BAB I PENDAHULUAN
I.1. LATAR BELAKANG
Salah satu komponen yang penting dalam proses produksi di Unit Power Plant PT. CANANG INDAH adalah boiler yang merupakan jenis pipa air.
Sebagai pembangkit listrik yang mensuplai seluruh kebutuhan daya listrik di dalam pabrik, unit power plant membutuhkan adanya panas yang digunakan untuk
memanaskan air. Panas disuplai dari bagian yang disebut Boiler Combustion, sementara combustion akan membuang gas hasil pembakaran yang mengandung
banyak debu. Mengingat bahan bakar yang digunakan adalah batubara dan cangkang kelapa sawit, sisa hasil pembakaran berupa gas asap dibuang ke udara
lepas. Hal ini dapat mengakibatkan polusi pengotoran udara terhadap lingkungan dengan kadar pencemaran yang tinggi serta dapat membahayakan
mahkluk hidup di sekitarnya. Untuk mengatasi bahaya pencemaran terhadap lingkungan, maka digunakan
salah satu sistem penanggulangan kadar pencemaran udara yang dilakukan dengan penyaringan udara hasil pembakaran dari berbagai macam bahan bakar yang
menyebabkan debu-debu dari unit Boiler Combustion. Salah satu sistem pencegahan pengurangan kadar pengotoran udara atau
pencemaran udara adalah dengan metode pemanfaatan energi listrik atau yang lebih sering disebut dengan metode ELECTROSTATIC PRECIPITATOR.
Menyadari pentingnya precipitator pada unit boiler combustion, maka penulis
merasa tertarik membahas tentang “Penggunaan Electrostatic Precipitator
Universitas Sumatera Utara
ESP sebagai Penanggulangan Polusi Udara pada Cerobong Gas Buang Boiler Aplikasi Dept. Power Plant PT. CANANG INDAH ” sebagai judul
karya akhir.
I.2. TUJUAN PEMBAHASAN
Dalam hal penanggulangan polusi udara yang dihasilkan dari sisa pembakaran yang bersifat fly ash abu terbang digunakanlah eletrostatic
precipitator. Adapun yang menjadi tujuan penulisan dalam penulisan karya akhir ini
adalah : 1.
Mengetahui dan memahami prinsip kerja Electrostatic Precipitator ESP. 2.
Mengetahui tahap-tahap pembersihan gas buang boiler. 3.
Mengetahui banyaknya abu terbang yang disaring dan emisi yang dibuang ESP.
I.3. BATASAN MASALAH