Hubungan Umur dengan Fungsi Kognitif

Jurnal Kesehatan, ISSN 1979-7621, Vol. 4, No. 1, Juni 2011: 41-57 50 bagai fungsi organ tubuh. Penurunan fungsi ini disebabkan karena ber- kurangnya jumlah sel secara anatomis. Selain itu berkurangnya aktivitas, in take nutrisi yang kurang, polusi, serta radikal bebas sangat mempengaruhi penurunan fungsi organ-organ tubuh pada lansia. Suatu penelitian di Inggris ter- hadap 10.255 orang lansia di atas usia 75 tahun, menunjukkan bahwa pada lansia terdapat gangguan-gangguan fisik yaitu arthritis atau gangguan sendi 55, keseimbangan berdiri 50, fungsi kognitif pada susunan saraf pusat 45, penglihatan 35, pen- dengaran 35, kelainan jantung 20, sesak napas 20, serta gangguan miksi 10 Sidiarto, 1999. Pada umumnya, seseorang yang mulai tua akan berefek pada menurun- nya aktivitas. Penurunan aktivitas akan menyebabkan kelemahan serta atropi dan mengakibatkan kesulitan untuk mempertahankan serta menyelesaikan suatu aktivitas. Selain itu, berbagai kondisi medis yang lebih prevalen di saat usia lanjut cenderung akan meng- hambat aktivitas rutin pada individu tersebut. Penurunan massa otot ini le- bih disebabkan oleh atropi. Namun demikian, kehilangan dari serabut otot juga dijumpai. Perubahan ini akan menyebabkan laju metabolik basal dan laju konsumsi oksigen maksimal ber- kurang. Otot menjadi lebih mudah capek dan kecepatan kontraksi akan melambat. Selain dijumpai penurunan massa otot, juga dijumpai berkurang- nya rasio otot dengan jaringan lemak Suwono, 2003. Menua menjadi tuaaging ada- lah suatu proses menghilangnya secara perlahan-lahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri atau meng- ganti diri dan mempertahankan struk- tur dan fungsi normalnya, sehingga tidak dapat bertahan terhadap jejar termasuk infeksi dan memperbaiki kerusakan yang diderita Darmojo Martono, 2000. Sehingga dengan ber- tambah tua atau bertambahnya umur seseorang maka semakin besar pula potensi untuk terjadinya gangguan gerak.

E. Hubungan Umur dengan Fungsi Kognitif

Pada penelitian ini didapatkan hasil bahwa tidak terdapat hubungan antara umur dan fungsi kognitif. Data umur didapatkan dari quisioner dan interview serta data fungsi kognitif di- dapatkan dari pemeriksaan Status Mini Mental. Hal ini sesuai dengan pe- nelitian Lumbatobing 2006 yang me- nyatakan bahwa perubahan yang ter- jadi pada otak akibat bertambahnya usia antara lain fungsi penyimpanan informasi storage hanya mengalami sedikit perubahan. Sedangkan fungsi yang mengalami penurunan yang terus menerus adalah kecepatan belajar, ke- cepatan memproses informasi baru dan kecepatan beraksi terhadap rang- sangan sederhana atau kompleks, pe- nurunan ini berbeda antar individu. Penelitian epdidemiologi di- Gangguan Gerak dan Fungsi Kognitif pada Wanita Lanjut Usia Totok Budi S. dan Alfina Shofia NR 51 ketahui bahwa penurunan hormon estrogen pada wanita menopause me- ningkatkan resiko penyakit neuro- degeneratif, karena hormon ini di- ketahui memegang peranan penting dalam memelihara fungsi otak Czon- kowska, 2003. Penelitian lain juga di- ketahui ada hubungan antara, hormon seks dengan sistem memori otak yaitu berkaitan dengan sistem syaraf dan mekanisme neurobiologi Janowsky, 2000. Ada perbedaan yang bermakna skor pemeriksaan status mini mental antara jenis kelamin perempuan de- ngan laki-laki, dimana perempuan ke- cenderungan untuk memiliki skor yang rendah Freidi et al., 1996. Pengaruh pendidikan yang telah dicapai seseorang dapat mempenga- ruhi secara tidak langsung terhadap fungsi kognitif seseorang, termasuk pelatihan direct training. Berdasarkan teori reorganisasi anatomis menyata- kan bahwa stimulus eksternal yang berkesinambungan akan memper- mudah reorganisasi internal dari otak Sidiarto, 1999. Pekerjaaan orang dapat mem- pengaruhi fungsi kognitifnya, dimana perbedaan yang terus-menerus melatih kapasitas otak dapat membantu men- cegah terjadinya penurunan fungsi kognitif dan pencegahan dimensia Sidiarto, 1999. Status perkawinan di- duga mempengaruhi fungsi kognitif seseorang, dimana penelitian tersebut menemukan bahwa laki-laki usia lanjut yang mengalami kehilangan pasangan atau belum pernah menikahhidup sendiri, dalam waktu lebih dari lima tahun akan mengalami penurunan fungsi kognitif dua kali lebih sering dibandingkan laki-laki yang telah me- nikah, atau hidup dengan seseorang keluarga pada beberapa tahun Gelder et al ., 2006. Dari beberapa penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa tidak hanya umur yang memiliki pengaruh dan hu- bungan Langsung dengan fungsi kog- nitif, namun berbagai faktor lain yang turut mempengaruhi yaitu tingkat pendidikan, lingkungan sosial, jenis kelamin, status pernikahan dll.

F. Hubungan Gangguan Gerak dengan Fungsi Kognitif