namun secara geografis letak sekolah yang terdiri dari jenjang TK hingga SMP ini tidak jauh dari pusat Kota Bandung. Peneliti memilih Sekolah ini dikarenakan sekolah ini sudah memberikan layanan pendidikan inklusif untuk jangka waktu yang cukup lama yakni 9 tahun. Saat ini Sekolah X tercatat memiliki siswa sebanyak 178 siswa, dan 22 Vika Restu Pebriani, 2015 PENGEMBANGAN PROGRAM LAYANAN PENDIDIKAN INKLUSIF DI SEKOLAH X BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu diantaranya teridentifikasi memerlukan layanan pendidikan khusus, sebagian besar dari anak-anak ini mengalami hambatan pada aspek kognitif dan aspek motorik. Meskipun sudah memberikan layanan pendidikan inklusif selama kurang lebih 9 tahun, pada praktiknya masih dihadapkan pada permasalahan- permasalahan yang bersifat rumit dan kompleks serta belum teruraikan. Padahal berdasarkan observasi awal, sekolah ini memiliki potensi-potensi yang dapat dikembangkan agar dapat memberikan layanan pendidikan inklusif secara ideal.

B. Desain Penelitian

Desain penelitian adalah pedoman dalam melakukan proses penelitian dengan menentukan instrumen pengambilan data, penentuan sample, pengumpulan data, serta analisis data. Agar dapat menerapkan metode ilmiah dalam praktik penelitian, maka diperlukan suatu desain penelitian yang sesuai dengan kondisi di lapangan. Data yang diperoleh disajikan dalam bentuk deskripsi mengenai kondisi objektif di lapangan dengan berdasarkan pada konsep-konsep dari teori yang diperoleh dari studi pustaka. Peneliti akan melakukan analisis yang meliputi Strength, Weakness, Opportunities, dan Threats atau dikenal dengan analisis SWOT. SWOT sendiri merupakan singkatan dari Strength S, Weakness W, Opportunities O, dan Threats T yang artinya kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman, dimana yang secara sistematis dapat membantu dalam mengidentifikasi faktor-faktor luar O dan T dan faktor dalam S dan W. Dengan demikian dapat dikatakan bahwaanalisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi suatu organisasi agar terus meningkatkan layanannya. Analisis ini didasarkan pada hubungan atau interaksi antara unsur-unsur internal, yaitu kekuatan dan kelemahan, terhadap unsur-unsur eksternal yaitu peluang dan ancaman. Kekuatan dan potensi yang dimiliki suatu organisasi dapat dijadikan dasar dalam merencanakan program jangka panjang, sedangkan kelemahan dan ancaman dapat dijadikan sebagai dasar untuk merumuskan rencana jangka pendek. Peneliti sendiri hanya akan merekomendasikan program jangka pendek dan jangka panjang yang sifatnya hanya berhubungan dengan pemberdayaan layanan inklusif. Vika Restu Pebriani, 2015 PENGEMBANGAN PROGRAM LAYANAN PENDIDIKAN INKLUSIF DI SEKOLAH X BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Secara umum penelitian ini didesain dalam dua tahap. Pada tahap pertama peneliti melakukan studi literatur dan studi lapangan untuk mengetahui bagaimana kondisi faktual sekolah sebagai bekal untuk merumuskan pengembangan program layanan pendidikan inklusif pada tahap dua. Selanjutnya pada tahap kedua, peneliti merumuskan program pengembangan layanan pendidikan inklusif yang didasarkan atas analisis hasil studi lapangan. Kemudian, setelah melewati tahap validasi kepada para ahli, diharapkan pengembangan program layanan pendidikan inklusif di Sekolah X dapat dihasilkan. Untuk lebih jelas, desain penelitian secara rinci dapat dilihat pada bagan di bawah ini: Gambar 3.1 Desain Penelitian Vika Restu Pebriani, 2015 PENGEMBANGAN PROGRAM LAYANAN PENDIDIKAN INKLUSIF DI SEKOLAH X BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C. Teknik Pengumpulan Data