Latar Belakang Masalah Perancangan Palang Kereta Api Otomatis Berbasis Mikrokontroler AT89S51 Menggunakan Sensor Inframerah Sebagai Sensor Halangan

Renova Simanullang : Perancangan Palang Kereta Api Otomatis Berbasis Mikrokontroler AT89S51 Menggunakan Sensor Inframerah Sebagai Sensor Halangan, 2009. BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Perkembangan teknologi instrumentasi elektronika sekarang mengalami perkembangan yang sangat pesat, memasyarakat dan bukan sesuatu hal yang asing lagi. Manusia membutuhkan bantuan dari sesuatu yang dapat bekerja cepat, teliti, dan tidak mengenal lelah. Sistem otomatisasi dapat menggantikan manusia untuk mengerjakan sesuatu dalam lingkungan berbahaya bagi kesehatan dan keselamatan atau daerah yang harus diamati dengan pengamatan lebih dari kemampuan panca indera manusia. Kemajuan teknologi dalam bidang elektronika akan mampu mengatasi masalah-masalah yang rumit sekalipun, dengan ketelitian dan kecepatan serta ketepatan yang sangat tinggi. Dalam kehidupan masyarakat dikenal transportasi laut, darat dan udara. Dalam hal ini kita akan membahas transportasi darat yaitu Kereta Api sebagai alat transportasi. Tidak jarang kita mendengar terjadi kecelakaan kereta api yang menyebabkan luka parah dan bahkan korban jiwa. Berangkat dari masalah ini penulis membuat tugas akhir yang berjudul “Perancangan Palang Kereta Api Otomatis Berbasis Mikrokontroler AT89S51 Menggunakan Sensor Inframerah Sebagai Sensor Halangan”. Renova Simanullang : Perancangan Palang Kereta Api Otomatis Berbasis Mikrokontroler AT89S51 Menggunakan Sensor Inframerah Sebagai Sensor Halangan, 2009. Mikrokontroler AT89S51 adalah chip mikrokontroler produksi Atmel Inc, merupakan keluarga dari MCS-51 rancangan Intel. AT89S51 mempunyai fitur dasar yang cukup lengkap untuk suatu pemrosesan input-output. Bahasa pemrograman yang digunakan AT89S51 hampir tidak jauh berbeda dengan instruksi set pada mikroprosesor intel yang sudah dipelajari pada perkuliahan. Mikrokontroler adalah system computer yang ringkas, dapat menggantikan fungsi computer dalam pengendalian kerja dan desain yang jauh lebih ringkas daripada computer. Dengan ukurannya yang sangat kecil mikrokontroler dapat digunakan pada peralatan yang bersifat bergerak mobile dalam hal ini adalah pada sebuah palang kereta api otomatis. Mikrokontroler ini digunakan sebagai otak dari suatu embedded system , sebuah system computer terpadu. Mikrokontroler AT89S51 memiliki perbandingan ROM dan RAM nya yang besar, artinya program control disimpan dalam ROM bisa masked ROM atau Flash PEROM yang ukurannya relative lebih besar, sedangkan RAM digunakan sebagai tempat penyimpan sementara, hal ini merupakan kelebihan mikrokontroler. Palang kereta api otomatis ini memanfaatkan cahaya inframerah sebagai pendeteksi adanya kereta api yang lewat dan siyal tersebut akan dikuatkan oleh sebuah penguat sinyal yang disebut dengan penerima sinar inframerah. Pemancar inframerah akan memancarkan inframerah terus menerus, dan jika ada kereta api yang melintas di depannya maka pancaran sinar inframerah ke photodioda akan terputus. Pancaran dari sinar inframerah yang diterima oleh potodioda akan diolah oleh rangkaian penguat sinyal sehingga menghasilkan sinyal high 1 atau dan jika pancaran inframerah terputus maka penguat sinyal akan menghasilkan sinyal low Renova Simanullang : Perancangan Palang Kereta Api Otomatis Berbasis Mikrokontroler AT89S51 Menggunakan Sensor Inframerah Sebagai Sensor Halangan, 2009. 0 dan kemudian sinyal ini akan dikirimkan ke mikrokontroler. Sinyal-sinyal yang dikirimkan oleh penguat sinyal inilah yang digunakan untuk mendeteksi keberadaan kereta api yang lewat. .

1.2 Tujuan Penulisan