23
2.2.3. Studi Gerakan
Studi gerakan adalah analisa yang dilakukan terhadap beberapa gerakan bagian badan pekerja dalam
menyelesaikan pekerjaannya. Melalui studi gerakan ini, diharapkan agar gerakan-gerakan yang tidak efektif
dapat dikurangi atau bahkan dihilangkan sehingga akan diperoleh
penghematan dalam
waktu kerja.
Untuk memudahkan penganalisaan terhadap gerakan-gerakan yang
dipelajari maka perlu dikenal terlebih dahulu gerakan- gerakan dasar. Tokoh yang telah meneliti gerakan-
gerakan dasar scara mendalam adalah Frank B. Gilbreth beserta istrinya Lilian Gilbreth. Frank B. Gilbreth
menguraikan gerakan
ke dalam
17 gerakan
dasar Therblig. Sebagaian besar dari Therblig ini merupakan
gerakan-gerakan dasar tangan. Gerakan-gerakan tersebut antara lain mencari, memilih, memegang, menjangkau,
membawa, memegang untuk memakai, melepas, mengarahkan sementara,
pemeriksaan, merakit,
mengurai rakit,
memakai, keterlambatan
yang tidak
terhindarkan, keterlambatan yang dapat dihindarkan, merencanakan dan
istirahat. Informasi mengenai gerakan dasar yang didapat digunakan sebagai bahan analisa untuk menilai
apakah gerakan dasar tersebut memang diperlukan atau dapat dihilangkan.
2.2.4. Prinsip Ekonomi Gerakan
Menurut Sutalaksana
2006, prinsip-prinsip
ekonomi gerakan dihubungkan dengan tiga hal, yaitu: a.
Prinsip-prinsip ekonomi gerakan dihubungkan dengan tubuh manusia dan gerakan
–gerakannya:
24 1.
Kedua tangan sebaiknya memulai dan mengakhiri gerakan pada saat yang sama.
2. Kedua tangan sebaiknya tidak menganggur pada saat
yang sama kecuali pada waktu istirahat. 3.
Gerakan tangan akan lebih mudah jika satu terhadap lainnya simetris dan berlawanan arah.
4. Gerakan tangan atau badan sebaiknya dihemat.
Gerakan hanya bagian badan yang diperlukan saja untuk melakukan pekerjaan dengan sebaik-baiknya.
5. Sebaiknya memanfaatkan momentum untuk membantu
gerakan. 6.
Gerakan yang patah-patah, banyak perubahan arah akan memperlambat gerakan tersebut.
7. Gerakan balistik akan lebih cepat, menyenangkan
dan lebih
teliti daripada
gerakan yang
dikendalikan. 8.
Pekerjaan sebaiknya dirancang semudah-mudahnya dan jika memungkinkan irama kerja harus mengikuti
irama yang alamiah bagi si pekerja. 9.
Usahakan sesedikit mungkin gerakan mata. b.
Prinsip-prinsip ekonomi gerakan dihubungkan dengan pengaturan tata letak tempat kerja:
1. Tempat-tempat tertentu dan tidak dapat dipindah-
pindahkan harus disediakan untuk semua alat dan bahan sehingga dapat menimbulkan kebiasaan.
2. Letakkan bahan dan peralatan pada jarak yang mudah
dan nyaman dicapai pekerja sehingga mengurangi usaha untuk mencarinya.
3. Tata letak bahan dan peralatan kerja diatur
sedemikian rupa sehingga memungkinkan urut-urutan gerakan yang terbaik.
25 4.
Mengatur tinggi tempat kerja mesin, meja kerja dan lain-lain sehingga pekerja dapat melaksanakan
kegiatan dengan mudah dan nyaman. 5.
Tata letak peralatan dan pencahayaan sebaiknya diatur sedemikian rupa sehingga dapat membentuk
kondisi yang baik untuk penglihatan. c.
Prinsip-prinsip ekonomi gerakan dihubungkan dengan desain peralatan kerja digunakan:
1. Kurangi sebanyak mungkin pekerjaan manual jika hal
tersebut dapat
dilaksanakan dengan
peralatan kerja.
2. Usahakan menggunakan peralatan kerja yang dapat
dipakai berbagai macam pekerjaan sekaligus baik yang sejenis maupun berlainan.
3. Siapkan dan letakkan semua peralatan kerja pada
posisi yang tepat dan tetap untuk memudahkan pemakaian
pada saat
diperlukan tanpa
harus bersusah payah mencari-cari dulu. Desain peralatan
juga dibuat
sedemikian rupa
agar memberi
kenyamanan pada saat dipakai. 4.
Jika tiap jari melakukan kerja tertentu, misalnya pekerjaan mengetik maka beban untuk semua jari
harus dibagi seimbang sesuai dengan energi dan kekuatan masing-masing yang dimiliki.
2.2.5. Strategi Perbaikan