xi
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. JAMU
Jamu adalah obat tradisional yang berasal dari bahan tumbuh- tumbuhan, hewan, mineral dan atau sediaan galeniknya atau campuran dari
bahan-bahan tersebut yang belum dibakukan dan dipergunakan dalam upaya pengobatan berdasarkan pengalaman. Sediaannya berwujud serbuk seduhan,
rajangan dan sebagainya. Sedangkan fitofarmaka adalah sediaan obat yang telah dibuktikan keamanannya dan khasiatnya, bahan baku terdiri dari
simplisia atau sediaan galenik yang telah memenuhi persyaratan yang berlaku Sumarny, 2002.
Seiring dengan perkembangan IPTEK beberapa pabrik jamu mengeluarkan produk obat alami dalam bentuk instant modern, umumnya
berupa seduhan, tablet, pil, atau kapsul. Tetapi kita masih dapat menjumpai berbagai bentuk jamu seperti seduhan, rebusangodokan, untuk obat luar
seperti tapal, kompres, rendaman, minyak esensial, selain itu masih dijumpai dalam bentuk tradisional yaitu jamu gendong yang masih beredar di
masyarakat Nirmala, 2002.
B. SIMPLISIA
Yang dimaksud dengan simplisia kaitannya dengan tanaman obat- obatan adalah bahan dari tanaman yang masih sederhana, murni, belum
tercampur atau belum diolah, kecuali dibersihkan dan dijaga dengan baik agar tidak
tercampur dengan
bagian-bagian tanaman-tanaman
lainnya Kartasapoetra, 1992.
Simplisia adalah bahan alamiah yang dipergunakan sebagai obat yang belum mengalami pengolahan apapun juga dan kecuali dinyatakan lain,
berupa bahan yang telah dikeringkan. Simplisia dibedakan menjadi 2 macam yaitu simplisia nabati dan simplisia hewani, tetapi ada juga yang disebut
3
xii simplisia pelikan mineral. Simplisia nabati adalah simplisia yang berupa
tanaman utuh, bagian tanaman atau eksudat tanaman. Yang dimaksud eksudat tanaman adalah isi sel yang secara spontan keluar dari tanaman atau sel yang
dengan cara tertentu dikeluarkan dari selnya, atau zat-zat nabati lainnya yang dengan cara tertentu dipisahkan dari tanamannya dan belum berupa zat kimia
murni Depkes, 1995.
C. PENANGANAN BAHAN BAKU