xxxviii
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Teori Kesenjangan Pendapatan
Distribusi pendapatan pada sebuah perekonomian adalah hasil akhir dari seluruh proses ekonomi, yang artinya bahwa distribusi pendapatan pada prinsipnya harus
memperhitungkan semua faktor yang mempengaruhinya Bigsten, 2000. Adam Smith dan Marx berpendapat bahwa persoalan pokok dari distribusi pendapatan
adalah bagaimana hasil penjualan produk dibagi diantaranya upah, sewa dan laba Todaro, 2000. Kesenjangan pendapatan di daerah ditentukan oleh jenis
pembangunan ekonomi yang ditunjukkan oleh ukuran negara, sumber daya alam, dan kebijakan yang dianut. Kuncoro, 1997:111.
Professor Kuznets, yang sangat berjasa dalam mempelopori analisis pola-pola pertumbuhan historis di negara-negara maju, telah mengemukakan bahwa pada tahap-
tahap pertumbuhan awal,distribusi pendapatan cenderung memburuk, namun pada tahap-tahap berikutnya hal itu akan membaik. Observasi inilah yang dikenal dengan
hipotesis “U-Terbalik” Kuznets, sesuai dengan bentuk rangkaian perubahan
kecenderungan distribusi pendapatan dengan ukuran koefisien Gini pertumbuhan Todaro 2000. Hal ini bisa kitalihat pada kurva Kuznet berikut
Gambar 2.1 Kurva Kuznets U – terbalik.
xxxix Sumber : Arsyad 1988
Berdasarkan hipotesis Kuznet, terdapat Penelitian lain yang dilakukan oleh Williamson 1966 menekankan pada kesenjangan antar wilayah di dalam negara.
Williamson menghubungkan kesenjangan pendapatan rata-rata antar wilayah dengan berbagai faktor termasuk tingkat urbanisasi suatu wilayah.
Ketimpangan pendapatan bisa juga dengan pendapatan domestik regional bruto PDRB provinsi untuk
mengukur indeks ketimpangan regional. Indeks ketimpangan regional tersebut dapat dibagidiurai menjadi dua sub-indikasi yaitu ketimpangan regional dalam wilayah
Within dan ketimpangan regional antar wilayah atau regional Between. Dengan menggunakan alat analisis indeks Williamson maka diketahui kesenjangan
pendapatan antar Kabupaten Provinsi Jawa Timur Sutarno, 2003. Indeks Williamson merupakan koefisien variasi dari pendapatan per kapita
dimana rata-rata dan nilai sebaran varians dihitung berdasarkan estimasi dari nilai- nilai PDRB dan jumlah penduduk daerah yang sedang diamati. Pemilihan Indeks
Williamson karena dapat dengan mudah melihat disparitas antar daerah dan bersifat agregat sehingga memudahkan dalam perhitungan Todaro, 2000. Berikut bentuk
persamaan indeks williamson
Keterangan :
xl IW
= Indeks Williamson Yi
= PDRB per kapita dalam penelitian ini adalah kecamatan Y
= PDRB per kapita kabupaten Fi
= Jumlah penduduk dalam penelitian ini adalah kecamatan n
= Jumlah penduduk kabupaten Nilai Indeks Williamson berkisar antara 0
– 1 positif. Semakin besar nilai indeksnya, maka semakin besar juga tingkat kesenjangan pendapatan antar wilayah.
Sebaliknya, semakin kecil nilai indeksnya, maka semakin kecil pula tingkat kesenjangan yang terjadi di wilayah tersebut. Ketidakmerataan tinggi terjadi pada
nilai indeks diatas 0,50. Sedangkan ketidakmerataan dikatakan rendah apabila nilai indeksnya dibawah 0,50.
2.1.2 Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Ketimpangan Pendapatan