Alat Pemadat Roller Slab Alat Pemadat Stamper

S-5

1. Alat Pemadat Roller Slab

Pada penelitian sebelumnya sudah dilakukan trial kepadatan namun peneliti ingin mencoba trial kembali agar lebih akurat hasil kepadatannya. Jumlah beban dan lintasan yang akan digunakan untuk trial kepadatan adalah sebagai berikut : Tabel 6. Trial kepadatan roller slab No benda uji Alat pemadat Banyak benda uji Lintasan 1 APRS 4 Beban 502 kg 55 lintasan 2 APRS 4 Beban 502 kg 36 lintasan 3 APRS 4 Beban 502 kg 18 lintasan Berdasarkan trial menggunakan alat pemadat roller slab yang dilakukan dengan beban dan lintasan yang telah ditentukan di dapat hasil kepadatan sebagai berikut : Gambar 4. Hubungan antara jumlah lintasan APRS dengan density Hasil pada Gambar 4 dipaparkan pada Tabel 7 sebagai berikut : Tabel 7. Hasil trial kepadatan density No Alat Pemadat Beban Lintasan Kepadatan 1 APRS 502 kg 55 2,23 2 APRS 502 kg 45 2,19 3 APRS 502 kg 36 2,16 Sumber : Hasil Penelitian Dari Tabel 7 diperoleh hasil yang sesuai dengan kepadatan marshall hammer yaitu dengan menggunakan 45 lintasan. Lintasan dibagi menjadi 3 bagian yaitu 15, 30 dan 45 lintasan. Tujuan dari dibaginya lintasan tersebut untuk mengetahui hasil pemadatan dari lintasan minimum hingga maksimum untuk dilihat perbandingannya. Hal tersebut dilakukan karena keterbatasan alat yang digunakan. Untuk lebih jelasnya lintasan yang digunakan dalam penelitian tinjauan void dijelaskan pada Tabel 8 Tabel 8. Jumlah lintasan yang digunakan untuk penelitian tinjauan void No Alat Pemadat Beban kg Lintasan 1 APRS 502 15 2 APRS 502 30 3 APRS 502 45 Sumber : Hasil penelitian

2. Alat Pemadat Stamper

Dalam penelitian ini dilakukan trial lintasan pada alat stamper untuk mengetahui lintasan yang sesuai dengan alat pemadat marshall hammer adapun lintasan yang digunakan sebagai berikut : Tabel 9. Trial Kepadatan Stamper No benda uji Alat pemadat Beban Banyak benda uji Lintasan 1 Stamper 130 kg 4 60 2 Stamper 130 kg 4 40 3 Stamper 130 kg 4 20 Sumber : Hasil penelitian S-6 Berdasarkan trial menggunakan alat stamper yang telah dilakukan di dapat hasil kepadatan sebagai berikut : Gambar 5. Hubungan antara jumlah lintasan dan density Hasil pada Gambar 5 dipaparkan pada Tabel 10 sebagai berikut : Tabel 10 Hasil trial kepadatan density No Alat Pemadat Beban Tumbukan Kepadatan 1 Stamper 130 Kg 60 2,26 2 Stamper 130 Kg 40 2,21 3 Stamper 130 Kg 20 2,16 Sumber : Hasil Penelitian Dari Tabel 10 diperoleh hasil yang sesuai dengan kepadatan marshall hammer yaitu dengan menggunakan 33 lintasan. Lintasan tersebut digunakan untuk penelitian distribusi void. Lintasan dibagi menjadi 3 bagian yaitu 11, 22 dan 33 lintasan. Untuk lebih jelasnya lintasan yang digunakan dalam penelitian orientasi agregat dan distribusi void dijelaskan pada Tabel 11 Tabel 11 Jumlah lintasan yang digunakan untuk penelitian distribusi void No Alat Pemadat Beban Tumbukan 1 Stamper 130 Kg 33 2 Stamper 130 Kg 22 3 Stamper 130 Kg 11 Sumber : Hasil Penelitian Analisis Tinjauan Void Dalam penelitian ini asphalt concrete AC dipadatkan menggunakan alat pemadat roller slab dan stamper. Bekisting yang digunakan pada alat pemadat roller slab berukuran 30 cm x 29 cm x 6,8 cm dengan beban 502 kg dan 3 variasi lintasan yaitu 15, 30, dan 45 sedangkan pada alat pemadat stamper menggunakan bekisting berukuran 30 cm x 30 cm x 7 cm dengan 3 variasi lintasan yaitu 11, 22, dan 33. Adapun hasil dari penelitian Tinjauan void sebagai berikut :

1. VIM

Dokumen yang terkait

PERBANDINGAN ORIENTASI AGREGAT CAMPURANASPAL YANG DIPADATKAN MENGGUNAKAN ALAT Perbandingan Orientasi Agregat Campuran Aspal Yang Dipadatkan Menggunakan Alat Pemadat Roller Slab (APRS) Dan Stamper.

0 1 22

PENDAHULUAN Perbandingan Orientasi Agregat Campuran Aspal Yang Dipadatkan Menggunakan Alat Pemadat Roller Slab (APRS) Dan Stamper.

0 1 5

PERBANDINGAN ORIENTASI AGREGAT CAMPURAN ASPALYANG DIPADATKAN MENGGUNAKAN ALAT PEMADAT ROLLER Perbandingan Orientasi Agregat Campuran Aspal Yang Dipadatkan Menggunakan Alat Pemadat Roller Slab (APRS) Dan Stamper.

0 1 14

PERBANDINGAN ORIENTASI AGREGAT CAMPURAN ASPAL YANG DIPADATKAN MENGGUNAKAN ALAT PEMADAT RODA Perbandingan Orientasi Agregat Campuran Aspal Yang Dipadatkan Menggunakan Alat Pemadat Roda Gilas (Aprs) Dan Marshall Hammer.

0 1 26

PENGEMBANGAN KOMPONEN ALAT PEMADAT ROLLER SLAB (APRS) Pengembangan Komponen Alat Pemadat Roller Slab (APRS).

0 0 17

PENGEMBANGAN KOMPONEN ALAT PEMADAT ROLLER SLAB (APRS) Pengembangan Komponen Alat Pemadat Roller Slab (APRS).

0 0 16

ANALISIS KARAKTERISTIK MARSHALL CAMPURAN ASPHALT Analisis Karakteristik Marshall Campuran Asphalt Concrete (AC) Yang Dipadatkan Menggunakan Alat Pemadat Roller Slab (APRS).

0 1 13

EVALUASI DISTRIBUSI VOID CAMPURAN AC YANG DIPADATKAN DENGAN Evaluasi Distribusi Void Campuran Ac Yang Dipadatkan Dengan Alat Pemadat Roller Slab (APRS).

0 2 18

PENDAHULUAN Evaluasi Distribusi Void Campuran Ac Yang Dipadatkan Dengan Alat Pemadat Roller Slab (APRS).

0 2 6

EVALUASI DISTRIBUSI VOID CAMPURAN AC YANG DIPADATKAN DENGAN Evaluasi Distribusi Void Campuran Ac Yang Dipadatkan Dengan Alat Pemadat Roller Slab (APRS).

0 9 18