li Perancangan akan dibuat hanya untuk satu produk, tidak diproduksi
secara massal, meskipun dengan harga yang relatif terjangkau, tetapi desain yang disajikan adalah spesial.
C. Pemecahan Visualisasi Karya
Visualisasi karya lebih ditekankan pada motif yang mengarah pada bentuk-bentuk karakter tokoh-tokoh dalam komik Death Note sebagai motif utama. Selain itu juga
didukung dengan adanya batik tradisi dan isen-isen batik sebagai elemen pendukung, sehingga dapat menonjolkan motif utama point of interest.
Untuk warna menggunakan zat warna remasol. Teknik usap menghasilkan warna gradasi menjadi salah satu alternatif menarik dalam perancangan motif yang mengolah
komik Death Note. Alternatif model pakaian dibuat sederhana dan disesuaikan dengan trend yang
sedang digemari saat ini oleh sebagian besar remaja.
a. Motif Utama Motif utamanya adalah adalah bentuk-bentuk karakter semua tokoh komik
Death Note. Bentuk karakter tokoh dalam komik Death Note dikembangkan secara menarik agar lebih terlihat seperti karakter tokoh yang ada dalam komik Death Note.
b. Motif Pendukung Motif pendukung terbentuk dari garis-garis yang tegas digunakan sebagai
ornamen pendukung dalam penggabungan motif atau sebagai elemen tambahan.
lii
Gambar 10. contoh Bentuk Visual Motif Utama dan motif Pendukung
motif Pendukung Motif Pendukung
Motif Utama
Motif Utama
liii
BAB IV
VISUALISASI KARYA
A. Uraian Deskriptif
Visualisasi karya dengan sumber ide Komik Death Note dengan arahan produk motif tekstil pakaian untuk remaja. Bentuk karakter tokoh-tokoh pada komik Death Note
sebagai motif utama. Bentuk-bentuk garis tegas dijadikan sebagai unsur pendukung. Komposisi desain motif tersebut tersusun dari tokoh utama, unsur pendukung cerita yang
berpadu menjadi sebuah produk tekstil yang akan diwujudkan menjadi pakaian remaja. Perpaduan warna-warna lembut dan cerah dikombinasikan dengan warna gelap yang
akan melengkapi tampilan visual motif tersebut. Perwujudan keenam karya tersebut menggunakan teknik batik yang dalam proses
pengolahan motif kainnya. Teknik batik dapat memunculkan nuansa unik dan menarik melalui proses pembatikannya dan pewarnaanya. Untuk teknik aplikasinya menggunakan
teknik bordir Berdasarkan uraian diskriptif di atas perancang ingin menciptakan pakaian remaja dengan menampilkan alternatif gaya batik kreasi baru dengan teknik pewarnaan
gradasi pada motif utrama dan pendukung pada bahan kaos. Pelestarian seni tradisi batik pada generasi muda dengan pengenalan karya batik melalui media kaos dimungkinkan
akan lebih mudah diterima oleh kalangan remaja secara global, karena kebanyakan jenis bahan ini banyak disukai remaja dan banayak dipakai oleh remaja setiap harinya.
43
liv Visualisasi dari desain 1-6 akan dikembangkan dengan teknik batik menggunakan
zat warna remasol.Warna yang dihasilkan zat warna remasol cenderung menghasilkan warna-warna cerah. Bahan yang digunakan dalam perancangan motif tekstil pakaian ini
menggunakan bahan kaos katun Cardet dan katun combaid ‘30s. Masing-masing bahan memiliki karakter tersendiri, bahan Cardet lebih tebal dan tidak terlalu lentur, sedangkan
bahan katun Combaid ‘30s lebih tipis dan lentur.
B. Hasil Karya