18
2.5. Sistem Pengendalian Internal SPI
Committee Sponsoring Organization of the Treadway Commission COSO, dibentuk pada tahun 1985 yang merupakan suatu inisiatof dari
sektor swasta, pembentukannya dilakukan dengan tujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor faktor-faktor yang menyebabkan
penggelapan laporan keuangan dan membuat rekomendasi untuk mengurangi kejadian tersebut. COSO disponsori dan didanai oleh asosiasi
dan lembaga akuntansi profesional AICPA, AAA, FEI, IIA, dan IMA Definisi pengendalian internal menurut COSO 1992 pada Sawyer
et al, 2006 yaitu suatu proses yang melibatkan dewan komisaris, manajemen, dan personil Lin, yang dirancang untuk memberikan
keyakinan memadai tentang pencapaian tiga tujuan Efektivitas dan efisiensi operasi, keandalan pelaporan keuangan, kepatuhan terhadap
hukum dan peraturan yang berlaku Pengendalian internal memiliki lima komponen yaitu :
A. Lingkungan Pengendalian Lingkungan pengendalian ini amat penting karena menjadi dasar
keefektifan unsur-unsur pengendalian intern yang lain. Adapun faktor yang membentuk lingkungan pengendalian meliputi ;
1 Integritas dan nilai etika 2 Komitmen terhadap kompetensi
3 Dewan direksi dan komite audit 4 Filosofi dan gaya operasi manajemen
19 5 Struktur organisasi
6 Penetapan wewenang dan tanggung jawab 7 Kebijakan dan praktik sumberdaya manusia
B. Penialaian Risiko Mekanisme yang ditetapkan untuk mengidentifikasi,
menganalisis, dan mengelola risiko-risiko yang berkaitan dengan berbagai aktivitas dimana organisasi beroperasi. Berkaitan dengan
penilaian risiko, manajemen juga harus mempertimbangkan hal-hal khusus yang dapat muncul dari perubahan kondisi, seperti
1 Perubahan dalam lingkungan operasi 2 Personel baru
3 Sistem informasi yang baru atau dimodifikasi
4 Pertumbuhan yang cepat
5 Teknologi baru 6 Lini, produk, atau aktivitas baru
7 Operasi diluar negeri 8 Perrnyataan akuntansi
C. Informasi dan Komunikasi Informasi dan komunikasi merupakan elemen-elemen penting
dari pengendalian internal perusahaan, sebab sistem ini memungkinkan entitas memperoleh informasi yang diperlukan untuk menjalankan,
mengelola, dan mengendalikan operasi perusahaan. D. Aktivitas Pengendalian
20 Iniditetapkan untuk menstandarisasi proses kerja untuk
menjamin tercapainya tujuan perusahaan dan mencegah terjadinya hal- hal yang tidak beres salah. Aktivitas pengendalian ini dapat
dikategorikan melalui : 1 Pemisahan tugas bermanfaat untuk mencegah adanya tindak
kecurangan. 2 Pengendalian pemrosesan informasi
3 Pengendalian fisik 4 Review kerja
E. Pemantauan Sistem pengendalian intern yang dipantau maka kekurangan
dapat ditemukan dan efektifitas pengendalian meningkat. Pemantauan monitoring penting karena berkaitan dengan pencapaian target tujuan.
2.5.1. Sistem Pengendalian Internal Pada Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Mutasi persediaan pada sebuah entitas harus selalu dipantau
keakuratan informasinya. Keterkaitan dengan akuntansi adalah pada setiap informasi yang terkandung pada kartu persediaan terdapat pencatatan
akuntansi yang terjadi. Fungsi yang bersifat sistemik ini membuat tanggungjawab atas fungsi kartu persediaan tidak boleh diabaikan.
Menurut Mulyadi 2001, Bagian Kartu Persediaan bertanggungjawab atas terselenggaranya catatan akuntansi yang dapat diandalkan reliable
mengenai persediaan yang disimpan di Bagian Gudang, sedangkan Bagian Gudang bertanggungjawab atas penyimpanan fisik persediaan di gudang.
21 Persediaan barang pada suatu entitas memiliki resiko akan pencurian,
sehingga secara periodik catatan persediaan harus dicocokkan dengan persediaan secara fisik di gudang. Dokumen yang digunakan untuk
merekam, meringkas, dan membukukan hasil penghitungan fisik persediaan adalah; kartu penghitungan fisik, daftar hasil penghitungan
fisik, dan bukti memorial. Kartu penghitungan fisik digunakan untuk merekam hasil
penghitungan fisik persediaan. Dalam penghitungan fisik persediaan, setiap jenis persediaan dihitung dua kali secara independen oleh
penghitung dan pengecek. Seperti pada Gambar 1, kartu penghitungan fisik dibagi menjadi tiga bagian, yang tiap bagian dapat dipisahkan satu
dengan lainnya dengan cara menyobeknya pada waktu proses penghitungan fisik persediaan dilaksanakan. Bagian ke-3 kartu
penghitungan fisik disediakan untuk merekam data hasil penghitungan oleh penghitung pertama. Bagian ke-2 kartu tersebut digunakan untuk
merekam hasil penghitungan yang dilakukan oleh penghitung kedua. Bagian ke-1 kartu tersebut digunakan untuk memberi tanda jenis
persediaan yang telah dihitung dengan cara menggantungkan bagian kartu tersebut pada penyimpanan barang yang bersangkutan. Data yang direkam
dalam bagian ke-2 kartu penghitungan fisik dicatat ke dalam daftar hasil penghitungan fisik setelah data dalam bagian ke-2 diperiksa kecocokannya
dengan data yang dicatat dalam bagian ke-3 kartu tersebut. Contoh kartu tersebut terdapat pada gambar 2.1.
22 Daftar hasil penghitungan fisik digunakan untuk meringkas data
yang telah direkam dalam bagian ke-2 kartu penghitungan fisik. Daftar ini ditandatangani oleh ketua panitia penghitungan fisik dan diotorisasi oleh
Direktur Utama. Daftar hasil penghitungan ini digunakan untuk meminta pertanggungjawaban dari Bagian Gudang mengenai pelaksanaan fungsi
penyimpanan barang gudang dan pertanggungjawaban dari Bagian Kartu Persediaan mengenai keandalan penyelenggaraan catatan akuntansi
persediaan. Gambar 2.1 Kartu Penghitungan Fisik
23 Berdasarkan informasi tersebut
akan dilakukan adjustment terhadap data kuantitas dan saldo harga pokok yang dicatat pada kartu
persediaaan. Berikut diilustrasikan pada gambar 2.2.
Bukti memorial merupakan dokumen sumber yang digunakan untuk membukukan adjustment rekening persediaan sebagai akibat dari
hasil penghitungan fisik ke dalam jurnal umum. Data yang digunakan sebagai dasar pembuatan bukti memorial ini adalah selisih jumlah kolom
Gambar 2.2 Daftar Hasil Penghitungan Fisik
24 harga pokok total dalam daftar hasil penghitungan fisik dengan saldo
harga pokok persediaan yang bersangkutan dengan persediaan.
Unsur pengendalian internal dalam sistem informasi akuntansi persediaan digolongkan dalam tiga kelompok dan disajikan pada tabel di
bawah.
Unsur Penjelasan Unsur
Lingkungan Kontrol 1. Penghitungan fisik persediaan harus
dilakukan oleh suatu panitia yang terdiri dari fungsi pemegang kartu penghitungan fisik,
fungsi penghitung, dan fungsi pengecek. 2. Panitia yang dibentuk harus terdiri dari
karyawan selain karyawan fungsi gudang dan fungsi akuntansi persediaan, karena karyawan
di kedua fungsi inilah yang justru dievaluasi tanggung jawabnya atas persediaan.
Penilaian Resiko 1. Kegiatan penghitungan fisik merupakan hal
yang penting dikarenakan fungsi persediaan bersifat sistemik. Resiko kesalahan informasi
jumlah persediaan dinilai akan menimbulkan permasalahan yang berdampak sistemik.
Dalam menanggapi resiko tersebut, maka Tabel 2.1 Tabel Unsur Pengendalian Internal
25 dalam aktifitas pengendalian internal
persediaan dibentuk bagian struktur yang berfungsi untuk memastikan kegiatan bagian
gudang berjalan dengan baik. Aktifitas Kontrol
1. Daftar hasil penghitungan fisik persediaan ditandatangani oleh Ketua Panitia
Penghitungan Fisik Persediaan 2. Pencatatan hasil penghitungan fisik
persediaan didasarkan atas kartu penghitungan fisik yang telah diteliti
kebenarannya oleh pemegang kartu penghitungan fisik.
3. Harga satuan yang dicantumkan dalam daftar hasil penghitungan fisik berasal dari kartu
persediaan yang bersangkutan. 4. Adjustment terhadap kartu persediaan yang
tercantum dalam daftar penghitungan fisik. Informasi dan
Komunikasi 1. Aktivitas pencatatan fisik merupakan dasar
acuan yang digunakan untuk penghitungan Harga Pokok Penjualan. Hal ini menunjukkan
kegiatan control ini memiliki kemampuan subtantif dalam menilai kinerja operasional
perusahaan.
26 Pengawasan
1. Kartu penghitungan fisik bernomor urut tercetak dan penggunaanya
dipertanggungjawabkan oleh fungsi pemegang kartu penghitungan fisik.
2. Penghitungan fisik setiap jenis persediaan dilakukan dua kali secara independen,
pertama kali oleh penghitung dan kedua kali oleh pengecek.
3. Kuantitas dan data persediaan yang lain yang tercantum dalam bagian ke-3 dan bagian ke-2
kartu penghitungan fisik dicocokan oleh fungsi pemegang kartu penghitungan fisik
sebelum data yang tercantum dalam bagian ke-2 kartu penghitungan fisik dicatat dalam
daftar hasil penghitungan fisik. 4. Peralatan dan metode yang digunakan untuk
mengukur dan menghitung kuantitas persediaan harus dijamin ketelitiannya.
2.6. Analisa Perancangan Sistem