xlv
sebaliknya. Kedua pendapat tersebut sejalan dengan penelitian yang pernah dilakukan oleh Rosyida 2008 dan M Khuwarizmi 2012, pada hasil penelitian
keduanya menunjukkan bahwa secara simultan atau bersama-sama biaya pencegahan berpengaruh negatif dan signifikan terhadap produk cacat.
Berdasarkan pernyataan yang dikemukakan para ahli dan penelitian terdahulu maka penulis merumuskan hipotesis pertama sebagai berikut:
H
1
= Secara simultan biaya pencegahan dan biaya penilaian berpengaruh signifikan terhadap produk cacat.
2.4.2 Pengaruh Biaya Pencegahan terhadap Produk Cacat
Biaya pencegahan merupakan biaya yang diperlukan dalam melakukan usaha-usaha untuk mencapai suatu kualitas tertentu, agar jangan sampai terjadi
barang-barang produk yang cacat atau apkir Sofjan, 2008:29. Pengeluaran dana dalam rangka mencegah terjadinya kecacatan sangat penting dilakukan, tujuannya
supaya dapat mengurangi potensi timbulnya kecacatan pada hasil produk. Pengalokasian ditujukan pada unit yang menjadi penyebab utama timbulnya
kecacatan produk. Semakin besar biaya yang dialokasikan maka potensi timbulnya kecacatan dapat dikurangi. Hal ini diperkuat dengan adanya penelitian
yang dilakukan oleh May 2007 dan M Khuwarizmi 2012 yang menyatakan bahwa biaya pencegahan memiliki pengaruh yang negatif dan signifikan terhadap
kecacatan produk. Berdasarkan kajian teoritis dan empiris yang telah dikemukakan, penulis merumuskan hipotesis kedua sebagai berikut:
H
2
= Biaya pencegahan berpengaruh negatif dan signifikan terhadap produk cacat.
2.4.3 Pengaruh Biaya Penilaian terhadap Produk Cacat Biaya penelaahan atau penilaian adalah biaya yang dikeluarkan untuk
menelaah atau mengamati sehingga ditemukan kondisi bahan dan produk yang rusak Suyadi, 2007:28. Biaya penilaian dikeluarkan perusahaan untuk
kepentingan yang berkaitan dengan aktivitas mendeteksi dan mengukur serta menentukan apakah hasil produksi sudah sesuai dengan standar kualitas yang
ditetapkan. Dengan kata lain, semakin tinggi intensitas kegiatan penilaian, dapat
xlvi
menginidikasikan turunnya produk yang cacat. Dengan melakukan pendeteksian, perusahaan dapat mengetahui banyaknya produk yang tidak memenuhi spesifikasi
untuk kemudian dianalisis apa yang menjadi penyebab dari ketidaksesuaian produk dengan standar mutu yang ada sehingga dikemudian hari dapat dilakukan
tindakan antisipatif guna mengurangi timbulnya kecacatan. Kajian teori tersebut didukung dengan adanya penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Rosyida 2008
dan Arie 2013, dalam penelitian keduanya diungkapkan bahwa ada pengaruh negatif dan signifikan antara biaya penilaian terhadap produk rusak.
Berdasarkan kajian teoritis dan kajian empiris maka dirumuskan hipotesis penelitian ketiga sebagai berikut:
H
3
= Biaya penilaian berpengaruh negatif dan signifikan terhadap produk cacat.
xlvii
BAB 3. METODE PENELITIAN