Instrumen Penelitian METODOLOGI PENELITIAN

42 Sukri, 2014 PENINGKATAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN MODEL MEMBACA INTERAKTIF MELALUI MODEL PEMBELAJARAN INTERAKTIF SISWA SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu b. Tahap Pelaksanaan Pada tahap ini, kegiatan diawali dengan memberikan pretest pada kelas kontrol dan kelas eksperimen untuk mengetahui pengetahuan awal siswa tentang membaca pemahaman tanpa menggunakan model pembelajaran. Setelah pretest dilakukan, dilanjutkan dengan melaksanakan pembelajaran bahasa dengan menggunakan model pembelajaran interaktif pada kelas eksperimen. Pada kelas eksperimen, selama pembelajaran berlangsung tetap dilaksanakan pengamatan, bertindak sebagai pelaksana adalah peneliti. Setelah seluruh kegiatan pembelajaran selesai, dilakukan postest pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Postest bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya peningkatan membaca pemahaman. c. Tahap Analisis Data. Pada tahap ini seluruh data yang diperoleh dari hasil penelitian dianalisis sesuai dengan indikator dari variabel melalui instrumen yang di ujikan kepada siswa.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen dalam penelitian ini meliputi soal test Bahasa Indonesia dalam bentuk pilihan ganda yang bersumber dari wacana dengan tujuan untuk mengetahui peningkatan membaca pemahaman melalui model pembelajaran interaktif. Langkah awal yang dilakukan membuat instrumen membuat kisi-kisi instrumrn dan merancang instrumen yang bersumber dari wacana, selanjutnya wacana tersebut terlebih dahulu diukur keterbacaannya dengan menggunakan formula Grafik Fry yang dirumuskan oleh Edwar Fry 1977 dalam Abidin 2012: 53 menyatakan grafik fry merupakan suatu upaya untuk menyederhanakan dan mengefesienkan teknik penentu tingkat keterbacaan wacana. 43 Sukri, 2014 PENINGKATAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN MODEL MEMBACA INTERAKTIF MELALUI MODEL PEMBELAJARAN INTERAKTIF SISWA SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Pemilihan wacana sebagai bahan test dalam penelitian ini didasarkan pada tiga hal yaitu 1 tema wacana, 2 kesesuaian dengan tingkat perkembangan subjek penelitian. Bacaan yang digunakan sebagai bahan test meliputi pengetahuan alam, pengetahuan sosial, dan pengetahuan umum. Materi bacaan disesuikan dengan tingkat perkembangan subjek penelitian, baik tingkat kesulitan, panjang pendek suatu wacana, isi wacana, dan kegunaannya. Bentuk test yang dikembangkan untuk mengukur kemampuan awal membaca pemahaman, test yang digunakan dalam penelitian ini test objektif pilihan ganda mulitiple choice dengan alternatif jawaban 4 buah a,b,c dan d Test yang baik didukung oleh kualitas butir soal, kualitas butir soal sedikitnya ditentukan oleh dua hal yaitu tingkat kesukaran dan daya pembeda yang ditelusuri melalui analisis butir soal. Tingkat kesukaran adalah pernyataan tentang seberapa mudah sulitnya sebuah butir soal test bagi siswa yanag dikenai dengan pengukuran. Butir soal yang baik adalah butir soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar. Tingkat kesukaran butir soal dinyatakan dalam bentuk indeks yaitu berkisar antara 0,40 sampai 0,70, jika indek butir soal berada pada angka tersebut maka butir soal tersebut tergolong sedang. Daya pembeda menyatakan besar suatu butir soal dapat membedakan antara siswa kelompok tinggi dan kelompok rendah, daya pembeda yang baik adalah butir soal yang dapat membedakan antara kelompok atas dan kelompok bawah. Daya pembeda butir soal dinyatakan dalam bentuk indeks yang berkisar antara -1,00 sampai dengan 1,00. Reliabilitas test merujuk pada pengertian yaitu suatu test memiliki kemampuan untuk menghasilkan skor yang ajeg, tidak berubah-ubah seandainya dipergunakan secara berulang-ulang pada sasaran yang sama. 44 Sukri, 2014 PENINGKATAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN MODEL MEMBACA INTERAKTIF MELALUI MODEL PEMBELAJARAN INTERAKTIF SISWA SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Validitas test, validitas test merupakan salah satu kriteria penting adalah bahwa test tersebut dapat dipertanggungjawabkan, validitas test berhubungan dengan sejauhmana suatu alat test mampu mengukur apa yanag akan diukur Instrumen tersebut juga dilakukan melalui tahapaan-tahapan yaitu: Pertama, tahap persiapan. Tahap persiapan yaitu membahas tentang 1 studi pustaka gunanya untuk memperoleh landasan teori; 2 studi kurikulum gunanya untuk memperoleh data terhadap tuntutan kurikulum; 3 studi pendahuluan gunanya untuk memperoleh data kondisi di lapangan; 4 persiapan menyusun metode gunanya merancang, mempelajari, dan mengkaji masalah pembelajaran yang sesuai; 5 menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran RPP, dan evaluasi. Kedua, tahap pelaksanaan, tahap pelaksanaan yaitu membahas tentang 1 menyusun langkah-langkah model pembelajaran interaktif; 2 melaksanakan pretest, 3 memberikan perlakuan dengan model pembelajaran membaca interaktif ; melaksanakan postest; 4 menganalisan data yang dikumpulkan serta mengolahnya yang diperoleh dari hasil pretest dan postest. Ketiga, tahap akhir, tahap akhir yaitu; 1 mengolah data hasil test awal dan test akhir ; 2 menganalisa dan membahas data hasil temuan dalam penelitian; 3 menarik kesimpulan. Berdasarkan pemaparan di atas, penelitian ini menggunakan instrumen sebagai berukut. 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP dijadikan acuan penelitian dalam penelitian ini. RPP dibuat sebanyak empat buah. Sebelum pelaksanaan proses belajar mengajar, siswa akan melaksanakan pretest tentang membaca pemahaman. Selanjutnya setelah memahami bacaan siswa membuat tulisan atau 45 Sukri, 2014 PENINGKATAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN MODEL MEMBACA INTERAKTIF MELALUI MODEL PEMBELAJARAN INTERAKTIF SISWA SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu menjawab soal sebagai hasil dari bacaannaya berdasarkan model pembelajaran interaktif. 2. Lembar soal Instrumen berikutnya yaitu lembar soal test tertulis yaitu multiple choice . Test yang digunakan ini bertujuan untuk menjaring data kuantitatif mengenai membaca pemahaman. Kemampuan siswa tersebut akan di lakukan test dengan menjawab soal-soal yang diberikan. Hasil kerja yang dihasilkan siswa diperoleh setelah membaca literatur melalui model pembelajaran interaktif berdasarkan tema yang telah ditentukan guru. Penggunaan literatur dalam melakukan test dibuat dengan tema yang berbeda pada pelaksanaan pretest dan postest dengan tujuan untuk menghindari keraguan siswa dalam menjawab soal. Pada dasarnya peneliti beranggapan jika tema sama maka, tentu akan terjadi peningkatan walaupun tanpa menggunakan model apapun dalam pembelajaran. Maka dari itu penggunaan tema yang berbeda pada setiap pertemuan dalam pretest maupun postest akan memberikan hasil penelitian yang lebih akurat dan terpercaya. Selanjutnya untuk memperoleh data dalam penelitian ini digunakan instrumen peningkatan membaca pemahaman melalui model pembelajaran interaktif yang dilakukan melalui wacana.

G. Teknik Pengumpulan Data