1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Nilai berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah taksiran, sifat-sifat penting yang dianggap penting atau yang berguna bagi kemanusiaan yang dapat
mendorong manusia mencapai tujuannya. Peduli sosial yaitu sikap keterhubungan dengan kemanusiaan pada umumnya, sebuah empati bagi setiap anggota komunitas
manusia. Oleh karena itu, kepeduliaan sosial adalah minat atau ketertarikan kita untuk membantu orang lain. Lingkungan terdekat kita yang berpengaruh besar dalam
menentukan tingkat kepeduliaan sosial. Lingkungan yang dimaksud adalah keluarga, teman sebaya, dan lingkungan masyarakat setempat.
Tanggungjawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Tanggungjawab juga
berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajiaban. Tanggungjawab bersifat kodrati artinya sudah menjadi bagian hidup manusia dibebani dengan
tanggungjawab. Tanggungjawab adalah ciri manusia yang beradab, manusia merasa bertanggungjawab kaarena menyadari bahwa pihak lain memerlukan pengadilan atau
pengorbanan. Lalu lintas di dalam Undang-undang No 22 tahun 2009 didefinisikan sebagai
gerak Kendaraan dan orang di ruang lalu lintas jalan, sedang yang dimaksud dengan ruang lalu lintas jalan adalah prasarana yang diperuntukkan bagi gerak pindah
kendaraan, orang, danatau barang yang berupa jalan dan fasilitas pendukung.
Pemerintah mempunyai tujuan untuk mewujudkan lalu lintas dan angkutan jalan yang selamat, aman, cepat, lancar, tertib dan teratur, nyaman dan efisien
melalui manajemen lalu lintas dan rekayasa lalu lintas. Tata cara berlalu lintas di jalan diatur dengan peraturan perundangan menyangkut arah lalu lintas, prioritas
menggunakan jalan, lajur lalu lintas, jalur lalu lintas dan pengendalian arus di persimpangan.
Penelitian mengenai
Implementasi Nilai-Nilai
Peduli Sosial
dan Tanggungjawab pada Supeltas Sukarelawan Pengatur Lalu Lintas studi kasus
Supeltas Kecamatan Laweyan kota Surakarta Tahun 2015 berkaitan langsung dengan pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Contohnya pada mata
kuliah Kepramukaan, PKS Patroli Keamanan Sekolah, Filsafat Nilai dst.Mata kuliah yang berkaitan dengan judul penelitian di atas dapat diketahui dengan materi yang
disampaikan berhubungan langsung dengan nilai-nilai peduli sosial dan tanggungjawab.
Munculnya Supeltas sukarelawan pengatur lalu lintas di pertigaan,
perempatan ataupun tempat-tempat penyeberangan, membantu mengatur lalu lintas atau menyeberangkan pejalan kaki tentu cukup membantu. Kendati keberadaan
bukan tanpa risiko, mulai dari berpanas-panas, di hina, tidak dibayar, kehujanan, hingga ditabrak. Dengan semua resiko tersebut, kehadiran Supeltas membuat
pertigaan, perempatan, dan tempat-tempat penyeberangan menjadi lebih teratur sehingga tidak terjadi kemacetan. Tindakan yang perlu dilakukan untuk
mengapresiasi kinerja keikhlasan mereka adalah dengan memberikan perhatian sebagaimana mestinya. Para pengendara, sedianya memberi imbalan sepantasnya
untuk layanan kenyamanan yang telah mereka berikan. Sebagian petugas dadakan ini memang mulai mendapat perhatian dengan memberikan bimbingan dan menjadikan
mereka sukarelawan pengatur lalu lintas atau supeltas. Sehingga mereka cukup ahli membantu mengurai kemacetan di sejumlah ruas jalan.
Supelatas Sukarelawan Pengatur Lalu Lintas kini menjadi fenomena di kota Solo yang sangat menarik untuk dikaji. Keberadaanya mulai diakui oleh masyarakat
dengan cara kerja mereka dalam mengatur lalu lintas yang terbilang unik, menarik, ramah dan murah senyum memberi kesan tersendiri bagi pengguna jalan yang
merasakan penat kemacetan saat berkendara. Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka dipandang
cukup penting untuk mengadakan penelitian implementasi nilai-nilai peduli sosial dan tanggungjawab pada Supeltas Sukarelawan Pengatur Lalu Lintas dan
pelaksanaanya di Kecamatan Laweyan, Kota Surakarta.
B. Perumusan Masalah