Kritik terhadap pesantren: perspektif Abdurrahman Wahid

ABSTRAK
Lembaga pendidikan tradisional, yakni pesantren jika dihadapkan dengan
lembaga pendidikan modern, memiliki kelemahan dalam tiga aspek. Pertama,
lembaga pendidikan tradisional memiliki kepemimpinan yang kurang demokratis.
Kedua, pesantren memiliki kurikulum yang kurang dinamis. Ketiga, pesantren
memilki kelemahan metodologi pengajaran fiqih, yang bersifat dogmatif. Penelitian
ini memberikan gambaran bahwa pesantren memiliki kelemahan dalam merespon
perkembangan dari luar. Penelitian kritik terhadap pesantren perspektif Abdurrahman
Wahid ini berbeda dengan penelitian-penelitian kritik terhadap pesantren sebelumnya.
Perbedaan tersebut terletak pada sumber data dan materi kritik. Karena kritik
terhadap lembaga pesantren tradisional, yang dilakukan oleh kalangan pesantren
tradisional, pertama kali dilakukan Abdurrahman Wahid, pada era 1970-an.
Penelitian ini menunjukkan bahwa kritik terhadap pesantren yang dilakukan
Abdurrahman Wahid merupakan kritik yang membangun terhadap pesantren, dengan
cara melihat kelebihan, kekurangan, peluang, dan tantangan, yang dihadapi pesantren.
Kritik Wahid terhadap pesantren meliputi: pertama, kritik kurikulum; kedua, kritik
metodologi fiqih; dan kritik kepemimpinan pesantren. Sebagaimana diungkapkan
James Scott, manifestasi kritik akan semakin jelas apabila dikaitkan dengan strata
otoritas para pengkritik. Usaha penyebarluasan pandangan kritis itu bisa tidak jelas
atau samar, dan jelas. Scott menyebutnya berbagai macam strategi. Strategi yang
dimaksud adalah sebuah cara untuk melakukan kritik sambil memberikan solusi.

Penelitian kritik Abdurrahman Wahid terhadap pesantren diperoleh dari sumbersumber data, baik yang bersifat esai-esai pesantren maupun tulisan yang berhubungan
dengan kritik pesantren. Pertama, esai-esai dikumpulkan dengan cara diklasifikasikan
berdasarkan nomor urut dan tahun. Kedua, mengklasifikasikan kritik Abdurrahman
Wahid berdasarkan tema-tema. Ketiga, memahami, dan menafsirkan serta
medialogkan dengan materi kritik kepemimpinan, kurikulum dan metodologi fiqh
Abdurrahman Wahid berdasarkan latar belakang lahirnya kritik tersebut.